Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2004
S33447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratry Chairunnisa
"Perkotaan seringkali menjadi tujuan migrasi, salah satu nya adalah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Peningkatan jumlah penduduk seringkali tidak dapat terakomodasi dengan baik oleh kemampuan menyerap tenaga kerja sehingga banyak terdapat sektor informal yang tumbuh di Jakarta. Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat adalah salah satu pusat perkonomian terbesar di Jakarta, banyak sektor informal yang tumbuh disekitarnya termasuk pedagang kaki lima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui migrasi pedagang kaki lima yang terkait daerah asalnya serta faktor-faktor dalam migrasi. Faktor tersebut adalah faktor pendorong dan faktor penarik yang menjadi alasan migran untuk bermigrasi dan berdagang ke Jakarta serta cara mengatasi hambatan dalam migrasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan deskriptif.
Hasil yang di dapat adalah migran berasal dari 41 Kabupaten/Kota, sebagian besar dari Pulau Jawa. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar motif ekonomi yang menjadi faktor negatif di daerah asal yang mendorong untuk pindah, yaitu minimnya lapangan pekerjaan. Faktor positif paling dominan dari daerah tujuan yang menarik migran untuk pindah adalah motif sosial, yaitu adanya kerabat. Adapun faktor penghambat bagi pedagang dalam bermigrasi yaitu jarak, pertalian keluarga dan keinginan kembali ke daerah asal. Penghambat tersebut di atasi migran dengan mengirimkan uang ke daerah asal dan pulang ke daerah asal secara rutin.

Urban often to be a migration objectives, one of which is DKI Jakarta as a capital of country, Indonesia. Sometime, increasing number of people is not able to be accommodated well by the carrying capacity of labor force opportunities, so that many informal sectors are growing in Jakarta. Tanah Abang Market in Central Jakarta is one of the largest economic center in Jakarta, many informal sectors growing around, including sidewalk vendors. This study aims to identify activity of sidewalk vendor’s migration related with region of origin and the factors in doing migration as well. Those factors are the push and pull factors that could be the reason for migrants to do migration, become sidewalk vendors in Jakarta and how to overcome the barriers in migration. The analysis in this study is using spatial and descriptive analysis.
The result of this study mentions that migrants come from 41 districts or city, most of them from Java Island. In this study, the economic motives become a negative factor from region of origin to push migrant to move, there is no job in the origin. Social motives become positive factors in the destination to pull migrant to move, there is migrant's relatives in the destination. The barriers for the sidewalk vendor while migration, that is distance, family bonds, and the desire to return to their hometown. The barriers can be overcome by sending money home and going back hometown regularly.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Tri Hardjanto
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Informal sector is one of many characteristics of Jakarta. As a metropolitan area, jakrta fails to provide enough jobs in the formal sector for its labour force...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Sari
"Penataan pedagang kaki lima di kawasan Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan untuk menegakkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 sebagai tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan penataan pedagang kaki lima di kawasan Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan penataan pedagang kaki lima di kawasan Pasar Tanah Abang adalah sosialisasi kebijakan penataan pedagang kaki lima di kawasan Pasar Tanah Abang, koordinasi antaraktor dalam implementasi kebijakan, ketersediaan sumber daya, ketersediaan fasilitas pasar, sikap resisten pedagang kaki lima, dukungan masyarakat, dan isi konten kebijakan.

Street Vendors regulation in Tanah Abang Market , Central Jakarta, is one of the policies which is implemented to enforce the Local Regulations No. 8 of 2007 about public order as the responsibility of local government DKI Jakarta. The research used qualitative approach through primary and secondary data collections. The result shows that the factors affects the implementation of street vendors regulation in Tanah Abang Market consists of socialization of street vendors regulation in Tanah Abang Market, coordination among actors in policy implementation, availability of resources, availability of market facilities, resistant attitude from street vendors, public support, and content of policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efitri Yuliana
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiastyo
"ABSTRAK
Sektor Informal merupakan fenomena yan0 muncul di ba -
nyak kota di negara Dunia ke 3 Sektor mi beikembang, akibat
banyaknya migran yang tidak tertampung pada pekerjaan
di Sektor formal Sektor foimal yiitu pekerjaan bergaji dan
berpensiun dari sektor negara dan swasta* -
Skripsi ini mencoba melihat fenomena Pedagang naki Lima
dan Koperasi, sebagai salah satu pekeijaan di sektor Informal
di sekitar Pasar Jatinegara, dan kebijaksanaan pemerintahan
terhadap dua fenomena tersebut Kesemuanya itu dilihat
dalam kerangka interaksi sosial Peter L Berger untuk melihat
mstitusionalisasi koperasi Pedagang kaki lima Interak
si yang terjadi pada fenomena perdagangan kaki lima, bisa ju
ga dilihat sebagai fenomena pertukaran sosial dan ekonomi
Dalam kerangka Blau, usaha
perdagangan k iki lima dan usaha pembentukan koperasi, bisa
menurut kerangka Peter M Blau
dilihat sebagai usaha mstitusionalisasi untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh institusi yang ]ama (dari
para migran) Hal mi berkaitan dengan Revolusi Hijau yang
terjadi, terutama di pedesaan P Jawa (Tirtosudarmo, 1985)»
sehingga terkait pada masalah pertanahan (Ever, 1982) dan
penjelasan tentang lokasi lingkaran atas dan lingkaran bawah
yang berpengaruh terhadap tingkat produksi dan konsumsi
(Santos 1975)
Penelitian ini mengambil sample survey 5% (90 Orang)
dari populasi (+. 1800 orang) untuk menjelaskan realitas obyektif
Pedagang Kaki Lima, 10% dan sample untuk menjelaskan
realitas subyektif Realitas subyektif pejabat pemerintah,
pengurus koperasi, juga dilihat
Penjelasan tentang "Lokasi11, ternyata cukup menggambar
kan fenomena di sekitar perdagangan kaki lima"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Fadhli
"Skripsi ini membahas tentang kebijakan politik perkotaan di DKI Jakarta, dengan studi kasus penertiban dan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Tanah Abang pada masa Pemerintahan Joko Widodo (2012-2014) dan Basuki Tjahaja Purnama (2014-2017). Tujuannya adalah untuk mengetahui proses penertiban dan relokasi PKL di Tanah Abang, dimana terjadi konflik kepentingan di dalamnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi kepustakaan. Untuk mencari solusi yang dapat disetujui bersama, pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi dan Ahok mencoba membangun hubungan bisnis dengan PKL dengan membentuk koalisi. Sesuai dengan teori Growth Machine, koalisi yang dibangun disebut sebagai progrowth coalition. Namun, solusi tersebut tidak dapat menyelesaikan permasalahan tentang PKL, karena pemerintah DKI Jakarta yang tidak bisa menjaga komitmennya sebagai syarat keberlangsungan koalisi tersebut.

This paper explains about the Urban Policy of Jakarta with case study the control and relocation of PKL in Tanah Abang under Jokowi (2012-2014) and Basuki Tjahaja Purnama (2014-2017) regime. The purpose of this study is to understand the process behind the relocation in Tanah Abang, where there has been conflict of interest underneath. This study is a qualitative research, the data were gathered by in depth interview and conducting library research. To come up with acceptable agreement between all stakeholders, the government under Jokowi and Ahok has tried to build a business relation with PKL by forming a coalition. By using Growth Machine theoretical framework, the coalition, that the government tried to establish, is called pro-growth coalition. However, this solution cannot completely solve the problems about PKL because the government of DKI Jakarta cannot keep their commitment which is required to sustain the coalition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahnafian Hafidh
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai asas kepentingan umum atas kebijakan penataan pedagang kaki lima di Jalan Jatibaru, Tanah Abang. Selain itu membahas pula mengenai pertentangan antar peraturan perundang-undangan terkait kebijakan penutupan Jalan Jatibaru tersebut dan teori-teori yang mendukung mengenai kepentingan umum. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah telah gagal dalam memenuhi asas kepentingan umum dalam kebijakan penataan pedagang kaki lima di Jalan Jatibaru, Tanah Abang.

ABSTRACT
The focus of this study is to discusses and criticize about the principle of public interest on the policy of structuring street vendors on Jalan Jatibaru, Tanah Abang. Other than that, this study also discusses the contradictions between legislation related to Jalan Jatibaru closing policy and the theories that support and discusses the public interest. The method uses in this study is normative judicial research. The results of this study show that the Government has failed in fulfilling the principle of public interest in the policy of structuring street vendors in Jalan Jatibaru, Tanah Abang."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>