Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanuardi Mahdan
"ABSTRAK
Tingkat kemiskinan masyarakat pada suatu wilayah bisa berbeda
ukurannya dan banyak sekali para ahli menilainya, antara
lain, Sayogyo menilai dengan kebutuhan konsumsi beras
orang per tahun; Direktorat Tata Guna Tanah Ditjen Agraria
Dept. Dalam Negeri menilai kebutuhan hidup minimum dengan
sembilan bahan pokok; Bank Dunia menilai dengan rupiahnya
besarnya pengeluaran konsumsi orang pertahun. Oleh karena
banyak pengertian miskin tersebut, penulis mencoba menetapkan
pengertian miskin yaitu, mereka yang sebagian besar hidupnya
tergantung dari sektor pertanian yang pengelolaannya
masih sederhana, tingkat pendidikan yang rendah, memiliki
tanah sawah yang sempit, kondisi bangunan rumah yang tidak
permanen, membayar pajak kurang dari target, produktivitas
padi sawah rendah, tidak memiliki tanah (sebagai penggarap
atau buruh tani) dan beban tanggungan penduduk yang tidak
produktif tinggi sekali.
Masalah yang dibahas dalam tulisan ini adalah: 1. Dimana
daerah miskin di kabupaten Karawang seperti yang dimaksud
pada pengertian diatas ? ; 2. Bagaimana pola penggunaan
tanah didaerah miskin tersebut ? ; 3. Bagaimana kepadatan
penduduk didaerah miskin tersebut ?.
Untuk menjawab pertanyaan pertama diatas, pendekatan yang
dilakukan yaitu masing-masing indikator (ada S indikator)
diberi nilai dari nilal kurang sampai dengan nilai balk,
1, 2 dan 3. Setelah itu kedelapan indikator tersebut dijumlahkan
dan kemudian diklasifikasikan pengertian miskin
tersebut yaitu, Daerah Miskin dengan jtimlah nilai antara 8
sampai dengan 13; Daerah Agak Miskin dengan nilai 14 sampai
dengan 19; dan Daerah Tidak Miskin dengan jumlah nilai an
tara 20 sampai dengan 24.
Daerah miskin dikabupaten Karawang dibedakan atas letak
wilayahnya yaitu, letaknya dibagian utara berbatasan de
ngan laut; ditengah merupakan dataran rendah dan pusat lalu
lint as dan dibagian selatan merupakan daerah perbukitan.
Pola penggunaan tanah diketiga letak tersebut mempunyai ciri
masing-masing yaitu, penggunaan tanah di utara yaitu
tambak dan hutan bakau; penggunaan tanah di tengah yaitu
pemukiman sedarigkan penggunaan di selatan yaitu penggunaan
tanah ladang/tegalan (pertanian tanah kering)
Kepadatan penduduk diketiga letak tersebut juga berbeda
yaitu, kepadatan penduduk dibagian utara yaitu kepadatan
rendah dan sedang; kepadatan penduduk dibagian tengah ya
itu kepadatan tinggi sedangkan kepadatan penduduk di bagian
selatan yaitu kepadatan rendah dan sedang."
1985
S33254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Sahat Hasudungan
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Bachrun N.A.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Lyana
"ABSTRAK
Penyakit malaria masih merupakan masalah di Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah, walaupun telah dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan DDT. Sehubungan dengan kebijaksanaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang menarik DDT sebagai insektisida dalam program pengendalian vektor malaria, dianggap perlu mencari alternatif penggunaan insektisida sebagai penggant DDT.
Jenis penelitian ini adalah penelitian ekologik dengan perlakuan dengan desain penelitian eksperimental semu dengan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan terhadap populasi nyamuk anopheles. Perlakuan residual spraying dengan insektisida Fenitrothion di dusun Pantan Tengah, DDT di dusun Pilar dan dusun Daling sebagai kontrol, dalam wilayah desa Rusip, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Tengah. Dari analisa atatistik dengan uji proporsi dan analisa variansi terhadap proporsi keberhasilan dan Man Biting Rate (MBR) diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara efek residual spraying Fenitrothion dan DDT. Mengingat bahwa kepekaan nyamuk anopheles terhadap insektisida Fenitrothion dan DDT masih tinggi, maka Fenitrothion disarankan sebagai alternatif pengganti DDT dalam program pengendalian vektor malaria di Kabupaten Daerah Tingkat II Aoeh Tengah. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Hidayat
"Seperti halnya BUMN perusahaan-perusahaan daerah seperti PDAM
sebagai salah satu wujud BUMD sering diidentikan sebagai unit usaha yang
tidak efisen. Ketidakefisienan tesebut pada PDAM antara lain ditunjukkan oleh
ketidakmampuan perusahaan menangani permintaan konsumen (cakupan
daerah pelayanan yang masih rendah) walaupun pengelolannya bersifat
monopoli, tingkat kebocoran yang masih tinggi, dan masih adanya kapasitas
yang tidak termanfaatkan (idle capacity).
Ketidakefisienan suatu perusahaan seringkali yang dijadikan tolok ukur
adalah kinerja keuangan. Mengukur kinerja dari aspek keuangan cenderung
mementingkan hasil jangka pendek dan hanya mengukur harta-harta yang
tampak (tangible), kurang memperhatikan harta-harta yang tidak tampak
(intangible). Demikian pula halnya pengukuran kinerja PDAM Kabupaten DT II
Karawang sebagai salah satu BUMD yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah
menggunakan kinerja tersebut. Memandang kinerja perusahaan dari aspek
kinerja yang menyeluruh (meliputi harta yang tampak dan tidak) boleh
dikatakan hampir tidak ada sama sekali.
Dalam penelitian ini penulis menawarkan alternatif pengukuran kinerja
yang lebih bersifat menyeluruh yaitu berdasarkan pendekatan Balanced
Scorecard (BSC) untuk memecahkan pokok permasalahan pertama yaitu :
Bagaimana kinerja PDAM Kabupaten DT ll Karawang yang telah dicapai.
Pendekatan BSC mengukur kinerja orgnisasi berdasarkan empat perspektif :
Keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta
pertumbuhan organisasi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja perusahaan di sini yaitu metode kuesioner,
wawancara, dan analisis data sekunder.
Sebagai bagian dari evaruasi kinerja penulis juga mencoba memecahkan
pokok permasalahan kedua yaitu meneliti faktor-faktor/strategi yang dapat
meningkatkan kinerja PDAM dalam rangka mengantisipasi era persaingan bebas
(AFTA 2003 dan APEC 2020). Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk
menganalis variabel faktor-faktor/strategi di sini yaitu studi Iiteratur, tehnik
wawancara, dan analisis jawaban kuesioner.
Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Analisis. Deskriptif
yaitu mencoba memaparkan hasil evalusasi kinerja berdasarkan pendekatan
pengukuran BSC. Analisis yaitu mencoba menganaIisa strategi-strategi apa yang
dapat meningkatkan masing-masing aspek kinerja perusahaan. Tehnik sampling
yang digunakan menggunakan Quota Sampling untuk anggota organisasi
PDAM dan menggunakan Strafified Random Sampiing (Metode Tidak
Berimbang) untuk meneIiti keiompok pelanggan.
Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan aspek kinerja (keuangan,
pelanggan, proses internal, dan pembelajaran & pertumbuhan) diperoleh skor
total 85. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengukuran kinerja PDAM
Kabupaten Daerah Tingkat II Karawang berada datam kriteria penilaian Hampir
Baik (nilai 3 dari 5 kelas interval).
Untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan tersebut pada dasarnya
adalah harus meningkatkan efisiensi dalam segala macam aspek (baik operasi
maupun strategi). Sesuai dengan teori-teori yang direkomendasikan dan hasil
analisis kinerja yang telah dilakukan, maka strategi-strategi yang coba penulis
tawarkan kepada PDAM adalah strategi yang berkaitan dengan peningkatan
efisiensi tersebut."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Azhar Abdurachman
"Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi industri, Kabupaten Karawang yang dulunya adalah sebagai daerah pertanian yang merupakan penghasil beras terbesar di pulau jawa, sebagian besar lahannya digunakan untuk bercocok tanam padi perlahan-lahan berubah menjadi daerah terbangun. Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui diimana dan penyebab Perubahan Penggunaan lahan Pertanian menjadi daerah terbangun pada tahun 1984 dan 2008 serta pengaruh terhadap swasembada beras di Kabupaten Karawang dengan menggunakan Metode analisis deskriptif, super imposed peta, dan uji data statistik Multiple Regressi sehingga terlihat bahwa Perubahan Penggunaan lahan pertanian menjadi daerah terbangun yang tinggi pada Kabupaten Karawang secara umum terjadi pada Kecamatan yang mengalami pertambahan kepadatan penduduk yang tinggi, penurunan rata-rata pendapatan petani dan prosentase lahan terbangun yang direncanakan oleh RTRW yang tinggi. Perubahan lahan pertanian menjadi daerah terbangun memberikan dampak pada Kabupaten Karawang dalam memenuhi Swasembada beras kedua di Kabupaten Karawang. Secara Umum Kabupaten Karawang masih dapat melakukan Swasembada beras, namun terjadi penurunan surplus beras di setiap Kecamatan di Kabupaten Karawang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Tonny Horas
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S8525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hirsanuddin
"Akhir-akhir ini kita tengah menyaksikan suatu proses menuju krisis sosial yang disebabkan oleh sengketa tanah. Tanah sejak lama memang menjadi hal yang sangat rawan dan menjadi potensi pemicu krisis sosial. Gejala krisis sosial akibat dari sengketa tanah telah memanifestasi dalam bentuk pertentangan kepentingan atas tanah, antara rakyat dengan negara maupun antara rakyat dengan industri merupakan sengketa yang telah terjadi di mana-mana, dan pada setiap periode zaman sistem sosial atau formasi sosial.
Pembahasan tentang kasus sengketa tanah di atas mengingatkan kita pada dua hal pokok yaltu: 1. Bahwa persoalan petani sebagai pemilik/penggarap tanah bukan hanya soal persengeketaan masalah tanah. Masalah tanah pada dasarnya erat kaitannya dengan pilihan kebijakan agraria dari suatu era tertentu. 2. Bahwa masalah tanah bagi petani tidak berdiri sendiri, dia merupakan bagian dari persoalan besar yang menyangkut aspek politik, ekonomi, budaya dan hukum. Sementara kasus sengketa tanah juga terjadi melalui mekanisme lain seperti: Melalui Hak Penguasaan Hutan (HPH). Program Hutan Tanaman Industri (HPI) dan penggunaan tanah Pembangunan Kawasan Wisata, waduk dan lain-lain.
Di Pulau Lombok kasus sengketa tanah mulai mengemuka sekitar tahun 1986, ketika pemerintah menetapkan Nusa Tenggara Barat sebagai daerah tujuan wisata. Banyak kasus sengketa tanah terjadi seperti: Kasus Gill Trawangan, Kuta dan yang terakhir yang sempat mendapat perhatian di tingkat nasional adalah kasus pembebasan tanah kawasan pariwisata Rowok yang menjadi kajian dalam tulisan ini, dengan mengajukan permasalahan sebagai berikut: Apakah yang menjadi penyebab terjadinya sengketa dan bagaimana cara penyelesaiannya.
Untuk memecahkan persoalan tersebut metode penelitian yang digunakan adalah dengan mengumpulkan berbagai macam sumber yang ada kaitannya dengan masalah yang dikaji, di samping itu mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menangani sengketa pembebasan tanah kawasan pariwisata Rowok tidak terlepas dari keterlihatan aparat secara langsung baik aparat keamanan maupun aparat pemerintah daerah, sehingga menimbulkan perlawanan yang dilakukan oleh pihak penggarap. Perlawanan yang dilakukan dengan melalui jalur di luar pengadilan formal. Tetapi upaya yang dilakukan oleh pihak penggarap selalu mengalami kegagalan. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Ujung Pandang maupun Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya yang mengadili perkara sengketa tanah tersebut mengalahkan para penggarap. Dengan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya tersebut menambah sejarah bahwa sengketa antara petani pemilik/penggarap melawan penguasa maupun pemilik modal, petani pemilik/penggarap senantiasa dalam posisi yang lemah dan selalu dengan mudah dikalahkan oleh penguasa atau pemilik modal."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Keumala Jeumpa
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3651
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>