Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Merry Lucia Wani
"ABSTRAK
Empat buah sampel batubara dianalisis secara geokimia untuk membandingkan distribusi biomarker dalain fasa molekuler maupun dalam fasa inakromolekulnya. Keempat batubara mi diekstraksi dengan kombinasi campuran pelarut C6H5 OH/CH 3OH (3/1). Estrak dipiaahkan menjadi fraksi polar dan fraksi netral dengan kolom kromatograf I adsorbsi. FraksI netral difraksionasi lebih lanjut menjadi fraksi alkana dan frakal aromatik dengan kromatograf I lapisan tipis. Fraksi polar dan residu tak-terekstraksi didegradasi secara kimiawi dengan okaidator Ru04 /Na104 . Hasil dagradasi fasa makromolekul ml selanjutnya dimurnikan dan diasterifikasi dengan CH2N2. Keseluruhan frakal yang diperoleh ditentukan distribusi biomarkernya dengan kombinasi kromatograf I gas/spektroskopi massa. Tipe senyawa biomarker yang ditelusuri adalah senyawa karbon rantai lurus, isoprenoida, dan triterpenoida balk sebagai hidrokarbon jenuh maupun sebagal asam mono karbokailat rantai panjang. Terungkap bahwa hasil degradasi fasa makromolekul yang utama adalah senyawaan asam karboksilat. Berarti fasa makromolekul batubara paling tidak tersusun oleh jaringan struktur alkil benzena, dengan bermacam variasi panjang rantai alkil. Biomarker dengan rangka siklispun terdeteksi pada hasil degradasi yakni serangkaian struktur hopanoida, yang dikenal berasal-usul bakteri. Meskipun tipe biomarker yang terdetekai pada fasa molekuler maupun pada fasa makromolekul umuxnnya sama, naxnun terdapat perbedaan distribusi. Demikian pula dengan terungkapnya atruktur biomarker bakteri menunjukkan besarnya aktivitas mikroorganisme pada saat zat organik terdepositkan pada awal sedimentasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyadi D.T. Basa
"Identifikasi unit makromolekul dalam batubara telah dilakukan dengan metoda degradasi kimia dengan oksidator RuO4 dan NaIQ4 sebagai katalisator. Sampel uji yang digunakan adalah batubara yang diambil dari sumur SF-1 dari Formasi Talang akar Cekungan Arjuna Jawa Barat. Karakter geokimia sampel SF-I menunjukkan bahwa Sampel batubara telah diendapkan pada kondisi relatif oksidatif dari suatu lingkungan delta.
Hasil degradasi makromolekul dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yang masing-masing berasal dari fraksi ester hash degradasi kerogen (residu), fraksi ester dalam ekstraksi asam (bitumen) dan fraksi ester dari fraksi polar pelarut kloroforomlmetanol. Identifikasi dilakukan dengan cara membandingkan waktu retensi kromatogram senyawa ester relatif terhadap kromatogram fraksi saturat dengan kromatogram fraksi ester dari fraksi saturat terpublikasikan. Kromatogram senyawa ester yang di identifikasi memperlihatkan tinggi puncak yang bervariasi, hal ini menunjukkan bahwa bervariasinya panjang rantai aikil yang membangun unit makromolekul dalam batubara SF-1."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Anni Sopanata
"Penelitian ini dilakukan untuk menentukan apakah batubara dari formasi Talang Akar yang banyak terdapat di sub-cekungan Arjuna, Laut Jawa, dapat berfungsi sebagai batuan induk bagi minyak bumi yang terdapat di sumur-sumur minyak pada lokasi tersebut. Untuk itu dilakukan korelasi terhadap 4 contoh batubara dari lokasi yang berbeda, yaitu dari sumur UA-1, diambil 2 contoh dengan kedalaman yang berlainan dan masing-masing satu contoh dari sumur BZZA-7 dan SF-1, dengan 8 contoh minyak dari sumur KL-7 dan 1 contoh minyak dari sumur BZZA. Contoh-contoh batubara tersebut dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini karena pada lokasi dan kedalaman tersebut terdapat lapisan batubara yang relatif tebal, sehingga diperkirakan dapat menjadi batuan induk penghasil minyak bumi.
Korelasi dilakukan dengan metode biomarker siklik m/z 191 dan m/z 217 serta biomarker aromatik m/z 231 dan m/z 253 dengan teknik GC-MS. Untuk memantapkan hasil korelasi dilakukan juga analisis lain sebagai parameter pendukung yaitu analisis Rock-Eval, latroscan TLC/RD, reflektansi vitrinit, jenis kerogen dan isotop karbon ("C). Pirolisis hidrous juga dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kontaminasi minyak migrasi dari batuan induk lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat contoh batubara ini mengandung material organik darat yang dominan dan dapat berfungsi sebagai batuan induk. Batubara dari sumur BZZA-7,7896' merupakan batuan induk utama untuk produksi minyak pada sumur KL-7 terutama pada kedalaman 7764?-7786', sedangkan batuan induk UA-1,733T dan UA-1,7454' merupakan batuan induk sekunder bagi produksi minyak tersebut.

This research is conducted to determine whether the coals from Talang Akar formation mostly found at the Arjuna sub-basin, Java Sea can act as source rock of the oils from the wells at that area. To enable this, correlation is done to four coal samples from different locations, i.e. from UA-l well, two samples from different depths, and one each from BZZA-7 and SF-1 wells, with eight oil samples from KL-7 well, and one sample from BZZA well. These coal samples are chosen for this research, as there is a relatively thick layer at that location and depth, hence it is predicted to be the oil source rock.
Correlation is done with m/z 191 and m/z 217 cyclic biomarkers, also m/z 231 and m/z 253 aromatic biomarker with GC-MS technique. To provide more confident result, other analysis as supporting parameters, i.e. Rock-Evil, latroscan TLCIFID, vitrinite reflectance, kerogen typing and carbon isotope ("C) were done. Hydrous pyrolysis was also done to detect any possibilities of oil migration contamination from other source rock.
The result shows that the four coal samples content dominate terrestrial organic materials and can act as the source rock. The coal from BZZA-7, 7896? well is the main source rock for KL-7 oil production, especially from the depths of 7764' - 7786'. Coals from UA-1, 7337? and UA-1, 7454? are the secondary source rock for this oil.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwiet Prihatmadji
"ABSTRAK
M1nyak d1 daerah Cepu telah d1ehsplo1tas1 seJah zaman
H1nd1a Belanda H1ngga saat 1n1, belum d1ketahu1 korelas1
antara mas1ng-mas1ng m1nyak dar1 berbaga1 lokas1 dan korelasl
antara m1nyak dengan batuan 1nduhnya Dalam rangha
stud1 ko1elas1, d1lakukan anal1s1s terhadap m1nyak dar1 sumur
Kawengan, Ledok, Nglobo, Semangg1, Juga anal1s1s batuan
sed1men formas1 Kawengan dan Tuban
Tahap awal untuk mengetahu1 korelas1 antara m1nyak dan
' hemungk1nan batuan 1nduhnya, d1lahukan stud1 hematangan
terhadap batuan sed1men dar1 formas1 Kawengan dan Tuban
yang mencakup kadar TOC, EOM dan anal1s1s p1rol1sls Sedangkan
stud1 korelasl d1dasarkan pada d1str1bus1 b1omarker
dar1 kelas 1sopreno1d dan n-alkana, yang mel1put1 d1str1-
bus1 n-alhana C15+' d1str1bUSl lSOprenold 1C15-1C20' perbandlngan
1sopreno1d terhadap f1tan, perba~d1ngan prlstan/fltan,
prlstan/nc17 dan n1la1 CPI Has1l anal1s1s TOC, EOM dan p1rol1s1s terhadap batuan
sed1men d1 kedalaman 1452-1454 m menunJukkan prospek yang
cukup ba1k sebaga1 batuan 1nduk
Anal1s1s kromatograf1 gas terhadap contoh m1nyak, memberlkan
1nd1kas1 bahwa m1nyak termasuk dalam hlas1f1has1
paraf1n1s Korelas1 antara m1nyak Kawengan, Nglobo, Ledok
dan Semangg1 menunJukkan sumu~ Semangg1 mempunya1 c1r1 mlnyak
yang agak berbeda Sedangkan horelas1 antara m1nyak
dengan batuan sed1men da~1 formas1 Tuban, menunJuhhan hemunghlnan
formas1 Tuban (1452-1560 m) merupakan batuan lnduh
dar1 minyak."
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S29953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Herwasto
"Kebutuhan akan BBM semakin meningkat baik di masyarakat maupun untuk dunia industri, sedangkan cadangan BBM di Indonesia sendiri semakin menipis. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelangka BBM dibutuhkan suatu bahan bakar alternatif lain yang dapat digunakan oleh masyarakan dan industri. Salah satu bahan bakar alternatif yang sudah mulai digunakan adalah batu bara. Cadangan batu bara di Indonesia sendiri termasuk terbesar di dunia sebesar 61,3 milyar ton, dengan cadangan 6,7 milyar. Untuk mengangkut jumlah batubara yang sedemikian besar, angkutan laut menjadi alternatif terbaik. Forecast yang dilakukan oleh Stramindo memperkirakan demand untuk angkutan batubara akan tumbuh sangat pesat, namun demikian ada beberapa kompetisi yaitu karena preferensi dari konsumsi dalam negeri untuk memanfaatkan sumber bahan bakar gas sebagai substitusinya. Pertumbuhan lalu-lintas angkutan laut untuk mengangkut komoditas batubara diperkirakan akan berada pada trip rate 0,67, artinya setiap 1 juta ton produksi terjadi lalu-lintas 0,67 juta ton angkutan laut. Dengan demikian pada saat konsumsi perdagangan batubara mencapai 63,1 juta ton, akan terjadi arus lalu-lintas angkutan laut sebanyak 42,28 juta ton. Namun sampai sekarang fakta yang terjadi di lapangan pihak investor baik dari pemerintah maupun swasta masih belum mengalokasikan dana yang mencukupi untuk bisnis pengangkutan batu bara. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu analisa mengenai manajemen pengangkutan batu bara. Analisis yang dilakukan adalah mempelajari kontrak jangka panjang dalam pengangkutan batu bara, sejumlah informasi dan data dalam pendirian perusahaan yang bergerak dalam bidang Marine Services pada umumnya dan manajemen pengangkutan batu bara pada khususnya. Data dan informasi di dapatkan dari PT. Bahtera Marina Perkasa. Semua faktor yang berkaitan dengan manajemen pengangkutan batu bara dan pendirian perusahaan akan dianalisis dan dibuktikan kebenarannya. Bahwa menginvestasikan atau mengalokasikan dana dalam dunia Marine Services ini tidak merugikan bahkan sangat menguntungkan untuk investor dan untuk negara. Hal ini dikarenakan aliran uang yang terjadi didalam bisnis ini sangat lancar dan cepat untuk mencapai titik breaking event point.

The needs of oil fuel are now increasing in our society and industry. In the other side, the oil fuel reserve in Indonesia keeps decreasing. Therefore, we need another alternative fuel to solve the lack of oil fuel. One of the alternative fuels that have been started to be used is coal fuel. The reserve of coal fuel in Indonesia is one of the biggest fuels in the world. It is about 61.3 billion tons, with the reserve is about 6.7 billion. To carry those amounts of coal, sea carrier is the best alternative. Forecast survey that is held by Stramindo predicts that the demand of coal carrier will be increased fast. It also says that there will be several competitions because the preferences of local consumers are using gas fuel as the substitution. The increase of sea carrier traffic for coal is predicted will be on trip rate 0.67. It means that every one million tons of production will cause 0.67 million tons of sea carrier traffic. Moreover, the consumed of 63.1 million tons of coal trading will also cause 42.28 million tons of sea carrier traffic. The real is nowadays the investors - even it is from the government and also private company - still do not allocate their funds to fulfill the coal carrier business. Therefore, this paper will analyze the management of coal carrier business. We will analyze the long term contract in coal carrier business and amounts of data and information in the establishment of marine services and coal carrier company. The data and information will be taken from PT. Bahtera Marina Perkasa. All the factors related to coal carrier management and company establishment will be analyzed. We will also prove that investing or allocating funds in marine services will bring advantages for the investors and our country. It will be happened because the cash flow in this type of business is always fast and smooth to reach the break event point."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
TA794
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Muharini
"Sampel serpih (2), batubara (14) dan fosil resin (1) Formasi Telisa dan Cekungan Sumatera Selatan telah dianalisis dengan metode kromatografi gas - spektrometri massa (GC-MS). Sebagian sampel batubara (4) yang tersedia diantaranya dianalisis lebih lanjut menggunakan metode HPLC (kromatografi cairan penampilan tinggi). Seluruh sampel teranalisis telah diyakini mengandung resin tumbuhan tinggi dari famili Dipterocarpaceae seperti sekobikadinana diaromaik (dimer) dan trikadinana diaromatik (trimer) serta porfirin dari fraksi makromolekul.
Kedua kelompok dieter (C27 dan C30) dan trimer (C42 dan C45) telah diidentifikasi berdasarkan pada bukti spektra-massa dan waktu retensi kromatografi gas (GC). Perbedaan tiga atom karbon dengan massa 42 sma pada setiap kelompok diyakini berstruktur isopropil. Kelimpahan relatif dari dimer dan trimer bergantung pada kematangan termal sedimen dengan kematangan relatif moletas dimetilnaftil yang meningkat secara sistematik seiring dengan kenaikan kematangan termal sedimen.
Perubahan ini akibat proses deisopropilasi fraksi kadalenil (yang cenderung kurang stabil) menjadi dimetilnaftil (senyawa aromatik yang lebih stabil). Parameter baru berdasarkan pada kelimpahan relatif dari masing-masing analisis dimer dan trimer diusulkan dalam penelitian ini. Parameter baru ini merupakan rasio kuantitas isomer C27 terhadap kuantitas isomer sejenisnya (C27 dan C30), sekobikadinana diaromatik dan rasio kuantitas isomer C42 terhadap kuantitas isomer sejenisnya (C42 dan C45), trikadinana diaromatik, disebut RS dan RT masing-masing untuk dimer dan trimer.
Perubahan nilai RS dan RT terjadi di dalam zona jendela minyak-bumi. Batasan ` tak matang" dan "matang" ditentukan berdasarkan referensi, parameter kematangan baku Ro-vitrinite reflectance dan komputer pemodelan cekungan). Hasil penelitian ini, nilai RS = 52% dan RT = 2% merupakan rasio kematangan termal sampel dari Cekungan Sumatera Selatan. Parameter RT khususnya sangat berguna untuk penentuan kematangan termal pada zona "pascamatang" karena reaksi-deisopropilasi masih terus berlangsung pada zona tersebut.
Penelitian fraksi makromolekul telah dilakukan terhadap sebagian sampel batubara (4) yang tersedia. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa senyawa porfirin belum atau tidak ditemukan. Hal ini disebabkan prasarana yang digunakan tidak sesuai dengan literatur yang digunakan. Dengan perkataan lain, penelitian terhadap fraksi makromolekul tidak berhasil mengelusidasi porfirin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devianty Moeshar
"Adanya kadmium dalam air yang digunakan sebagai sumber air minum akan menimbulkan gangguan kesehatan. Kadmium bersifat kumulatif di dalam tubuh sehingga masuknya cadmium ke dalam tubuh walaupun dalam dosis yang rendah dapat menyebabkan tingginga kandungan kadmium dalam tubuh. Pada konsentrasi tertentu akhirnya akan menyebabkan gangguan kesehatan khususnya gangguan fungsi tubular ginjal. Critical organ pada pemajanan yang lama dengan konsentrasi rendah adalah ginjal. Ini dapat dilihat dari studi-studi yang pernah dilakukan di beberapa negara. Sebuah studi pada tikus dimana kadmium chloride di berikan dalam air minum sefama 12 bulan menunjukkan retensi pada ginjal dan liver kurang dan 1 % total kadmium yang dimakan (Decker et al., 1978). Dan studi-studi epidemiologi yang dilakukan oleh Japanese Kadmium Research Commitee Japanese Environmental Agency di 8 Provinsi, dari tahun 1976-1984, dinyatakan bahwa polusi kadmium di lingkungan berhubungan dengan adanya disfungsi tubular ginjal bagian proksimal. Selain itu studi yang dilakukan di Belgium tahun 1979, tidak membuktikan hipotesa yang menyatakan bahwa polusi kadmium di lingkungan mempengaruhi fungsi ginjal, keliru ataupun tidak benar. Penelitian yang dilakukan oleh Barltrop & Strechlow di desa Shipham di Inggris tahun 1982. menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0.03) antara konsentrasi kadmium dalam urine dari penduduk yang daerahnya terpajan kadmium dengan konsentrasi kadmium dalam urine dari penduduk yang daerahnya tidak terpajan kadmium.
Di DKI Jakarta, sebagian rnasyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari karena di beberapa wilayah air tanahnya sudah tercemar baik oleh limbah rumah tangga maupun limbah industri. Data tahun 1995 yang terdapat dalam Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta menunjukkan bahwa sekitar 54 % rnasyarakat DKI masih menggunakan air minum dari sumur pompa atau sumur biasa yang berarti menggunakan sumber air tanah dangkal. Kantor Pengkajian Perkotaan dan Lingkungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta (KP2L) dengan teratur melaksanakan kegiatan pemantauan kualitas air tanah dangkal.
Lokasi pemantauan ditentukan secara acak dan diutamakan daerah-daerah yang belum memperoieh pelayanan PDAM. Hasil pemantauan tahun 1995/1996, separuh dari kelurahan yang dipantau di wilayah Jakarta Pusat, konsentrasi kadmium dalam air tanah melebihi baku mutu yang ditetapkan sesuai peruntukkannya dalam Permenkes No.416 tahun 1990, sedang di wilayah lain hanya pada satu atau dua kelurahan saja yang kadmiumnya melebihi baku mutu yang ditetapkan. Baku mutu yang ditetapkan adalah 0.005 ppm sedangkan konsentrasi kadmium dalam sumber air minum di kelurahan-kelurahan yang dipantau berkisar dari 0.006 ppm sampai dengan 0.830 ppm."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Paulinus Ronny Halim
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>