Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Zulfan
"ABSTRAK
Tanaman kopl membutuhkan .persyaratan tertentu di dalam pertijimbuhannya.
Juimlah maupun mutu basil dari tanaman kopi
dipengaruhi oleb berbagai faktor, salab eatu di antaranya
adalab iklim.
Tanaman kopi Jenis robusta dapat tumbub baik pada curab bujan
2000-3000 mm per tabun, lama bulan kering 3-4 bulan, dan snbu
udara tahunan 21-24*^ atau pada ketinggian 400-800 meter dpi,
sedangkan pada Jenis arabika tumbub baik pada curab bujan
2000-3000 mm per tabun, lama bulan kering 2-3 bulan, dan subu
udara tabunan 17-21° atau pada ketinggian 800-1500 dpi.
Masalab yang dibabas adalab: 1. Berdasarkan syarat tumbubnya,
di mana wilayab kesesuaian iklim untuk tanaman kopi di
propinsi Jawa Timur ? 2. Bagaimana tingkat produktifitas,
tanaman kopi pada wilayab kesesuaian iklim ?
Metode penelitian berupa korelasi peta dan korelasi statistik.
Tujuan penelitian ini adalab untuk mengetabui tingkat
produktifitas tanaman kopi pada wilayab kesesuaian iklim
tanaman kopi di propinsi Jawa Timur.
Ringkasan yang diperoleb dari basil penelitian adalab :
Wilayab sesuai berdasarkan iklim untuk tanaman kopi robusta
menyebar pada kabupaten-kabupaten Bodonegoro, Lamongan,
Ngawi, Paditan, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Nganduk, Kediri,
Tulung Agung, Malang, Bondowoso, Pasuruan, Mojokerto,
Jember, Jombang, Situbondo, Probolinggo, Blitar, Lumajang,
dan Banyuwangi. Wilayab tidak sesuai meliputi kabupatenkabupaten
Tuban, Gresik, Sldoarjo, Lamongan, Magetan, Madiun,
Nganduk, Kediri, Tulung Agung, Probolinggo, Lumajang, Situ
bondo, Banyuwangi, Modokerto, Ponorogo, Jember, Bodonegoro,
Ngawi, Pacitan, Pasuruan, Malang, dan Bondowoso.
Wilayab sesuai berdasarkan iklim untuk tanaman kopi arabika
menyebar pada kabupaten-kabupaten Ngawi, Magetan, Pacitan,
Bodonegoro, Malang, Lamongan, Nganduk, Ponorogo, Trenggalek,
Tulung Agung, Kediri, Blitar, Jombang, Modokerto, Pasuruan,
Probolinggo, Lumadang, Jember, Sitxibondo, Bondowoso, dan
Banyuwangi. Wilayab tidak sesuai meliputi kabupaten-kabupaten
Tuban, Gresik, Sidoardo, Madiun, Lamongan, Nganduk, Magetan,
Kediri, Tulung Agung, Probolinggo, Lumadang, Situbondo,
Banyuwangi, Modokerto, Bodonegoro, Ponorogo, Jember, Ngawi,
Pacitan, Pasuruan, Malang, dan Bondowoso.
Wilayab curab hudan sesuai untuk tanaman kopi robusta tingkat
produktifitas rata-rata sedang, wilayab curab budan tidak
sesuai tingkat produktifitas rata-rata rendab. Pada wilayab
lama bulan kering sesuai tingkat produktifitas rata-rata
rendab, wilayab lama bulan kering tidak sesuai tingkat pro
duktifitas rata-rata sedang. Wilayab ketinggian sesuai ting
kat produktifitas rata-rata sedang bingga rendab, wilayab
ketinggian tidak sesuai tingkat produktifitas rata-rata rendah.
Wllayah iklim yang sesuai -unt-uk tanaman kopl robusta tingkat
produktlfitas rata-rata sedang, pada wllayah iklim yang tidak
sesuai tingkat produktifitas rata-rata rendah.
Wllayah curah hujan sesuai untuk tanaman kopi arabika tingkat
produktifitas rata-rata sedang, pada wllayah curah hudan
tidak sesuai tingkat produktifitas rata-rata rendah. Pada
wllayah lama bulan kering sesuai tingkat produktifitas ratarata
tinggi, pada wllayah lama bulan kering tidak sesuai,
tingkat produktifitas rata-rata rendah. Wllayah ketinggian
sesuai tingkat produktifitas rata-rata rendah, pada wllayah
ketinggian tidak sesuai tingkat produktifitas rata-rata
rendah.
Wllayah iklim yang sesuai bagi tanaman kopi arabika tingkat
produktifitas rata-rata sedang, wllayah iklim yang tidak
sesuai tingkat produktifitas rata-rata rendah."
1995
S33551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuspandi Asianto Mahmud
1988
S33346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S33589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Junico
1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machfud Nilriad
1996
S33570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuli Gustomo
"Apel adalah jenis tanaman yang biasa tumbuh pada wilayah lintang tinggi, tetapi kenyataannya tanaman tersebut dijumpai pula pada wilayah lintang rendah (tropis). Kondisi iklim yang sesuai bagi tempat tumbuh tanaman apel di wilayah tropis dimungkinkan oleh adanya pengurangan suhu sebesar 0,6 derajat Celsius untuk setiap kenaikan tempat 100 meter (Sandy,· 1986). Dengan demikian tanaman apel yang tumbuh baik di wilayah lintang tinggi kiranya dapat dijumpai pula di wilayah tropis, asalkan ketinggian dan suhunya memungkinkan. Di Indonesia, ada beberapa tempat yang terdapat tanaman apel. Namun terdapat perbedaan satu dengan yang lain, jika dilihat pada aspek potensi dan produksinya.
Tujuan penelitian ini _adalah ingin mengetahui kaitan iklim dan tanaman apel di kabupaten Malang, khususnya mengenai kesesuaian wilayah tanaman apel dengan kalsifikasi iklim. Landasan klasifikasi iklim Koppen-Trewartha (1980) dipakai untuk mengidentifikasi kaitan keduanya. Sedangkan pemakaian klasifikasi Mohr didasarkan atas pertimbangan bahwa tanaman apel membutuhkan periode kering yang cukup.
Masalah yang dibahas adalah :
1. Pada wilayah yang bagaimana tanaman apel dapat tumbuh dengan baik didasarkan pada kondisi iklim yang ada ?
2. Bagaimana kesesuaian antara iklim (klasifikasi iklim) Koppen-Trewartha dan Mohr jika dikaitkan dengan wilayah tanaman apel di kabupaten Malang ?"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sobirin
"ABSTRAK
M daerah tropis, air merupakan faktor penentu bagi pertumbuhan ta-""
naman musiman atau tahunan, dimana jumlah bulan kering dan bulan ba
sab sebagai variabel kritisnya. Kohr mengukur kebasahan dan kekeri
ngan bulanan ( hygromenes ) atas dasar curah hujan, sedang Jatzold
mengukurnya dengan curah hujan dan evapotranspirasi. Daerah Jav/a Ti
mur bagian timur yang merupakan pemusatan tanaman tebu dan kopi di
P. Jawa, memperlihatkan kondiri hygromenes dan iklim yang sangat be
ragam. Sehubungan dengan landasan hygromenes yang berbeda, diharapkan
di wilayah penelitian akan memperlihatkan gambaran hygromenes
dan kesesuaian wilayah tebu dan kopi ( menurut Mohr dan Jatzold )
yang berbeda pula.
Tujuan penelitian, ingin mengetahui pola isohygromenes Mohr dan Jat
zold di wilayah penelitian, sehubungan dengan tanaman tebu dan kopio
Masalah yang dibahas: Bagaimana pola isohygromenes Mohr dan Jatzold
di Jawa Timur bagian timur ? Dimana wilayah yang isohygromenesnya
sama dan dimana yang tidak ? Atas dasar hygromenes itu, adakah keterkaitan
wilayah kesesuaian dan penyebaran areal tebu dan kopinya?
Berangkat dari dalils Semakin tinggi suatu terapat, evapotranspirasi
semakin kecil, sedang curah.hujan bertambah besar sampai pada keting
gian tertentu ; dan ketergantungan tanaman terhadap iklim sangat be
sar, dimana tanaman perkebunan yang diusahakan merupakan fung
si iklim, Maka dihipotesakan; 1. Isohygromenes Mohr lebih kering da
ri Jatzold di daerah pegunungan, sedang di daerah yang rendah isohy
.gromenes Mohr akan lebih basah, 2, Ada keterkaitan wilayah kesesuai
an dengan penyebaran areal tebu dan kopi yang ada.
Eatasan, hygromenes semata mata dipandang sebagai gegala iklim. Iso
hygromenes dimaksudkan sebagai garis yang menghubungkan titiktitik
jumlah bulan yang tingkat hygromenesnya sama. Wilayah kesesuaian te
bu dan kopi dikategorikan menjadi : region sesuai, region agak se -
suai, region kurang sesuai, dan region tidak sesuai.
Analisis dilakukan dengan metode korelasi peta, antara peta peta hy
gromenes dan isohygromenes Mohr dan Jatzold, dan peta wilayah kese
suaian dengan peta peta penyebaran areal dan produktivitas tebu dan
kopi.
Berdasarkan basil analisis, diperoleh kesi,pulan sebagai berikut
1o Hygromenes merupakan gejala iklim yang dinamis, pola dan variasi
nya berubah setiap musim, dimana mobilitasnya dibatasi oleh dimensi
ruang dan waktu. Pada bulan Juli,Agustus,dan September, hyerromenes
Mohr lebih kering dari Jatzold di pegunungan ; sedang bulan April,
Mei,Juni,Oktober,dan November, hygromenes Motor sedikit lebih basah
di daerah rendah, sedang di pegunungan hygromenes Jatzold jauh^lebih
basah dari Mohr.
2. Isohygromenes Mohr di Jawa Timur bagian timur, polanya kurang te
ratur, terutama di sebelah barat dan timur. Pola isohygromenes Jat
zold agak teratur, pesisir pantai" utara lebih sering mengalarai bulan'
kering dan sangat kering,dan Jumlahnya berkurang ke arah pegunungan.
3. Wilayah isohygromenes Mohr dan Jatzold sama, terutama di pesisir
utara dan selatan, dataran tinggi Malang, lereng selatan peg, Ijen,
lereng tenggara peg.Semeru-Tengger,dan kaki lereng utara peg. lyang
- Ijen. Wilayah isohygromenes Mohr lebih kering terdapat di daerah
pegunungan, semenanjung Blambangan,dan sebagian region lipatan Pan
tai selatan dan Sukameda. Isohygromenes Mohr lebih basah, regionnya
sangat sempit, terletak di' pesisir utara dan selatan,
4o Ternyata ada keterkaitan wilayah kesesuaian dengan penyebaran are
al dan produktivitas tebu dan kopi di wilayah penelitian, dimana ke
terkaitan menurut Mohr tampak lebih nyata ( jelas ) dibanding menurut
Jatzold."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S33729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>