Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitindjak, Wilson
"Pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran tanah alang-alang serta kemungkinan meluasnya wilayah tanah alang-alang tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui penyebaran tanah alang-alang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta kemungkinan meluasnya wilayah tanah alangalang. Guna melihat kecenderungan dari penyebaran tanah alang-alang dan kemungkinan meluasnya wilayah tanah alang-alang tersebut, didalam penulisan ini digunakan beberapa faktor antara lain : faktor ketinggian, lereng, bahan induk tanah, rah hujan, kepadatan petani serta status tanahnya. Masalah yang dibahas : Dimana terdapat tanah alang-alang tersebut ? Faktor apa yang mempengaruhinya ? dan dimana kemungkinan meluasnya wilayah tanah alang-alang ? Metode pendekatan yang dipakai adalah melalaui Superimpose peta penyebaran tanah alang-alang diatas peta-peta lainnya dan juga dibuat Superimpose berdasarkan potensi daerah pada masing-masing kecamatan menurut jumlah nilai. Kesimpulan : Tanah alang-alang dikabupaten Lampung Utara terdapat pada ketinggian kurang dari 500 meter ( wilayah tanah usaha utama satu ), terutama pada ketinggian 0 - 100 meter dari permukaan laut dengan keminingan tanah 0 - 2 %. Adanya tanah alang-alang disebabkan oleh ladang berpindah, ini disebabkan jumlah penduduk dan pengusaha taninya yang jarang serta faktor status tanah bukan hak penggarapnya dan bahan induk tanah bukan aluvium / vulkanis. Sedangkan kemungkinan meluasnya wilayah tanah alang-alang dapat diketahul dengan melihat jumlah nhlai diatas 5 2/3 dimana kemungkinan meluasnya wilayah tanah alang-alang sangat " tinggi sekali, dan jumlah nhlal antara 4 1/3- 5 2/3 kemungkinan meluasnya wilayah tanah alang-alang sedang " sedangkan untuk jumlah nilai dibawah 4 1/3 kemungkinan meluasnya Wilayah tanah alang-alang rendah "."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Manahan
"Pembahasan mengenai perkembangan penggunaan tanah dan hubungannya dengan konsepsi Wilayah Tanah Usaha. Dalam tulisan ini dipakai data-data tahun 1971 dan 1979 yang sesuai dengan data pemetaan penggunaan tanah yang ada. Materi yang dibahas meliputi faktor fisik, faktor penduduk dan beberapa aspeknya yang merupakan faktor pennentu dalam kecenderunagn penggunaan tanah serta penggunaan tanah itu sendiri. Tujuan daripada penulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan penggunaan tanah, tahap dan polanya bila dilihat dari sudut Wilayah Tanah Usaha sebagai " land management " di Indonesia. Adapun permasalahannya adalah: Bagaimanakah gambaran tentang corak penggunaan tanah di kabupaten Lampung Utara, tahun 1971 dan tahuri 1979 ? Bagaimana perkembangan penggunaan tanahnya sehubungan dengan konsepsi wilayah tanah usaha ? Perkembangan penggunaan tanah dalam tulisan ini adalah Perubahan pola penggunaan tanah, dilihat dari jenisnya luas maupun tempatnya. Pengumpulan data dilakukan melalui instansi - instansi yang berwenang dari pemerintah dan badan-badan lainnya yang diakui kebenarannya. Metoda yang digunakan adalah metoda analisa geografi, yang dimulai dari masalah, pengumpulan data, penyaringan data, Penggolongan data dan dilanjutkan dengan korelasi peta. Dari data-data yang telah dianalisa dapat diambil kesimpulan, yaitu: Pola penggunaan tanah di kabupaten Lampung Utara menggambarkan pola penggunaan tanah disekitar daerah yang berpenduduk jarang. Tahapan perkembangan penggunaan tanahnya, secara skematis sesuai dengan evolusi penggunaan tanah dl Indonesia, tahun 1971 maupun tahun 1979 berada pada tahapan penggunaan tanah dengan skema F - G. Sedangkan pola penggunaan tanahnya nampak sesual dengan konsepsi Wilayah Tanah Usaha, dimana diharapkan dengan penggunaan tanah yang sesual dengan konsepsi Wilayah Tanah Usaha, akan didapatkan hasil yang balk dan maksimal dari pengusahaan tanah."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lampung: Universitas Lampung, 2007
R 580.959818 KEA
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1987
633.2 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sunyoto
"Daerah aliran sungai, merupakan daerah yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan, terutama apabila dilihat bahwa sungal sebagai sumber air, merupakan sumberdaya alam yang potensial. Secara alamiah tidak dapat dihindari suatu kenyataan bahwa sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah semakin bertambah. (Sandy, 1975 : 1211). Padahal sifat fisik dan luas tanah itu relatip tetap. Dengan demikian adanya campur tangan manusia itu, pada suatu saat di suatu tempat, yang mulanya merupakan daerah yang subur, akan kehilangan kesuburannya.
Atas dasar pemikiran di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tanah kritis, dan hubungan antara kepadatan petani dengan luas kerusakan tanah yang ditimbulkannya.
Masalah yang akan dibahas yaitu
- Dimana saja dijumpai tanah kritis di daerah penelitian ?
- Bagaimana usaha pertaniannya ?
- Adakah keterkaitan hubungan antara tinggi atau rendahnya kepadatan petani dengan luas atau sempitnya kerusakan tanah yang terjadi di wilayah penelitian ?
Untuk mengarahkan jawaban permasalahan tersebut, dikemukakan hipotesa : Kerusakan tanaJi yang "luas", diduga terdapat di daerah yang kepadatan petaninya 'tinggi". Untuk mengkaji penelitian lebih lanjut, digunakan metode pendekatan faktor peubah fisik, seperti bentuk medan, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, lereng, kedalaman efektip tanah, tekstur tanah, drainase dan erosi, serta faktor perubah kependudukan, seperti jumlah, profesi, kepadatan dan perubahan jumlah penduduknya, serta faktor peubah penggunaan tanah, seperti luas dan jenis penggunaan tanahnya dan wilayah tanah usaha."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugijarto
"Dengan tujuan ingin mengetahui perubahan penggunaan tanah alang-alang sehubungan dengan adanya pertambahan penduduk dan status tanahnya di Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah pada tahun 1971 - 1980. Tulisan ini akan mencoba menjawab masalah : - Wilayah-wilayah mana saja yahg tanah alang—alangnya mengalami perubahan ( berkurang ) ? - Apakah dengan adanya pertambahan penduduk mengakibatkan berkurangnya tanah alang-alang di daerah tersebut ? - Dan bagaimana pula hubungannya dengan keadaan status tanahnya ?. Secara hipotesis dapat di kemukakan bahwa di Daerah daerah di mana terjadi pertambahan penduduk, kemungkinan meluasnya tanah alang-alang tidak ada. Begitu pula pada status tanah hak ( milik ), kemungkinan meluasnya tanah alang-alang juga tidak ada. - Dalam tulisan ini, untuk penganalisaannya di lakukan dengan teknik korelasi peta dan korelasi statistik Rumus statistik yang di gunakan adalah koeflsien kontlngensi. Dari hasil penganalisaan di dapat hal-hal sebagai berlkut : - Tanah alang-alang di Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah baik pada tahun 1971 maupun tahun 1980, terutama pada ketlnggian 25 - 100 m dari permukaan laut dengan kemiringan tanahnya 3 - 12 %. - Perubahan tanah alang-alang di Kabupaten Lematang Ilir Ogan Tengah untuk masing-masing kecamatan berbeda beda. - Ada hubungan yang erat antara perubahan tanah alang dengan pertambahan penduduk. Perubahan ( berkurang ) nya tanah alang-alang yang banyak di tandai dengan pertambahan penduduk yang banyak pula, dan perubahan tanah alang-alang yang sedikit di tandai dengan pertambahan penduduk yang sedikit pula. Dan juga ada hubungan yang erat antara perubahan tanah alang-alang dengan status tanahnya. Tanah alang-alang yang mengalami perubahan ( berkurang ) kebanyakan terdapat pada status tanah hak."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S33371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Lasmono
"ABSTRAK
Benteng tanah merupakan salah satu wujud dari kebutuhan manusia terhadap kebutuhan akan rasa aman. Bentuk, ukuran, keletakan, bahan pembuatannya, dan sebagainya dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti ekonomi, politik, kebudayaan, dan lain-lain. Sebab benteng tanah tidak dapat terlepas dari konteks manusia dan manusia membangun bangunan untuk mendukung dalam melaksanakan aktivitasnya.
Penelitian ini terbatas pada tiga benteng tanah yaitu benteng tanah di situs Pugungraharjo, Jabung dan Negara Saka. Meskipun benteng tanah di ketiga situs tersebut sama--sama memiliki peninggalan tradisi megalitik, ternyata memiliki beberapa perbedaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) membuat atau menyusun deskripsi tentang benteng tanah. (2) memberikan penilaian terhadap fungsi dari benteng tanah tersebut.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah: (a) pengumpulan data, (b) pengolahan data dan (c) intepretasi data. Pendekatan yang digunakan dalam tahap pengolahan data adalah analogi komparatif (perbandingan). Tujuan dilakukan analogi komparatif untuk menjelaskan keberadaan, persamaan, perbedaan antara ketiga benteng tanah dan memberikan penilaian fungsi dari benteng tanah tersebut.
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah: (1) Benteng tanah di situs Pugungrharjo, Jabung dan Negara Saka mempunyai bentuk, luas, jumlah dan lokasi yang berbeda antara satu dengan lainnya. (2) Benteng tanah di situs Pugungraharjo dan Negara Saka yang terletak di sisi sungai, bentuknya terbuka terhadap sungai. Sedangkan benteng tanah situs Jabung yang terletak jauh dari sungai, bentuknya tertutup, seperti melingkar. (3) Seperti halnya bangunan benteng, benteng tanah di ketiga situs tersebut memiliki areal yang luas, parit keliling dan sebagainya, benteng tanah ini berfungsi melindungi areal yang ada di salah satu sisinya. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bersifat sementara. Oleh karena itu penelitian serta pengujian lebih dalam masih dibutuhkan.

"
1995
S11524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Pratama Saputra
"ABSTRAK
Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis dibentuk untuk meningkatkan komunikasi antar pemerintah danmasyarakat, peran masyarakat dalam menjaga pariwisata, Pendapatan Asli Daerah PAD , dan jumlahwisatawan di Lampung Selatan. Akan tetapi, setelah terbentuknya Pokdarwis jumlah wisatawan dan PADLampung Selatan bersifat fluktuatif dan belum sepenuhnya tercipta Sapta Pesona.Penelitian in menganalisis implementasi Pokdarwis di Rajabasa. Metode penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokus penelitian ini ialahKecamatan Rajabasa. Informan penelitian ialah pemerintah Dinas Pariwisata Lampung Selatan, masyarakatRajabasa, dan pengunjung wisata. Teori yang digunakan ialah teori Elmore 1979 yang terdiri dari aktoryang terlibat, partisipasi masyarakat, pola kontak antar aktor, dan kesesuaian harapan nilai kebijakan danharapan dari masyarakat dan teori Mazmanian san Sabatier 1983 yang terdiri dari karakteristik masalah,karakteristik kebijakan, dan lingkungan kebijakan.Hasil penelitian yaitu peran aktor yang terlibat disetiap desa bukan hanya keterlibatan diantarapengurus/anggota Pokdarwis saja tetapi masyarakat maupun pemerintah ikut terlibat langsung dalamkegiatan. Peran pemerintah adalah memberikan informasi terkait arti pentingnya kegiatan Pokdarwis sertapemahaman mengenai potensi desa. Peran masyarakat adalah menjalankan kegiatan sesuai dengan potensimasing-masing. Partisipasi masyarakat hanya pada tingkatan informing yaitu berpartisipasi dengan ciri khasmasing-masing ketika ada perintah dari pemerintah dan belum berpartisipasi pada tingkatan mempengaruhikebijakan. Pola kontak antara aktor kebijakan kurang maksimal karena kegiatan musyawarah yang tidakrutin dan bersifat top-down . Tingkat kesesuaian implementasi kebijakan dengan keinginan masing-masingaktor prinsip kebijakan dalam kegiatan Pokdarwis sudah sesuai dengan apa yang menjadi keinginanmasing-masing aktor yaitu dengan menerapkan kegiatan penerapan 7 tujuh Sapta Pesona. Namun, adanilai dari masyarakat yang belum bisa ditangkap oleh pemerintah yaitu nilai kebersamaan dalamberkomunikasi, nilai ini yang disebut sebagai informality culture . Faktor penghambat adalah kurangnyadana bantuan pemerintah terhadap kegiatan Pokdarwis, kualitas dan kuantitas anggota, tingkat pengetahuanmasyarakat terhadap kebijakan masih rendah, ekonomi masyarakat di desa yang ekonominya menengahkebawah serta masalah mengenai unsur bersih dan kenangan, kesadaran masyarakat dalam menjagakebersihan masih rendah, dan adanya gap komunikasi.

ABSTRACT
Conscious group tourism Pokdarwis formed to develop communication between the government andsociety, the role of the community in maintaining the tourism , local revenue , the number of tourists insouth of Lampung. But, the number of tourists and local revenue south Lampung has been fluctuating innature and has not fully Sapta Pesona created. The research in analyzing how the implementation ofPokdarwis in rajabasa.This method research is qualitative research with the approach descriptive. The locus of this research isRajabasa. This informant Research is South Lampung governments, Rajabasa societies, tourists andvisitors. This theory research is the Elmore theory 1979 consisting of actors are involved, societiesparticipation, a pattern of contact between actor, and conformity hope the policy value and hope of societiesand Mazmanian Sabatier theory 1983 that consisting of the problem characteristics, policy characteristics,and policy environments.This research results present that the role of actors involved every village is not only involvement of themembers pokdarwis but the community and the government involved directly. The government roles areto provide information regarding the importance of Pokdarwis activities and to understand of potentialvillage. Society roles are running activities in accordance potentials. Public participations are only ininforming level the participating that to participate with characteristics when there is an order of governmentand have not yet participated in influence policy level. The contact between policy actor less than maximumbecause the consultation who do not routinely and ldquo top down . The suitability of implementation policylevel with actor principal in the pokdarwis is in line with actor hopes namely by 7 seven Sapta Pesonaapplication. But, there is value who could not arrested by the government in communications value, thisvalue called as informality culture. The barrier is a lack of funds government assistance to the activitiespokdarwis, the quality and quantity of members, the community knowledge against its policies is low, thesociety economy in the village is medium level and policy knowledge level is low, society awareness inmaintaining environment tours is low, and there is communication gap."
2018
T50926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>