Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97420 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Theodorus Dwigo Prihatmoko
"ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai Medono adaiah sungai yang terletak di Kabiipaten
Wonosobo bagian selatan, merupakan sungai di bagian hulu dan
berfungsi sebagai daerah tangkapan hujan bagi Waduk Wadasliiitang.
Ditinjau dari segi fisik wilayahnya, DAS Hedono mempunyai karaiiteristik
fisik yang beragam dengan curah hujan tahunan cukup tinggi.
Sebagian besar mempunyai kemiringan lereng diatas 15 X, kondisi geologi
dan jenis tanahnya sebagian besar peka erosi, keadaan penggunaan
tanahnya sebagian besar didominasi tegalan, adaiah merupakan wiJayah
yang berpotensi besar terhadap ter.iadinya erosi.
Permasalahan yang dibahas adaiah bagaimana penyebaran tingkat
erosi di Daerah Aliran Sungai Hedono dan bagaimana kaitannya antara
tingkat erosi yang terjadi dengan faktor fisik wilayah ?
Berdasarkan hasil analisis pertampalan peta (secara kualitatif),
yaitu analisis hubungan antara intensitas curah hujan, panjang dan
kemiringan lereng, erodibilitas tanah, dan persentase luas tegalan
dengan tingkat ero.si, ternyata besarnya pengaruh dari tiap faktor
fisik terhadap besar kecilnya tingkat erosi yang ter.ladi sangat becvariasi.
Untuk tingkat erosi yang tinggi (sub DAS X) disamping ditentukan
oleh intensitas curah hu,ian yang tinggi, ,iuga dipengaruhi oleh
nilai lereng yang tinggi, erodibilitas tanali yang tinggi. serta per
sentase luas tegalan yang sedang. Sehingga karakteristik fisik yang
bervariasi dari masing-masing wilayah sub DAS akan mempengaruhi poi.a
kenaikan tingkat erosi yang bervariasi pula.
Berdasarkan anal.isi.s statistik (secara kuantitatif) dengan metode
korelasi linier berganda, diketahui pengaruh dari seluruh faktor fisik
yang diteliti secara bersamaan terhadap tingkat erosi, ternyata faktor
fisik wilayah yang diduga mempunyai pengaruli paling besar dalam ter.iadinya
erosi adaiah intensitas curah hujan (51,28 %) dan erodibilitas
tanah (91,88 %). Sedangkan variabei fisik lainnya juga memberikan
pengaruh tetapi kontribusinya kecil.
Kemudian dari grafik diperoieh gambaran bahwa terliiiat hubungan
vang .sangat kuat antara j.ntensitas curah hu;jan dengan tingkat erosi
terjadi seiama peneiitian, ini terliiiat dari keoenderungan me-
Vingkat pada bulan Desomber 1994 dan kemudian mulai menunjukkan penu-
' nan pafia bulan Januari. 1995, baik pada intensitas curah iiu.jan niat.ipun
onda tingl^^t- erosinya.
Sooara kesoluruhan tampnk bahwa faktor fisik intensitas cnrah
huian merupakan variabei bebas utama atau faktor yang paling metionl.itj
-111 adaiiya perbedaan kenaikan tingkat erosi."
1996
S33585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokhmatuloh
"Daerah Aliran Ci Beureum merupakan salah satu bagian dari Daerah Aliran Ci Peles yang melewati kota Sumedang dan terus mengalir ke arah timur bertemu dengan Ci Manuk di bagian timur Kabupaten Sumedang. Ci Manuk ini bermuara di pantai utara Jawa tepatnya di Kabupaten Indramayu. Bagian hulu DA Ci Beureum terletak di kaki selatan Gunung Tampomas yang terletak di Kab. Sumedang Jawa Barat. Luas DA Ci Beureum kira-kira 2.481 Ha.
Berdasarkan pemantauan, muatan sedimen yang terangkut Ci Beureum setiap tahunnya terus bertambah karena bertambahnya kegiatan penggalian pasir dan batu gunung di kaki gunung Tampomas. Sedimen inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab proses pendangkalan Ci Peles terus berlangsung dari tahun ke tahun.
DA Ci Beureum memiliki karakteristik fisik sebagai berikut curah hujan tahunan cukup tinggi antara 2.400 mm - 3.700 mm per tahun, kemiringan lereng sebagian besar antara 2 % - 15 %, ketinggian sebagian besar > 600 m dpl, jenis tanahnya sebagian besar regosol, memiliki kedalaman efektif antara 0 - 60 cm dan sebagian besar bertekstur lempung.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah berapa besar tingkat erosi di Daerah Aliran Ci Beureum dan bagaimana distribusinya serta bagaimana kaitan antara karakteristik fisik wilayah terhadap tingkat erosi yang terjadi.
Tingkat erosi pada DA Ci Beureum - Tampomas, Sumedang - Jawa Barat yaitu tingkat erosi rendah sebesar < 1.500 mg/m3 terletak pada sub DAS 5, tingkat erosi sedang sebesar 1.500 - 3.000 mg/m3 teletak pada sub DAS 4 dan tingkat erosi tinggi sebesar > 3.000 mg/m3 berada sub DAS 1, sub DAS 2 dan sub DAS 3. Analisis statistik uji beda rata-rata yang didapat menunjukkan bahwa nilai tingkat erosi antar sub DAS terdapat perbedaan yang signifikan.
Hasil analisis kualitatif overlay peta menunjukkan kaitan antara tingkat erosi dengan karakteristik wilayah cukup bervariasi. Persamaan regresi linearnya adalah Y = -4430,8 + 3090,6736 X, dimana Y = tingkat erosi, dan X = erodibilitas tanah. Variabel karakteristik wilayah erodibilitas tanah merupakan variabel bebas utama atau faktor yang paling menentukan adanya perbedaan kenaikan tingkat erosi di DA Ci Beureum, dengan nilai r 0,996 dan nilai r2 sebesar 0,993."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S33545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Prihatini
"Daerah Aliran Sungai Serayu dengan luas 418.168 hektar ineinpunyai curah hujan rata-rata tahunan > 2000 mm, kemiringan lereng rata-rata > 15% dan sebagian besar jenis tanahnya latosol yang agak peka terbadap erosi. Dengan keadaan demikian maka DAS tersebut merupakan daerah yang memungkinkan untuk terjadinya erosi. DAS Serayu terbagi menjadi 9 Sub DAS, dua diantaranya adalah Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajuin. Kedua Sub DAS tersebut merupakan daerah tangkapan waduk Tajum (Sub DAS Tajum) dan waduk Gajah Ming (Sub DAS Sapi).
Dengan adanya erosi di kedua Sub DAS tersebut akan mengakibatkan dangkalnya waduk Tajuin dan waduk Gajah Ming. Sehubungan dengan dasar pemikiran di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui erosi yang terjadi di Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajuin dan kemungkinan meluasnya erosi di kedua Sub DAS tersebut. Adapun masalah yang dibahas adalah: dimana saja terjadi erosi di Sub DAS Sapi dan Sub DAS Tajum dan kemana kemungkinan meluasnya erosi di kedua Sub DAS tersebut'?
Yang dimaksud dengan meluasnya erosi dalam penelitian ini adalah bertarnbahnya luas daeràh yang tererosi dan juga munculnya daerah baru yang tererosi.
Dalam menentakan kemungkinan meluasnya erosi selain kondisi lereng, curah hujan, jenis tanah dan penggunaan tanah yang sama dengan daerah yang tererosi digunakan juga variabel kerapatan tanaman.
Hipotésa dari permasalah di atas adalah pada daerah dengan kondisi lereng, curah hujan, jenis tanah dan penggunaan tanah yang sama dengan kondisi daerah yang tererosi tetapi mempunyai kerapatan tanaman berbeda (lebih rapat) maka pada daerah tersebut mempunyai kemungkinan untuk meluasnya erosi."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hermawan Umar Sadik
"Erosi yang terjadi di DAS Ci Tarum di Propinsi Jawa Barat terjadi sebagai akibat perubahan penggunaan lahan dan aktifitas manusia di lahan pertanian di wilayah aliran Ci Tarum. Penelitian ini bertujuan mengkaji distribusi erosi pada beberapa penggunaan lahan sehingga diketahui lokasi erosi terpusat.
Metode yang digunakan yaitu Persamaan Umum Kehilangan Tanah atau Universal Soil Lost Equation mengggunakan Sistem Informasi Geografi untuk mempelajari distribusi erosi di DAS Ci Tarum yang dipengaruhi oleh faktor perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan memanfaatkan teknik kuantitatif. Peubah yang digunakan yaitu laju erosi tahunan, penggunaan lahan, bentuk lahan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa distribusi erosi di DAS Ci Tarum pada tahun 1978 sampai tahun 2013 terpusat di wilayah dengan penggunaan lahan sawah irigasi 69.831 ton/tahun pada tahun 1978, 119.266 ton/tahun pada taun 2013. Sedangkan penggunaan lahan tanah terbuka dengan besar erosi pada tahun 1978 sebesar 12.724 ton/tahun, dan sebesar 26.583 ton/tahun pada tahun 2013.

Erosion in the watershed Ci Tarum in West Java province occurred as a result of land use changes and human activities on agricultural land in the region of Ci Tarum flow. This study aims to assess the distribution of erosion on some land use in order to know the location of a centralized erosion.
The method used is Eq Public Land or Universal Soil Loss Equation Lost mengggunakan Geographical Information Systems to study the distribution of erosion in the watershed Ci Tarum are influenced by land use changes. This research is a quantitative research by using quantitative techniques. The variables used are the annual erosion rate, land use, land forms.
The study concluded that the distribution of erosion in the watershed Ci WTC in 1978 until 2013 centered in the region with the use of irrigated land 69 831 tonnes / year in 1978, 119 266 tonnes / year in 2013. While the epidemic of land use with a large open land erosion in 1978 amounted to 12.724 tonnes / year, and amounted to 26.583 tonnes / year in 2013.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanah yang tererosi akan terbawa aliran air permukaan menuju sungai dan akan masuk ke dalam waduk. Hal ini menyebabkan pendangkalan waduk sehingga harus dilakukan kajian untuk memperkirakan jumlah laju erosi. Lokasi penelitian adalah Daerah Aliran Sungai di hulu Waduk Gondang dan Nglambangan, yang terletak di DAS Bengawan Solo. Salah satu metode yang sering digunakan dalam pengukuran tingkat kerawanan erosi adalah metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Prediksi erosi dengan metode USLE juga bisa menggunakan SIG dalam perhitungannya. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan teknologi berbasis spasial yang sangat populer saat ini. Pemanfaatan SIG berbasis pixel sebagai alat pemodelan spasial dalam memprediksi erosi bisa membantu keakuratan data yang dihasilkan khususnya pada lahan-lahan yang mempunyai keadaan topografi yang kompleks. "
JSDA 8 (1) 2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Tua Rohot
"Prakiraan laju erosi permukaan dengan mengg-u-nakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) adalah rrerupakan hasil perkalian dari variabelvariabel erosi yaitu indeks erosivitas hujan, indeks erodibilitas tanah, indeks panjang dan lemiringan lereng, indeks pengelolaan tanaman serta indeks pengelolaan dan konservasi lahan. Penentuan indeks-indeks USLE membutuhkan parameter sebaran spasial morphologi, topgrafi, jenis penutup tanah dan data pengelolaan tanaman serta konservasi tanah dirnana data-data tersebut diolah dari peta-pets tematik tercetak. Pembuatan peta tematik membutuhkan waktu yang relatif lama, apalagi untuk suatu cakupan daerah aliran sungai yang luas.
Karena sulitnya penentuan indeks-indeks metode USLE, maka dicari suatu alterneif yaitu dengan memanfaatkan indeks-indeks morphometry. Indeks morphometry adalah suatu besaran geometris yang menggambarkan karakteristik morphologi dan topografi suatu daerah aliran sungai sedangkan indeks-indeks USLE adalab merupakan besaran morphologi, topografi dan jenis penutup tanah dengan demikian indeks-indeks morphometri berpotensi untuk dapat me.-iggantikan indeks-indeks USLE.
Untuk menentukan indeks morphometry yang potensial untuk menggantikan indeks USLE adalah dengan membuat grafik hubungan dan dinilai sejauh mana hubungannya berdasarkan bentuk grafik yang ter adi, yaitu ; grafik berbentuk garis lures dengan suatu kemiringan dinilai "terlihat jelas sekali", grafik berbentuk garis ekponensial dinilai "terlihat jelas", grafik berbentuk garis hiperbola dinilai "terlihat cukup jelas" dan grafik berbentuk garis tegak lurus terhadap sumbu X atau sumbu Y dinilai "tidak ada hubungan". Dari hasil penilaian tersebut dicari indeks morphometry yang mempunyai hubungan dengan indeks USLE dimana dalam menentukan indeks morphometry tersebut tidak terlalu sulit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>