Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172687 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yane Cahyadi
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Suprapto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairani
"
Men1ngkatnya kegiatan industri yang menggunakan logam-logam berat akan menyebabkan bertambahnya pencemaran lingkungan Terdapat banyak cara untuk mengurang1 konsentras1 logam-logam tersebut, salah satunya yaitu flotasi Flotasi (pengambangan) dilakukan terhadap logam-logam Cu(II), Cd(II), Co(II) dan N1(II) yang telah dikomplekskan dengan tanin sesuai dengan perbandingan stoikiometrinya dengan surfaktan dodesilamina dan oktadesilamina stoikiometri kompleks logam-tanin menggunakan Perbandingan ditentukan menggunakan cara perbandingan mol Pengaruh pH, konsentrasi dan Jenis surfaktan terhadap hasil flotasi dari 500 ml larutan, dengan masing-masing 1 on logam 1 ppm, diamati dengan mengukur konsentrasi logam sebelum dan sesudah flotasi dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (AAS) Kondisi terbaik untuk flotasi masing-masing logam dengan surfaktan dodesilamina adalah untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 23 ppm untuk logam Cd(II), Co(II) dan N1(Il) pH larutan 8, konsentrasi surfaktan 39 ppm Sedangkan dengan oktadesilamina diperoleh untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 19 ppm untuk logam Cd(Il) Co(ll) dan N1(ll) pH larutan 7, konsentrasi surfaktan 23 ppm Hasil flotasi yang didapat pada kondisi terbaik untuk keempat logam tersebut dengan surfaktan dodesilamina lebih besar dari pada dengan oktadesilamina Pemanfaatan flotasi untuk menurunkan konsentrasi campuran keempat logam dalam larutan dengan surfaktan dodesilamina, yang dilakukan pada pH larutan 7, menghasilkan penurunan konsentrasi keempat logam yang lebih besar dar1 90 % kecuali untuk 1 on Cd(II) Dengan surfaktan yang sama flotasi pada pH 4 dapat memisahkan sebagian besar logam Cu(II) dari ketiga logan lainnya"
1993
S29830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh S. Djamal
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S29831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Kurniawan
"Bentonit adalah nama dagang untuk lempung monmorirdhitYdng-dapat
digunakan sebagai penyerap katlon-kation logam. AktlvasI asam dan aktivasi
pemanasan dilakukan dengan maksud memperoleh bentonit dengan daya
serap terhadap kation yang lebih besar. Variasi aktivasi asam dilakukan dari
konsentrasi 0,03 - 1,2 M HOI. Aktivasi pemanasan dilakukan dengan
memvariasikan temperatur 200-600 °C. daya serap bentonit yang lebih besar
diperoleh pada aktivasi 0,03 M HOI dan aktivasi dengan pemanasan pada
temperatur 200 °C. pemanasan 400 °G dan 600 °C mengakibatkan daya
serap bentonit terhadap logam cenderung berkurang. Penggunaan buffer
asetat mengakibatkan daya serap terhadap logam menjadi relatif kecil"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Puspita Hukman
"Logam berat merupakan salah satu bahan pencemar yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah dari industri-industri logam dan petrokimia mengandung campuran logam-logam berat diantaranya besi, tembaga, dan nikel dan juga senyawa-senyawa organik salah satunya adalah fenol. Proses pengolahan limbah logam berat yang sedang berkembang adalah proses flotasi. Flotasi merupakan metode pengolahan limbah logam berat yang efektif karena proses yang mudah dan cepat. Diperlukan kondisi operasi optimum proses flotasi dalam pengolahan limbah buangan industri yang mengandung berbagai komponen logam dan senyawa organik agar proses pengolahan limbah berlangsung optimal.
Penelitian ini menggunakan proses flotasi ozon untuk memisahkan campuran logam berat dari limbah sintetik. Pada penelitian ini digunakan zeolit sebagai bahan pengikat, surfaktan jenis SLS (Sodium Lauryl Sulfat) sebagai kolektor dan PAC (PolyAluminium Chloride) yang berfungsi sebagai koagulan. Pada penelitian ini dilakukan proses flotasi untuk memisahkan campuran logam dan campuran logam dengan kehadiran fenol. Untuk pemisahan campuran logam tanpa kehadiran fenol dilakukan dua variasi yaitu variasi pH awal pengadukan dan konsentrasi PAC. Untuk pemisahan campuran logam dengan kehadiran fenol dilakukan tiga variasi yaitu variasi waktu flotasi, dosis zeolit, dan konsentrasi fenol yang ditambahkan.
Dari hasil penelitian didapatkan pH awal pencampuran optimum adalah pH 7 dan konsentrasi PAC optimum sebesar 0,067 g/L untuk proses pengolahan campuran logam besi, tembaga dengan konsentrasi masing-masing logam 40 mg/L Pada kondisi operasi flotasi yang optimal yaitu pH awal 7, jumlah surfaktan 0,4 gr/L, PAC 0,067 gr/L, zeolit 2gr/L dan waktu flotasi selama 25 menit untuk pengolahan limbah campuran logam didapatkan % pemisahan logam yang lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pemisahan limbah campuran logam dengan kehadiran fenol. Hasil yang didapat untuk persentase pemisahan logam tanpa kehadiran fenol untuk logam besi, tembaga, dan nikel masing-masing sebesar 99,25%; 99,19%; 68,18%, sedangkan untuk pengolahan limbah campuran logam dan fenol %pemisahan yang didapat adalah: 98,25%; 98,80%; 55,04%. Selain mempengaruhi % pemisahan logam kehadiran fenol juga mempengaruhi parameter kualitas air yang lain. Kehadiran fenol akan meningkatkan nilai COD, dan menurunkan nilai pH dan DO air hasil proses flotasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amril Thaib M.
"ABSTRAK
Pada mulanya, pembuatan katalis dengan metode amoniak oleh IRC dirancang untuk Ni/SiO2. Dengan metode yang sama dalam penelitian ini dilakukan preparasi katalis Co, Ni, Ni-Cu, Co-Cu dan Ni-Co serta Ni-Co-Cu/Al2O3 yang akan diuji pada proses oksidasi parsial metana menjadi gas sintesis CO, H2.
Kobalt, nikel, Ni-Co dan Ni-Cu dikarakterisasi dengan metode-metode Ekstraksi Magnetik dan TEM yang dilengkapi dengan pengukuran sinar-X serta infra-merah. Dan pengukuran sifat-sifat magnetik, diperoleh morfologi katalis (ukuran partikel, tingkat reduksi). Kinerja adsorpsi CO-katalis yang diamati dengan alas infra-merah, memberikan informasi adanya spesies atau gugus karbonil dan karbonat sekaligus memberikan data mengenai fenomena reduksi dan perihal paduan logam prekursor katalis bimetalik.
Pengaruh waktu kontak antara alumina dengan larutan logam kobalt-heksamin dan frekuensi pencucian prekursor dijadikan bahan pengamatan. Pada waktu kontak 10 merit dan prekursor tidak dicuci diperoleh remanensi magnetik berharga nol (2Mr/Ms = 0) yang memberikan indikasi bahwa dispersi partikel kobalt sangat baik. Akan tetapi jika prekursor dicuci, kandungan partikel Co yang tertanam pada alumina naik, namun demikian selaras dengan peristiwa tersebut diameter rata-rata permukaan partikel katalis juga naik, suatu hal yang tidak dikehendaki. Dengan metode amoniak sukar menaikkan kandungan logam Co pada penyangga, meskipun telah dilakukan teknik pengenceran dan perlakuan khusus terhadap Al2O3 namun dengan teknik tersebut berhasil diperoleh 4-6,6 % berat Co/Al2O3.
Lain halnya dengan preparasi katalis Ni/Al2O3, untuk waktu kontak antara larutan nikel heksamin dengan penyangga Al2O3 selama 96 jam; diperoleh - kandungan Ni sebesar 21,94 % pada penyangga. Dengan metode amoniak ini terlihat bahwa logam Ni lebih mudah diperkaya kandungannya dari pada Co. Jika Co dipadu dengan Ni untuk perbandingan 1/1, diperoleh komposisi akhir katalis sebesar 14,2215,74 % atau 2,48:1
Co-Ni/Al2O3, hasil ini memberikan indikasi bahwa jika Co berkompetisi dengan Ni, maka hasilnya adalah Co lebih mudah tertanam pada alumina.
Untuk sari karakterisasi dan uji aktifitas katalis nikel digunakan 2 jenis alumina, yakni: γ-Al2O3dan Degussa (100 m²/g) dan γ-alumina produksi Rhone-Poulenc (312 m²/g). Dan hasil uji aktivitas, katalis nikel memperlihatkan kinerja sangat baik, dihasilkan perolehan (yield) CO dan H2 mendekati 100 %.
Katalis Ni-Co-Cu/Al2O3 juga dibuat dengan metode amoniak, perbandingan berat antara nikel-nitrat/kobalt-nitrat/tembaga-nitrat/alumina = 1/1/1/0,67. Dengan waktu kontak antara larutan campuran ketiga logam tersebut dengan Al203 selama 15 menit, maka diperoleh berat prekursor katalis sebesar 13,3 gram. Katalis ini belum pernah diuji termasuk sari katalis Ni-Co, Co-Cu dan Ni-Cu/Al2O3.
Pembuatan sari katalis Co, Ni dan paduannya dengan metode amoniak telah diperoleh hasil yang baik, partikel logam tertanam dengan sempurna pada penyangga; dispersi partikel dan uji aktifitas pada suhu tinggi untuk proses oksidasi parsial atau reformasi CO2 metana menjadi gas sintesis memberikan hasil yang memuaskan."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Hantini
"ABSTRAK
Ion-ion logam dapat dipisahkan dari suatu campuran dengan menggunakan teknik pengendapan, resin penukar ion, adsorpsi dan flotasi. Teknik pernisahan dengan flotasi tidak memerlukan waktu yang lama, efisien dan efektif untuk memekatkan ion-ion logam dari larutan encer. ion-ion logam tersebut diangkat kepermukaan larutan dalam bentuk kompleksnya dengan menempel pada gelembung udara. Flotasi dilakukan terhadap ion-ion logam Mn(II), Ni(II) clan Co"1k 1) yang telah dikomplekskan dengan tanin, asam oksalat dan EDTA sesuai perbandingan stoikiometrinya dengan menggunakan surfaktan dodesilarnin. Perbandingan stoikiornetri kompleks logam-ligan ditentukan dengan metode perbandingan mol menggunakan spektrofotometer ultra - ungu-tampak. Pengaruh pH, konsentrasi ligan clan surfaktan terhadap hasil flotasi diamati dengan mengukur konsentrasi ion logam sebelum clan sesudah flotasi menggunakan spektrofotometer serapan atom. Perbandingan stoikiometri rata-rata kompieks logam-ligan yang diperoleh adalah 4 : 1 untuk kompleks logam-tanin clan 1:1 untuk kompleks logam-oksalat maupun logam-EDTA. Flotasi kompleks logam MnOl', Ni(II) clan CoOl" dengan ligan tanin, asam oksalat clan EDTA mencapai optimum pada pH 8,0. Asam oksalat dapat berfungsi sebagai depresan pada flotasi kompleks Nitanin yang semula pada pH 8,0 hasil flotasinya 92,07% menjadi 10,56%. Kecenderungan penurunan hasil flotasi ion logam Ni(II) dan Co(ll) dengan adanya EDTA memberikan kemiripan. Flotasi terhadap campuran larutan Ni(II) clan Co(II) pada pH 8,0 dengan penambahan asam oksalat sesuai yang dibutuhkan untuk flotasi satu ion logam saja diperoleh hasil yang selektif dan maksimum. Flotasi terhadap campuran kedua logam tersebut dengan penambahan EDTA diperoleh selektifitas yang renclah. Flotasi selektif untuk memisahkan NIn(II) dari Ni(II) dan Co(II) dalam campuran larutan ketiga logam dapat dilakukan pada pH 6,0 dengan menambahkan tanin, asam oksalat clan dodesilamin sesuai yang dibutuhkan untuk menghasilkan flotasi ion logam rvIn(lly,!qang optimum, selanjutnya larutan sisa difflotasi kembali pada pH 8,0 dengan kondisi yang sama untuk pernisahan ion logam Ni(II) dad Co(ll) pada percobaan sebelumya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cici Safitri
"Modifikasi permukaan boron-doped-diamond (BDD) dengan Ni-Mn, Ni-Co dan Ni-Cu telah dilakukan untuk digunakan sebagai elektroda kerja pada sistem sel bahan bakar berbasis membran polimer elektrolit (Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell, PEMFC). Modifikasi dilakukan dengan rangkaian teknik wet chemical seeding (pembibitan kimia), electrochemical overgrowth of the seeds (penumbuhan kimia), annealing (pemanasan), serta refreshed and activation. Karakterisasi siklikvoltametri dan XPS menunjukkan spesi elekrokatalis Ni(OH)2 pada sampel Ni-Mn/BDD, Ni-Cu/BDD, dan Ni-Co/BDD dapat dideposisi pada potensial +0,32 V, +0,31 V dan +0.33 V berturut-turut, dengan energi ikat sebesar 855,6 eV. Agar dapat mengelektrooksidasi urea, dilakukan perubahan spesi α-NiOOH menjadi β-NiOOH yang lebih stabil dari Ni(OH)2 dengan siklikvoltametri dalam KOH 1 M selama 300 siklus. Poks tertinggi terdapat pada sampel Ni-Cu/BDD yakni 2.75 μA pada +0,59 V. Namun, pada pengaplikasian urea-PEMFC, Ni-Mn/BDD menunjukkan hasil terbaik menggunakan anolit 0,33 M dan KOH 0,1 M di ruang anoda serta katolit H2O2 2 M dan H2SO4 2 M di ruang katoda dengan densitas daya rata-rata 0,061733 mW/cm2, densitas arus rata-rata 0,185242 mA/cm2, potensial rata-rata sebesar 0,34 V vs SHE, dan efisiensi tegangan maksimal sebesar 15.83%. Sedangkan pada PEMFC berbahan bakar urin, densitas daya rata-rata yang dihasilkan 0.0889 mW/cm2, densitas arus rata-rata 0.189 mA/cm2, potensial rata-rata sebesar 0.66 V vs SHE dengan waktu pengoperasian selama 3600 detik

Surface modification on boron-doped diamond (BDD) using Ni-Mn, Ni-Co dan Ni-Cu have been performed for application as working electrodes in a Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) system. The series of wet chemical seeding, electrochemical overgrowth of the seeds, annealing, refreshed and activation techniques has been applied to modify the surface area. Characterization using cyclicvoltammetry and XPS indicate that Ni(OH)2 able to be well deposited on Ni-Co/BDD, Ni-Mn/BDD, and Ni-Cu/BDD samples at potential +0,32 V, +0,31 V dan +0.33 V respectively with binding energy as 855,6 eV. To electrooxidize urea, the change of α-NiOOHto β-NiOOH from deposited Ni(OH)2 electrochemicaly can be conducted by giving constant potential for 300 cycles in 1 M KOH. Highest oxidation peak of Ni3+ is belong to Ni-Cu/BDD as high as 2.75 μA at +0,59 V. In contrary, application Ni-Mn/BDD to urea-PEMFC shows best result by using mixture of 0.33 M urea and 0.1 M KOH as anolyte in anodic chamber, while a mixture of 2 M H2O2 and 2 M H2SO4 as chatolyte in cathodic chamber with average power density 0,061733 mW/cm2, current density 0,185242 mA/cm2, and potential of 0,34 V vs SHE with 15,83% of maximum voltage effiency yield. Urine as fuel in PEMFC has been also applied into the system with producing average power density as 0.0889 mW/cm2, 0.189 mA/cm2 for average current density, and 0.66 V vs SHE for open circuit votage for 3600 second of operation time."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>