Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164395 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wicky Prameshwari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S33953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwono Budi Santoso
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S33986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astisiasari
"Skripsi membahas kaitan perubahan penggunaan tanah di Daerah Aliran (DA) Ci Tanduy dan DA Segara Anakan dengan penyusutan luas perairan Laguna Segara Anakan (LSA) tahun 1994?2006 melalui analisis erosi dan sedimentasinya. Variabel yang digunakan: perubahan penggunaan tanah, erosi, sedimentasi, dan penyusutan luas perairan laguna. Diperoleh hasil: tegalan/ladang dan belukar/semak yang peningkatan luasnya besar, menghasilkan peningkatan erosi yang besar pula. Peningkatan luas penggunaan tanah tersebut dihasilkan dari perubahan hutan, yang banyak terjadi di DA Ci Tanduy.
Kesimpulannya:
peningkatan erosi akibat berkurangnya luas hutan dikedua DAS, meningkatkan angkutan sedimen ke sungai-sungai yang bermuara di LSA, sehingga terjadilah penyusutan luas perairan LSA.

This research discuss the relation between landuse change in Ci Tanduy and Segara Anakan drainage area with the decreasing area Segara Anakan Lagoon during 1994?2006 by using erosion and sedimentation analysis. Variables in this research are: landuse, erosion, and sedimentation. The result of this research: Changes in forest area, mostly in Ci Tanduy drainage area, creates not only wider area of tegalan/ladang and shrubs/bushes but also higher eroded area.
The conclusion:
The increasing of eroded area, due to the decreasing of forest area in
both drainage areas, create higher sedimentation in the rivers that flow to Segara Anakan Lagoon resulting smaller area of the lagoon."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34205
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Novita Sari Damanik
"DA Ci Liwung hulu secara administrasi masuk ke dalam Kabupaten Bogor dan merupakan input awal bagi keberlanjutan DAS yang tergolong kritis. Penelitian di DA Ci Liwung dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor besaran erosi dan dapat diketahui sebaran wilayah prioritas konservasi tanah. Metode penelitian USLE digunakan untuk memperoleh laju erosi. Indeks bahaya erosi (IBE) diperoleh melalui rasio laju erosi dan toleransi erosi tanah. Sebaran wilayah prioritas konservasi tanah diketahui melalui variable indeks bahaya erosi (IBE), kerapatan vegetasi dan pengelolaan lahan oleh masyarakat. Hasil penelitian menetapkan kejadian erosi potensial dan IBE dengan resiko terberat paling luas terjadi di Sub-DA Ci Bogo - CiSarua. Melalui overlay variable IBE, kerapatan vegetasi, dan pengelolaan lahan diketahui Prioritas I mayoritas terletak pada wilayah dengan kriteria kelerengan 5 - 15% dengan luas 4.615 ha dengan rata-rata ketinggian 1.000 ? 2.500 m dpl, curah hujan yang cukup dengan besaran antara 3000 - 4000 mm, penutupan lahan yang ada kurang rapat - terbuka berupa kebun campuran serta ktidak adanya tindakan pengamanan pada lahan, dan wilayah prioritas I terluas terdapat di Sub DA Ci Seuseupan - CiSukabirus dengan luasan 1.106 ha.
The Upstream Ci Liwung River, located in Bogor Regency, is the initial input and plays an important role in the sustainability of the watershed it forms. This research is conducted at the Upstream Ci Liwung River to determine factors influencing the magnitude of erosion at the watershed. The aim of this research is to determine priority soil conservation areas at the said watershed. The research implements the Universal Soil Loss Equation (USLE) method to determine the rate of erosion. Erosion Risk Index (ERI) was obtained by calculating the erosion rate ratio and tolerable soil erosion. The results reveal that the CiBogo - CiSarua sub-watershed has the vastest area of potential erosion and also the highest Erosion Risk Index. The variables of ERI, vegetation density and land management were overlaid to determine Priority I areas at the watershed, which resulted to areas with a slope value of 5 - 15 percent, 4,615 hectares (± 11,403 acres) in area, average altitude of 1.000 - 2.500 m above sea level, precipitation of 3000 ? 4000 mm, and scarce or open vegetation (mixed plantation) with no land conservation efforts. The 1,106 hectare CiSeuseupan - CiSukabirus sub-watersheds is also a priority I area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31531
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S33691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Bambang Wijanarko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S33927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Rustanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrota A`yun
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adri Waani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertolak dari keinginan peneliti untuk menguji secara empirik tentang hubungan sebab akibat perubahan kondisi udara. Perlunya mengkaji perubahan kondisi udara karena seakan-akan terdapat ketidaksesuaian antara teori dan fakta serta terdapatnya perbedaan pendapat di kalangan beberapa ahli.
Secara khusus, penelitian ini bertujuan menganalisis terjadinya perbedaan kondisi udara akibat aktivitas manusia dalam penggunaan tanah (pertanian, permukiman dan hutan).Lokasi penelitian Daerah Aliran Ci Liwung Hulu yang meliputi 27 lokasi pengamatan. Sampel penelitian secara random diambil 6 unit lokasi dengan mengumpul data tentang radiasi netto-albedo permukaan, konsentrasi CO2-O2, suhu udara dan kelembaban nisbi udara. Hipotesis yang hendak diuji ialah terjadi perubahan kondisi udara apabila terjadi perubahan penggunaan tanah dari hutan menjadi pertanian, hutan menjadi permukiman dan pertanian menjadi permukian.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis beda rataan masing-masing komponen kondisi udara menurut kawasan penggunaan tanah, menggunakan uji t pada taraf signifikansi tertentu.
Perubahan-perubahan kondisi udara yang terjadi di Daerah A1iran Ci Liwung Hulu diperoleh dari adanya perbedaan-perbedaan herikut ini: (1) rataan suhu udara kawasan hutan (23,1 °C), kawasan pertanian (24,7 °C), dan kawasan permukiman (26,0 °C); (2) konsentrasi CO2 yang ditunjukkan oleh rataan konsentrasi 0, di kawasan hutan (8,21 µmoles/ml), kawasan pertanian (7,84 µmoles/ml), kawasan permukiman (7,23 µmoles/ml); (3) rataan kelembaban nisbi udara di kawasan hutan {94 %), kawasan pertanian {83 %), kawasan permukiman (77 %); (4) radiasi netto ditunjukkan oleh rataan albedo perrnukaan di kawasan hutan (11,37%), kawasan pertanian {17,23 %), kawasan permukiman (21,03 %).
Data yang diperoleh ternyata mendukung dugaan peneliti, sehingga hipotesis penelitian teruji dan dapat diterima untuk keperluan penarikan kesimpulan tentang masalah yang diteliti. Kelembaban udara dan radiasi netto di kawasan hutan lebih tinggi dari kawasan pertanian dan permukiman. Suhu udara dan konsentrasi CO2 di kawasan hutan lebih rendah dari kawasan pertanian dan permukiman.
Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam rangka arahan bagi pengelolaan lingkungan yang dilakukan di daerah hulu sungai. Hal ini terutama karena adanya peningkatan perubahan penggunaan tanah sehubungan dengan aktivitas pariwisata.

ABSTRACT
In this paper an attempt is made to find out whether changes will occur in the microclimate of an area, changes in the use of the land takes place. Although it is well known that the microclimate of an area will change, due to changes in land use, sufficient proof, however, is still lacking.
This research is carried out in the Upper Ciliwung Basin, well above the one with a true tropical climate, on 27 observation posts. The data gathered are on surface albedo-net radiation, concentration of C02-02, air temperature near the ground and relative humidity, The land use consists of changes from woodland to agricultural land and lastly to housing compounds successively.
The findings conclude, that there is an increase in mean temperature from woodland to agricultural land and housing respectively, from 23,1 0C, to 24,7 0C to 26,0 0C respectively.
The concentration of CO,; by measuring the concentration of O2, is as follows: woodland 8,21 µmoles/ ml, agriculture 7,84 µmoles/ml, housing 7,23 µmoles/ ml.
Relative humidity of the air is found to decreasing in percentage points on those three types of land uses, which can be seen in the following: woodland Q4 per cent, agriculture 83 per cent and housing 77 per cent.
On .the other hand, the net radiation decrease, indicated by increase of surface albedo from woodland to housing, as can be seen in the following figures: woodland 11,37 per cent, agriculture 17,23 per cent, and finally housing 21,03 per cent.
The results of this investigation proves that any change of land use from woodland is detrimental to the environment in general.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefri Ferliande
"Ekosistem DAS terdiri atas komponen bio-fisik yang dapat terganggu akibat erosi. Prediksi erosi tanah dalam penelitian dilakukan di pertanian tanah kering DA Ci Kapundung menggunakan model USLE. Parameter yang digunakan antara lain erosivitas (R), erodibilitas (K), panjang lereng (LS) dan pengelolaan jenis tanaman (C) dan teknik konservasi (P). Dalam penelitian ini, pengelolaan jenis tanaman (C) dan teknik konservasi (P) diinformasikan secara spesifik melalui pengolahan citra quickbird dan survey lapang berbasis raster. Hasil penelitian menunjukkan erosi sangat berat terjadi di bagian hulu dengan pola mengelompok dan di bagian tengah dengan pola memanjang. Sementara erosi ringan ataupun normal umumnya tersebar di bagian hulu DAS.

Due to erosion, watershed ecosystem that consists of bio-physical components can be disrupted. Soil erosion prediction in this research conducted on dryland agricultural in Ci Kapundung watershed using USLE (Universal Soil Loss Estimate) model. The parameters used include erosivity (R), erodibility (K), slope length (LS), crop management (C) and conservation techniques (P). In this research, crop management (C) and conservation techniques (P) are informed specificly based on raster using quickbird?s image which verified with field survey. Based on the research known to occur very severe erosion. Its spread quite widely on the upper watershed with clumped patterns and in the middle with elongated pattern. Meanwhile, normal or mild erosion generally spread on the upper watershed."
2011
S613
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>