Ditemukan 85573 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 1996
S33610
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adang S. Soewaeli
"Dalam rangka pemanfaatan air tanah sebagai air baku untuk memenuhi kebutuhan air, di daerah Tonga dan sekitarnya yang termasuk kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara telah dilaksanakan penelitian air tanah berupa pengukuran geolistrik tahanan jenis. Maksud pengukuran geolistrik adalah untuk menduga penyebaran jenis batuan dan gejala-gejala geologi yang terjadi di bawah permukaan secara lateral dan vertikal berdasarkan sifat listrik batuan. Tujuannya adalah untuk menentukan lokasi pengeboran uji (exploration well) dalam rangka pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air baku. Air tanah yang berupa akuifer dari hasil pengukuran geolistrik mempunyai nilai tahanan jenis antara 0,42-15,00 di dalam endapan pasir. Di gudang logistik dilakukan pengeboran uji sampai 150 m di titik VES.1 untuk air tanah kedalaman 17,00-34,00 m dan lebih dari 70 m, sedangkan Mess di titik VES.9 untuk air tanah kedalaman antara 11,90-52,30 m dan lebih dari 60 m. Ada dua hasil interpretasi untuk nilai tahanan jenis lebih kecil daripada 5 m, bisa akuifer kualitas payau-asin atau berupa lapisan serpih. Sesudah dilakukan pengeboran uji untuk menentukan kuantitas air tanah, perlu dilakukan juga pemompaan uji sumur dan analisis kualitas airnya."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"The objectives of this research are to develop a model of water table fluctuation on tidal lowland area of A/B type. The results of the research are expected to support of the agricultural development on tidal lowland area, especially on water management, because the water management play an important role in the agricultural on tidal lowland area. The water table on tidal lowland area fluctuates according to space and time. The water table controls at a certain depth can support the plant growth and the pyrite oxidation restraint. The model of water table fluctuation which is developed in this research based on the ellipse concept. The research was conducted on the reclamation area of tidal lowland at the fourth tertiary block in P8-12S Delta Telang I, Banyuasin district, South Sumatra province. The simulations of model show good result of estimating the depth of water table on tidal lowland area of A/B type. The Proportion of variation the depth of water table hich can be explained by model that is 89.6% up to 95.5% with standard error of the estimate is 0,021-0,035 meters. The parameter of the water level in the tertiary canals has high sensitivity to the model."
JUMASAT
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 1992
S33356
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
PANGAN 23 (1-2) (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 1995
S33526
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2002
S33597
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Meita Rudianingsih
"Pemakaian air bawah tanah (ABT) di Jakarta Barat menyebabkan kondisi kritis hingga sangat kritis pada akuifer II (40 m ? 140 m) dan akuifer III (>140 m). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial pemakaian air bawah tanah (ABT) di Jakarta Barat untuk akuifer II dan III, serta mengkaji korelasi antara pola spasial pemakaian air bawah tanah dengan penurunan muka air tanah pada sumur pantau di Jakarta Barat. Pola spasial pemakaian ABT dalam penelitian ini adalah karakteristik sebaran pemakaian ABT berdasarkan satuan ruang yang secara bebas ditentukan dalam satuan grid 500 m x 500 m. Pola spasial diketahui dengan menganalisis sebaran kerapatan sumur bor, pengguna sumur bor berdasarkan sektor kegiatan, dan menghitung koefisien variasi volume pemakaian ABT bulanan. Sedangkan koefisien korelasi Pearson?s Product Moment dan koefisien autokorelasi Moran digunakan untuk mengetahui korelasi pola spasial pemakaian ABT dengan penurunan muka air tanah pada sumur pantau. Hasil penelitian menunjukkan pemakaian ABT untuk akuifer 40 m ? 140 m membentuk pola menyebar. Pada bagian timur dan tengah Jakarta Barat didominasi oleh sektor kegiatan jasa dengan volume pemakaian ABT yang relatif sangat stabil. Sedangkan untuk akuifer >140 m pemakaian ABT membentuk pola mengelompok di bagian timur dan memanjang di bagian barat Jakarta Barat. Pada bagian timur didominasi sektor jasa dan bagian barat didominasi oleh sektor industri. Dari hasil autokorelasi diketahui bahwa pola spasial pemakaian ABT di Jakarta Barat menyebabkan penurunan muka air tanah yang signifikan pada sumur pantau lima sumur pantau yang ada di Jakarta Barat (sumur pantau Kantor Lurah Kapuk, sumur pantau Cengkareng 3, sumur pantau Joglo, sumur pantau PDAM Jelambar, dan sumur pantau PT BASF Indonesia). Kata kunci : air bawah tanah, autokorelasi, korelasi, muka air tanah. viii + 50 hlm. ; 16 tabel ; 7 peta ; 24 gambar Bibliografi : 14 (1959 ? 2005)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S33937
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cahyo Nur R. Nugroho
"Pantai utara Pulau Jawa terus mengalami dinamika pesisir yang mengakibatkan mundurnya garis pantai secara signifikan. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dari 100 lokasi pantai yang tergerus di 17 provinsi, pantai utara Pulau Jawa mengalami erosi terparah, mencapai 745 km atau 44 persen total panjang garis pantainya. Kemunduran garis pantai dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu kenaikan muka air laut, erosi dan penurunan tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kesetimbangan sedimen pada sel pantai terhadap hipotesa awal adanya penurunan tanah yang menyebabkan kemunduran garis pantai. Metode perhitungan kesetimbangan sedimen menggunakan model hipotetikal kesetimbangan sedimen. Pemodelan dilakukan di sepanjang pantai utara Pulau Jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pemodelan hipotetikal kesetimbangan sedimen menggunakan LITDRIFT model Longshore Sediment Drift. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa terdapat anomali yaitu kondisi sedimen bernilai surplus namun kondisi dilapangan garis pantainya mengalami mundur. Beberapa lokasi yang
mengalami surplus sedimen namun mengalami kemunduran garis pantai, dan setelah dibandingkan dengan pengamatan lapangan dan data sekunder terdapat bukti penurunan tanah yaitu Pantai Pondok Bali, Pantai Randusongo, Pantai Muara Reja, Pantai Depok, Pantai Slamaran, Pantai Jeruksari-Mulyorejo dan Pantai Sriwulan. Hasil pemodelan ini dapat digunakan sebagai indikator awal adanya penurunan tanah yang menyebabkan garis pantai mundur. Dalam penanganan erosi sedimentasi, studi detail perlu dilakukan secara lebih komprehensif"
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
551 JSDA 15:2 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Alaudin Murad Oli`i
"Cekungan air tanah (CAT) Bandung - Soreang yang terletak di pedalaman Jawa telah mengalami perkembangan wilayah yang pesat, pada sisi lain mengalami degradasi lingkungan yang terindikasi dari penurunan muka tanah di beberapa lokasi. Melalui analisis spasial penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan karakteristik wilayah yang mengalami penurunan muka tanah terkait dengan sebaran sumur bor, sebaran gedung bertingkat, perubahan kedalaman muka air tanah dalam, kondisi litologi dan hidrogeologi serta penggunaan tanah. Wilayah yang mengalami penurunan muka tanah memiliki karakteristik akifer dengan aliran air melalui ruang antar butir dengan produktif sedang dan dengan penyebaran yang luas, memiliki jenis penggunaan tanah perkampungan dan industri, serta sumur bor dan gedung bertingkat memiliki kecenderungan pengaruh terhadap terjadinya penurunan muka tanah.
Underground Water Basin Bandung-Soreang which is located at deep inside on Java Island have been experience for rapid development region, in other side the environment have been degradated which is indicated from land subsidence in several location. Through the spatial analysis, this research try to revealed the characteristic of region which experienced landsubsidence in term of the spread of drill well, the spread of multistoried building, decreasing of piezometric surface, litology and hidrogeology condition, and landuse. The characteristic of landsubsidence region experienced of decreasing of piezometric surface, with akuifer water flow through the space within grain, average productive and have a wide spread, type landuse of landuse are residence and industry, a long with drill wells and multistoried building there are preference influence to landsubsidence phenomenon."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34063
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library