Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Analisis kesesuaian wilayah menggunakan metode evaluasi berbagai kriteria seperti kondisi fisik tanah, sosial-ekonomi, pasar dan infrastruktur, belum lama ini telah banyak dilakukan. Banyaknya faktor yang digunakan dalam evaluasi menyebabkan metode ini dikenal dengan teknik evaluasi pengambilan keputusan multi-kriteria (Multi-criteria decision-making techniques). Dalam metode ini integrasi berbagai macam disiplin diperlukan agar hasil yang diperoleh menjadi optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisa kesesuaian wilayah optimal untuk areal perkebunan kelapa sawit dan lokasi industri hilirnya, yaitu pabrik pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Model pendekatan yang digunakan adalah Multi-criteria Evaluation (MCE) dan Fuzzy set membership Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil luaran model MCE dan Fuzzy AHP menunjukkan bahwa wilayah kesesuaian yang paling optimal untuk areal kelapa sawit berada lebih dari 20 km dari build-up area. Sedangkan untuk lokasi industri pengolahan minyak sawit mentah (CPO) wilayah yang paling optimal berada di dekat jaringan jalan utama, karena aksesabilitas transportasi dan konektivitas yang baik dengan pasar serta kedekatan dengan urban settlement sebagai daerah pusat kegiatan perekonomian. Kata kunci : Multi-criteria evaluation, fuzzy set membership, analytical hierarchy process, kesesuaian wilayah optimal. xii +86 Hlm; 23 Tbl; 2 Gfk; 2 Lamp; 10 Peta; 2 Gbr Bibliografi : 20 (1995 ? 2007)"
Universitas Indonesia, 2007
S33884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlinda Rusli
"
ABSTRAK
Kelapa sawit yang termasuk komoditas non-migas andalan di Indonesia, telah berkembang pesat selama Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I). Dengan bertambahnya areal tanaman kelapa sawit akan menambah jumlah industri pengolahannya. Hal ini dapat berdampak negatif bagi lingkungan sebagai akibat dari limbah pabrik kelapa sawit yang dihasilkan.
Tujuan penelitian mi adalah melakukan studi evaluasi mengenai Unit Pengolahan Limbah (UPL) Cair industri minyak kelapa sawit yang bertempat di PT. Perkebunan Nusantara Vn-Bekri, Lampung Tengah, merencanakan suatu altematif pengolahan limbah untuk mendapatkan effluen yang memenuhi baku mutu sesuai dengan Kep.03/MENKLH/n/1991, serta mengupayakan kemungkinan adanya usaha untuk minimisasi limbah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, pengambilan sample air limbah danjuga mengambil gambar yang sekiranya diperlukan. Karakteristik limbah dari industri minyak kelapa sawit ini tergolong pada limbah yang mengandung limbah organik yang mudah terurai (biodegradable organic) yang berkonsentrasi tinggi. Pengolahan limbah dilakukan secara biologis.
Perencanaan altematif pengolahan limbah industri minyak kelapa sawit ini mencakup saringan (screening), flotasi, bak ekualisasi, prasedimentasi, anaerobic digestion, kolam aerasi (aerated lagoon), sludge thickener dan filter press.
"
1997
S34899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epri Khamru
"Kabupaten Merangin merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki potensi perkebunan yang sangat tinggi terutama kelapa sawit. Komoditi utama daerah ini adalah kelapa sawit di mana saat ini kelapa sawit menjadi primadona hasil perkebunan. Keberadaan kebun - kebun kelapa sawit yang tersebar di seluruh daerah kabupaten Merangin akan sangat membantu pendistribusian tandan buah segar ke pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng dan mengurangi salah satu biaya terbesar di setiap pabrik minyak goreng yang akan didirikan yaitu biaya transportasi.
Berkaitan dalam upaya meminimalisasi biaya transportasi, maka diperlukan suatu model optimasi dari sistem distribusi dalam rantai pasokan, yaitu aliran barang dari pemasok, pabrik dan sampai ke pasar / konsumen. Model ini akan membantu pelaku keputusan untuk dapat mengambil keputusan secara tepat yang berkaitan dengan perencanaan infrastruktur dalam bidang distribusi.
Model matematis yang akan dibuat menggunakan metode programa integer. Programa integer adalah salah satu metode di penelitian operasional yang menggunkan model matematika untuk mendeskripsikan masalah yang sedang terjadi. Model tersebut diujikan pada data yang didapat dari kabupaten Merangin dan diolah dengan perangkat lunak LINGO. Hasil pengolahan tersebut kemudian dianalisis dan diperoleh letak pabrik minyak goreng yang optimal. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51969
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arifin
"Sebuah perusahaan besar pasti memiliki beberapa bagian fungsional, misalnya pembelian, penjualan, produksi, keuangan, dan lain sebagainya. Setiap bagian fungsional dalam perusahaan tersebut juga dapat dipastikan memiliki sejumlah kegiatan operasional sehari-hari sehingga menghasilkan data dan informasi dalam jumlah yang besar. Untuk mencapai tujuan perusahaan, setiap bagian fungsional tersebut harus saling bekerjasama, saling menyebarkan dan menerima informasi. Salah satu kunci keberhasilan kerjasama tersebut adalah harus adanya aliran data yang lancar, akurat dan up to date antar bagian fungsional. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan semua bagian fungsional tersebut. Sistem informasi demikian dinamakan dengan sistem informasi ERP (Enterprise Resource Planning). PT. Padasa Enam Utama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan memiliki empat buah kebun. Perusahaan ini selalu mengalami berbagai masalah, terutama dalam hal aliran data dan informasi antar bagian fungsional, di mana data dan informasi masih diberikan dalam bentuk print out, yang dikirim lewat fax, ratel, bahkan lewat jalan darat. Akibatnya bisa ditebak, mulai dari lamanya penerimaan data dan informasi, kurang jelasnya data dan informasi yang diterima, data yang harus diinput ulang kembali sehingga terdapat redundancy data, hingga pembuatan laporan yang membutuhkan waktu lama. Hal ini disebabkan belum adanya integrasi yang baik antara sistem informasi fungsional di perusahaan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan di atas, penelitian ini merancang suatu sistem informasi ERP dengan metodologi System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Dengan adanya sistem informasi ERP diharapkan aliran data dan informasi dapat disebarkan dari satu bagian ke bagian lainnya dengan lancar sehingga mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Sebuah prototipe juga dihasilkan sebagai gambaran hasil akhir dari perancangan, sehingga memudahkan proses evaluasi. Skenario evaluasi percobaan prototipe terhadap proses bisnis yang ada menunjukkan kelancaran aliran data dan informasi dari satu bagian ke bagian lain. Dengan kemudahan suatu bagian mendapatkan data dan informasi dari bagian lain, tidak terjadi lagi data yang harus diinput ulang. Berbagai pekerjaan bahkan sudah digantikan oleh sistem.

Every big company has several functional departments such as purchasing, sales, production, accounting / cashier, etc, and every functional department in that company also has some daily operational activities that produce large quantity of data and information. To achieve company?s purpose, these departments have to work well together to ensure the sending and receiving of the information. One of the key factors for that to work is a good, accurate, and up to date data and information flow between the departments. That is why there is a need for an information system that integrates all the functional departments which will be called ERP (Enterprise Resource Planning) PT. PADASA ENAM UTAMA is a Palm Oil based company and has four plantations. The company experiences several problems, especially with the data and information flow between functional departments where they are still in the forms of print outs, faxes, radios, and also by land mail. The consequences that arise from the problems are the longer time the information received, inaccurate data and information, data that has to be reinput (data redundancy), and the longer amount of time to make reports. These are all caused by the lack of integration of the functional information system in that company. To solve the problems above, this study is to designs an ERP information system by using the Waterfall model of System Development Life Cycle (SDLC) Methodology. With this ERP information system, the flow of data and information is expected to run effective and efficient from one department to the other effectively and efficiently. A system prototype is proposed as an end product of the design for the evaluation process. The scenario of the prototype?s testing evaluation toward the current business process shows a good data and information flow from one department to the other. The departments can easily send and receive data and information, thus there is no more data redundancy that needs to be re-input. Even some of the jobs have been replaced by the system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Rahmah Fadhilah
Depok: Universitas Indonesia, 2000
TA791
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusvardi Yusuf
"Drag atau hambatan alir yang dialami oleh suatu fluida tergantung dari besarnya gaya geser (shear stress) atau τ yang dimiliki oleh fluida tersebut. Apabila suatu fluida dalam hal ini air dan minyak sawit mentah ditambahkan suatu zat guar gum misalnya getah karet (latex) dengan konsentrasi tertentu maka nilai drag-nya akan bertambah. Besarnya nilai drag tergantung dari berapa besarnya kita menambahkan campuran aditif tersebut ke dalam larutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran zat aditif dalam hal ini getah karet terhadap aliran air & minyak sawit mentah dan untuk mengenali tipe alirannya dengan menggunakan pipa kapiler vertikal. Pada pipa kapiler, fluida uji dibuat mengalir melalui tiga ukuran diameter pipa yang berbeda yang dihasilkan oleh berbagai tekanan hidrostatis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa getah karet mengakibatkan kenaikan tegangan geser pada aliran air & minyak sawit mentah dibandingkan yang tidak dicampur getah karet dan akibat penambahan guar gum ke dalam air & minyak sawit mentah menyebabkan perubahan sifat-sifat dari fluida Newtonian menjadi fluida Non Newtonian.

Drag or resisting of flow which happened of fluid depending of the large shear stress or the property by a fluid. If a fluid in the conditions, fresh water and crude palm oil added something particel of guar gum etc latex with some concentrating then value of the drag increase. value of the drag depending how to much we additing the additive blending into the solvent. The aim of research is to know the effect blending the particel of additive is the latex with the flow of water and crude palm oil and also to knowing the type of the flow with using a vertical capillary tube. In the capillary tube, the test fluid is made to flow through three different diameter tube as a result of various hydrostatic pressure. The experimental results indicated that the latex mengakibatkan increase shear stress of the crude palm oil and fresh water flow in comparison without blended of latex and the result of additing the guar gum into the crude palm oil and fresh water consequence properties changed the Newtonian fluid into the non-Newtonian fluid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Ovi Vensus Hamubaon
"Tulisan ini membahas tentang pengembangan industri kelapa sawit Indonesia masih mengandalkan ekspansi lahan, meskipun model pengembangan yang demikian memunculkan beragam dampak sosial dan lingkungan. Menggunakan pendekatan ketergantungan yang diperkenalkan oleh Theotonio Dos Santos dan Cardoso, penelitian ini berargumen bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh ketergantungan kolonial, finansial, dan teknologi Indonesia sebagai negara periferi terhadap negara-negara core dan semiperiferi, yang ditopang oleh persamaan kepentingan kelas dominan internasional dan kelas dominan nasional di Indonesia.

This research discusses how the development of the Indonesian palm oil industry still relies on land expansion, even though this development model has various social and environmental impacts. Using the dependency approach introduced by Theotonio Dos Santos and Cardoso, this research argues that this condition is caused by the colonial, financial and technological dependence of Indonesia as a peripheral country on core and semi-periphery countries, which is supported by the similarities in the interests of the international dominant class and the local dominant class."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Pridananti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari harga CPO terhadap alih fungsi pada hutan produksi konversi (HPK) menjadi perkebunan sawit di Indonesia, dengan adanya proses pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit. Dengan menggunakan data pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit di tingkat provinsi tahun 1995 sampai tahun 2017, pelepasan kawasan hutan diestimasi menggunakan model tobit dengan left-censored (0), serta variabel ekonomi yang mempengaruhi permintaan lahan untuk sawit yaitu harga CPO, tingkat suku bunga, nilai tukar, serta besarnya share industri pengolahan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), dan GDP dunia. Hasil empiris menujukkan bahwa tingkat harga pada lag tertentu secara signifikan mempengaruhi peningkatan pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit sebesar 23,55% dan 23,48%. Penelitian ini menemukan bahwa harga CPO berperan besar dalam pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit di Indonesia di masing-masing wilayah.

This study aims to look at the effect of CPO prices on the conversion in conversion production forests (HPK) to oil palm plantations in Indonesia, with the process of releasing forest areas for oil palm plantations. Using data on the release of forest areas for oil palm plantations at the provincial level from 1995 to 2017, the release of forest areas was estimated using the Tobit model with left-censored (0), as well as economic variables that affect land demand for oil palm, namely CPO prices, interest rates, values exchange rates, as well as the size of the share of the manufacturing industry in the Gross Domestic Product (GDP), and world GDP. Empirical results show that the price level at a certain lag significantly influences the increase in the release of forest areas for oil palm plantations by 23.55% and 23.48%.This study found that the price of CPO played a major role in the release of forest areas for oil palm plantations in Indonesia in each region."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Yani
"ABSTRAK
Untuk mempertahankan manfaat ekosistem hutan dengan berbagai fungsinya, diperlukan suatu valuasi yang bersifat komprehensif dan terintegratif. Disamping itu, valuasi terhadap manfaat dari fungsi ekosistem hutan harus menganut prinsip nilai asuransi (insurance value).
Tujuan penelitian ini (1) Menghitung total nilai Manfaat bersih sekarang (NPV) kelayakan kegiatan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten. (2) Menghitung total nilai manfaat ekosistem hutan di Kabupaten Melawi (3) Menemukan model penentuan luas optimum areal perkebunan kelapa sawit pada suatu kawasan ekosistem hutan Hasil penelitian mendapatkan bahwa kegiatan perkebunan kelapa sawit tidak feasible untuk dilakukan dengan cara melakukan konversi terhadap ekosistem hutan. Jika hal ini dilakukan maka akan menimbulkan dampak kerugian lingkungan yang sangat signifikan dengan nilai NPV negatif sebesar Rp (248.349.067.033.000,-). Sementara itu analisis manfaat biaya mempertahankan ekosistem hutan adalah positif yaitu sebesar Rp 38.563.349.907.000,-.
Berdasarkan analisis suitabilitas menunjukkan bahwa dari total pencadangan areal perkebunan pada kawasan hutan seluas 234.348 ha, maka yang dapat dikonversikan untuk lahan perkebunan kelapa sawit hanya seluas 31.498 ha dan yang tetap dipertahankan sebagai kawasan hutan seluas 202.850 ha.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Konversi ekosistem hutan untuk dijadikan sebagai lahan perkebunan kelapa sawit dalam batas-batas tertentu di Kabupaten Melawi masih dapat dilakukan dengan syarat bahwa penentuan kelayakan luas areal perkebunan kelapa sawit harus menggunakan Indeks Ky. Indeks Ky adalah merupakan suatu indeks kompromi yang mengakomodasi 3 (tiga) pilar pembangunan berkelanjutan yaitu keberlanjutan lingkungan (ekologi), keberlanjutan sosial dan keberlanjutan ekonomi. Selain itu, indeks ini juga mendasari pada konsep pengelolaan sumbedaya hutan yaitu prinsip kehati-hatian (prudential principle) dan prinsip standar minimum yang aman ( safe minimum standar). Sehingga Indeks Ky ini dinamakan juga dengan Social, Economy and Environment Compromise Indeks (SEECI).
Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan HHCA yang dilakukan di wilayah studi (Kabupaten Melawi) telah mendapatkan Indeks Ky sebesar 6,4401. Dengan menerapkan angka Indeks Ky ini, analisis suitabilitas terhadap total pencadangan areal perkebunan pada kawasan hutan di Kabupaten Melawi seluas 234.348 ha menemukan bahwa hanya 31.498 ha yang dapat dikonversi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, dan 202.850 ha tetap dipertahankan sebagai kawasan hutan. Dengan komposisi ini, nilai kerusakan akibat konversi kawasan hutan menjadi lahan perkebunan kelapa sawit dapat diimbangi manfaat mempertahankan kawasan ekosistem hutan. Sehingga konsep pembangunan berkelanjutan dengan menciptakan keseimbangan lingkungan, ekonomi dan sosial dapat dicapai.

ABSTRACT
To maintain the benefits of forest ecosystems with a variety of functions, we need a valuation that is comprehensive and terintegratif. In addition, the valuation of the benefits of forest ecosystem function must adhere to the principle of insurance (insurance value).
The purpose of this study (1) Calculate the total net present value of benefits (NPV) Feasibility of oil palm plantations in the district. (2) Calculating the total value of the benefits of forest ecosystems in the District Melawi (3) Finding the optimum model for determining the area of oil palm plantations in an area of forest ecosystem.
The results find that the activities of oil palm plantations is not feasible to be done by way of conversion of forest ecosystems. If this is done it will cause environmental impacts are very significant losses with a negative NPV of USD (248.349.067.033.000, -). Meanwhile, the cost benefit analysis is positive to maintain the forest ecosystem that is Rp 38,563,349,907,000, -. Based suitabilitas analysis showed that of the total provisioning plantations on 234,348 ha of forest area, then that can be converted to oil palm plantations covering an area of only 31 498 ha and will be retained as an area of 202,850 ha of forest area.
The conclusion of this research is the Conversion of forest ecosystems to serve as oil palm plantations within certain limits in the District Melawi still can be done on condition that the determination of the feasibility of oil palm plantation area must use the Index Ky. Ky Index is an index of compromise that accommodates 3 (three) pillars of sustainable development is environmental sustainability (ecological), social sustainability and economic sustainability. In addition, this index also underlies the concept of management of forest resources towards the fulfillment of the principle of prudence (prudential principle) and the principle of minimum standards of safe (safe minimum standards). So the index is called Ky also with Social, Economy and Environment compromise Index (SEECI).
The result using the approach HHCA conducted in the study area (District Melawi) has gained Ky. index of 6.4401. By applying this Ky index numbers, analysis suitabilitas of the total plantation area in the reserve forest area in the district covering an area of 234,348 ha Melawi found that only 31 498 ha which can be converted into oil palm plantations, and 202,850 ha will be retained as forest area. With this composition, the value of damage caused by conversion of forests into oil palm plantations can offset the benefits of maintaining forest ecosystem area. Thus the concept of sustainable development by creating a balance environmental, economic and social development can be achieved."
Depok: 2011
D1293
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>