Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Kartika Hidayat
"ABSTRAK
Loratadine atau Etil-4-(8-kloro-5,6-dihidro- 11 H-benzo-(5,6)-siklohepta- (1 ,2-b)-piridin -11 -ylidine) piperidin- I karboksilat adalah suatu senyawa yang dapat menginhibisi reaksi histamin dengan reseptor histamin-H,, sehingga dapat mengurangi efek histamin pada pembuluh darah dan macam-macam otot polos. Dengan demikian, Loratadine dapat digunakan sebagai obat simtomatik berbagai penyakit alergi. Penentuan kadar Loratadine dalam plasma darah manusia merupakan salah satu metode untuk mengetahui keefektifan penggunaan obat tersebut. Oleh karena itu penting untuk mencari suatu metode analisis yang cocok pada penentuan kadar Loratadine dalam plasma darah. Salah satu metode analisis yang dapat dilakukan adalah dengan kromatografi gas-spektroskopi massa. Dalam penelitian mi, analisis kuantitatif Loratadine dari plasma darah dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap awal dilakukan ekstraksi dengan menggunakan 1,5% isobutil alkohol dalam toluena. Terhadap ekstraktan mi dilakukan pengekstrakan kembali dengan menggunakan heksana yang telah dijenuhkan dengan asetonitril. Kadar Loratadine diukur dengan alat kromatografi gas-spektroskopi massa. Metode yang dikembangkan kemudian diaplikasikan untuk mengukur kadar Loratadine dalam plasma darah sukarelawan (in-vivo). Dari penelitian diperoleh hasil sebagai benikut: internal standar yang baik dipakai adalah Diazepam. Batas pengukuran analisis kuantitatif Loratadine dengan kromatografi spektroskopi massa adalah 5 ng/ml plasma. Kadar maksimum Loratadine dalam plasma sukarelawan adalah sebesar 78,9328 ng/ml plasma dan kadar minimumnya adalah 7,7067 ng/mL plasma, yang masing-masing didapat pada saat 3 jam dan 0,25 jam setelah sukarelawan dibenikan obat Loratadine."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Until nowadays study of drug profile inside body (pharmacokinetic) and its development is still an interesting topic under pharmaceutical service. Development of an accurate analysis method for small quantity of drug in blood is an important step, HPLC method usually recommended for this purpose. Observation in studying the optimal method to analyze drug in human blood by using internal
standard has been done for meloxicam, a new generation of NSAID. Two things has been focused to this observation, finding an ideal internal standard for meloxicam and testing the recovery of meloxicam in blood sample by in vitro. Coefficient of distribution of many samples (piroxicam, trimetropim, caffeine, salisilamid) gives
caffeine as recommended internal standard for meloxicam. The recovery test gives 83,58% ± 3,802%, 74,37% ± 0,711%, 82,14% ± 1,937% for analysis meloxicam in human blood without internal standard; and 41,58% ± 1,108%, 61,60% ± 1,049%, 56,88% ± 0,478% for analysis meloxicam in human blood within internal standard."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Mirawati
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T39577
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina
1996
S32050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kholilah Lengga Yani
"Makanan yang difermentasikan merupakan unsur utama yang digunakan sebagai menu makanan sehari-hari penduduk di semua bagian dunia, karena cara membuatnya mudah, praktis, murah dan aman. Makanan fermentasi yang mengandung alkohol seperti tape ketan, tape singkong maupun brem, ternyata proses pembuatannya pun relatif mudah yaitu dengan ragi. Pada saat peragian, terjadi perubahan bentuk dari pati menjadi glukosa yang pada akhirnya menghasilkan alkohol. Pada penelitian ini, alkohol pada beberapa makanan fermentasi ditetapkan kadarnya secara kromatografi gas. Kondisi terpilih pada penetapan kadar alkohol dalam berbagai makanan fermentasi dengan kromatografi gas adalah pada tekanan gas pembawa 40 kPa, temperatur kolom 30ºC, temperatur tempat penyuntikan 100ºC serta temperatur detektor 100ºC. Baku dalam yang digunakan adalah n-propanol. Kadar alkohol yang diperoleh pada berbagai makanan fermentasi yaitu tape A sebesar 4,9459 ± 0,0301%, tape B sebesar 4,6449 ± 0,0413%, tape ketan A sebesar 5,5581 ± 0,0508%, tape ketan B sebesar 5,5185 ± 0,0391%, brem A sebesar 4,0439 ± 0,0076% dan brem B sebesar 4,209 ± 0,0233%.

The foods fermented were the main substance that usefull for daily meal in people all of the world, because how to make them were easy, practis, cheap and save. The fermentation food that containing alcohol such as tape ketan, tape singkong and brem, obviously the process was very easy by used yeast. While in fermentation, the form become changed from starch to glucose that finally produced alcohol. By using gas chromatography method we can determination the quantity of alcohol in food fermentation. The condition choosed for quantitative determination of alcohol in several fermentation food by gas chromatography were pressure of carrier gas at 40 kPa, and temperature of column, injector, detector were 30ºC, 100ºC and 100ºC respectively. n-propanol was used as internal standard. The content of alcohol in these food fermentation were : tape A has 4,9459 ± 0,0301%, tape B has 4,6449 ± 0,0413%, tape ketan A has 5,5581 ± 0,0508%, tape ketan B has 5,5185 ± 0,0391%, brem A has 4,0439 ± 0,0076% and brem B has 4,209 ± 0,0233%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Firnando
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S32462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purwanto
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan sensitif telah dikembangkan dan divalidasi untuk analisis asiklovir dalam plasma manusia in vitro. Sampel plasma diendapkan proteinnya dengan metanol. Pemisahan komponen dalam ekstrak plasma dilakukan dengan kolom C18 Partisil 5 ODS-3 (Whatman) dan dideteksi pada panjang gelombang 254 nm. Fase gerak terdiri dari metanol-larutan natrium dihidrogen fosfat monohidrat 0,05 M (4:96, v/v) pH 6,6 yang mengandung natrium dodesil sulfat (200 mg/L, b/v) dan trietilamin (2 ml/L, v/v) dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit. Vanilin digunakan sebagai baku dalam. Kurva kalibrasi linear (r=0,9997) pada rentang konsentrasi 0,0404-3,0300 μg/ml. Lower Limit of Quantitation (LLOQ) adalah 0,0404 μg/m. Nilai koefisien variasi dan % diff pada tiga konsentrasi asiklovir yang berbeda adalah lebih rendah dari 15%. Uji perolehan kembali asiklovir diperoleh antara 86,3476-107,0325%. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan."
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Rahmawati
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor fluoresensi untuk menganalisis ofloksasin dalam plasma telah dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh kondisi yang optimum untuk analisis ofloksasin dalam plasma in vitro dan melakukan validasi metode analisis tersebut. Kondisi kromatografi menggunakan kolom C18 dengan fase gerak asetonitril-larutan kalium dihidrogen fosfat 0,01 M (140:860; v/v) pH 3, kecepatan alir 1,0 ml/menit dan dideteksi dengan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 300 dan emisi 500 nm. Siprofloksasin digunakan sebagai baku dalam. Teknik penyiapan sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan asetonitril, kemudian supernatannya dipisahkan lalu diinjeksikan ke dalam kolom. Metode ini memberikan nilai linearitas pada rentang konsentrasi 1,0 -5,0 g/ml dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9998. Batas deteksi pada metode ini konsentrasi 0,102 g/ml dan batas kuantitasi 0,340 g/ml. Metode ini memberikan hasil uji perolehan kembali pada konsentrasi 1,02 g/ml adalah 90,668 0,2635 %, konsentrasi 3,06 g/ml adalah 92,932 0,6468 % dan konsentrasi 5,1 g/ml adalah 95,594 3.184 %.

A high-performance liquid chromatographic method (HPLC) with fluorescence detector for analyses of ofloxacin in human plasma was developed. The aim of this research is to find out optimum condition of ofloxacin in human plasma with in vitro analysis using High Performance Liquid Chromatography (HPLC) and then validate the method. Condition of chromatography using C18 column with a mixture of acetonitril-0,01 M dihydrogenpotassium phosphate solution (140:860) pH 3 as mobile phase, at flow rate 1,0 ml/menit, with fluorimetric detection was performed at 300 nm for excitation and 500 nm for emission. Ciprofloxacin was used as an internal standard. The sampel preparation technique was protein precipitation with acetonitril, the supernatant was desperated and injected into C18 column. Linearity was established for range of concentration 1.0-5.0 g/ml with coefficient of correlation of 0.9998. The limit of detection (LOD) was identifiable and reproducible at 0.102 g/ml and the limit of quantitaion (LOQ) at 0.340 g/ml. This method has ofloxacin recovery was 90.668 0,2635 % for concentration 1.02 g/ml, 92,932 0,6468 % for concentration 3.06 g/ml, and 95,594 3.184 % for concentration 5.1 g/ml."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Statin adalah kelompok obat antihiperlipidemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Statin dapat menghambat kerja enzim HMG CoA reductase yang berperan dalam reaksi konverasi HMG CoA dalam sintsesis kolesterol dalam hati. Dehidrolovastatin adalah senyawa analog dari lovastatin yang nantinya digunakan untuk terapi pasien yang mempunyai kadar kolesterol darah yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode yang valid untuk penetapan
kadar dehidrolovastatin dalam plasma in vitro. Validasi metode analisis ini meliputi studi tentang kurva kalibrasi dan linieritas, LLOQ dan selektivitas, akurasi, presisi, perolehan kembali dan stabilitas. Metode analisis ini menggunakan KCKT Knauer dengan perangkat detektor UV 2500, kolom Kromasil ®100-5, C18, 250 x 4,6 mm.
Sistim fase terbalik ini mempunyai kondisi optimum yaitu menggunakan fase gerak asetonitril dan asam fosfat 0,1 % (75:25), laju alir 1,2 mL/menit, standar internal simvastatin dan panjang gelombang 238 nm. Sampel dengan rentang konsentrasi 0,013 - 0,200 ppm memberikan kurva kalibrasi dengan koefisien korelasi 0,998 dan LLOQ 0,013 ppm. Hasil penelitian validasi metode penetapan kadar ini memenuhi persyaratan standar.

Abstract
Statins are antihyperlipidemic drugs for lowering LDL-cholesterol level in human blood. They were designed to inhibit HMG CoA reductase in the liver so that the enzyme will not catalyze the transformation of HMG CoA into early precursor of LDL-cholesterol. Dehydrolovastatin is a kind of statins whose structure is analogous to lovastatin (its starting material). The aim of this study was to validate method for
in vitro analysis of dehidrolovastatin in plasm. The validation included studies of calibration curve and linearity, LLOQ and selectivity, accuracy, precision, recovery, and stability. Dehidrolovastatin was deteminated by Knauer ® HPLC using UV 2500
detector, Kromasil ® 100-5, C18, 250 mm, 4.6 mm i.d., column. Reversed phase was applied with the optimal condition such as mobile phase acetonitrile and phosphoric acid 0.1 % (75:25), the flow rate of 1.2 mL. minutes -1, simvastatin as internal
standard and wavelength 238 nm. Concentrations of sample ranged from 0.013 to 0.200 ppm with correlation coefficient of the calibration curves 0,998 and lower limit of quantitation was 0.013 ppm. The results of validation studies fulfilled standard criteria."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Lembaga Biomedis Direktorat Kesehatan TNI-AD, Jakarta], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>