Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nining Sri R.
"Tnchoderma harzianum Pan 23 1 ditumbuhkan pada media jerami padi selama waktu inkubasi tertentu, pada masa akhir inkubasi dilakukan isolasi enzim selulase dari media yang ditumbuhi kapang tersebut Aktivitas enzim selulase yang terdiri dari FPase, CMCase, 3~glukosidase diuji dari filtrat biakan sebab enzim selulase bersifat ekstraselular Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi enzim selulase yang dihasilkan oleh Tnchoderma harzianum Pan 23 1 dengan menggunakan media jerami padi dan menguji aktivitas enzimnya Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk pertumbuhan Tnchoderma harzianum Pan 23 1 adalah pH 5, suhu 30°C dan waktu inkubasi selama 5 hari Perlakuan de1lgnifikasi terhadap jerami padi dapat meningkatkan aktivitas enzim selulase yang dihasilkan Pada media yang jerami padinya tidak didelegnifikasi , aktivitas spesifik FPase yaitu 3,3678 IU/mg protein, aktivitas spesifik CMCase yaitu 5,6737 IU/mg protein, dan aktivitas spesifik 3-g1ukosidase yaitu 5,3543 IU/mg protein Sedangkan pada media yang jerami padinya telah d ide11gni f ikas i aktivitas spesifik FPase yaitu 6,4375 IU/mg protein, aktivitas spesifik CMCase yaitu 12,2418 IU/mg protein dan aktivitas spesifik p-glukosidase yaitu 17,6250 IU/mg protein Pemurnian enzim selulase dilakukan dengan pengendapan oleh (NESC 0-100% jenuh antara fraksi 1 (Fl) sampai dengan fraksi 5 (F5) aktivitas optimum adalah fraksi 4 (F4) dengan pengendapan Fraksi yang menunjukkan (NH4)2S04 60-80% jenuh FPase 8,9330 IU/mg protein diperoleh aktivitas spesifik aktivitas spesifik CMCase 12,0070 IU/mg protein, dan aktivitas spesifik 3~g1ukos idase 0,1530 IU/mg protein Pada penentuan tetapan Michae1ls-Menten diperoleh Km untuk FPase adalah mg, ISO 1572 Km untuk CMCase adalah 42,5101 mg/ml."
1994
S29918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenci
"Jerami padi merupakan salah satu limbah lignoselulosa pertanian yang jumlahnya cukup melimpah dan mengandung komponen lignin, selulosa, dan hemiselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku/substrat yang digunakan untuk pembuatan selulase, sehingga memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan. Sebelum lignoselulosa digunakan sebagai substrat perlu dilakukan minimalisasi kadar ligninnya dengan menggunakan pretreatment kimia basa dengan menggunakan NaOH 4%. Kapang yang digunakan adalah Trichoderma viride strain T051, jamur ini merupakan penghasil enzim selulase yang berfungsi menghidrolisis selulosa menjadi glukosa.
Karakteristik enzim selulase berdasarkan mekanisme hidolisis ada tiga jenis, yaitu endoglukanase, exoglukanase dan glukosidase. Aktivitas enzim dengan menggunakan substrat jerami yang didelignifikasi basa lebih tinggi dibandingkan dengan jerami tanpa delignifikasi. Variasi nutrisi pada medium produksi yang memberikan unit aktivitas optimum adalah dengan penambahan medium basal pada substrat uji aktivitas CMC 1% sebesar 59,97 mU/mL. Definisi satu unit aktivitas adalah 1 μmol glukosa yang dihasilkan permenit pada suhu 450C. Enzim dengan aktivitas tertinggi selanjutnya difraksionasi menggunakan amonium sulfat dengan kenaikan tingkat kejenuhan dan didialisis.
Hasil penelitian menunjukkan fraksi amonium sulfat dengan kejenuhan 50-70% memiliki aktivitas tertinggi sebesar 62,55 mU/mL dengan aktivitas spesifik sebesar 16,96 mU/mL. Hasil dialisis memiliki aktivitas spesifik sebesar 24,94 mU/mg. pH optimum aktivitas enzim selulase adalah 5. Logam Cu2+ dapat menginhibisi aktivitas enzim selulase, sementara Zn2+ dan Mg2+ memberi dampak peningkatan aktivitas enzim.

Rice straw is one of lignocellulosic agricultural waste which is quite abundant and contain components of lignin, cellulose, and hemicellulose which can be used as raw materials / substrates used to manufacture cellulase, so it has economic value and environmental friendliness. Before the lignocellulose is used as the substrate is necessary to minimize the levels of lignin using alkaline chemical pretreatment using NaOH 4%. Fungus that used were Trichoderma viride strain T051, this fungus is a producer of cellulase enzymes that function hydrolyze cellulose into glucose.
Characteristics of cellulase enzymes by mechanisms hidolisis there are three types, namely endoglukanase, exoglukanase and glucosidase. Enzyme activity by using straw substrate base delignification higher than the straw without delignification. Variation of nutrients in the medium production unit that provides an optimum activity is the addition of basal medium on the substrate 1% CMC activity assay of 59.97 mU/mL. Definition of one unit of activity is 1 mol of glucose produced per minute at 450C. With the next highest enzyme activity fractionated using ammonium sulfate with increasing levels of saturation and dialyzed.
The results showed fractions with ammonium sulfate saturation of 50-70% has the highest activity of 62.55 mU/mL with a specific activity of 16.96 mU/mL. The results of dialysis had a specific activity of 24.94 mU/mg. The optimum pH of the enzyme activity of cellulase is 5. Metals Cu2+ can inhibit cellulase enzyme activity, whereas Zn2+ and Mg2+ gives the impact of increased enzyme activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1714
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asri Martini Wulani
"ABSTRAK
Selulosa merupakan bahan organik yang banyak terdapat di muka bumi dan
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh material dengan nilai ekonomis lebih
tinggi. Salah satu pemanfaatan selulosa adalah sebagai substrat untuk
menghasilkan enzim selulase yang dihasilkan secara induktif melalui
fermentasi menggunakan mikroorganisme, baik berupa bakteri maupun
jamur. Enzim tersebut merupakan salah satu enzim komersial yang banyak
digunakan dalam industri makanan dan tekstil. Pada penelitian ini digunakan
T.viride yang ditumbuhkan dalam medium yang mengandung substrat kulit
jagung yang kaya akan selulosa. Tujuan penelitian adalah untuk mengisolasi
dan memurnikan enzim selulase dari fungi T.viride melalui beberapa tahapan.
Pada tahap awal dilakukan delignifikasi terhadap kulit jagung dengan NaOH
1%yang berhasil menurunkan kadar lignin dari 15,91% menjadi 5,24%. Pada
tahap berikutnya dilakukan optimasi kondisi fermentasi yang meliputi
penentuan umur inokulum, konsentrasi substrat, dan pH medium. Untuk
penentuan aktivitas enzim selulase digunakan metode Somogyi-Nelson
dengan CMC 1% sebagai substratnya. Kondisi optimum fermentasi untuk
produksi enzim selulase diperoleh pada pH 5, konsentrasi substrat 1%, waktu
inkubasi 4 hari, dan inokulum berumur 5 hari. Hasil pemurnian enzim
selulase melalui fraksionasi dengan amonium sulfat diperoleh aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi I (0-40%) yaitu sebesar
0,0454 U/mg protein dengan tingkat kemurnian 2,8 kali. Kemurnian enzim
selulase meningkat sebesar 8,1 kali setelah didialisis dan memiliki aktivitas
spesifik sebesar 0,1306 U/mg protein."
2007
S30678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiem Anwar
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas campuran enzim selulase kasar dari Trichoderma reesei
dan Aspergillus niger dengan selulase A. niger
komersial dari Fluka Biochemika serta mempelajari pengaruh
ratio enzim dengan substrat terhadap unjuk kerja hidrolisis. Enzim kasar dibuat dengan cara fermentasi padat dengan
media sederhana. Satu unit aktivitas selulase kasar dari
A. niger dicampur dengan dua unit aktivitas selulase kasar dari
T. reesei. Jerami padi yang akan dihidrolisis terlebih dahulu digiling dan diayak 120?140 mesh kemudian didelignifikasi
menggunakan larutan NaOH 2% selama 6 jam pada temperatur 85oC. Hidrolisis dilakukan dalam beaker glass 300 mL
yang dilengkapi dengan pengaduk bermotor. Sampel dianalisis menggunakan metoda dintrosalicylic acid. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa peningkatan rasio enzim terhadap jerami padi dapat meningkatkan konsentrasi glukosa
yang dihasilkan baik untuk enzim komersial maupun campuran enzim kasar. Campuran enzim selulase kasar dari T.reesei dan A. niger
yang dihasilkan dari percobaan ini, dua kali lebih efektif menghidrolisis jerami padi menjadi glukosa dibandingkan dengan selulase komersial.

Abstract
The objective of this work is to compare the effectiveness of mixed crude enzyme cellulase from T. reesei and A. niger with commercial enzyme from A. niger, and to investigate effect of
enzyme to substrate ratio to performance of enzymatic hydrolysis of rice straw. The commercial enzyme from Fluka
Biochemica was used, and crude enzyme were prepared by solid fermentation with simple media. Before hydrolized,
the rice straw was grinded and sieved and then heated at 85oC with 2% sodium hydroxide for six hours. Hydrolysis was
conducted in 300 mL beaker flask equipped with mechanical stirrer. Samples were analyzed by dinitrosalicylic acid
method and measured by spectrophotometer. Both of commercial and mixed crude enzyme show that, the higher
enzyme to substrate ratio was
higher the glucose concentration obtained. However, ratio of glucose obtained to enzyme
used become smaller. The mixture of crude enzyme from T. reesesi
dan A. niger that produced in this work was two fold more effective to hydrolyze rice straw than using cellulase enzyme of A. niger
from Fluka Biochemika. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fakultas Teknologi Industri;Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fakultas Teknologi Industri;Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fakultas Teknologi Industri;Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fakultas Teknologi Industri], 2011
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leona Amanda
"Abstrak Selulase adalah enzim yang dapat memutuskan ikatan glikosidik B(1,4) yang terdapat pada selulosa, dan dapat dihasilkanlkan oleh bakteri, khamir, dan kapang. Salah satu kapang yang dapat menghasilakn enzi ini adalah Trichoderma viride. Biaya produksi selulosa yang tinggi menyebabkan harganya menjadi mahal.salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan limbah yang banyak mengandung selulosa sebagai salah satu komponen dalam media untuk menghasilkan enzim ini ..."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Leonardi Laisnima
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T40159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridwan
"ABSTRAK Trichoderma viride merupakan suatu jamur penghasil selulase yang dapat mendegradasi selulosa. Selulosa merupakan suatu polimer rantai panjang yang tersusun dari unit-unit berulang glukosa yang saling berikatan dengan ikatan glikosidik ?-1,4. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi selulase dengan menggunakan kulit kedelai sebagai substrat. Aktivitas enzim ditentukan dengan menghitung kadar glukosa yang dibebaskan dan ditentukan dengan menggunakan metode Somogyi-Nelson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pertumbuhan Trichoderma viride adalah pada kadar substrat 12%, pH 4,5, dan waktu inkubasi pada hari kedua dengan aktivitas enzim sebesar 0,0220 IU. Pemurnian selulase dilakukan dengan pengendapan oleh ammoniumsulfat jenuh 0-95%. Didapatkan hasil fraksionasi yang mempunyai aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi III dengan aktivitas spesifik sebesar 0,0108 IU/mg protein. Hasil dialisis dari Fraksi III menjadi lebih murni dengan kenaikan aktivitas spesifik menjadi 1,34 kali atau naik menjadi 0,0145 IU/mg protein. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa selulase dapat diproduksi dengan menggunakan media kulit kedelai. Kata kunci: Selulase, selulosa, Trichoderma viride. X + 44 hlm.; gambar, lampiran, tabel. Bibliografi: 18 (1976-2003)"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwit Handayani
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S32054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitayani Wahyu Murti
"Selulosa mikrokristal merupakan turunan selulosa yang umum digunakan sebagai eksipien dalam sediaan tablet cetak langsung. Potensi kandungan selulosa yang cukup tinggi pada eceng gondok sekitar 60 memungkinkan untuk digunakan dalam pembuatan selulosa mikrokristal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat kapang selulolitik, memperoleh kondisi optimum hidrolisis enzimatis meliputi optimasi pH, suhu, waktu, dan konsentrasi enzim, dan membandingkan karakteristik selulosa mikrokristal yang didapatkan dari eceng gondok dengan selulosa mikrokristal standar, Avicel pH101.
Penelitian ini diawali dengan isolasi kapang selulolitik, kemudian enzim selulase yang diekstraksi dari kapang selulolitik digunakan untuk hidrolisis enzimatis selulosa pada ?-selulosa hasil delignifikasi dari serbuk eceng gondok untuk memperoleh selulosa mikrokristal. Selulosa mikrokristal hasil hidrolisis enzimatis dikarakterisasi dengan XRD X-Ray Diffraction dibandingkan dengan Avicel 101.
Hasil penelitian didapatkan isolat kapang selulolitik yang optimal yaitu isolat hijau tanah dan diperoleh kondisi hidrolisis yang optimal yakni pada suhu 30 C, pH 5, dan durasi 1 jam dengan volume enzim 5 mL. Berdasarkan pola difraktogram terlihat adanya kemiripan sifat kristalin antara selulosa mikrokristal hasil hidrolisis enzimatis dengan standar selulosa mikrokristal Avicel pH101.

Microcrystalline cellulose is a cellulose derivate which usually used as a pharmaceutical excipient in the manufacturing of direct compression tablet. High potency of cellulose in water hyacinth about 60 might be used in manufacturing of microcrystalline cellulose. The research aimed to obtain the best cellulolytic fungi, to obtain the optimal conditions of enzymatic hydrolysis including optimization of pH, temperature, duration and enzyme concentration, and comparing microcrystalline cellulose characteristics obtained from water hyacinth with microcrystalline cellulose standard, Avicel pH101.
This research began with isolation of cellulolytic fungus, then cellulase enzymes extracted from cellulolytic fungi was used for enzymatic hydrolysis of cellulose in cellulose resulting from delignification of the water hyacinth powder to obtain microcrystalline cellulose. Microcrystalline cellulose produced by enzymatic hydrolysis was characterized by XRD X Ray Diffraction compared with Avicel 101.
The results showed optimal cellulolitic isolat of isolate hijau tanah and obtained optimal hydrolysis conditions at 30 C, pH 5, and 1 hours in 5 mL enzyme volume. Based on the pattern of diffraction there was a similarity between microcrystalline cellulose of enzymatic hydrolysis result compared with Avicel pH101.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S67874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>