Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hery Suherwan
Jakarta: Universitas Indonesia, 1984
S33243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S33614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Suminar
"Ki Armin, pengelola sebuah pesantren di Cibuntu, desa Sekong, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang adalah seorang Kyai yang terkemuka. Pada dasarnya, masyarakat kampung Cibuntu dan sekitarnya mengenal baik pribadi Ki Armin dalam dua hal. Pertama,_ Ki Armin adalah seorang Kyai pemimpin pesantren Cibuntu yang cukup besar, yang memiliki puluhan santri. kedua, Ki Armin adalah seorang penganut Tarekat Kadariah yang telah mampu mengembangkan prinsip _prinsip Tarekat Kadariah sebagai penuntun hidup kerohanian masyarakat di daerah Cibuntu. Oleh karena itu pula ia menjadi pemimpin informal masyarakat sekitarnya. Ki Armin menjadi teladan, tokoh pelindung masyarakat, pengayom serta penuntun masyarakat Cibuntu dalam menghadapi deras_nya pengaruh negatif modernisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Ali Rahman Cipta P.
"Bhabinkamtibmas dihadirkan di setiap desa/kelurahan sebagai mitra masyarakat, saling berpatisipasi dalam memelihara kamtibmas sehingga lebih cepat dalam mengidentifikasi permasalahan gangguan kamtibmas. Penting bagi Bhabinkamtibmas untuk memiliki kompetensi di bidang pemeliharaan Kamtibmas untuk mendukung sistem kerja dan pengambilan keputusan. Selain kompetensinya, pemberian tunjangan dan penghargaan award kepada Bhabinkamtibmas yang berprestasi tentunya akan meningkatkan motivasi Bhabinkamtibmas dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di desa/kelurahan binaannya masing-masing. Sebagai pelayan masyarakat, Polri pun berkewajiban untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Ebantani merupakan inovasi berbasis teknologi informasi yang dihadirkan Polres Serang Kota untuk dapat mempercepat pelayanan Bhabinkamtibmas di seluruh desa/kelurahan di wilayah hukum Polres Serang Kota. Sehingga diharapkan kualitas pelayanan yang diberikan Bhabinkamtibmas di Wilayah Hukum Polres Serang Kota semakin baik. Dari uraian tersebut, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompetensi Bhabinkamtibmas terhadap kualitas pelayanan, menganalisis pengaruh motivasi Bhabinkamtibmas terhadap kualitas pelayanan, menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas pelayanan serta menganalisis pengaruh kompetensi, motivasi dan pemanfaatan teknologi informasi secara bersama-sama terhadap kualitas pelayanan di wilayah hukum Polres Serang Kota. Pendekatan yang digunakan pada tesis ini adalah kuantitatif dengan metode survei. Sampel yang digunakan berjumlah 48 Bhabinkamtibmas yang dibekali dengan aplikasi Ebantani. Teknik pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data dengan menggunakan uji instrumen, uji persyaratan data, analisis dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan, pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan, motivasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan, kompetensi dan motivasi Bhabinkamtibmas serta pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan di wilayah hukum Polres Serang Kota.

Bhabinkamtibmas is presented in every village as a community partner, participates in each other in maintaining Kamtibmas so that it is faster in identifying problems of kamtibmas disruption. It is important for Bhabinkamtibmas to have competence in the field of maintaining Kamtibmas to support work systems and decision making. In addition to his competence, the awarding of awards and awards to Bhabinkamtibmas with achievements will certainly increase the motivation of Bhabinkamtibmas in providing excellent service to the communities in their respective fostered villages/kelurahan. As a public servant, the National Police is also obliged to improve its services to the community. Ebantani is an information technology-based innovation presented by Serang Kota Police to be able to accelerate Bhabinkamtibmas services in all villages/sub-districts in the Serang Kota Police jurisdiction. It is hoped that the quality of services provided by Bhabinkamtibmas in the Serang Kota District Police Legal Region will improve. From the description, the purpose of this research is to analyze the effect of Bhabinkamtibmas competence on service quality, analyze the influence of Bhabinkamtibmas motivation on service quality, analyze the effect of using information technology on service quality and analyze the effect of competence, motivation and utilization of information technology together on quality of service in the Serang City Police Resort jurisdiction. The approach used in this thesis is quantitative survey method. The samples used were 48 Bhabinkamtibmas which were equipped with Ebantani applications. Data collection techniques by distributing questionnaires. Data analysis techniques using the instrument test, test data requirements, analysis and hypothesis testing. Based on the research findings and discussion, it can be concluded that competence influences service quality, the use of information technology influences service quality, motivation influences service quality, competence and motivation of Bhabinkamtibmas and the use of information technology influences service quality in the Serang Kota Police jurisdiction."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik Mubarak
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Isman Pratama
"Beberapa literatur yang ditulis oleh orang asing seperti Vredenbregt (1973), Bruinesseen (1984,1995), dan yang ditulis oleh orang Indonesia, seperti Aminuddin (1993) dan Tim Studi Pengembangan Kesenian Tradisional Serang (1989), memperlihatkan bahwa debus adalah suatu permainan yang telah berkembang sejak masa Kesultanan Banten Sultan Ageng Tirtayasa (abad 17), dengan tujuan membangkitkan moral pasukan Banten dalam melawan VOC.
Dalam perkembangannya, debus ini hanya dimiliki oleh sekumpulan orang Banten yang tergabung dalam suatu perkumpulan keagamaan -- Islam, yaitu Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Rifaiyah. Kehadiran dan perkembangan kedua tarekat ini berhubungan dengan munculnya fenomena debus di daerah Banten. Dalam hubungan itu, tampak bahwa debus dan tarekat merupakan dua hal yang saling berkaitan. Di dalam tarekat terdapat seorang pimpinan yang biasa dikenal dengan sebutan syekh atau kiai. Ketiga hal tersebut, yaitu debus, Islam dan kiai merupakan kajian dalam tesis ini, dengan memfokuskan pada studi kasus di desa Tegal Sari, kecamatan Walantaka Serang.
Kiai adalah seorang pimpinan suatu pondok pesantren yang memiliki ilmu agama cukup dalam. Dalam pelaksanaannya, kiai mempunyai kemampuan tertentu di luar kemampuan manusia biasa. Kiai yang memiliki kemampuan itu, biasanya berasal dari tarekat Qadiriyah dan Rifaiyah yang berkaitan dengan debus. Hubungan antara debus dengan kiai dan Islam inilah yang menjadi kajian tesis ini. Melalui penelitian yang sifatnya kualitatif dilakukan pengamatan langsung dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk deskripsi analisa.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa debus memiliki makna atau gagasan yang dilandasi pada latar sejarah orang Banten, yang sering berhadapan dengan peperangan atau pemberontakan melawan bangsa asing atau penjajah, yang tercermin dalam watak orang Banten yang keras dan berani. Sehingga ungkapan untuk Banten dikenal sebagai bangsa yang nilai patriotisme dan heroisme nya menonjol.
Debus juga berkembang dari hasil upaya kiai dan tokoh agama, khususnya dan tarekat Qadiriyah atau Rifaiyah, berupa permainan yang memperlihatkan kekebalan tubuh pemain dari benda tajam, sebagai akibat pendekatan diri pada Yang Maha Kuasa melalui suatu proses ritual tertentu.
Pada masa kini debus, dikenal sebagai suatu permainan kekebalan yang digemari masyarakat, dan menjadi ciri khas budaya Banten. Rentang waktu yang cukup lama ini dan tetap ada debus hingga kini, memperlihatkan bahwa debus itu dapat bertahan dalam masyarakat Banten. Daya tahan Debus inilah yang mendorong untuk dipahami, dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalam debus, dan menelusuri fungsi-fungsinya pada masa kini, serta kaitannya dengan peranan Islam dan kiai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfina Yulidar
"Obesitas pada remaja diartikan sebagai remaja yang tidak dapat mengontrol makan, dan makan dalam jumlah berlebih sehingga berat badannya melebihi batas normal. Beberapa faktor penyebab obesitas pada anak termasuk adalah usia, jenis kelamin, penghasilan keluarga, riwayat keluarga dengan obesitas dan diabetes melitus. Prevalensi kegemukan dan obesitas di provinsi Banten sudah terlihat tinggi, mencapai 16,3 , prevalensi tertinggi di Kota Tangerang, Serang dan Cilegon. Masalah obesitas ini ditemukan dua kali lebih banyak pada anak remaja laki-laki di usia 15-18 tahun, dibandingkan pada perempuan. Pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh anak remaja yang menunjukkan bahwa masalah obesitas di daerah Banten cukup tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan aplikasi catatan diri terhadap kadar glukosa darah puasa dan indeks massa tubuh pada remaja obesitas di Wilayah Kota Serang. Penelitian ini menggunakan quasi experimental dengan rancangan The Pretest-Postest control group design dengan jumlah sampel sebanyak 112 responden pada kelompok intervensi dan kontrol.
Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan bermakna pada Indeks Massa Tubuh posttest pada kelompok intervensi-kontrol, namun penurunan Indeks Massa Tubuh pada kelompok intervensi lebih banyak 3 dibandingkan pada kelompok kontrol, ada perbedaan yang bermakna kadar glukosa darah puasa posttest pada kelompok intervensi dan kontrol. Penelitian ini merekomendasikan untuk penggunaan aplikasi catatan diri terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa dan indeks massa tubuh pada remaja obesitas.

Obesity in adolescents is defined as teenagers who can not control eating, and eat in excess amounts so that the weight exceeds the normal limit. Some of the factors causing obesity in children include age, gender, family income, family history with obesity and diabetes mellitus. The prevalence of obesity and obesity in Banten province is already high, reaching 16.3 , the highest prevalence in Tangerang City, Serang and Cilegon. This obesity problem is found twice as muchin adolescent boys aged 15 18 years, compared to women. Unhealthy diet, and lack of physical activity performed by teenagers that show that obesity problem in Banten area is high enough.
This study aims to see the effect of using self note applications on fasting blood glucose and bodymass index in obese adolescents in Serang City Area. This study uses quasi experimental with thedesign of Pretest Postest control group design with total sample of 112 respondents in intervention and control group.
The results showed no significant differences in posttest BodyMass Index in the control intervention group, but a decrease in body mass index in theintervention group was more 3 than in the control group, there was a significant difference inpost test fasting blood glucose levels in the intervention group and control. This study recommends for the use of self note applications to decrease fasting blood glucose levels and body mass indexin obese adolescents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T49332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Setyo Pambudi
"Angka kematian Ibu di Indonesia sebesar 307 per 100,000 kelahiran hidup. Angka ini menempatkan Indonesia pada urutan teratas di ASEAN. Indonesia mencanangkan Gerakan Nasional Kehamilan yang aman atau Making Pregnancy Safor (MFS), salah satu tujuan MPS adalah menurunkan AKI sebesar 75% pada tahun 2015. Dari berbagai metode pengukuran AKI yang ada, belum terdapat metode yang mampu mengestimasi AKI sampai pada level kabupaten.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah analisa capture-recapture dapat digunakan sebagai metode yang dapat mengestimasi AKI pada level kahupaten. Metode: Analisis capture-recapture menggunakan pendekatan model loglinear, dengan menggunakan 3 sumber data yaitu catatan kematian ibu rumah sakit, audit maternal perinatal dan register puskesmas di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang tahun 2004-2005. Validasi hasil estimasi dilakukan dengan membandingkan estimasi hasil analisa capture-recapture dengan estimasi hasil studi MIMF yang dilakukan di kabupaten dalam periode yang sama.
Hasil: Estimasi jumlah kematian ibu untuk Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2014-2005 sebesar 612 (95%CI:399;811), Kabupaten Serang 403 kasus (95%CI:217;1050), dan Kabupaten Pandeglang sebesar 209 kasus (95%CI:162;303). Hasil estimasi pada ketiga level menunjukkan adanya kemiripan dengan hasil studi MIMF, dimana ketiga level memiliki nilai derajat kepercayaan yang saling tumpang tindih. Estimasi angka kematian Ibu di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2004-2005 adalah sebesar 427 per 100000 kelahiran hidup (95%CI:278;565). Kabupaten Serang sebesar 440 (95%Cl:237;1146) dan Kabupaten Pandeglang sebesar 398 (95%CI:309;517). Hasil analisa capture-recapture menunjukkan hasil yang serupa dengan studi MIMF, dengan demikian bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mempertimbangkan metode ini sebagai salah satu alternatif metode analisis untuk mengestimasi angka kematian ibu pada level kabupaten.

Maternal mortality in Indonesia was 307 per 100.000 live births in 2003. This situation made Indonesia as a country with high level of maternal mortality in ASEAN countries. Indonesia has been deployed Making Pregnancy Safer (MPS) program, which has a goal to reduce maternal mortality by 75% from year 1990 to 2015. Various methods have been developed to measure maternal mortality, such as survey method. Survey method requires a huge sample size since maternal mortality is a rare event. Thus conducting such survey would requires high cost and human resources. Another approach should be considered, such as capture-recapture analysis which only need two or more available data sources to estimate maternal mortality at district level.
The aim of this study is to estimate maternal mortality in Serang and PandegJang DistrIct, Banten Province, in 2004-2005 using capture-recapture analysis. Method: Three Independent data sources from hospital, health center and maternal perinatal audit have been used to estimate maternal mortality using capture-recapture analysis based on loglinear approach. The result of the analysis will be compared with the result from MIMF study, a study which has been done in the same district and in the same period, to validate the result of the analysis.
Result: The estimate of maternal death both Serang and Pandeglang District in 2004-2005 was 612 death (95%CI:399;811), in Serang District was 403 deaths (95%CI:217;1050), and Pandeglang District was 209 deaths (95%CI:162;303). The estimation shows the same estimation compared with MIMF study which is used as a gold standard. Capture-recapture analysis produce the same result as MIMF study, which can be interpreted that this method has capability to be one of tools to measure maternal mortality, Therefore. this method should be considered by district health office and ministry of health as an alternative method to measure maternal mortality at district level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21159
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aranyaka Danandjaya Axioma
"Adapun tujuan dari penelitian ini pada dasarnya adalah ingin mengetahui apa yang menyebabkan nelayan sulit keluar dari lingkaran kemiskinannya. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba mencari jawab melalui sebuah studi kasus di desa nelayan Carita, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat. Dalam penelitian yang bersifat studi kasus ini yang menjadi fokus perhatian adalah kemiskinan selaku gejala sosia1 yang meliputi aspeK kultural dimana tinjauannya lebih banyak terletak di dalam diri penduduk misKin itu sendiri seperti cara hidup, tingkah laku, Kebiasaan dan pandangan hidup (sistim ni1ai) dan aspek struktural yang banyak menyangkut pola hubungan sosial yang paling dominan dalam komunitasnya. Studi tersebut dilakukan dengan metode kwalitatif yang mengutamakan teknik pengamatan biasa dan terlibat serta pedoman wawancara tak berstruktur dan mendalam.
Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama dilakKan terhadap 20 responden yang menjadi sumber informan utama. Tahap kedua dilakukan terhadap. 40 responden sebagai pendukung temuan pada tahap pertama. Dari 40 responden tersebut kemudian dipilih 4 responden untuk penggalian lebih mendalam mengenai riwayat hidupnya, guna memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang berbagai tahap kesulitan hidup dalam proses kemiskinan mereka dan segala aspek yang turut mempengaruhi kebertahanan kemiskinannya. Gambaran empiris yang diperoleh di lapangan menunjukkan bahwa kemiskinan nelayan mempunyai berbagai aspek/dimensi yang satu saama lain saling berkait baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keberadaan nelayan seperti sudah terpola sedemikian rupa sehingga sulit untuk keluar dari li ngkaran kemiskinannya. Pengaruh yang umumnya sudah mengakar kuat di kalangan nelayan, adanya struktur sosial yang pincang, siap ketergantungan pola hubungan yang asimetris, proses pembagian pendapatan yang berat sebelah (Struktur ekonomi), pola konsumsi dan sikap mental yang kurang menguntungkan bagi kemajuan nelayan keseperti hidup boros dan "hedonistik" sehingga apa yang dapat disimpulkan dari proses kemiskinan nelayan ini adalah terdapatnya faktor struktural dan kultural yang saling menunjang keberadaan kemiskinan nelayan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>