Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laila Dewiyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S33776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Darmawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S33682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudiarto
"Kecelakaan lalulintas adalah aspek negatif dari meningkatnya mobilitas transportasi. Di jalan tol kecelakaan lalulintas ternyata semakin meningkat terutama Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Selanjutnya untuk melihat persebaran kecelakaan lalulintas dilakukan studi literatur, mengumpulkan data kecelakaan, dan penyebab kecelakaan sebagai variabel pengaruh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan lalulintas tinggi pada RA2-RA4(RB3-RB5), sedang RAl,RA5,RA6(RBI,RB2, RB6,RB7), rendah RA7-RA10(RB8- RBIO). Atau dengan kata lain yaitu kecelakaan lalulintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dua arah tahun 1993, makin ke arah Cikampek cenderung rendah. Selanjutnya pada wilayah lalulintas padat, wilayah datar, dimana terjadi kemunduran perkerasan jalan, kendaraan berat tinggi, tercemar NOx, laka cenderung tinggi. Pada wilayah bising, rentan gerakan tanah, patahan, laka cenderung rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S33819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sudiadi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S6199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Adelaide
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di tingkat global, regional dan nasional. Lebih dari 1,2 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya akibat kecelakaan lalu lintas, dan antara 20 dan 50 juta orang menderita cedera. Peningkatan kecelakaan lalu lintas terjadi di sebagian besar wilayah dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab kejadian kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Purbaleunyi tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan data sekunder.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa terjadi peningkatan angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Purbaleunyi tahun 2010-2011. Faktor penyebab kecelakaan terdiri dari faktor manusia, faktor kendaraan dan faktor lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Purbaleunyi tahun 2010-2011 sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia, kemudian faktor kendaraan, dan faktor lingkungan.

Traffic accidents are one of the major public health problem at global, regional and national levels. More than 1.2 million people in the worldwide die each year because traffic accidents, and between 20 and 50 million people suffer an injury. Increase in traffic accidents occurred in most regions of the world. This study aims to know the description of the factors causing the traffic accident on Purbaleunyi Toll 2010- 2011. This study uses quantitative methods to secondary data collection.
From the research shows that an increase in the number of traffic accidents on Purbaleunyi Toll 2010-2011. Factors causing the accident consisted of human factors, vehicle factors and environmental factors. Based on the results of the study, a traffic accident on Purbaleunyi Toll 2010-2011 largely due to human factors and vehicle factors, and environmental factors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mujib Ridha
"Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan yang timbul di area penelitian ruas tol Jagorawi menuju Bogor, sering terjadinya kecelakaan di beberapa titik yang disebabkan oleh beberapa faktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik lalu lintas yang terjadi di area penelitian serta korelasi dengan kecelakaan yakni dengan mengambil data primer berupa data volume kendaraan dan waktu tempuh kendaraan dan didukung oleh adanya data sekunder. Dari hasil penelitian ini diharapkan terdapatnya analisa permasalahan yang terjadi dan dapat ditemukan solusi yang terbaik. Adapun faktor kecelakaan dilihat dari beberapa parameter berikut yaitu karakteristik lalu lintas, jumlah dan bobot kecelakaan yang terjadi, jenis kecelakaan dan kendaraan apa yang paling banyak terlibat. Sebelum di lakukan pengolahan data primer dan sekunder, terlebih dahulu dilakukan pengolahan uji korelasi untuk mendapatkan hubungan positif antara variabel, setelah di lakukan pengujian bahwa variabel arus, kecepatan dan kepadatan berpengaruh besar terhadap kecelakaan, maka setelah itu dilakukan pengolahan data primer yang ditunjang dengan data sekunder dan diperoleh hasil bahwa adanya korelasi kecelakaan di suatu ruas berbeda dengan di ruas lainnya sesuai dengan parameter yang ada di ruas tersebut.
Berdasarkan tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis karakteristik lalu-lintas (arus, kecepatan dan kepadatan) maka jumlah atau bobot kecelakaan terbesar berada di KM.6+400-KM.14+600 dengan kondisi jumlah arus kendaraan dan kecepatan tempuh yang tergolong rendah (berada kurang dari nilai median) sedangkan kepadatan yang tinggi (berada lebih dari nilai tengah) menghasilkan jumlah kecelakaan terbesar sehingga dapat disimpulkan bahwa pada segmen ini kecelakaan terbesar terdapat pada kondisi area penelitian yang cukup padat dengan jenis kecelakaan depan-belakang.
Pada segmen/penggal jalan di lokasi KM.3+867-KM.4+700 memiliki jumlah dan bobot kecelakaan paling rendah bahwa jumlah arus dan kepadatan tidak mempengaruhi jumlah kecelakaan karena kecepatan maksimum mencapai 34 km/jam ditambah kepadatan paling tinggi di segmen ini menyebabkan pengemudi kehilangan konsentrasi tinggi.
Dari perhitungan uji korelasi didapatkan nilai korelasi (r11) dan nilai determinasi (KD) masing-masing variabel yaitu korelasi angka kecelakaan dan volume sebesar 0,94, angka kecelakaan dan kecepatan sebesar 0,93, angka kecelakaan dan kepadatan 0,93 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier diantara ketiga variabel tersebut.

This study was conducted because of the problems that arise in the study area Jagorawi towards Bogor toll road, the frequent occurrence of accidents at some point due to several factors.
This study aims to assess the characteristics of the traffic that occurs in the study area as well as the correlation with the accident by taking the primary data in the form of data traffic volume and vehicle travel time and is supported by the presence of secondary data . From the results of this study are expected presence of analyzing problems that occur and can be found the best solution. The accident factors seen from the following parameters ie traffic characteristics, the number and weight of the accidents occurred , what type of vehicle accidents and most involved . Before doing data processing at the primary and secondary , first performed correlation processing to obtain a positive relationship between the variables, after doing the test that the variable flow, speed and density greatly affect the accident , then after it is done processing the primary data are supported by secondary data and the results showed that the correlation accident in a segment different from other segments in accordance with the parameters that exist in the road segment .
Based on the purpose of the study was to analyze the characteristics of the traffic (flow, speed and density) then the number or weight of most accidents are in KM.6 Km.14 +400- +600 with the current condition of the number of vehicles and the relatively low travel speed (located less than the median value), whereas a high density (located over the middle value) produces the largest number of accidents so we can conclude that in this segment the largest accident conditions contained in the study area are quite dense with the kind of front-rear crash.
In the segment / cut roads in locations Km.3 +867- +700 KM.4 have the number and weight of the lowest accident that the amount of current and density did not affect the number of accidents due to reach a maximum speed of 34 km / hour plus the highest density in this segment causes driver loses concentration.
From the calculation of correlation obtained correlation values (R11) and the value of determination (KD) of each variable is the number of accidents and volume correlation of 0.94, the number of accidents and speeds of 0.93, 0.93 accident rate and density so that it can be concluded that there is a linear relationship between these three variables."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T39364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemodelan deret berkala (time series) kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia dapat membantu pengamatan variasi data, proyeksi ke depan, maupun evaluasi target penurunan kecelakaan. Dari pengamatan data kecelakaan selama 20 tahun antara tahun 1992 sampai dengan tahun 2011, diperoleh model peramalan dengan suai terbaik (best fitted model). Dalam penelitian ini dikaji 5 (lima) kelompok data, meliputi: jumlah kejadian kecelakaan, jumlah korban meninggal, jumlah korban luka berat, jumlah korban luka ringan, dan jumlah kerugian material akibat kecelakaan. Data deret berkala diolah dengan menggunakan piranti lunak SPSS 19.0. Dengan mempertimbangkan pola data pada tiap kelompok, maka metode pemutusan (smoothing) eksponensial digunakan, baik tunggal (Simple) maupun ganda (Brown)). Melalui model uji, dihasilkan nilai parameter a = 0,998, 0,434, 1,000, 0,405, dan 0,656 untuk proyeksi atas jumlah kejadian kecelakaan, korban meninggal, korban luka berat, korban luka ringan, dan kerugian material akibat kecelakaan. Model eksponensial ganda diterapkan untuk proyeksi jumlah korban meninggal, korban luka ringan, dan nilai kerugian material, sedangkan model eksponensial tunggal diterapkan untuk sisanya. Uji kesesuaian model dan perbandingan dengan model ARIMA (1,1,0) dan ARIMA (1,1,1) dengan menggunakan MAPE memperlihatkan model eksponensial adalah yang terbaik diterapkan. Dengan mengkaji indeks fatalitas kecelakaan pada tahun dengan data terbaru yang tersedia dengan data dasar dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan (RUNK), model mengindikasikan diperlukannya upaya pengelolaan keselamatan jalan yang mampu menurunkan fatalitas kecelakaan secara signifikan."
620 JTJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Krisna Yasa Putra
"Kecelakaan lalu lintas jalan pada umumnya terjadi karena berbagai faktor penyebab secara bersama-sama antara faktor manusia dengan parameter lengah, mengantuk, mabuk, tidak trampil, tidak tertib, faktor kendaraan dengan parameter rem, ban, kemudi, Iampu, dan faktor jalan dengan parameter lobang, rusak, licin, dan bergelombang.
Data kecelakaan lalu lintas dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari pengukuran atas kejadian kecelakaan yang terjadi selama kurun waktu 141 bulan (mulai bulan Januari tahun 1990 sampai dengan bulan September tahun 2001) dengan wilayah studi adalah yang meliputi Polresta Bekasi, Polresta Bogor, Polresta Depok, Polresta Jakarta Barat, Polresta Jakarta Pusat, Polresta Jakarta Selatan, Polresta Jakarta Timur, Polresta Jakarta Utara, dan Polresta Tangerang. Angka kecelakaan lalu lintas jalan pada masing-masing wilayah studi dengan parameter faktor penyebab kecelakaan lalu lintas jalan dibuat suatu analisa deret berkala (Time Series Analysis) dengan menggunakan pendekatan Box-Jenkins (ARIMA) yang merupakan salah satu metode analisis deret berkala (Time Series Analysis).
Model yang dihasilkan dari sebaran data tiap parameter faktor penyebab kecelakaan sebagian besar bersifat Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan beberapa model bersifat Autoregressive (AR) dan Moving Average (MA).
Model yang dihasilkan untuk semua wilayah berjumlah 120 model dimana sebagian besar dari model memiliki tingkat keberartian (significant) yang cukup baik dalam mewakili sebaran data. Hal ini ditunjukkan dengan dua pengujian yang dilakukan yaitu uji -t dan uji Box- Ljung dengan tingkat kepercayaan 95 %.
Faktor penyebab kecelakaan yang paling dominan terjadi pada masing-masing wilayah dengan nilai korelasi Pearson diatas 0,6 adalah didominasi oleh faktor manusia dengan modus operandi berturut-turut akibat pengemudi tidak tertib, lengah dan tidak terampil. Pala kecenderungan total kecelakaan yang terjadi pada masing-masing wilayah menunjukkan pola kecenderungan rata-rata meningkat (naik) secara landai kecuali untuk wilayah Depok, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur mengalami penurunan. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya penanggulangan (counter measures) untuk meminimalkan dampak-dampak negatif yang mungkin timbul sebagai akibat dari kecelakaan lalu lintas jalan di wilayah Jabodetabek."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono Sukarto, auhtor
"Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu masalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih besar, khususnya pada jalan jalan tol yang sebenarnya telah di rancang sebagai jalan bebas hambatan dan dilengkapi dengan fasilitas fasilitas untuk kenyamanan, kelancaran dan keamanan bagi lalu lintas. Kenyataan yang terjadi adalah bahwa kecelakaan lalu lintas pada jalan jalan tol di Indonesia semakin meningkat, terutama pada jalan jalan tol di sekitar Jakarta.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan lalu lintas dapat dikategorikan sebagai faktor manusia (pengemudi), faktor kendaraan, factor jalan dan faktor lingkungan. Dari keempat faktor ini dikaji lebih jauh faktor yang paling berpengaruh untuk menetapkan usaha usaha yang perlu dilakukan dalam menanggulangi masalah kecelakaan lalu lintas tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh factor-faktor yang berperan dalam kecelakaan lalu lintas di jalan tol, baik secara sendiri sendiri atau pun secara bersama-sama antara beberapa faktor, serta untuk mengetahui tingkat kesadaran dan pemahaman para pengemudi terhadap persyaratan mengemudi di jalan tol.
Penyebab kecelakaan dapat diketahui dari data statistik kecelakaan lalu lintas yang dikeluarkan oleh PT. Jasa Marga (Persero) sebagai pengelola jalan tol di Indonesia. Data tersebut memuat dengan lengkap faktor penyebab kecelakaan dan uraian proses terjadinya kecelakaan. Data kecelakaan lalu lintas di jalan tol ini dicatat sejak mulai dibukanya jalan tol yang bersangkutan, sedangkan untuk penelitian ini dikumpulkan data sampai dengan tahun 1992.
Data kecelakaan meliputi volume lalu lintas, lalu lintas harian rata rata (LHR) tahunan, jumlah kendaraan kilometer, jumlah kecelakaan lalu lintas, jumlah kecelakaan dengan korban meninggal (fatalitas), tingkat kecelakaan, tingkat fatalitas, serta factor-faktor penyebab kecelakaan (pengemudi, kendaraan, jalan dan lingkungan). Data ini merupakan variabel yang akan dicari korelasinya (antara variabel yang satu dengan variabel yang lain), sedangkan tahun pendataan merupakan satuan contoh (sampling unit).
Metode yang digunakan dalam melakukan analisis korelasi adalah metode Analisis Komponen Utama '(Principle Component Analysis), dengan memakai program SAS dari komputer. sari basil analisis ini dapat diketahui factor-faktor yang sangat berperan dalam kecelakaan lalu lintas di jalan tol, serta hubungan/korelasi antar factor-faktor tersebut.
Untuk menunjang analisis data sekunder, maka perlu dilakukan survai untuk memperoleh data primer tentang kesadaran dan pemahaman pengemudi terhadap persyaratan mengemudi di jalan tol di sekitar Jakarta, yaitu Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Jakarta-Merak dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Survai dilakukan dengan membagikan kuesioner yang telah disiapkan terlebih dahulu, kepada para pengemudi yang melewati jalan jalan tol tersebut. Data isian kuesioner yang merupakan data primer ini diproses dengan komputer, untuk selanjutnya dievaluasi guna mengetahui tingkat pemahaman dan kesadaran para pengemudi terhadap ketentuan mengemudi di jalan tol.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor pengemudi merupakan faktor penyebab kecelakaan yang paling besar pengaruhnya, sedangkan faktor lingkungan tidak terlalu besar peranannya sebagai penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Di samping itu pemahaman para pengemudi terhadap ketentuan dan persyaratan mengemudi di jalan tol dianggap kurang.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disusun beberapa usaha yang perlu dilakukan dalam mengurangi jumlah dan tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan tol, yaitu dengan melakukan pengetatan di dalam pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi para calon pengemudi kendaraan bermotor, memberikan pendidikan khusus bagi para pengemudi kendaraan umum tentang etika mengemudi dan cara cara serta sikap mengemudi di jalan tol, mengeluarkan peraturan atau undang undang lalu lintas yang mengatur tentang penggunaan sabuk pengaman (khususnya di jalan tol), melakukan penyuluhan kepada masyarakat atau penduduk di sakitar jalan tol tentang fungsi jalan tol dan keamanan lalu lintas di jalan tol, membuat sarana untuk istirahat pada jalan tol yang cukup panjangatau yang menghubungkan jalan utama antar propinsi , serta membuat jalur hijau sepanjang jalan tol.

Traffic accidents have become a serious problem that need more attention, particularly on toll roads which have actually been designed as freeways to facilitate traffic comfortably and safely. It is a fact that traffic accidents on toll roads in Indonesia, particularly on toll roads surrounding Jakarta, have shown a remarkable increase.
Factors affecting traffic accident may be categorized as human (driver) factors, vehicle factors, road factors and environmental factors. These factors need to be analyzed to determine the dominant factors and take certain actions or counter measures to overcome the traffic accident problem.
The aim of this research-is to understand the influence of various factors which play a role in the traffic accident on the toll road, either by each factor or the interaction among a few factors, and to determine the driver's understanding of the traffic rules and the requirements of driving on a toll road.
The cause of traffic accident can be identified from the traffic accident statistical data issued by PT. Jasa Marga as the Toll Road Management Corporation in Indonesia. This data includes complete accident cause factors and the description of the accident's process. Traffic accident data has been recorded since the opening of the toll road, and data for this research has been collected up to 1992.
Traffic accident data includes the traffic volume, annual average daily traffic (AADT), vehicle kilometer, number of traffic accidents, number of fatalities, accident rate, fatality rate, and accident cause factors (driver, vehicle, road and environment). These data are considered as variables which will be analyzed for their correlation, whereas the year of the data will become the sampling units.
The method used for analyzing the correlations is the Principle Component Analysis (PCA), using SAS program from the computer. From the result of this analysis, the factor (or factors) which play the main role in traffic accidents on the toll road, and the correlations between factors can be determined.
To support the analysis of secondary data there is primary data consisting of surveys conducted on three toll roads surrounding Jakarta (Jagorawi, Jakarta-Merak, and Jakarta-Cikampek) to get data on the driver's understanding of the knowledge requirements for driving on a toll road. Questionnaires which have been prepared are distributed to the drivers who pass over the toll roads. This primary data from the completed questionnaires, was processed by computer for further evaluation to understand the knowledge and understanding of the drivers toward the regulations for driving on toll roads.
The result of this research shows that the human or driver factors have the most significant effect in traffic accidents, whereas the environmental factors do not play a significant role in the traffic accident on the toll road. Besides, the driver's knowledge and understanding toward the rules and requirements of driving on the toll road are considered insufficient.
The results of this research indicate that certain actions or counter measures could be taken that would reduce the number of accidents, the accident rate and the severity of accidents on the toll road. Those actions are: a tight selection in issuing the driving license for motor vehicle driver candidates; special training and education, particularly for drivers of public transport vehicles, on driving ethics and methods, and the behavior in driving on toll roads; a traffic rule or law which requires the use of safety belt on toll roads; information to the people surrounding the toll road about the function of toll road and traffic safety on toll road; provide a rest area along the toll road, or a toll road which connects the main road between provinces; make a green belt along the toll road.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Guntur Ariadi
"Pada tahun 1995 - 1997, setiap 3 hari rata-rata terjadi 12 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas), dengan 4 orang luka berat, dan 1 orang meninggal dunia. Keadaan ini mencerminkan kurangnya kualitas pelayanan lalulintas jalan tol Jakarta-Cikampek.
Dengan asumsi bahwa tingkat pelayanan akan semakin baik; pertama, jika kuantitas dan kualitas kecelakaan dan korban yang terjadi semakin rendah; kedua, jika petugas semakin cepat datang memberikan pertolongan. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan kepada kedua hal tersebut, dengan harapan dapat ditemukan ide untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui pengamatan terlibat pasif, dilengkapi wawancara dengan pedoman, dilaksanakan di kantor PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek dan instansi terkait, dari akhir Desember 1997 hingga Mei 1998.
Penyebab laka lantas dapat digolongkan faktor manusia sebagai pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas, misalnya melanggar batas kecepatan, mengemudi dalam keadaan lelah dan kemudian mengalami laka lantas. Faktor berikutnya kendaraan bermotor yang tidak memenuhi kelaikan jalan dan faktor jalan tol serta lingkungannya. Pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas pencegahan laka lantas dilakukan dengan menangani faktor penyebab tersebut secara terpadu dan maksimal oleh instansi terkait, sehingga merupakan suatu sistem keselamatan lalu lintas.
Dari penelitian diperoleh gambaran antara lain: PT Jasa Marga melaksanakan program pembangunan dan pemeliharaan jalan tol, perbaikan dan pemeliharaan serta penambahan kelengkapan jalan dan manajemenjalan termasuk program manajemen lalu lintas secara maksimal, dengan hasil faktor jalan dan lingkungannya menjadi faktor penyebab yang relatif kecil yaitu 2% atau 6 kejadian (selama penelitian dari Januari - April 1998).
Kegiatan penegakan hukum belum dapat menangani semua pelanggaran penyebab laka lantas di semua ruas jalan pada sepanjang waktu, menyebabkan faktor pengemudi sebagai penyebab laka lantas sebanyak 62 % atau 210 kejadian (Januari - April 1998). Kelemahan lainnya adanya kendaraan bermotor yang memasuki jalan tol dalam kondisi tidak laik jalan menyebabkan laka lantas sebanyak 36 % atau 124 kejadian (Januari - April 1998).
Upaya untuk meningkatkan pelayanan lalu lintas khususnya pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek diarahkan pertama, meningkatkan keterpaduan instansi terkait yang dimulai dengan melakukan pengumpulan dan penganalisaan terhadap kasus laka lantas yang terjadi untuk memperoleh faktor penyebabnya, dan menjadikan hasil analisis tersebut sebagai bahan koordinasi. Kedua, setiap instansi terkait menggunakan hasil analisis tersebut sebagai umpan balik untuk meningkatkan kinerjanya. Ketiga, masing-masing instansi terkait menangani faktor penyebab secara maksimal sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, sehingga semua kegiatan terpadu sebagai suatu sistem.
Sebagai contoh adalah khusus untuk Polri dalam rangka mengatasi ketidak mampuannya untuk menindak semua jenis pelanggaran penyebab laka lantas, serta dalam rangka meningkatkan frekuensi kehadiran dengan maksud dapat menimbulkan faktor pencegahan pengemudi untuk melanggar penyebab laka lantas, perlu melakukan kegiatan antara lain: peningkatan frekwensi patroli PRC dan pengawasan menetap dilokasi rawan, melengkapi petugas dengan alat pemantau kecepatan, berita Acara Cepat atau melakukan revisi terhadap tilang agar PRC dapat menindak pelanggaran penyebab kecelakaan diluar pasal tilang, melaksanakan pemeriksaan terhadap pengemudi yang beresiko mengakibatkan kecelakaan karena lelah atau mengantuk saat dinihari memasuki gerbang tol Cikampek."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>