Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6513 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trimongsowati
"ABSTRAK
Teknik elektrokimia telah banyak diterpkan dalam proses sintesis senyawa organik, hampir semua jenis reaksi organik dapat dikerjakan dengan metode elektrokimia, seperti reaksi adisi, substitusi, eliminasi, siklisasi, okdisasi, dan reduksi gugus fungsi dan sebagainya. Teknik elektroorganik ini telah banyak digunakan baik dalam skala laboratorium maupun industri. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Recently secang had productive be a kind of tea and sold broadly. In Dr. Ratu Safitri research had been known that secang had antioxidant activity and power as radical scavenging but they were labile if extracted in water
."
2007
658 JRTI 1:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Evy Wiyana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA1240
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Handayani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA1305
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakob Sumardjo, 1939-
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001
001.3 JAK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ghozali
"Plasticizer (pelentur plastik) konvensional seperti Dioctyl Phthalate (DOP) mulai dihindari penggunaannya, karena berpotensi memberikan efek negatif pada kesehatan manusia. Produk pelentur plastik jenis ester dari turunan minyak sawit memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan pelentur plastic konvensional dari minyak bumi seperti DOP. Pelentur plastik turunan minyak sawit adalah pelentur non toxic, yang juga berfungsi sebagai lubricant pada campuran aditif Polyvinyl Chlorida (PVC). Proses pembuatan pelentur plastik dari asam lemak komponen minyak sawit telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Senyawa ester yang dikembangkan sebagai bahan pelentur plastik adalah jenis monoester dan diester dimana gugus fungsional ester tersebut memiliki struktur kimia yang serupa dengan DOP seperti Isopropil Oleat (IPO) dan Isobutil Oleat (IBO).
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum proses pembuatan Isobutil Oleat. Isobutil Oleat disintesis melalui reaksi esterifikasi antara asam oleat dengan isobutanol dengan menggunakan asam sulfat pekat sebagai katalis. Penentuan kondisi optimum proses IBO dilakukan dengan memvariasikan temperatur pada 60°C, 80°C dan 100°C. Setelah didapatkan temperatur optimum, dilanjutkan dengan variasi penggunaan katalis yaitu 1%, 2%, 3% dan 4%. Kemudian dilanjutkan variasi perbandingan reaktan, dengan perbandingan mol isobutanol : asam oleat sebesar 1:1, 2:1, dan 3:1.
Produk optimum yang telah diperoleh dikarakterisasi dengan melakukan analisis bilangan asam, bilangan ester, analisis gugus fungsi dengan FTIR dan puncak proton denganH-NMR. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kondisi optimum untuk proses pembuatan IBO pada reaksi esterifikasi antara Isobutanol dengan Asam Oleat adalah pada temperatur 100_C dengan jumlah katalis 4% dan perbandingan mol reaktan antara Isobutanol dengan Asam Oleat adalah 2 : 1.

Conventional plasticizer like Dioctyl Phthalate (DOP) start to be avoided, because give negative effect for human healthy. Plasticizer product like ester from palm oil derivated have more good effect from conventional plasticizer from petroleum (DOP). Plasticizer from palm oil is non toxic plasticizer, that also as lubricant are applied in Polyninyl Chloride (PVC). Platicizer from palm oil has been develoved years later. Ester that develoved as plasticizer is monoester and diester where have similar functional group like DOP as Isopropyl Oleate (IPO) and Isobutyl Oleate (IBO).
This research to get optimum condition at synthesis of Isobutyl Oleate. Isobutyl Oleate was synthesized via esterification between Isobutyl Alcohol and Oleic Acid by using sulfuric acid as catalyst. Determination the optimum process of isobutyl oleate do with variated temperature at 60°C, 80°C and 100°C. And than variated catalyst volume 1%, 2%, 3% and 4%. And than variated reactan with mol comparison between isobutyl alcohol : oleic acid are 1:1, 2:1 and 3:1.
The obtained product was characterized by acid value, ester value, functional group analysis by FTIR and proton peak analysis by H-NMR. From this research, the optimum process condition of isobutyl oleate showed by highest conversion of acid value that is 95.23% with the temperature 100_C, volume of catalyst was 4% and mol comparison between isobutyl alcohol and oleic acid was 2:1.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52268
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Bionutrien diperoleh dari ekstrak tanaman dengan kode SO-23. Pada penelitian ini telah dilakukan kajian preparasi dan optimasi kondisi ekstraksi tanaman SO-23 yang akan dijadikan bionutrien. Kondisi optimum ekstraksi diantaranya konsentrasi ekstraktan, waktu ekstraksi serta massa tanaman SO-23 terhadap kadar nitrogen yang diperoleh. Metode yang digunakan untuk preparasi tanaman SO-23 adalah destruksi basah menggunakan pelarut asam sulfat (H2SO4) pekat dan Hidrogen peroksida (H2O2) sehingga diperoleh destruat yang siap diuji kadar N, P, dan K nya. Selain itu, dalam penelitian ini juga dilakukan Ekstraksi dengan cara refluks untuk memperoleh ekstrak bionutrien SO-23 dengan menggunakan ekstraktan basa. Hasil analisis terhadap tumbuhan SO-23 menunjukan kadar nitrogen, fosfor, dan kaliumnya berturut-turut sebesar 11,4 mg/L, 8212 mg/L, dan 16,195 mg/L. Bionutrien SO-23 diperoleh melalui proses ekstraksi pada kondisi optimum diantaranya, konsentrasi ekstraktan 1 M, waktu ekstraksi 60 menit dan massa sampel tanaman SO-23 75 gram. Pada kondisi tersebut kadar N-total yang terekstrak adalah 1693 mg/L"
541 JSTK 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Kurniawan
"
ABSTRAK
Di dalam perencanaan gedung bertingkat rendah, usaha untuk mengoptimumkan bahan bangunan masih jarang dilakukan. Pada umumnya pembangunan gedung tersebut perencanaannya masih mengikuti standar-standar pengalaman yang terkadang belum tentu sesuai dengan kegunaan atau fungsi yang akan diemban. Standar-standar tersebut tidak dihitung sesuai dengan gedung yang akan dibuat, sehingga tak heran bila suatu gedung umumnya under design dan terkadang juga over design.
Masalah under design ini dikhawatirkan akan menyebabkan timbulnya kerusakan di sana sini. Akan sangat berbahaya bila kerusakan tersebut timbul pada daerah struktur utamanya, seperti balok, yang berperan penting dalam memikul beban di tiap lantai. Bila kegagalan penopangan terjadi pada struktur balok tersebut, maka bisa jadi seluruh gedung akan ikut gagal dan mengakibatkan robohnya gedung tersebut.
Tetapi perencanaan struktur yang terlampau kuat atau over design, dikarenakan perencana terlampau khawatir sehingga terdapat perkuatan yang sebenamya tidak perlu, atau bisa juga salah merencanakan karena perencanaannya berdasarkan pengalaman yang tidak sesuai dengan peruntukkannya, juga tidak baik karena akan menimbulkan biaya yang tinggi pada pelaksanaan pembangunan gedung tersebut.
Masalah under design dan over design di sini timbul dikarenakan perencana tidak mengetahui bagian-bagian mana yang dapat direncanakan optimum dan tindakan apa yang hams dilakukan untuk mencapai kondisi optimum tersebut. Perencana umumnya tidak melakukan perhitungan gedung bertingkat rendah dengan program yang canggih, dimana dapat melakukan optimasi sesuai dengan beban yang bekerja. Bahkan ada perencana yang ternyata adalah pemilik dari gedung tersebut, dimana dia tidak mempunyai pengalaman, baik dalam hal merencana sesuai pengalaman maupun dengan mempergunakan program canggih tersebut. Maka yang dilakukan adalah melakukan perancangan secara serampang yang terkadang menimbulkan under design dan/atau over design.
Dari masalah-masalah di atas, dapat dilihat bahwa tindakan untuk mencapai kondisi optimum cukup penting. Dalam skripsi ini yang diusahakan optimum adalah pada balok beton bertulang, dikarenakan balok terdapat di tiap lantai dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga peranannya dalam kekuatan gedung dan penghematan material cukup besar. Caranya dengan membuat program simulasi praktis yang menunjukkan kondisi optimum balok beton bertulang. Kondisi optimum di sini meliputi bahan dan biayanya. Peraturan yang menjadi dasar perhitungan program ini adalah SK SNI T-15-1991-03, yaitu TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN GEDUNG.
"
1997
S34546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S48669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>