Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157952 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widiastuti
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S33762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ya`la
"Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perubahan sosial komunitas Betawi di Kelurahan Kembangan Selatan, terutama setelah Kelurahan Kembangan akan dijadikan sentra primer baru-barat. Perubahan sosial yang dimaksud adalah menyangkut diferensiasi sosial, perubahan nilai-nilai, dan independensi sosial. Perubahan tersebut menyangkut kepemilikan tanah, pola pemukiman atau perumahan, pekerjaan dan penghasilan, pendidikan, perkawinan, praktek keagamaan, pandangan hidup dan orientasi politik, dan hubungan sosial. Seberapa jauh hal tersebut terjadi pada komunitas Betawi di Kembangan Selatan?
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi pola-pola perubahan sosial yang terjadi pada komunitas Betawi. Mengetahui pola-pola perubahan yang terjadi pada komunitas betawi. Memperoleh gambaran identifikasi pola-pola perubahan, dimana Kembangan Selatan diproyeksikan sebagai sentra primer baru di wilayah Jakarta Barat.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bermaksud mengungkap gambaran-gambaran perubahan-perubahan spesifik yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat, terutama yang menyangkut diferensiasi sosial, perubahan nilai-nilai, independensi sosial, dan kohesi sosial.
Temuan dalam penelitian ini adalah, perubahan sosial komunitas Betawi di Kembangan Selatan yang menjadi motor penggeraknya adalah perubahan kepemilikan tanah. Setelah tanah terjual terjadi diikuti arus urbanisasi sehingga diferensiasi okupasional dan diferensiasi fungsional. Kemudian terjadi ketegangan-ketegangan dalam perubahan nilai, dari nilai-nilai tradisional ke nilai-nilai modern, yang terlihat dari kelompok masyarakat yang tradisional dan modern dalam hal agama dan pendidikan. Makin meningkatnya kegiatan komersial di Kembangan Selatan seperti pekerjaan-pekerjaan di sektor informal.
Kesuksesan orang Betawi lebih ditentukan keturunan atau oscuber status. Mereka adaptif terhadap budaya luar selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dianut yaitu agama Islam. Ajaran agama merupakan tuntunan hidup. Mereka bukan tergolong penduduk yang lintas daerah, lintas propinsi, mereka tergolong penduduk yang betah di wilayah. Komunitas Betawi di Kembangan Selatan makin kabur batas-batasnya baik dari segi jumlah penduduk, keturunan, dan wilayahnya. Mereka juga mengalami kekagetan budaya, karena perkembangan kota Jakarta yang terlalu cepat.
Kesimpulannya adalah pada komunitas Betawi di Kembangan Selatan terjadi diferensiasi sosial yang terdiri dari diferensiasi fungsional, dan okupasional, dalam hal kepemilikan tanah, pekerjaan, dan pola pemukiman. Terjadi perubahan nilai dalam hal agama, perkawinan, pendidikan. Kemudian juga terjadi independensi sosial dalam hal biaya perkawinan, pendidikan, dan hubungan sosial.
Pada akhirnya masyarakat komunitas Betawi di Kelurahan Kembangan Selatan dalam hal pekerjaan, pergaulan/interaksi sosial tidak lagi terbatas pada lingkup komunitas asli mereka. Sementara pendatang bukan lagi masalah bagi mereka, justru membuka cakrawala mereka akan adanya "orang lain", "budaya lain", di samping mereka. Dan yang lebih penting lagi pendatang menguntungkan bagi kelangsungan hidup dan pergaulan. Pada gilirannya semua ini menggambarkan suatu kohesi sosial yang kuat baik bagi penduduk komunitas Betawi itu sendiri maupun dengan warga-warga lain."
2000
T10245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yumeldasari,author
"Penelitian ini berfokus pada keberadaan dua pasar malam di Jalan Puri KelurahanKembangan Selatan Kecamatan Kembangan Jakarta Barat dengan unit analisisnyaadalah pedagang pengunjung pendukung dan Pemerintah Kota Jakarta Barat sertapihak pihak lain yang berkaitan secara langsung atau tidak langsung dengankeberadaan pasar malam di lokasi ini Keberadaan pasar malam di Jalan Puri Moleksejak tahun 2009 merupakan fenomena yang tidak dapat diabaikan di tengahpesatnya pertumbuhan pusat perbelanjaan modern seperti mal Para pelaku yangberada di pasar malam Jalan Puri Molek yang berasal dari berbagai latar belakang memaknai pasar malam tersebut tidak hanya sebagai tempat belanja tetapi lebihsebagai ruang publik bagi mereka untuk berinteraksi dan menjalin keakraban satusama lain serta kesempatan memperoleh pekerjaan dan tempat untuk mendapatkanhiburan yang murah meriah khususnya bagi masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode instrumental casestudy Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan parapelaku yang ada di kedua pasar malam di Jalan Puri Molek yaitu pasar malam ldquo PuriWalk rdquo dan pasar malam ldquo CNI rdquo serta melakukan observasi dan juga mengumpulkandata data sekunder baik data institusional bahan bahan kepustakaan berupa bukubukureferensi artikel karya ilmiah dan sumber sumber internet serta foto foto yangdiambil selama melakukan penelitian Dari analisis diketahui 1 selain karena letaknya yang sejak dulu menjadi lokasiwarga berkumpul dan berinteraksi keberadaan pasar malam di Jalan Puri Molek jugatidak lepas dari adanya kekuatan komuniti yaitu kekuatan para pedagang denganfaktor etnisitas patron klien situasi nilai tawar dan kesamaan nasib ataukepentingan kepentingan para pengunjung dengan faktor hiburan proximity danmedia interaksi serta peluang dari pendukung dengan faktor kekuatan kekuasaan eksistensi kelompok dan penghasilan 2 kedua pasar malam dapat bertahandikarenakan komuniti yang berada di dalamnya memiliki posisi yang lebih kuatdibandingkan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat yang lebih fokus padapembangunan pusat belanja modern sehingga penyediaan fasilitas publik bagimasyarakat miskin kota seperti pasar malam terabaikan.

This research is focused on existence between two night market at Jalan Puri Molek Kelurahan Kembangan Selatan Kecamatan Kembangan West Jakarta With theseller customer supporter and the government as the analysis unit and include otherparties who related directly or indirectly with the existence of night market at thislocation Since 2009 the existence this night market at Jalan Puri Molek is aphenomenon that can not be overlooked in the midst of the rapid growth of a modernshopping center such as shopping mall The subject are in Jalan Puri Molek nightmarket from different backgrounds to interpret the night market not only as places toshop but rather as a public space for them to interact and establish familiarity witheach other as well as an opportunity to get a job and a place to get cheapentertainment especially for the lower middle class economy This research used a qualitative approach with an instrumental case study method Data was collected through in depth interviews with the subject who are on the twonight market in Jalan Molek Puri the night market Puri Walk rdquo and the night market CNI as well as observation and also collect secondary data whether the datainstrumental library materials such as reference books articles scientific papers andinternet resources as well as the photographs taken during the research From this analysis it could be conclude that 1 aside because it was long a crowdgather and interact where the night market in jalan molek puri also can not beseparated from the local community strength specifically the strength of the traderswith the ethnicity patron client the value of bargaining situation and the fatesimilarities or interests the interests of the visitors to the entertainment factors proximity and interaction of media as well as the opportunity of supporting thepower of power factor the existence of groups and income 2 The two night marketcan survive because the local community who are in it have a stronger position thanWest Jakarta administration city government which is more focused on theconstruction of a modern is more focused on the construction of a modern shoppingcenter so that the provision of public facilities for the urban poor such as the nightmarket neglected "
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahmawati Hidayat
"ABSTRAK
Peranan Apoteker di Puskesmas sangat penting dalam hal menjamin ketersediaan obat dan pelayanan farmasi klinik. Keberadaan Apoteker di Puskesmas menjadi bagian dari penentu mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sehingga, Apoteker di Puskesmas harus melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar yang berlaku. Tujuan dilakukan praktek kerja Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kembangan agar dapat memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker serta mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku professionalism , wawasan dan pengalaman nyata dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Peranan dan tugas Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kembangan sudah dilakukan dengan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Tugas khusus yang diberikan adalah menganalisis kesesuaian perencanaan obat dengan formularium nasional Fornas 2016. Pengkajian dilakukan dengan menganalisis kesesuaian obat-obat di Puskesmas sesuai perencanaan dan dibandingkan dengan obat-obat dalam Formularium Nasional 2016. Hasil dari analisis menunjukan bahwa 156 item obat atau 85,25 sesuai dengan Fornas. Persentase obat non Fornas hanya sebesar 14,75 atau 27 item obat.

ABSTRACT
The role of pharmacists in Puskesmas is very important in ensuring the availability of drugs and clinical pharmacy services. The existence of pharmacists at the Puskesmas becomes part of the determinant of the quality of health services at the Puskesmas. So, the Pharmacist at the Puskesmas must perform pharmaceutical services according to the applicable standards. Aims of Internship at in Puskesmas Kecamatan Kembangan in order to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists and gain the knowledge, skills, attitude, behavior professionalism , insight and a real experience in pharmaceutical care practices at the health center. The role and duties of Pharmacist in Puskesmas Kecamatan Kembangan has been accordance with the standard of pharmaceutical care at Puskesmas. The special assignment which given is to analyze the suitability of planning of drug with Formularium Nasional Fornas 2016. The assessment by analyze suitability of medicines in health centers and in comparison with the drugs in the Formularium Nasional 2016. The results of the analysis showed that 156 drug items or 85,25 according to Fornas. Percentage of drug rsquo s non Fornas only 14.75 or 27 items of drug."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni Lestari
"Telah dilakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Kegiatan PKPA ini berlangsung selama tiga minggu dari tanggal 4 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2015. Tujuan dari kegiatan PKPA ini adalah agar mahasiswa Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan agar mahasiswa Apoteker memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku, serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas. Berdasarkan kegiatan PKPA yang dilakukan, diketahui bahwa Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kembangan bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Kembangan mangacu pada Permenkes No. 30 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.

Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat has been done for three weeks from August 4 th until 24 th 2015. Puskesmas is community health centers. Profession Internship at this area was intended to make apothecary student understand the role and responsibility of pharmacist accordances to the statutory provisions and ethics, have insight into the implementation of pharmaceutical practice in Puskesmas, and know the issues in pharmaceutical practice in Puskesmas. Based on the activities, pharmacist in Puskesmas have been carrying out the duties and responsibilities in management of pharmaceutical preparation and consumable medical supply and in practice of clinical pharmacy. Pharmacy services in Puskesmas is carried out refers to Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 Tahun 2015 about the standard of pharmacy services at Puskesmas.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Winda Setyorini
"ABSTRAK
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Peran
apoteker di Puskesmas adalah mengelola perbekalan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Praktek
Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kembanganr bertujuan agar calon apoteker dapat
memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian,
memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta wawasan dan pengalaman nyata untuk
melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari
strategi dan pengembangan praktek profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata
tentang permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, berkomunikasi dan
berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Kegiatan yang dilakukan
yaitu melakukan pelayanan farmasi klinik, seperti pemberian informasi obat, konseling, serta
berdiskusi tentang pengelolaan perbekalan farmasi dan tugas khusus. Puskesmas Kecamatan
Kembangan perlu menambah sumber daya manusia yakni apoteker sehingga pekerjaan
kefarmasian dapat dilakukan secara maksimal.ABSTRACT Puskesmas is unit of implementation public health office in regency which has
responsibility to organize health development in a working area. Pharmacist at Puskesmas has role
to manage pharmaceutical supply and clinical pharmacy service. The purposes of Internship
Program in Puskesmas Kecamatan Sawah Besar are for understanding about the roles, jobs, and
responsibilities of pharmacist candidate in pharmaceutical practice, having knowledge, skills,
attitudes, perception, and real experiences in Puskesmas pharmaceutical practices, finding strategic
ways to develop the role of Puskesmas pharmaceutical and having a real illustration about
problems in pharmaceutical practices, communicating and interacting with another Puskesmas
health workers. The activities were doing clinical pharmacy services, Puskesmas Keliling, and
discussed about management of pharmacy and special task. Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
need to add human resources like pharmacist so that pharmaceutical practice can be done well."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Dystra Maharani
"
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Kembangan bertujuan agar calon apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika pelayanan kefarmasian dan dalam bidang kesehatan masyarakat. Memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian dan mempelajari strategi dan kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian serta agar mampu berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pembentukan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) Puskesmas Kecamatan Kembangan yang bertujuan untuk memahami proses pembentukan PFT dan pembuatan formularium puskesmas

ABSTRAK
Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Kembangan aimed next generation pharmacists are able to understand the duties and responsibilities of phamacists in puskesmas, as well as to do pharmaceutical practices in accordance with statuory provisions and ethics, have insight, knowledge, skills and practical experience to carry out pharmaceutical practice in puskesmas, have real visions about issues in pharmaceutical practice and learn the strategies that can be done for development of pharmaceutical practice and also to be able interact with other health professionals. Spesific assignment entitled Establishment of pharmacy and therapeutics comitte (PTC) Puskesmas Kecamatan Kembangan which aimed to understand the formation of (PTC) and formulary of Puskesmas Kecamatan Kembangan."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wikha Noviyana
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Kembangan bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat; memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap perilaku (profesionalism) serta wawasan dan pengalaman nyata (reality) untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas; melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi apoteker di puskesmas; memiliki gambaran nyata tentang permasalahan (problem-solving) praktik dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas; serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di PUskesmas. Sedangkan tugas khusus yang berjudul "Gambaran Pengetahuan tentang Apoteker dan Pengelolaan Obat di Rumah Tangga melalui Program Ketuk Pintu Farmasi" bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat mengenai apoteker dan mengatahui pengelolaan obat di rumah tangga.

ABSTRACT
Internship program at Puskesmas Kembangan Sub-district aims to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in practice pharmacy services at the health center in accordance with legislative provisions and applicable ethical pharmaceuticals, and in the field of public health; have the knowledge, skills, attitude, behavior (professionalism) as well as the insight and experience real (reality) to practice pharmacy profession and work in Puskesmas; see and learn strategies and the development of professional practice of pharmacists in the health center; have a real picture about problem solving and employment practices in the health center pharmacy, and be able to cimmunicate and interact with other health professionals on duty at the health center. While the special task entitled "Overview Knowledge of Pharmacists and Management of Medicines at Household via "Ketuk Pintu Farmasi" Program aims to reveal the public' knowledge of the pharmacist and know the management of drugs in the household.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Adinda Janatry
"Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa disingkat menjadi Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja berdasarkan definisi yang tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang penyelenggaraan pembangunan kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pelayanan kefarmasian seperti yang tercantum dalam Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas guna menjamin mutu pelayanan kefarmasian mencakup dua kegiatan, yaitu pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai meliputi kegiatan perencanaan kebutuhan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, pengarsipan, dan pemantauan serta evaluasi pengelolaan. Sedangkan pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat; Pelayanan Informasi Obat (PIO); konseling; ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap); pemantauan dan pelaporan efek samping obat; pemantauan terapi obat; dan evaluasi penggunaan obat.

Community Health Center or commonly abbreviated as Puskesmas is a technical implementation unit health districts which responsible for organizing health development in a work area based on the definitions in the Regulation of the Minister of Health No. 30 of 2014 on Standards of Pharmaceutical Services in the Community Health Center. Pharmacy services is one activity that can support the implementation of health development to improve health status in Indonesia. Pharmaceutical services as listed in the Standards of Pharmaceutical Services at the Community Health Center in order to guarantee the quality of pharmacy services includes two activities, such as the management of drugs and medical materials consumables and clinical pharmacy services. Management of drugs and medical consumables materials includes planning needs, demand, acceptance, storage, distribution, control, record keeping, reporting, archiving, and monitoring and evaluation of management. While clinical pharmacy services include assessment prescription, drug delivery, and administration of drug information; Drug Information Service (PIO); counseling; round / visite patients (inpatient specialized health centers); monitoring and reporting drug side effects (MESO); Therapeutic Drug Monitoring (PTO); and evaluation of drug use (EPO).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jaga Paramudita
"Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA di Puskesmas ini yaitu mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika farmasi yang berlaku. Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas mempunyai peran dan fungsi dalam pelayanan kefarmasian yaitu pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik. Kegiatan Pelayanan kefarmasian di puskesmas kecamatan kembangan telah sesuai dengan Permenkes No.30 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Kegiatan farmasi klinis yang telah dilakukan meliputi pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat; pelayanan informasi obat PIO ; konseling; serta evaluasi penggunaan obat. Visite tidak dilakukan karena Puskesmas Kecamatan Kembangan tidak menyediakan pelayanan rawat inap. Tugas khusus yang diberikan adalah Pembuatan Video Informasi Obat tentang Antibiotik.

Community Health Centre Puskesmas is a health care facility that organizes public health efforts and individual health efforts in the first rate, give priority to promotive and preventive, to achieve the highest degree of public health in the working area. Pharmacist internship program at Puskesmas was established to provide pharmacy students understanding their roles, duties and responsibilities of a pharmacist accordance to pharmaceutical law and code of ethics. Pharmacists as one of health worker at the health center has a role and functions in supply management of medical products and clinical pharmacy service. The practice of pharmacy services at Puskesmas Kecamatan Kembangan accordance with the Regulation of the Minister of Health No. 30 year 2014 about Standards of Pharmaceutical Services in Puskesmas. Clinical pharmacy Service which has been done include assessing prescriptions, drug dispensing and providing drug information drug information service PIO counseling as well as the evaluation of drug use. Visite not done because Kembangan Sub district health center do not provide inpatient services. Special assignment given is Making Drug Information Video about Antibiotics.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>