Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
S33712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Hidayat
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S33872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofyan Nurhadi
"Pantai Pelabuhan Ratu merupakan salah satu obyek wisata pantai yang memiliki
keindahan dan keaslian lingkungan sebagai daya tarik wisata. Penilaian terhadap
permintaan wisata Pantai Pelabuhan Ratu dilakukan dengan pendekatan biaya
perjalanan. Pendekatan biaya perjalanan dikembangkan atas dasar kesediaan
membayar dari pengunjung terhadap manfaat rekreasi atau wisata yang diperoleh,
yaitu ditunjukkan dengan biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung
untuk melakukan kegiatan rekreasi atau wisata seperti biaya transportasi, biaya
akomodasi, biaya konsumsi, biaya dokumentasi dan biaya lain-lain. Berdasarkan
hasil penelitian, semakin tinggi biaya perjalanan yang rela dikeluarkan oleh
wisatawan dan semakin tinggi jumlah penduduk daerah asal sebagai penikmat jasa
wisata, maka semakin tinggi pula nilai permintaan wisata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34212
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Program pengentasan kemiskinan,khususnya pemberdayaan pada komunitas nelayan tradisional,merupakan kebijakan strategis yang telah diambil oleh pemerintah daerah dan instansi terkait pada era otonomi
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1996
787 MAL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Rochani Adi
"Peningkatan dalam industri pariwisata di Indonesia setelah pandemi menempatkan industri pariwisata pada posisi strategis dalam pembangunan Indonesia. Di samping itu, desa wisata diperkirakan akan makin diminati oleh para wisatawan. Hal ini seiring dengan perubahan tren preferensi pasar wisatawan setelah Pandemi Covid-19 dengan berorientasi pada daya tarik wisata yang lebih personalize, customize, localize, dan smaller in size. Untuk itulah buku Desa Wisata Budaya ini hadir.
Di dalam buku ini, akan dibahas mengenai seluk beluk desa wisata budaya, mulai dari konsep, perencanaan, hingga pelaksanaan pembangunan desa wisata budaya. Bagian awal buku akan membahas mengenai definisi desa wisata budaya, tantangannya dalam mewujudkan nilai kebudayaan, hingga tipologi desa wisata budaya yang dikenal. Setelah itu, dilanjutkan dengan bagaimana merancang masa depan desa wisata budaya. Tidak hanya berhenti pada penyusunan rencana, buku ini juga membahas bagaimana memanfaatkan sumber daya dan perangkat yang ada di desa. Di bagian terakhir, dijelaskan mengenai penjagaan nilai-nilai lokal budaya melalui monitoring, branding, dan promosi desa.
Buku ini berisi ajakan bagi masyarakat desa, perangkat pemerintah, swasta dan akademisi untuk bersama-sama membangun desa. Isi dari buku ini sangat sesuai bagi pihak-pihak yang ingin mengenal dan melaksanakan pembangunan desa, khususnya desa wisata budaya.
Mari membangun desa, bersama-sama!"
Yogyakarta: Caritra, 2024
306.481 IDA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"In connection with the findings about the phenomenon about the concept of 'introduction' earlier showing that the 'teacher' and 'friend' that became the first to introduce computer and linked to the way in recognizing the computer (how formal and informal) earlier, this seems possible because in the neighborhood community Fishermans village Untia, District Biringkanaya Makassar City that is not really the "smell" of fishermen, but "everyday life" they tend affected by the characteristics of their environment, for example, be related to factors of economy activity of society based on data monograph is not only fishermen but many other types of occupations. So with the conditions of infra structure, based on existing monograph data do indicate that the village location of this research is inclined as the village is easily accessible to other areas. Thus the village is indeed tend to be very open to the influx of influences from outside the fishing village. In the context of the question, so the 'teachers' and friends' was indeed so it is possible to be' first-party 'who introduced computers to the community Fishermans Village. Then, the problems associated with computer knowledge, then in relation findings that most respondents knew about the component output of computer and component inputs a computer, and only knew in general to certain types have been related storage computers, various applications, and computer operating system, then theoretically in the perspective of Cognitive Psychology, presumably it describes the results of the seaside village of respondents about "how they learn, memorize and recall information regarding the existence of a computer". While the picture indicates the relative lack of good knowledge about computers involves Component Output Computer, Components Computer Input, Component Storage, Variety of Applications and Operating Systems earlier, would also have to do with factors characteristic seaside village before, particularly in relation to data showing fisherman The occupation is as a fishing village.
Berkaitan dengan temuan menyangkut fenomena konsep ?pengenalan? yang memperlihatkan bahwa ?guru? dan ?teman? itu menjadi pihak yang pertama kali memperkenalkan komputer dan terkait dengan cara dalam mengenal komputer (cara formal dan informal ) sebelumnya, tampaknya ini dimungkinkan terjadi karena di lingkungan masyarakat Desa Nelayan kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar itu memang tidak sepenuhnya ?berbau? nelayan, melainkan ?kehidupan sehari-hari? mereka itu bertendensi terpengaruh oleh karakteristik lingkungan mereka, misalnya terkait dengan faktor aktifitas ekonomi masyarakat yang berdasarkan data monografi memang bukan hanya nelayan melainkan banyak jenis okupasi lainnya. Begitu juga dengan kondisi infra struktur, berdasarkan data monografi yang ada memang mengindikasikan bahwa desa lokasi penelitian ini memang cenderung sebagai desa yang mudah diakses oleh daerah-daerah lain. Dengan demikian desa dimaksud memang cenderung sangat terbuka bagi masuknya pengaruh-pengaruh dari luar desa nelayan. Dalam konteks dimaksud, karenanya pihak ?guru dan teman? tadi memang jadi sangat dimungkinkan menjadi ?pihak pertama? yang memperkenalkan komputer kepada masyarakat Desa Nelayan. Kemudian, terkait dengan masalah pengetahuan komputer, maka dalam hubungan temuan bahwa umumnya responden tahu tentang komponen output komputer dan komponen input komputer, serta hanya tahu secara umum pada jenis-jenis
tertentu saja terkait storage komputer, ragam aplikasi, dan sistem operasi komputer, maka secara teoritis dalam perspektif Cognitive Psycholog , kiranya itu menggambarkan hasil responden desa pantai tentang ?bagaimana
mereka belajar, menghapal, dan mengingat kembali sebuah informasi menyangkut eksistensi komputer?. Sementara gambaran yang mengindikasikan relatif kurang baiknya pengetahuan responden tentang komputer menyangkut Komponen Output Komputer, Komponen Input Komputer, Komponen Storage, Ragam Aplikasi, dan Sistem Operasi tadi, kiranya ini juga ada hubungannya dengan faktor karakteristik desa pantai tadi, terutama dalam hubungannya dengan data yang memperlihatkan nelayan memang sebagai okupasi terbesar di desa nelayan."
Peneliti pada Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Irformatika Makassar, 2016
607 JSKM 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Mahardhika Pratiwi
"Aktivitas perikanan tangkap laut di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di kawasan Pantai Depok mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberlanjutan aset mata pencaharian dan strategi mata pencaharian nelayan di Pantai Depok tahun 2020 menggunakan Pendekatan Mata Pencaharian Berkelanjutan (SLA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Wilayah penelitian dibagi menjadi dua berdasarkan jarak tempat tinggal nelayan dari pantai Depok yaitu kurang dari 500 meter dan lebih dari 500 meter. Berdasarkan perhitungan rentang skala, mata pencaharian nelayan yang tinggal kurang dari meter dari Pantai Depok termasuk kurang berkelanjutan, sedangkan aset nelayan yang tinggal di lebih dari 500 meter dari Pantai Depok termasuk berkelanjutan. Strategi mata pencaharian yang dilakukan adalah migrasi dan diversifikasi mata pencaharian.

Marine fisheries activities on the southern coast of Special Region of Yogyakarta province, especially in the Depok Beach area, has gradually developed. This research aims to analyze the livelihood sustainability level and livelihood strategy of small-scale fishermen at Depok Beach in 2020 based on Sustainable Livelihood Approach (SLA). The methods used in this research are quantitative descriptive analysis and spatial analysis. Study area divided into two groups based on the distance of fishers’ house from Depok Beach, i.e. less than 500 meters and more than 500 meters from the Depok Beach. Based on the calculation of the scale range, livelihood of fishermen in living in less than meters from Depok Beach considered less sustainable, while assets of fishers living in more than 500 meters from Depok Beach are sustainable. The livelihood strategies are diversification and migration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roziq Budiarto
"ABSTRAK
LATAR BELAKANG
Sejak zaman dahulu, pelabuhan adalah sarana yang pant
ing. Tanpa adanya pelabuhan,maka daerah tersebut akan
terisolir. Pelabuhan tidak saja erat hubungannya dengan
bidang perkapalan, komoditi atau oasa-jasa lainnya pada
umumnya, akan tetapi juga berhubungan erat dengan keadaan
lalu lintas di dalair. dan ke luar dimana pelabuhan
tersebut berada. Sebagai negara yang memiliki pantai
laut berkat letak geografinya, maka lalu lintas laut
daerah sangat penting, karena dengan cara ini dapat
melakukan perdagangan dengan dearah lain.
MASALAH
Bagaimana perkembangan pelabuhan di pantai utara Jawa
dari tahun 1930 sampai dengan 1989 ?
METODE PENELITIAN
1. Mengumpulkan data-data yang diperlukan meliputi data
Jumlah pelabuhan di pantai utara Jawa, kunjungan kapal,
kunjungan perahu dan kapasitas muatan eksporimpor.
2. Membagi waktu penelitian menjadi tiga meliputi ;
a. Tahun 1930 - 1949.
b. Tahun 1950 - 1969.
c. Tahun 1970 - 1989.
3. Menghitung prosentase jumlah kunjungan kapal, kunju
ngan perahu dan kapasitas muatan ekspor-impor.
4. Kemudian disajikan dalam tabel, peta dan grafik.
HASIL PENELITIAN
1. Berdasarkan Sejarah.
Jumlah pelabuhan yang ada di pantai utara Jawa dari
tahun 1930 sampai tahun 1989 mengalami peningkatan
jumlahnya dari 18 pelabuhan raenjadi 53 pelabuhan.
Berdasarkan PP Noll tahun 1983 Junkto PP No 56 - 57
1991, status pelabuhan dibagi menjadi dua meliputi ;
pelabuhan yang diusahakan dan pelabuhan yang tidak di
usahakan.
2. Berdasarkan Jumlah Kunjungan Kapal dan Perahu.
Jumlah kunjungan kapal dan perahu mengalami pening
katan di pelabuhan Banyuwangi, Cirebon, Pasuruan,
Probolinggo, Tegal. Jumlah kunjungan kapal meningkat dan jumlah kunjungan perahu tetap di peia'ouhan Tanjung
Priok, Tanjung Emas dan Tanjung Priok. Jumlah kunjungan
kapal menurun dan jumlah kunjungan perahu meningkat
dipelabuhan Sunda Kelapa, Banten, Kalianget.
Berdasarkan Kapasitas Muatan Ekspor-Impor.
Jumlah kapasitas muatan ekspor-impor meningkat di pelabuhan
Banten, Banyuwangi, Cirebon, Gresik, Tanjung
Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, Tegal dan Sunda
Kelapa. Jumlah kapasitas muatan ekspor-impor menurun
di pelabuhan Kalianget, Pasuruan dan Probolinggo."
1997
S33655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>