Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Ariestya S.
"Kemampuan katalis alumina dalam reaksi dehidrasi alkohol telah diketahui sejak lama. Produk dehidrasi alkohol saat ini banyak dimanfaatkan pada berbagai industri. Katalis y-Al2O3-TiO2 banyak digunakan pada reaksi organik karena keasaman dan kebasaan permukaannya. Pada penelitian ini, digunakan katalis y-Al2O3-TiO2 dengan variasi berat TiO2 0 g; 1,5 g; 3 g; 5 g yang akan dibandingkan aktivitas dan selektifitasnya pada reaksi dehidrasi campuran metanol dan etanol untuk membentuk metil etil eter (mixed eter) sebagai produk utamanya. ?-Al2O3-TiO2 disintesis melalui pemanasan boehmite dengan mereaksikan Al2(SO4)3 dan NH4OH pada pH 9-10. TiO2 ditambahkan pada Al2(SO4)3 sebelum direaksikan dengan NH4OH. Boehmite diaging dalam botol polipropilen pada suhu 40 0C dan 80 0C, masing-masing selama 96 jam. Selanjutnya boehmite dikalsinasi pada suhu 550°C. Katalis dikarakterisasi dengan XRD, BET dan Spektrofotometer FTIR. Katalis dikarakterisasi keasamannya melalui adsorpsi gas NH4OH, kemudian dianalisis untuk melihat puncak serapan -NH3 dan ?NH4+. Uji aktivitas dan selektifitas katalis dilakukan menggunakan mikroreaktor dengan variasi suhu reaksi 200°C, 225°C, 250°C, 275°C, dan 300°C. Produk hasil konversi dianalisis dengan GC dan GC-MS. Analisis kromatografi gas menunjukkan konversi optimum pada suhu reaksi 275°C menggunakan katalis ?-Al2O3-TiO2 pada berat TiO2 3 gram dengan total eter terkonversi sebesar 60,59%. Analisis GC-MS menunjukkan mekanisme reaksi dehidrasi campuran metanol dan etanol menghasilkan metil etil eter. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzah Zakiyawati
"Y~alumina merupakan kelompok alumina aktif yang banyak digunakan
sebagal katalis, penyangga katalls dan adsorben karena mempunyai sifat
keasaman yang spesifik dan keaktifan permukaan yang besar. Dalam
penelitian inl, y-alumina dibandingkan sifat katalitiknya dengan penambahan
penyangga Ti02 dan membentuk y-Al203-Ti02. y-alumina disintesis melalui
pemanasan boehmite yang dibuat dengan mereaksikan larutan aluminium
nitrat dan larutan ammonium hidroksida pada pH 8-9 yang kemudian
dibiarkan mengalami proses penuaan selama 196 jam, masing-masing pada
suhu 40°C dan 80°C, selanjutnya padatan dikeringkan pada suhu 120°C
selama 24 jam, dan dikalsinasi pada suhu 550°C. Katalis dikarakterisasi
dengan XRD, BET dan spektrofotometer FTIR. Hal yang sama juga dilakukan
pada sintesis y-Al203-Ti02, dimana 1102 ditambahkan sebagai padatan ke
dalam larutan aluminium nitrat.
Katalis diuji keasamannya melalui adsorpsi gas NH3 yang berasal dari
larutan amonia (NH4OH). Hasil adsorpsi amonia dilakukan dengan
menggunakan 0,25 g katalis pada suhu 250°C, dan diuji dengan
spektofotometer FTIR untuk melihat puncak serapan -NH2 dan -NH4^.
Uji katalitik katalis digunakan untuk reaksi katalisis dehidrasi etanol
dengan variasi suhu dan berat katalis untuk etanol sebanyak 25 mL. Hasil
kromatogram menunjukkan produk yang dihasilkan berupa dietileter dengan hasil optimum pada suhu 250°C dan berat katalis 3 g, 53,87% dietileter
dengan katalis y-Ai203-Ti02 dan 50,37% dengan katalis y-AbOa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qodri Febrilian Erahman
"Xilena dapat disintesis melalui reaksi katalisis alkilasi toluena dengan metanol. Xilena berguna dalam sintesis asam terepthalat yaitu sebagai bahan dasar pembentuk polyester, dan dapat juga digunakan sebagai pelarut pada industri. Penelitian ini melakukan uji katalitik reaksi alkilasi toluena dengan metanol yang dicampurkan pada komposisi azeotrop yaitu pada fraksi toluena 0,134 dengan menggunakan 3 gr katalis zeolit H-ZSM-5 dan 1 gr ??-Al2O3-TiO2. Kombinasi kedua katalis ini berperan dalam reaksi alkilasi dimana katalis ??-Al2O3-TiO2 berfungsi untuk katalisis reaksi dehidrasi metanol menjadi dimetil eter (DME) sedangkan H-ZSM-5 berperan dalam proses alkilasi yang merupakan reaksi substitusi nukleofilik. Sintesis zeolit Na-ZSM-5 dilakukan pada kondisi hydrothermal pada suhu 200oC selama 120 jam dengan menggunakan TPA-Br sebagai zat pengarah, sedangkan sintesis katalis ??-Al2O3-TiO2 dilakukan dengan metode kopresipitasi dimana TiO2 dicampurkan dengan larutan Al2(SO4)3 sebelum terbentuk gel boehmite pada penambahan NH4OH.
Hasil keduanya dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X dan FTIR, selain itu dilakukan pula uji keasaman katalis dengan adsorpsi ammonia. Uji katalitik dilakukan dengan memvariasikan suhu katalisis ,yaitu pada 260°C, 280°C, dan 300°C, memakai reaktor berdiameter 1,5 cm, dan mencampurkan toluena dan metanol pada labu reaksi dengan suhu 65oC, kemudian hasil yang didapatkan ditampung dan dianalisis dengan kromatografi gas (GC) dan GCMS. Produk hasil reaksi pada tiap suhu katalis menghasilkan 2 fasa, yakni cairan yang tidak bercampur, kemudian dengan analisis GC dapat diketahui fasa bagian atas merupakan fasa non-polar (fraksi xilena), sedangkan fasa bagian bawah adalah campuran air dan metanol, hasil analisis lebih lanjut dengan GCMS dilakukan hanya pada fasa non polar (fraksi xilena). Hasil yang diperoleh pada uji katalitik mengandung berbagai macam senyawa organik diantaranya : xilena, 1,2,4,-trimetil benzene, 1,2,3,4,-tetrametil benzene, etilbenzen, sikloheksana, dll, dengan % konversi terbaik didapatkan pada suhu katalis 300oC yaitu, sebesar 51,95%. Produk xilena yang dihasilkan paling banyak adalah pada suhu katalis 300°C dengan % distribusi produk sebesar 21,62%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Malik Muharom
"ABSTRAK Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menemukan bahan bakar alternatif atau bahan bakar pengganti minyak bumi. Proses konversi metanol menjadi senyawa hidrokarbon cair fraksi bensin dikenal sebagai proses Methanol to Gasoline (MTG) menggunakan katalis H-ZSM-5. Metanol merupakan sumber bahan yang dapat diperbaharui dan relatif mudah dimodifikasi dengan bantuan katalis asam untuk menghasilkan fraksi bensin. Mekanisme reaksi pada proses MTG melibatkan beberapa senyawa intermediet yaitu dimetil eter (DME) dan sikloheksana, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mempelajari reaksi katalisis tesebut. Penelitian ini mempelajari reaksi katalisis antara sikloheksana dengan metanol menggunakan katalis ?- Al2O3-TiO2 dan zeolit H-ZSM-5 dengan beberapa variasi perbandingan berat katalis. Katalis ?-Al2O3-TiO2 disintesis dari gel boehmite yang dihasilkan dari penambahan larutan Al2(SO4)3 dengan larutan NH4OH yang ditambahkan TiO2 dan dilakukan proses aging pada suhu 40oC dan dilanjutkan pada suhu 80oC masing-masing selama 96 jam. Zeolit ZSM-5 disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol 29 Na2O : 32 TPABr : Al2O3 : 100 SiO2 : 3275 H2O : 17 H2SO4 : 21 KF. Sintesis dilakukan secara hidrotermal pada suhu 150oC selama 120 jam dan dilanjutkan dengan pengubahan Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5. Katalis dianalisa dengan difraksi sinar-X, spektrofotometri FT-IR, dan analisa luas permukaan dengan metode BET. Reaksi antara sikloheksana dan metanol dilakukan pada komposisi campuran azeotrop dengan variasi suhu reaksi katalisis pada 175o, 200o, 225o, dan 250oC. Hasil analisis GC-MS menunjukkan produk yang dihasilkan berupa campuran senyawa parafin, sikloparafin, dan aromatik. Produk optimum berupa senyawa aromatik diperoleh dalam penggunaan 1 gram katalis ?-Al2O3-TiO2 dan 3 gram katalis zeolit H-ZSM-5 pada suhu 2250C dengan persentase komposisi terbesar adalah p-xilena (42,77%). Kata kunci : ?-Al2O3-TiO2, zeolit H-ZSM-5, azeotrop, katalis, katalisis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widajanti Wibowo
"Meningkatnya kebutuhan akan minyak bumi sebagai sumber energi dan melambungnya harga minyak bumi akhir-akhir ini diharapkan dapat mempercepat realisasi aplikasi bahan bakar alternatif, seperti biodiesel dan bioalkohol. Kandungan utama biodiesel adalah senyawa metil ester asam lemak rantai panjang, yang dapat dihasilkan dari reaksi transesterifikasi trigliserida dari minyak nabati dengan metanol menggunakan katalis basa kuat, seperti KOH. Biodiesel bila digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel sebaiknya bebas dari air, unluk menghtndarkan terjadinya reaksi degradasi hidrolisis senyawa metil ester. Sintesis biodiesel yang bebas air dapat dilakukan dengan menggunakan katalis padatan, seperti campuran oksida basa Mg-AI-hidrotalsit. Pada penelitian int reaksi transesterifikasi dilakukan dengan menggunakan katalis padatan Mg, AI-hidrotalsit, sedangkan sebagai sumber minyak nabati dipakai minyak kefapa sawit kasar (crude palm oil, CPO) yang diperoleh dari perkebunan. Katalis campuran oksida basa hidrotalsit dibuat dari campuran Mg(NO3)2 dan Al(NO3)j dalam suasana basa dengan rasio molar Mg/Al = 4 dan Mg/Al = 3. Reaksi katalisis dilakukan pada perbandmgan mol trigliserida dan metanol 1:6 pada temperatur 69°C selama 6 jam dengan variasi berat katalis 2%, 3% dan 4% berat minyak CPO. Gliserol dipisahkan dari metil ester dengan ekstraksi menggunakan n-heksana dan ditimbang perolehan metil ester terbesar 46,40 % berat CPO dengan 2% berat katalis yang lebih basa, yaitu dengan rasio Mg/Al = 4."
2006
SAIN-11-1-2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Irawani
"Banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan bahan bakar alternatif atau bahan bakar pengganti minyak bumi. Konversi gas alam menjadi hidrokarbon setara fraksi tengah minyak bumi (bensin, kerosin, solar) adalah peluang yang baik untuk mengejar kebutuhan bahan bakar cair di masa depan yang meningkat dengan pesat. Metanol merupakan sumber bahan yang dapat diperbaharui, memiliki bilangan oktan serta daya guna karakteristik yang tinggi, dan relatif dapat dimodifikasi dengan bantuan katalis asam untuk menghasilkan bensin. Konversi metanol menjadi hidrokarbon cair pada penelitian ini menggunakan katalis y-Al2O3-TiO2 dan zeolit H-ZSM-5 dengan beberapa variasi perbandingan berat katalis masing-masing katalis 1-3 gram. Katalis y-Al2O3-TiO2 disintesis dari gel boehmite yang dihasilkan dari penambahan larutan Al(NO3)3 dengan larutan NH4OH dan dilakukan proses aging pada suhu 40°C dan dilanjutkan pada suhu 80 oC masing-masing selama 96 jam. Zeolit ZSM-5 disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol 28 NaO : Al2O3 : 100 SiO2 : 4475 H2O : 36 R : 25 H2SO4 dengan R adalah zat pengarah TPABr. Sintesis dilakukan secara hidrotermal pada suhu 180°C selama 240 jam dan dilanjutkan dengan pengubahan Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5. Katalis dianalisa dengan difraksi sinar X, spektrofotometri FT-IR, dan analisa luas permukaan dengan metode BET. Reaksi konversi metanol menjadi hidrokarbon cair dilakukan pada variasi suhu reaksi 200°, 225°, 250°, 275°, 300°, dan 350°C. Hasil analisa kromatografi gas menunjukkan produk yang dihasilkan adalah sikloheksan dan xilene. Suhu optimum reaksi konversi adalah 250°C dan %konversi untuk 1 gram y-Al2O3-TiO2 dan 3 gram zeolit H-ZSM-5 sebesar 44,15%, 2 gram y-Al2O3-TiO2 dan 2 gram zeolit H-ZSM-5 sebesar 25,86%, 3 gram y-Al2O3-TiO2 dan 1 gram zeolit H-ZSM-5 sebesar 25,52%, dan 3 gram y-Al2O3-TiO2 dan 3 gram zeolit H-ZSM-5 sebesar 26,09%. Kata kunci : y-Al2O3-TiO2, zeolit ZSM-5, konversi metanol, hidrokarbon cair."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Katalis neterogen y-Al_2_O_3_-TiO_2_ clipreparasi clengan clua Cara berbecla
Katalis pertama yaitu y-Al_2_O_3_-TiO_2_(TTIP), clengan mereaksikan larutan
Al_2_(SO_4_)_3_ clan larutan NH_4_OH sampai terbentuk gel boenmita Gel boenmite
kemuclian clitambankan sol-gel Titanium tetraisopropoksicla (TTIP) yang
berasal clari niclrolisis TTIP clengan H20 clan HNO_3_ pel
yaitu katalis y-Al_2_O_3_-TiO_2_ (1:1)-U, clibuat clengan mereaksikan Al_2_(SO_4)_3_ clan
Kristal TiO_2_ anatase dengan perbanclingan 1:1, larutan H_2_SO_4_, clan
clienclapkan clengan penambanan urea. Gel boenmite-TlO_2_ yang cliclapat clari
keclua preparasi ini kemuclian cli-aging clan clikalsinasi Karakterisasi katalis
clilakukan clengan alat clifraktometer sinar-X. Keclua katalis yang telan
clisintesis cliuji claya katalitiknya dalam reaksi oksiclasi katalitik gugus alkonol
sekuncler senyavva Quinine clan clilakukan perbanclingan clengan reaksi yang
menggunakan katalis y-Al_2_O_3_-TiO_2_ terclanulu yang telan teruji claya
l
brom, selanjutnya penambanan H_2_O_2_ clan 1 gram katalis pacla sunu 50°C-
7O,°,C selama 4 jam. Procluk yang clinasilkan clikarakterisasi clengan
Kromatografi Lapis Tipis (TLC), Spektrofotometer FT-IR, clan
spektrofotometer UV-Visible. Hasil reaksi masin berupa campuran antara
senyavva keton Quinine nasil oksiclasi clengan senyavva avval Quinine, clan
didapat perbanclingan % berat enclapan nasil ternaclap berat senyavva awal
yang ciireaksikan sebesar 72.87% dengan katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2. (121)-U,
64.49% ciengan katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2.(TT|P), dan 67.11% ciengan katalis y-
A|.2.O.3.-TiO.2.. Dengan membandingkan konsentrasi produk oksidasi dari data
absorbansi pada spektrum karbonil FT-IR, katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2.(TT|P)
menghasllkan produk Quininon paling banyak, kemudian diikuti dengan
katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2., sedangkan dengan katalis y-A|.2.O.3.-TiO.2. (1 :1)-U tidak
terlihatnya peak karbonil yang muncul."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S30395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Suprayitno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy
"Material biomassa etanol memiliki susunan molekul yang mengandung persenyawaan organik dengan rasio H/C diantara 1~2, mendekati persenyawaan dalam minyak bumi. Transformasi katalitik etanol menjadi hidrokarbon menggunakan katalis campuran dan ZSM-5, katalis tersebut mengalami deaktivasi yang disebabkan oleh pembentukan coke pada permukaan katalis dan ZSM-5 yang memblokir struktur saluran pori sehingga proses difusi dari molekul reaktan ke inti situs asam semakin lama mengalami hambatan yang semakin besar. Dari penelitian ini ditemukan bahwa semakin tinggi suhu, reaksi berlangsung semakin stabil dan didapatkan kondisi operasi yang paling baik untuk katalis tersebut adalah pada katalis campuran 5% ZSM-5 95% Al2O3 suhu 450 dengan rentang aktivitas katalis stabil sampai 400 menit.

An alternative energy, biomass, ethanol, has the similar molecules formation with fuel, that the ratio of H/C between 1-2. In this research, the conversion reaction was carried out with mixture catalyst and ZSM-5, in which the catalyst got the deactivation because of the pore blockage of coke formation in the /ZSM-5 that cause the difusion of ethanol to the acid site of the catalyst decrease progressively. The deactivation depends on the operation conditions (temperature, catalyst composition and structure, and the reactan). This research results a condition in which the catalyst has the most stable activity, it was in the 5% of ZSM-5 and 450 and has the time on stream for 400 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42895
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>