Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinurat, Anna Veronika
"ABSTRAK
Analisis proteomik kandungan kolagen dan hidrolisat kolagen dalam kosmetik dilakukan dengan metode Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), dan diikuti oleh analisis densitometri menggunakan software BioDocAnalyze. Ekstraksi sampel kosmetik menggunakan prinsip presipitasi oleh aseton. Dilakukan hidrolisis terhadap pembanding gelatin babi dan gelatin sapi menggunakan enzim tripsin. Hasil elektroforesis dan densitograf pembanding gelatin babi didapatkan 11 pita protein dengan ukuran molekul 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, pembanding gelatin sapi didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hidrolisis pembanding gelatin babi didapatkan 9 pita protein dengan ukuran molekul 61;52;44; 37; 34; 28;19;17;15 kDa, hidrolisis pembanding gelatin sapi didapatkan 6 pita protein dengan ukuran molekul 42;28;25;19;17;14 kDa, sampel kosmetik mengandung kolagen didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa dan sampel kosmetik mengandung hidrolisat kolagen menghasilkan 4 pita protein dengan ukuran molekul 36; 230; 24;16 kDa.

ABSTRACT
Proteomic analysis of collagen and collagen hydrolyzed in cosmetics were using Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), followed by densitometry analysis using BioDocAnalyze software. Cosmetics sample extraction is used precipitation by acetone principle. Hydrolysis gelatin reference of porcine and bovine were used trypsin enzyme. The results of electrophoresis and densitograph profi porcine gelatin reference obtained 11 protein bands with molecular size 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, bovine gelatin reference obtained 7 protein bands with molecular size 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hydrolysis porcine gelatin reference obtained 9 protein bands with molecular size 61; 52; 44; 37; 34; 28; 19; 17; 15 kDa, hydrolysis bovine gelatin reference obtained 6 protein bands with molecular size 42; 28; 25; 19; 17; 14 kDa, while sampe cosmetic contain collagen obtained 7 protein bands with molecular size 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa and cosmetic samples contain collagen hydrolyzate obtained 4 protein bands with molecular size 36; 230; 24; 16 kDa.
"
2014
S61498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melya Leonita Sutantyo
"ABSTRAK
Analisis berbasis protein kandungan gelatin dalam kapsul dilakukan dengan metode Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), dan diikuti oleh analisis densitometri menggunakan software myImage Analysis v.2.0. Gelatin dari sampel diekstraksi dengan menggunakan aseton, kemudian diukur konsentrasinya secara spektrofotometri menggunakan BCA Assay Kit untuk menghitung konsentrasi untuk elektroforesis. Kondisi optimum untuk elektroforesis adalah gel 8% dengan buffer tris-glisin. Gelatin pembanding babi menunjukkan 12 pita dominan (239, 221, 200, 171, 158, 139, 122, 115, 108, 96, 90,dan 83 kDa), sedangkan pembanding gelatin sapi menunjukkan 4 pita dominan (236, 222, 120, dan 107 kDa). Sampel yang mengandung gelatin babi dan gelatin sapi menunjukkan pola yang sama dengan gelatin pembanding.

ABSTRACT
Protein-based analysis of gelatin in capsules was conducted by Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) and followed by densitometry analysis using software myImage Analysis v.2.0. Gelatin from samples was extracted using acetone, then measured with spectrophotometry using BCA assay kit to calculate the concentration for electrophoresis. The optimum condition for electrophoresis gel was run on 8% gel with tris-glycine buffer. The results showed that gelatin reference of porcine has 12 major bands (239, 221, 200, 171, 158, 139, 122, 115, 108, 96, 90, and 83 kDa) while bovine gelatin has 4 major bands (236, 222, 120, and 107 kDa). Sample containing porcine and bovine gelatin gave the similar pattern to gelatin reference."
2015
S62188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balqis Jihaan Nabila Budi
"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menyerang paru-paru serta organ lainnya. Sesuai dengan ketentuan target product profiles (TPP) TB gagasan World Health Organization (WHO), diperlukan pengembangan alat tes cepat penunjang yang dapat mendeteksi berbagai jenis kasus TB menggunakan sampel alternatif, salah satunya berupa urine. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi dasar terkait profil protein urine kelompok TB dan kelompok sehat melalui metode separasi protein sodium dodecyl sulphate- polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE), sebagai langkah penelitian awal penentuan marka protein TB. Metode penelitian diawali dengan pooling sampel urine subjek terkonfirmasi TB Paru (5), TB Ekstra-paru (5), TB-HIV (5), dan TB Klinis (5), serta lima subjek sehat sesuai kelompok. Isolasi protein dan SDS-PAGE dilakukan terhadap pooling sampel tersebut, dilanjutkan dengan pewarnaan coomassie brilliant blue, serta analisis profil protein hasil SDS-PAGE menggunakan ImageJ. Profil protein kelompok sehat dan empat kelompok TB menunjukkan perbedaan jumlah dan intensitas pita protein yang terekspresi. Kelompok TB-HIV memiliki 12 pita protein terekspresi dengan intensitas pita protein yang tinggi dibandingkan dengan kelompok TB lain maupun kelompok sehat. Kelompok sehat hanya memiliki satu pita protein terekspresi pada kisaran berat molekul 66,01 kDa. Sementara, hampir seluruh kelompok TB menunjukkan keseragaman protein yang tampak pada kategori pita protein berberat molekul menengah dan rendah. Terdapat tiga pita protein yang memiliki keseragaman pada keempat profil kelompok TB dengan intensitas dan konsentrasi terestimasi yang cukup tinggi, yaitu pita dengan berat molekul 52,83±56,31kDa, 48kDa, dan 23,8±24,57kDa. Melalui metode SDS-PAGE, profil protein urine kelompok sehat dan kelompok TB dapat diamati dengan keseragaman pita terekspresi pada kelompok TB yang juga berpotensi dalam penemuan marka protein TB yang inklusif. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan langkah identifikasi protein pada pita protein yang memiliki keseragaman.

Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis which can cause infection in lungs and various other organs. In accordance with the provisions from WHO TB target product profiles (TPP), it is necessary to develop a rapid test that could detect various types of TB cases using an alternative sample, urine. The aim of this study was to obtain basic information regarding urine protein profile of TB groups and the healthy group through SDS-PAGE protein separation method, as an initial research step to determine TB protein markers. This research begins with pooling urine samples of confirmed subjects with pulmonary TB (5), extra-pulmonary TB (5), TB-HIV (5), and clinical TB (5), as well as 5 healthy subjects according to groups, after isolation and protein separation using SDS-PAGE, gel was stained using Commassie Brilliant Blue dye, and the end results were analyzed using ImageJ. The urine protein profiles of the healthy group and the four TB groups showed differences in the number, intensity, and estimated concentration of the expressed protein bands. The TB-HIV group had high-intensity protein expression and was dominantly expressed in the low molecular weight category. The protein profile of TB groups showed uniformity in the intermediate and low molecular weight categories. There are three protein bands that have uniformity in the four profiles of the TB group with fairly high estimated intensity and concentration, namely bands with molecular weights of 52.83±56.31kDa, 48kDa, and 23.8±24.57kDa. Through the SDS-PAGE method, the urine protein profiles of the healthy and TB groups were successfully observed, and the uniformity of protein bands expressed in the TB group also has the potential for the discovery of inclusive TB protein markers. For further research, it is necessary to identify the protein band that has uniformity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Asyura Rizkyani
"Fruktosiltransferase (FTFase) atau fruktansukrase merupakan enzim ekstraseluler yang digunakan oleh bakteri asam laktat (BAL) untuk mensintesis produk eksopolisakarida (EPS) fruktan dari substrat sukrosa. Manfaat dari produk ini tidak hanya diaplikasikan dalam industri makanan, tetapi juga dalam industri farmasi, kesehatan dan kosmetik. Dalam studi sebelumnya, FTF rekombinan dari Escherichia coli telah dikonstruksi. Kemudian Escherichia coli rekombinan yang telah membawa gen ftf dipelajari ekspresinya untuk memperoleh protein fruktansukrase rekombinan dan mengetahui aktivitas fruktansukrase rekombinan dengan menggunakan teknik SDS-PAGE serta esei aktivitas enzim secara in situ pada studi ini. Escherichia coli rekombinan ditumbuhkan dan diinduksi dengan IPTG untuk menghasilkan protein FTF. Setelah sel dipecah, filtrat pelet sel dipekatkan dengan konsentrator untuk selanjutnya dimurnikan dengan kromatografi kolom affinitas Ni2+. Langkah ini dilakukan untuk mengisolasi FTF rekombinan yang bergabung dengan tag Histidin agar berikatan secara efisien terhadap Ni2+. Dengan demikian, hanya FTF rekombinan dalam fraksi terakhir akan dielusikan oleh buffer imidazol, dan fraksi ini digunakan untuk melakukan analisis lebih lanjut, yaitu SDS PAGE. Dengan menggunakan SDS PAGE, berat molekul protein diperkirakan 130 kDa, sedangkan untuk aktivitasnya, dilakukan protokol in situ dengan menggunakan PAS staining. Aktivitas FTF dapat diamati pada gel yang di-staining PAS setelah gel diinkubasi dengan rafinosa sebagai substrat, tetapi tidak dapat diamati pada substrat sukrosa."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33110
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindyajati Maharddhika
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efek penyikatan pada permukaan email terhadap nilai kekasarannya setelah pemaparan gel theobromine 200 mg/L dengan durasi berbeda (8 menit, 16 menit, 32 menit) dan dengan pemaparan gel NaF 2% (16 menit), menggunakan Mitutoyo SJ 301, Jepang. Digunakan 24 spesimen gigi manusia premolar atas yang dibagi dalam empat kelompok. Analisa statistik dengan Kruskal Wallis dan Friedman menunjukkan penurunan nilai kekasaran pada semua spesimen setelah pemaparan gel theobromine dan peningkatan nilai kekasaran kembali setelah penyikatan. Nilai kekasaran kelompok gel theobromine (32 menit) setelah penyikatan masih lebih rendah daripada kekasaran awalnya.

The aim of this study was to evaluate the effect of brushing on enamel surface roughness after different exposure times from 200 mg/L theobromine gel (8 minutes, 16 minutes, 32 minutes) and of 2% NaF gel (16 minutes), using Mitutoyo SJ 301, Japan. Twenty four specimens of human upper premolar teeth were used and divided into four groups. Kruskal Wallis dan Friedman tests showed a decrease in roughness values after theobromine gel exposure in all specimens and an increase in roughness values after brushing. Surface roughness values of theobromine gel exposure (32 minutes) after brushing were lower than initial roughness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wangi Firdausi
"Eksopolisakarida (EPS) yang diproduksi dari bakteri asam laktat (BAL) memiliki nilai ekonomis yang penting karena berguna bagi industri makanan, farmasi dan kesehatan. Untuk mensintesis EPS dari substrat berupa sukrosa, BAL menggunakan suatu enzim ekstraselular berukuran besar yaitu enzim sukrase. Dari penelitian terdahulu, telah diketahui bahwa beberapa isolatisolat BAL mengandung gen-gen sukrase seperti gtf dan ftf yang berturutturut menyandikan glukansukrase dan fruktansukrase. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aktivitas dari enzim-enzim sukrase pada beberapa isolat-isolat BAL yang secara molekuler telah diketahui memiliki gen-gen sukrase. Supernatan dan pelet sel dari isolat-isolat BAL tersebut dianalisis dengan menggunakan elektroforesis gel SDS poliakrilamid (SDS-PAGE).
Dengan melakukan SDS-PAGE menggunakan penanda protein, ukuran molekuler dari enzim dapat diperkirakan, dan dengan menginkubasi gel dalam buffer sukrosa dan staining dengan pereaksi Schiff asam periodat, EPS yang berupa glukan dan/atau fruktan yang diproduksi oleh enzim-enzim tersebut dapat diamati. Semua isolat BAL yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Weisella confusa MBF 8-1, W. confusa MBF 8-2, Leuconostoc mesenteroides MBF 3-1 dan W. confusa MBF PDG10(1) menunjukkan adanya aktivitas-aktivitas sukrase pada ukuran yang bervariasi, mulai dari 10 hingga 43 kDa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32657
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nurhidayat
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, dilakukan studi kinetika dan aktivitas anti platelet bromelain yang telah dimurnikan dari bonggol nanas Palembang (Ananas comosus [L] Merr). Pemurnian enzim dimulai dengan isolasi enzim bromelain, kemudian dilakukan fraksionasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat dan dilanjutkan dengan kromatografi gel filtrasi dengan Sphadex G-50. Enzim kasar yang didapatkan dari tahap isolasi memilki aktivitas spesifik sebesar 53,580 Unit/mg. Fraksionasi dengan metode fraksinasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat menghasilkan fraksi enzim yang memiliki aktivitas spesifik tertinggi adalah fraksi dengan tingkat kejenuhan amonium sulfat 20%-50%, dengan aktivitas spesifik sebesar 230,970 Unit/mg dan tingkat kemurnian sebesar 8 kali lebih murni dibandingkan dengan enzim kasar. Pemurnian lebih lanjut dengan kromatografi Sphadex G-50 fraksi enzim bromelain mengalami peningkatan nilai aktivitas spesifik menjadi 431,548 Unit/mg dengan tingkat kemurnian sebesar 28 kali enzim kasar. Uji aktivitas fraksi bromelain termurni terhadap variasi pH dan suhu menunjukkan pH optimum bromelain pada pH 7 dan suhu optimum 37oC. Pada variasi konsentrasi substrat, dengan membuat plot kurva Michaelis-Menten dan Lineweaver-Burk, didapatkan konstanta Michaelis-Menten (Km) untuk bromelain adalah 0,777 % dan nilai Vmaks sebesar 3,969 U/min. Uji aktivitas antiplatelet menunjukkan fraksi bromelain dari setiap tahap pemurnian memiliki kemampuan sebagai agen antiplatelet. Aktifitas antiplatelet tertinggi terdapat pada fraksi enzim termurni dengan nilai persen agregasi sebesar 48,64 % dan persen inhibisi 47,583%. IC50 dari fraksi enzim termurni adalah sebesar 88,314 L/mL.

ABSTRACT
kinetic study and activity as anti platelet agent of Bromelain enzyme from Palembang Pineapple's core (Ananas Comosus [L] Merr) was performed. The purification step begins with the isolation of bromelain enzyme, then fractionation using ammonium sulfate and continued by gel filtration chromatography using sphadex G-50. Crude enzyme obtained from pineapple's core has specific activity of 53,580 Unit / mg. Fractionation by multilevel saturity of ammonium sulphate salt showed highest activity at 20% -50% level of saturation, with a certain Activity of 230,970 Unit / mg and a purity level of 8 times purer from crude enzymes. Further purification by Sephadex G-50 chromatography has increased secific activity to 431,548 Units / mg with a purity level of 28 times from crude enzymes. The purest bromelain fraction activity test against pH and temperature variations showed the optimum pH of bromelain at pH 7 and optimum temperature of 37oC. In the variation of substrate concentration, by plotting curves of Michaelis-Menten and Lineweaver-Burk, obtained Michaelis-Menten (Km) constant for bromelain enzyme is 0,777% and vmax value is 3,969 U / min. The antiplatelet activity test showed that fractions of the bromelain enzyme from each purification step showed the ability of an antiplatelet agent. Highest antiplatelet activity in the purest enzyme fraction with aggregate percent value of 48,64% and percentage of inhibition 47,583%. IC50 of the purest enzyme fraction, is 88,314 L / mL"
2017
S70127
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid Trusty Wiselyana
"Daun sirih mengandung komponen utama yaitu polifenol, yang lebih dikenal dengan nama tanin. Tanin berpengaruh terhadap kekerasan permukaan email gigi. Cara aplikasi pada email adalah dengan topikal gel. Pada penelitian ini digunakan 18 spesimen gigi sapi yang ditanam dalam resin akrilik dan dibagi dalam 3 kelompok, gel ekstrak daun sirih 15%, 25% dan 35% selama 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan. Kekerasan email diukur menggunakan alat uji Shimadzu Microhardness Tester HMV-2. Hasil dianalisis dengan menggunakan Repeated ANOVA dan One Way ANOVA. Terdapat perbedaan yang bermakna pada seluruh kelompok perlakuan (p<0.05). Terdapat peningkatan nilai kekerasan email setelah aplikasi gel ekstrak daun sirih 15% selama 6 bulan.

Betel leaf (Piper betle Linn) contains a main component, known as Tannin. Tannin can affect enamel`s hardness. 18 specimens of bovine teeth were embedded in acrylic resin, divided into 3 groups of gel application betel leaf extract 15%, 25% and 35% for 1 month, 3 months and 6 months. Enamel`s hardness measured by Shimadzu Microhardness Tester HSV-2. Statistical analysis was done by Repeated ANOVA and One Way ANOVA. There was significantly increase (p<0.05) of micro hardness number after 6 months gel application with 15% betel leaf extract. Gel with betel leaf extract can significantly affect the enamel`s hardness."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haolia Rahman
"Aragose Gel Elektroforesis (AGE) merupakan sistem analisis yang banyak digunakan dalam penelitian maupun uji diagnostik di labolatorium biokima dan biologi molekuler. Alat ini lazimnya berfungsi menganalisis berat molekul suatu fragmen DNA. Dalam proses elektroforesis dengan menggunakan gel low melting, penggunaan aliran listrik yang semakin besar menimbulkan kalor yang mengakibatkan hasil fragmen pada gel tidak dapat diamati. Untuk itu digunakan alat pemompa kalor yaitu 3 buah Modul termoelektrik yang disusun tunggal dengan tujuan menjaga temperatur gel sehingga proses elektroforesis dapat berlangsung oprtimal. Tujuan penelitian ini untuk merancang dan membuat suatu sistem pemompa kalor (modul TE) pada alat AGE kemudian mengukur kinerja modul TE yang dipasang pada alat tersebut. Hasil dari penelitian diperoleh sebuah disain alat AGE berikut dengan system pemompa kalornya, dengan kemampuan menahan temperatur di bawah suhu leleh gel sehingga diperoleh energy saving sebesar 8,87% dan time saving sebesar 25%.

Aragose Gel Electrophoresis (AGE) is analytical system that commonly used in reseach or diagnostic test in biochemical and biomolecular labolatory. This device usually functioned to analize the molecule weight of DNA fragment. In electrophoresis process with low melting gel, greater electrical supply resulting heat that cause fragment in the gel can not be observed. On beholf of that problem heat pump device with 3 thermoelectric module arranged single are used to hold gel temperature so elecrophoresis prosess can be going on optimum. The purpose of this thesis is to design and make a heat pump system (TE module) in AGE device and measure the performation of TE module that has attach to that device. The result of this thesis showed a design of AGE device with heat pump system, with capability to decrease temperature under melting point gel with the result that energy saving is 8,87% and time saving up to 25%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.02.08.42 Rah p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maesya Rachmawati
"Tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.) yang tumbuh banyak di Indonesia, diketahui memiliki biji dengan kandungan trans-resveratrol cukup tinggi dibandingkan anggur. Trans-resveratrol merupakan senyawa polifenol, yang strukturnya mengandung gugus fenol dan cincin benzene dengan gugus hidroksi. Microwave assisted extraction (MAE) merupakan metode ekstraksi yang dapat digunakan sebagai metode alternatif terhadap metode ekstraksi konvensional karena dengan metode MAE proses ekstraksi berjalan lebih singkat dan menggunakan pelarut yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses ekstraksi MAE dari biji melinjo sehingga mendapatkan formulasi sediaan yang kaya kandungan trans-resveratrol dan mampu berpenetrasi dengan baik di kulit. Pada penelitian ini optimasi ekstraksi dilakukan dengan metode MAE menggunakan dua pelarut. Pembuatan solid lipid nanoparticles (SLN) menggunakan metode homogenisasi tekanan tinggi dan potensi penetrasi sediaan diuji dengan metode sel difusi Franz. Dari optimasi ekstraksi MAE diperoleh kadar trans-resveratrol tertinggi adalah menggunakan pelarut [Bmim]Br dengan kadar 0,52 mg/g simplisia yang diekstraksi selama 10 menit dan daya gelombang mikro sebesar 10%, sedangkan kadar trans-resveratrol dari fase etil asetat biji melinjo adalah 3,3 mg/g ekstrak. Jumlah kumulatif terpenetrasi trans-resveratrol dari fase etil asetat biji melinjo dalam gel SLN adalah 19,8±0,42 μg/cm2 dengan nilai fluks 1,45±0,04 μg/cm2/jam, sedangkan untuk gel non SLN hanya mencapai 7,7±0,13 μg/cm2 dengan nilai fluks 0,36±0,02 μg/cm2/jam. Penelitian ini menunjukkan bahwa fase etil asetat biji melinjo yang diformulasikan dalam sediaan gel SLN memiliki kemampuan penetrasi di kulit yang lebih baik dibandingkan sediaan gel non SLN.

Melinjo (Gnetum gnemon L.) plant that grows in many area of Indonesia, is known to have seeds with trans-resveratrol content is quite high compared to wine. Trans-resveratrol is a polyphenol compound, whose structure contains a phenol group and a benzene ring with a hydroxy group. Microwave assisted extraction (MAE) is an extraction method that can be used as an alternative method to conventional because MAE extraction could run shorter and uses less solvent. This study aims to optimize the extraction process of MAE from melinjo seeds so as to get the formulation rich in trans-resveratrol and able to penetrate through the skin. In this study, the optimization of extraction was done by MAE method using two solvents. Preparation of solid lipid nanoparticle (SLN) using high pressure homogenization method and the potential penetration of gel SLN was tested by cell diffusion Franz method. From the optimization of MAE extraction, the highest trans-resveratrol obtained was 0.52 mg/g dry weight using 2.5 M [Bmim]Br extracted for 10 minutes and 10% of microwave power, while the ethyl acetate phase obtained was 3.3 mg/g extract. The cumulative amount of trans-resveratrol penetration of the melinjo seed ethyl acetate phase in the SLN gel was 19.8±0.42 μg/cm2 with a flux value of 1.45±0.04 μg/cm2/hr, while for non-SLN gel only reached 7,7±0.13 μg/cm2 with a flux value of 0.36±0.02 μg/cm2/hr. This study shows that the ethyl acetate fraction of melinjo seed formulated in SLN gel preparations has better skin penetration ability than non-SLN gel.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T48336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>