Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saleh Ali
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S29851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarito
"Material seperli semen, agregat kasar, agregat halus dan air merupakan bahan utarna pembentuk beton. Beton mempunyai peranan yang begitu besau' dalam menopang beban pada slruktm bangunan, sehingga diluntut mum kekuatan yang memadahi. Perkembangan teknologi beton berkembang sejalan dengan perkembangan semen sebagai bahan pengikat beton, perhatian khusus perlu diberikan terhadap sifat-sifat beton yang berpengaruh terhadap mutu pelaksanaan. Perhatian yang harus dilakukan berupa perbaikan sifat-sifat beton segar dengan :menambahkan bahan tambah (additive) jenis terta1tu.
Demikian halnya dengan bahan tambah campuran beton (admixture) yang perkembangannya sejalan dengan perkembangan semen dan makin berkembang sesuai dengan makin beragamnya masalah yang muncul di lapangan berkaitan dengan sifat-sifat beton dan penggunaannya. Sehingga muncul berbagai macam bahan tambah campuran baton sesuai dengan fungsinya masing-masing, yang salah satunya adalah Superplasticizer sebagai bahan tarnbah campuran beton yang berfungsi unluk mereduksi air.
Dalam kegiatan ini peneliti mencoba menggunakan salah sal-u jenis produk Super-plasticizer dengan merk dagang Tricosa! sebagai obyek penelitian, admixlure tersebut dicampurkan kedalam beton rnutu sedang (mulu K200, KBDO dan k400) dengan berbagai prosentase Tricosal Superplasticizer terhadap berat semen masing-masing mulai dari 0,25; 0.50; 0.75 : 1.00 dan 1.25%.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh penggunaan superplasticizer tersebut terhadap sifat-sifat beton terutama terhadap kemudahan pengerjaan (workabilily), pengikatan (setting time) kuat tekan (compressive strength) dan modulus elastisitasnya pada baton rnutu sedang. Setelah dilakukan percobaan-percobaan dan pengujian yang selanjulnya dilakukan evaluasi, dari hasil evaluasi nantinya dapat dislmpulkan sejauh mana pengaruhnya terhadap sifat - sifatbeton tersebut.
Dengan bertambahnya kadar superplasticizer ternyata akan bertambah pula nilai slump yang berarti workabilitas semakin meningkat Beton dengan mutu yang lebih linggi (K400) mendapat pengaruh yang lebih besar berupa kenaikan slump terutama pada kadar mulai 0.75 hingga 1.25 %, namun pada mutu yang lebih rendah pengaruhnya lebih kecil pula.
Begitu juga terhadap waktu pengikatan dapat mengurangi atau mempersinglcat waktu pengikatan awal dan akhir, namun yang sangat berpengaruh adalah saat beton mendapat pengaruh admixture tersebut sekalipun kadar terendah.
Terhadap kuat tekan clengan bertambahnya kadar superplasticizer akan meningkatkan kuat tekan seiring bertambahnya kadar admixture, dalam hal ini terjadi titik optimum pada kadar 0.75% untuk ketiga mutu, yang mendapat pengaruh paling besar berupa kenaikan kuat tekan pada beton mutu K200 dan yang mendapat pengaruh paling kecil pada beton mutu K400, bahkan pada kadar 1.00 dan 1.255 kuat tekannya dibawah kuat tekan beton nqrmalnya.
Pengaruhnya terhadap modulus elastisitas, pada kadar adrnixture 0,25% - 0.50% rnemberikan nilai yang lebih tinggi dan untuk kadar yang lebih tinggi berikutnya semakin menurun nilai modulus elastisitasnya, dan prosentase kenaikan terbesaruntuk berbagai kadar texjadi pada beton mutu K300. Jika dibandingkan dengan nilai Modulus Elastisitas standar SK SNI T-15-1991-03, maka dari mutu beton yang diuji nilai modulus elastisitasnya masih dibawah standar, namun yang nilainya mendekati standar terjadi pada beton mutu K300.
Pada bagian akhir tulisan ini berupa kesimpulan yang menyajikan rangkuman dari hasil penelitian ini, inti temuanyang cukup selama pelaksanaan penelitian dari gejala yang timbul akibat salah satu atau lebih kondisi yang dibuat akan tercermin pada bagian ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"ABSTRAK
Propelan merupakan bahan bakar pada suatu roket. Guna mendapatkan propelan dengan kinerja tinggi, Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah mengembangkan berbagai jenis propelan yaitu: jenis polisulfid, poliuretan dan polibutadien.
Roket merupakan suatu mesin kalor karena kalor yang dihasilkan dari reaksi pembakaran bahan-bahan penyusun propelan digunakan sebagai tenaga penggerak roket tersebut. Berdasarkan hal ini, perlu diupayakan untuk membuat propelan yang memiliki nilai kalor tinggi. Beberapa elemen metal memiliki energi pembakaran yang tinggi sehingga apabila ditambahkan sebagai bahan aditif pada propelan bisa diharapkan mampu meningkatkan nilai kalornya. Adanya aditif tentu juga akan mengubah sifat-sifat propelan yang lain sehingga perlu diuji pengaruhnya terhadap sifat-sifat tersebut.
Pada tugas akhir ini dilakukan pembuatan .propelan dengan variasi aditif yang berupa elemen metal seperti: aluminium (Al), magnesium (Mg), besi (Fe) dan zink (Zn) kemudian beberapa sifatnya diuji. Pengujian yang dilakakan meliputi: uji nilai kalor, kuat tarik, kekerasan, kerapatan dan laju pembakaran.
Pada penggunaan aditif sebesar 4 % pada komposisi propelan: fuel = 20 % dan oksidator = 76 % (bagian berat), magnesium (Mg) memberikan nilai kalor tertinggi dan laju pembakaran yang paling stabil terhadap perubahan tekanan dibanding tiga jenis aditif yang lain."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kun Harimurti Hertanto
"ABSTRAK
Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Pusat Pramuteknik Petrokimia PERTAMINA dan Laboratorium XRD Jurusan Fisika Universitas Indonesia. Percobaan dilakukan dengan peralatan dan mesin-mesin dalam Skala semi industri.
Bahan plastik yang berbentuk pelet diekstrusi menjadi lembaran, dan dipotong-potong menjadi pita. Pita-pita ini kemudian diorientasi dalam media air panas dengan variasi :berikut :
1. Ratio penarikan (Draw ratio, DR) dari 5 sampai 7,5 dengan suhu orientasi konstant 98°C. Suhu dari 60°C sampai 98°C dengan ratio penarikan konstan 6.
2. Pengukuran sifat fisik dari pita yang telah diorientasi meliputi denier, kuat tarik, mulur dan densitas, sedangkan sifat termal diukur dengan alat Differential Scanning Calorimeter dan titik leleh diukur dengan alat Thermovar.
3. Pengukuran derajat kristalinitas dan derajat keteraturan struktur kristal menggunakan alat Difraksi Sinar X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan derajat kristalinitas akibat proses orientasi menyebabkan terjadinya peningkatan linier sifat fisik dan termal."
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Utomo
"Teknologi beton sudah dikenal sejak jaman Yunani kuno yang menggunakan sejenis batu kapur sebagai pengikat batu, kerikil dan bahan-bahan lain untuk membuat sebuah bangunan. Teknologi ini berkembang sejalan dengan perkembangan semen sebagai bahan pengikat beton. Dalam perkembangannya hal yang dilakukan untuk merubah sifat- sifat pada semen adalah dengan memberikan bahan tambah (additive). Demikian halnya dengan bahan tambah campuran beton (admixture) yang perkembangannya sejalan dengan perkembangan semen dan makin berkembang sesuai dengan makin beragamnya masalah yang muncul berkaitan dengan sifat-sifat beton dan penggunaannya. Sehingga muncul berbagai macam bahan tambah campuran beton sesuai dengan fungsinya masing-masing, yang salah satunya adalah pfasticizer sebagai bahan tambah campuran beton yang berfungsi untuk mereduksi air.
Dalam penyusunan materi untuk Tugas Akhir ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan salah satu jenis produk Plasticizer yang diberi nama Krypton sebagai obyek penelitian.
Kemudian dalam penelitian ini akan dilakukan manipulasi terhadap obyek penelitian tersebut dengan cara membuat campuran beton dengan karakeristik yang berbeda yang diberikan tingkatan kadar bahan tambah plasticizer tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Yudi Permana
"Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia dalam hal penyediaan dan penggunaan beton menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam pembuatan suatu bangunan maupun prasarana. Kebutuhan akan penggunaan beton menjadi lebih berkembang ke arab penyediaan beton yang siap pakai dalam waktu yang relatif singkat dengan tetap memperhatikan kekuatan beton. Untuk menghadapi dan menjawab permasalahan tersebut maka penggunaan bahan tambah (admixture) menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas penggunaan beton.
Salah satu jenis bahan tambah (admixture) yang dapat digunakan adalah acceleraior. Secara umum accelerator berihngsi untuk meningkatkan dan mempercepat proses pengerasan beton, mempercepat waktu ikat (sailing time) portland semen sehingga diperoleh kekuatan awal beton yang cukup tinggi. Kekuatan awal beton yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat secara tidak langsung dapat mempercepat pekerjaan konstruksi, sehingga durasi proyek secara keseluruhan dapat diminimalisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan accelerator Conplast NC terhadap sifat mekanis dan sifat fisik beton. Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat diketahui kadar optimum dari accelerator yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan awal optimum. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap sifat mekanis beton yang meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat geser dan kuat tarik belah. Sedangkan untuk sifat fisik beton dilakukan pengujian waktu pengikatan awal beton (initial setting time).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa penambahan acceierator Conplast NC terbnkti mampu mempercepat waktu pengikatan awal beton (initial setting time) dan mampu meningkatkan kekualan awal beton. Berdasarkan penelitian ini diperoleh kadar optimum accelerator Conplast NC yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan awal optimum. Penambahan accelerator memberikan kekuatan yang cenderung sama pada umux ke 28 hari.

The development of construction in Indonesia in case of supplying and using concrete becomes very elementary need in making building and infrastructure. The necessity of concrete becomes more expand to use of concrete which can be provided in a short time with remain considering the concrete strength. To solve and answer those problems, use of the admixture becomes one of solutions to increase productivity of concrete.
Accelerator is one of the admixtures which can be used, generally function to increase the rate of early strength development of concrete and to shorten the time of setting. High early development of strength in the short time indirectly can shorten duration of the construction.
The purpose of this research is to know the etfect of accelerator Conplast NC to mechanical characteristic and physical characteristic of concrete. Based on this research, the optimum rate of accelerator that is needed to get the optimum early strength can be known. This research include concrete mechanical characteristic test which are consist of compressive strength, flexural strength, shear strength and splitting tensile strength. For concrete physical characteristic, the testing is concrete initial setting time.
Based on this research which has been conducted knowable that addition accelerator Conplast NC proven able to shorten concrete initial setting time and increase concrete early strength. Pursuant to this research is obtained an optimum rate of accelerator Conplast NC that is needed to get the optimum early strength. Addition of accelerator gives the tendency equal strength at age 28 day.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bugi Rahmanto
"Teknologi beton berkembang sejalan dengan perkembangan semen sebagai bahan pengikat beton. Dalam perkembangannya hal yang dilakukan untuk merubah sifat-sifat pada semen adalah dengan menggunakan bahan tarnbahan (additive). Demikian halnya dengan bahan campuran (admixture) yang berkembang sejalan dengan perkembangan seamen dan makin berkembang sesuai dengan masalah yang timbul berkaitan dengan sifat-sifat beton dan penggunaannya. Salah satu bahan campuran yang sangat membantu dalam pemakaian beton adalah Retarder, bahan ini dapat memperlambat pengikatan dan perkerasan beton. Retarder sangat membantu dalam hal pengiriman yang menggunakan waktu tempuh yang cukup lama dan temperatur udara yang tinggi (musim panas).
Dalam penyusunan materi untuk Tugas Akhir ini, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan salah satu jenis produk Ratarder yang diberi nama Tricosal sebagai obyek penelitian.
Kemudian dalam penelitian ini akan dilakukan manipulasi terhadap obyek penelitian terseb ut dengan cara membuat campuran beton dengan karakeristik yang berbeda yang diberikan tingkatan kadar bahan tambah rerarder tertentu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan retarrier tersebut terhadap sifat-sifat beton terutama terhadap kemudahan pengerjaan (workability), kuat tekan (compressive strength) dan modulus elastisitasnya.
Sehingga dari hasil evaluasi nantinya dapat ditentukan kadar optimum retarder dalam campuran beton yang menghasilkan kuat tekan yang maksimum dan tingkat kemudahan pengerjaan serta besarnya nilai modulus elastisitas yang dihasilkan.
Dari hasil kesimpulan yang didapatkan, diharapkan dapat memberikan sedikit sumbangan informasi yang berarti pada dunia teknologi beton."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusvita Arieni
"Pencampuran (blending) polimer-polimer yang immiscible memberikan kesempatan yang menarik untuk pengembangan material baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Tetapi blend sederhana tanpa menggunakan compatibilizer agent sering menghasilkan sifat-sifat mekanis yang buruk. Compatibilizer agent ini berguna untuk meningkatkan daya adhesi dan menghilangkan tegangan permukaan diantara komponen-komponen blend. Penamhahan Styrene Butadiene Rubber ke dalam poliblend PP f 20% PS mengakibatkan sedikit penurunan pada kekuatan tarik yield dan break, kekuatan fleksural dan modulus elastisitas fleksural, kekerasan serta peningkatan elongasi break dan kekuatan impak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
TA828
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Djuhana
"Telah dibuat prototipe teleskop untuk peluncur roket. Komponen teleskop terdiri dari komponen mekanik dan optik. Komponen mekanik dibuat dari material alumunium 2124. Untuk diproduksi dalam jumlah banyak diinginkan komponen mekaniknya dibuat dengan cara di cor (casting). Komponen mekanik hasil cot atau As-Cast yang langsung digunakan sifat-sifat mekaniknya rendah dan belum memenuhi spesifikasi yang diinginkan. Untuk meningkatkan sifat-sifat mekanik komponen mekanik As-Cast perlu dilakukan perlakuan pelarutan dan penuaan. Perlakuan pelarutan yaitu dengan cara memanaskan sampel uji di dalam tungku sampai temperatur 500°C dan waktu tahan 12 jam, selanjutnya dilakukan penuaan buatan dengan cara memanaskan sampel uji pada temperatur 175°C dan waktu tahan 10 jam Kemudian dilakukan pengujian kekuatan tarik, kekerasan, pengamatan struktur mikro dan fraktografi. Sedangkan untuk mengetahui kekasaran permukaan dilakukan uji mampu mesin dengan menggunakan mesin bubut.
Hasil penelitian diperoleh kekuatan tarik hasil As-Cast paling tinggi yaitu 20,51 kg/mm2 dan paling rendah 11,61 kg/mm2. Kekuatan tarik hasil perlakuan pelarutan paling tinggi 39,18 kg/mm2 dan paling rendah 35,68 kg/mm2. Kekuatan tarik hasil penuaan paling tinggi 38,10 kg/mm2 dan paling rendah 33,00 kg/mm2. Kekerasan hasil As-Cast diperoleh paling tinggi I-1B 98 paling rendah HB 90, hasil perlakuan pelarutan paling tinggi HB 123 paling rendah HB 110 dan hasil penuaan paling tinggi HB 121 dan paling rendah HB 112. Hasil uji mampu mesin tentang kekasaran permukaan hasil As-Cast paling tinggi 0,80 perlakuan pelarutan 0,68 p. dan penuaan 0,80)1 .Perlakuan panas mengalami peningkatan terhadap sifat mekanik namun masih belum sesuai dengan yang diinginkan, kekuatan tarik 40 kg/mm2 dan kekerasan HB 130, sedangkan kekasaran permukaan sudah sesuai."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>