Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
" Pertambahan penduduk di Kota Bekasi memacu meningkatnya kebutuhan barang dan jasa. Hal ini menimbulkan munculnya unit-unit pelayanan ekonomi, yaitu pasar. Pasar yang dibahas dalam penelitian ini adalah pasar tradisional yang terdaftar di Dinas Pengelolaan Pasar dan pasar modern yang terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi. Lokasi berdirinya pasar modern yang terdapat di Kota Bekasi sejak awal tahun 2000-an telah mempengaruhi adanya pasar tradisional yang sebelumnya sudah melayani penduduk Kota Bekasi. Lokasi berdirinya suatu pasar dipengaruhi oleh aksesibilitas yang terdiri dari jaringan jalan dan trayek angkutan umum. Selain itu terdapat jenis permukiman, jenis mata pencaharian dan tingkat pendidikan penduduk yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder dari instansi pemerintah Kota Bekasi, pengolahan data dengan menggunakan data sekunder dan peta, serta analisa hasil pengolahan data secara spasial dan deskriptif. Sebagian besar lokasi pasar modern dan pasar tradisional yang terdapat di Kota Bekasi terletak di jalan arteri Kota Bekasi dengan aksesibilitas didominasi oleh trayek angkutan umum lebih dari 8 trayek dan tergolong sangat tinggi pada pasar modern, sedangkan pada pasar tradisional didominasi oleh jumlah trayek angkutan umum kurang dari 3 kendaraan dan termasuk kategori rendah serta trayek angkutan umum antara 3-5 kendaraan dan termasuk kategori sedang. Untuk jenis permukiman, pada radius 500 m dari setiap lokasi kedua jenis pasar didominasi jenis permukiman tidak teratur. Jenis mata pencaharian penduduk pada radius 500 m dari setiap lokasi kedua jenis pasar didominasi jenis mata pencaharian sebagai pegawai swasta atau buruh. Begitu pula untuk tingkat pendidikan penduduk pada sekitar lokasi kedua jenis pasar didominasi oleh pendidikan penduduk pada tingkat smu/sederajat. Kata kunci : karakteristik lokasi, pasar tradisional, pasar modern xiii + 84 Halaman.; 13 Gambar.; 16 Tabel.; 5 Lampiran.; 16 Foto.; 9 Peta. Bibliografi : 33 (1965 ? 2007)"
Universitas Indonesia, 2007
S34032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurainy
"Skripsi ini membahas mengenai proses administrasi retribusi pasar yang terdiri dari identifikasi, penetapan/ penilaian, dan pemungutan. Identifikasi subjek dan objek retribusi pasar dilakukan melalui terjun lapangan. Penetapan retribusi pasar berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2005. Observasi dilakukan ke Pasar Kranji Baru dan Pasar Bintara untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemungutan retribusi pasar. Dalam melakukan proses administrasi tersebut ditemukan beberapa permasalahan yang menghambat tercapainya tujuan. Permasalahan tersebut berasal dari internal Dinas Perekonomian Rakyat dan eksternal seperti pelanggaran oleh pedagang serta bencana alam. Penelitian ini merupakan penelitian positivis dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori administrasi pendapatan daerah oleh James Mcmaster dan Nick Devas. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu dalam melakukan proses administrasi retribusi pasar masih tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Setelah penelitian selesai dilakukan, menghasilkan rekomendasi kepada pengelola pasar untuk dapat menegakkan hukum bagi para pelanggar baik itu dari petugas maupun kepada para pedagang.

This thesis discusses about the market charges administrative process which consists of the identification, assessment, and collection. The administrators have identified subject and object of market charges through field research. The assesment of market charges is based on local regulation number 08, 2005. Observations carried out to Kranji Baru market and Bintara market to know how the collection of market charges. In conducting the administrative process was found several problems that hinder the achievement of goals. The problems come from an internal of Department of Citizen?s Economy and an external such as violations by the merchants as well as natural disaster. This study is a positivist research by using descriptive research type. The theory used is the theory of local revenue administration by James McMaster and Nick Devas. The result from this research is in the process of administration is still not in accordance with the regulations. After research is completed, resulting in a recommendation to the market administrator to be able to enforce the law for offenders both of officers and to the merchants."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`ainy
"Skripsi ini membahas mengenai proses administrasi retribusi pasar yang terdiri dari identifikasi, penetapan/ penilaian, dan pemungutan. Identifikasi subjek dan objek retribusi pasar dilakukan melalui terjun lapangan. Penetapan retribusi pasar berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2005. Observasi dilakukan ke Pasar Kranji Baru dan Pasar Bintara untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemungutan retribusi pasar. Dalam melakukan proses administrasi tersebut ditemukan beberapa permasalahan yang menghambat tercapainya tujuan. Permasalahan tersebut berasal dari internal Dinas Perekonomian Rakyat dan eksternal seperti pelanggaran oleh pedagang serta bencana alam.
Penelitian ini merupakan penelitian positivis dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori administrasi pendapatan daerah oleh James Mcmaster dan Nick Devas. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu dalam melakukan proses administrasi retribusi pasar masih tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Setelah penelitian selesai dilakukan, menghasilkan rekomendasi kepada pengelola pasar untuk dapat menegakkan hukum bagi para pelanggar baik itu dari petugas maupun kepada para pedagang.

This thesis discusses about the market charges administrative process which consists of the identification, assessment, and collection. The administrators have identified subject and object of market charges through field research. The assesment of market charges is based on local regulation number 08, 2005. Observations carried out to Kranji Baru market and Bintara market to know how the collection of market charges. In conducting the administrative process was found several problems that hinder the achievement of goals. The problems come from an internal of Department of Citizen's Economy and an external such as violations by the merchants as well as natural disaster.
This study is a positivist research by using descriptive research type. The theory used is the theory of local revenue administration by James McMaster and Nick Devas. The result from this research is in the process of administration is still not in accordance with the regulations. After research is completed, resulting in a recommendation to the market administrator to be able to enforce the law for offenders both of officers and to the merchants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Kelvin
"Pendidikan yang berkualitas didapat dari sekolah menengah dengan status RSBI. Keberadaan sekolah-sekolah menengah dengan status RSBI yang ada sekarang ini menjadi pilihan dan prioritas bagi siswa yang ingin meningkatkan kemampuannya sehingga menjadi individu yang berdaya saing dan berkualitas. Oleh karena itu, cakupan wilayah sekolah menengah RSBI ini dapat melampaui tempat dimana sekolah ini berada. Siswanya tersebar di berbagai daerah membentuk pola-pola tertentu dan berasal dari karakteristik yang berbeda-beda baik itu siswa, tempat tinggal, dan orang tua.
Dari latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran dan karakteristik siswa SMA RSBI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan komparasi keruangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan wilayah SMAN 8 Jakarta paling luas diantara SMAN 1 Kota Bekasi dan SMAN 5 Kota Bekasi. Faktor yang paling berpengaruh terhadap coverage area adalah faktor internal, terdapat perbedaan pada jumlah fasilitas, jumlah ekstrakurikuler, dan daya tampung sehingga menyebabkan pula perbedaan pada luasan coverage area (cakupan wilayah) pada masing-masing SMA RSBI.

A qualified education obtained from high school with RSBI status. The existance of high schools with RSBI status of which there are now becomes the choice and priority fot students who want to enhance their capability so as to be an individual who competitive and qualified. Therefore, the coverage area of RSBI high schools can be beyond the place where the schools is located. Its students scattered in various area to form certain patterns and comes from the different characteristics of both students, residences, and parents.
From those background, this research aims to determine the pattern of distribution and characteristics of RSBI high school students. The methods that used in this study is the analysis of descriptive and spatially.
The result showed that the coverage area of SMAN 8 Jakarta is the most extensive among SMAN 1 Kota Bekasi and SMAN 5 Kota Bekasi. The most influenced factor on coverage area is internal factor, there is differences in quantity of facility, quantity of extracuricullum and capacity so that makes diffences on coverage area for each SMA RSBI.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42050
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Nabilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lokasi Pasar Kaget di Kota Depok berdasarkan site dan situation, karakteristik pengunjung, dan motivasi pengunjung. Metode yang digunakan adalah analisa spasial dan deskriptif yang akan dihubungkan dengan karakteristik dan motivasi pengunjung.
Kesimpulan dari hasil analisis yaitu:
1. Karakteristik lokasi Pasar Kaget paling dominan adalah Pasar Kaget dengan tipe "rendah bervariatif" serta berada di situation dengan permukiman teratur dan tidak ada trayek angkutan umum yang melewati lokasi Pasar Kaget.
2. Karakteristik pengunjung paling dominan adalah para pengunjung yang berasal dari dalam Kota Depok serta komoditas barang yang dibeli yaitu non makanan. Motivasi pengunjung yang paling dominan di Pasar Kaget adalah pengunjung dengan orientasi rekreasi.
3. Pasar Kaget "tinggi bervariatif" yang berada di pola permukiman tidak teratur serta ada trayek, Pasar Kaget "rendah bervariatif" yang berada di pola permukiman teratur serta tidak ada trayek, dan Pasar Kaget "rendah tidak bervariatif" yang berada di pola permukiman tidak teratur serta ada trayek, ketiganya masing-masing memiliki pengunjung yang berasal dari dalam Kota Depok serta komoditas barang yang dibeli yaitu non makanan dengan motivasi pengunjung berupa orientasi rekreasi.
Pasar Kaget "rendah bervariatif" yang berada di pola permukiman teratur serta tidak ada trayek dengan motivasi pengunjung yaitu orientasi ekonomi dan Pasar Kaget "rendah bervariatif" yang berada di pola permukiman tidak teratur serta tidak ada trayek dengan motivasi pengunjung yaitu orientasi rekreasi, keduanya masing-masing memiliki pengunjung yang berasal dari dalam Kota Depok serta komoditas barang yang dibeli yaitu non makanan serta makanan. Pasar Kaget "tinggi bervariatif" yang berada di pola permukiman teratur serta tidak ada trayek, memiliki pengunjung yang berasal dari dalam Kota Depok serta komoditas barang yang dibeli berupa non makanan dengan motivasi pengunjung yaitu orientasi ekonomi.

This study aims to analyze the characteristics of the location of Pasar Kaget in Depok City based on site and situation, characteristics of visitors, and motivation of visitors. The method used spatial and descriptive analysis that will be connected with the characteristics and motivation of the visitors.
The results of the analysis are:
1. The most dominant characteristics of the location is Pasar Kaget with the type low vary as well as in the regular settlements situation and there is no public transport route that passes the location.
2. The most dominant visitors who came from Depok City with the commodity items purchased are non food.
3. Pasar Kaget with the type high vary as well as in the irregular settlement situation and there is a public transport route, Pasar Kaget with the type low vary rdquo as well as in the regular settlements situation and there is no public transport route, and Pasar Kaget with the type low not vary as well as in the irregular settlements situation and there is no public transport routes, each has a visitor who came from Depok City and the commodity items purchased are non food with the motivation of visitors is recreation.
Pasar Kaget with the type low vary as well as in the regular settlements situation and there is no public transportation route with the motivation of visitors is economic and Pasar Kaget with the type low vary as well as in the irregular settlements situation and there is no public transportation route with the motivation of visitors is recreation with the visitors who come from Depok City and the commodity items purchased is non food and food. Pasar Kaget with the type high vary as well as in a regular settlement situation and there is no public transportation route is have a visitors who came from Depok City as well as the commodity items purchased is non food with motivation of visitor is economic.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S33829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Pramurtiwati
"Jumlah penderita TB Pam BTA positif di Kecamatan Mustika Jaya pada tahun 2006 sebesar 19.2% melebihi positif rate 10% dari tersangka TB sehingga risiko tertular cukup tinggi di mana satu orang dcngan BTA positif dapat menularkan 10 - I5 orang setiap tahun.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor fisik mmah dan kamkteristik responden dcngan kejadian tuberkulosis Paru BTA positifl Desain penelitian mcnggunakan kasus kontroi. Kasus adalah penduduk berusia 2 15 tahun pada tahun 2006 dan pada bulan Januaxi sampai April 2007 yang diperiksa sputumnya dcngan hasil BTA positif sedangkan kontrol adalah tetangga kasus yang berusia 2 I5 tahun yang tidak dalam keadaan sakit dan diperiksa sputumnya dengan hasil BTA negatifi. Jumlah kasus 78 dan kontrol 78 pcngumpulan data melalui wawancara dan observasi.
Analisa data deskripsi dengan distribusi frckuensi, nnalisa hubungan dengan uji kai kuadrat dan multivariat dengan regresi logistik model prediksi. Faktor fisik nnmah yang bermakna berhubungan dengan kejadian TB adalah ventilasi rumah. Faktor kanakteristik rcsponden yang berhubungan adalah 1 Jenis kelamin (2,764, 1435 - 5,327) dan status gizi (3.136, 1,496-6,S79) Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA positif adalah status gizi (3,495, 1,543-7,9l'7), Jenis kelamin (2,724, 1,304-5,69l) dan faktor risiko yang paling dominan hubungannya dengan kejadian TB Paru BTA positif adalah status gizi.
Kesimpulan penehtian ini adalah Keadaan fisik rumah di wilayah kccamatan Muslika Jaya hampir sama apau homogen dan yang bermakna berhubungan dcngan TB Paru adalah vcminasiummah dan dengan giza yang jelek maka mempunyai rasiko lebih besar mcnderita TB Paru BTA positif dibandingkan dengan penduduk yang mempunyai gizi baik.
Berdasarkan hasil ini disarankan. Pemerintah Kota Bekasi mcmberikan bantuan dana stimulan sebagai modal untuk menciptakan keluarga mandiri khususnya keluarga miskin, dan Dinas Kcsehatan Kota Bekasi secara periodik memberikan penyuluhan kepada masyarakat tcntang rumah yang sehat dan asupan gizi seirnbang.

Total amount of TB Lung BTA positive patient in Mustikajaya sub-district year 2006 as much as l9,2% more than positive rate i 10% from TB suspect. Theref`ore, contagims risk in quite high where one person with BTA positive could infect 10 - 15 people per year.
This research purpose is to recognize house physical factor and respondent characteristic with TB Lung BTA positive cases. Research design is using case control. Case is residence age of > 15 years old in 2006 until April 2007 that examined before with BTA positive result. While control is case neighbor age of > I5 years old with healthy condition that examined before with BTA negative result. Total cases are 78 and control 78. Data obtained from interview and observation.
Analysis of data description is frequency distribution, relation analysis with chi-square test, and multivariate with logistic regression model. Prediction of house physical faktor that significantly related with TB cases is house ventilation. Respondent characteristic factor that related are gender (2.764, 1.435 - 5.327) and nutrition status (5.I36, 1. 496 - 6.579). The most related factor with TB Lungs BTA positive cases are nutrition status (3.495, l.S43 - 7.9l7), gender (2.724, 1.304 - 5.69l) and the most dommam related risk factor with TB Lungs BTA positive is nutrition Status.
Research conclution is house physical environment in Mustikajaya sub-disuict are almost the same/homogeny and related significantly with TB Lungs are house ventilation and with bad nutrition so has higher risk to infected by TB Lungs BTA positive compared to residence who has good nutrition.
Based on this result is suggested to govemment of Bekasi city to give stimulant fund assistance as assets to create autonomous family especilly poor family. Moreover, Health agecy of Bckasicity periodically give counseling to public toward healthy housing and balanced nutrition input.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berni Nirwani
"Mini market merupakan tempat pertemuan antara hasil industri dengan konsumennya secara langsung. Pertumbuhan mini market di Kelurahan Pejuang tertinggi di Kota Bekasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik lokasi dan konsumen mini market di Kelurahan Pejuang. Dengan metode deskriptif dan analisis peta, serta pendekatan behavior geography. Hasilnya menunjukan, berdasarkan jenisnya, waralaba memiliki lokasi yang beragam (terdapat di kelas jalan utama hingga jalan lokal, sedangkan mini market jenis mandiri, lokasinya cenderung berada pada kelas jalan utama. Sebagian besar lokasi mini market berada di jalan utama dengan berbagai variasi luas. Berdasarkan banyaknya, konsumen terbesar berada di jalan kolektor. Karakteristik konsumen menunjukkan, jarak tempuh yang disukai 300 m ? 500 m, asal dari perumahan sekitar dan waktu kedatangan tidak menentu.

Mini market is a place where base on industry produce meet consumer directly. The mini market growth in Pejuang village is the highest in Bekasi city. The purpose of this research is to describe the characteristic of the mini market location and their consumer in Pejuang village, by using the descriptive analysis and map analysis, base on behavior geography approach. This research shows that franchise mini market have various location characteristics, in every road classes, whilst, mandiri mini market mostly located on main road. Mini markets on main road have variation of width. Most consumers are shopping in mini markets located on collector roads. Those consumers are likely to go not further than 300 ? 500 m outside their house and they come to mini market irregular."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiana Yuliarti
"Skripsi ini membahas karakteristik penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi untuk menunjukkan lokasi tempat tinggal menurut pendidikan, golongan, masa kerja dan pilihan moda transportasi berdasarkan jarak dari kantor dan jumlah trayek angkutan umum yang tersedia. Analisis secara spasial dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar penglaju PNS Pemerintah Kota Bekasi tinggal pada jarak dekat, di mana sesuai dengan konsep nglaju yaitu jarak berbanding terbalik dengan volume penglaju. Semakin dekat dengan kantor, maka penglaju PNS semakin tinggi pendidikannya, semakin tinggi golongannya, semakin lama menjalani masa kerjanya dan semakin cenderung menggunakan angkutan umum mikrolet untuk pergi ke kantor daripada motor dan mobil pribadi.

The focus of this study is commuter characteristics of civil servants in the city of Bekasi according to education, faction, year of service, and choice of mode based on distance from the office and public transportation route. The analysis is spatial and descriptive. This research indicates that most of commuter residences are short distance away from the office which matches with commuting concept that distance is inversely proportional with commuter volume. The closer to the office, the higher the education, faction, longer the year of service, and commuters prefer use public transportation to personal car and motorcycles."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34154
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>