Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103918 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustiar Hamdani O`bany
"ABSTRAK
Kiasifikasi ataupun penggolongan bentuk muka burnt merupakan salah satu cara untuk
mernpermudah dalarn memberikan gambaran muka buini dan sebenarnya merupakan sebuah
proses yang berlangsung secara terus menerus. Terlepas dart kiasifikasi mana yang balk, mudah
diterapkan dan dimengerti, semuanya itu mempunyai tujuan yang sarna, yaitw bermaksud
menyederhanakan bentuk perrnukaan burnt yang sangat kompleks menjadi unit-unit yang
memiliki kesarnaan dalam sifat dan perwatakannya. Berbagai tulisan balk menurut Pannekoek,
Beinmelen maupun Sandy rnenyebutkan bahwa daerah panelitian secara fisiografi umurn berada
pada wilayah depresi berupa cekungan, barisan pegunungan vulkartik serta wilayah lipatan
selatan dan lipatan utara,
Dengan latar belakang dan tujuan yang telah diuraikan, permasalahan yang dibahas pada
penelitian mi adalah:
Unit - Unit Geomorfologi apa saja yang terdapat pada Daerah Tasikmalaya dan Sekitarnya?
Untuk menjawab permasalahan di atas, digunakan berbagai pendekatan dan sistem kiasifikasi
yang telah ada dengan mellhat berbagai aspek geornorfologi, terutama sangat ditekankan
kepada aspek morfologi dan aspek morfogenesis, sehingga dthasilkan wilayah bentukan asal dan
unit-unit geornorfologi daerah penelitian yang disertai uraian deskriptif setiap unit
geomorfologi.
Dengan melihat serta membandmgkan adanya keterkaitan dan berbagai aspek geomorfologi
daerah penelitian, terdapat 5 (lima) bentukan asal yang mempengaruhi adanya perbedaan
bentuk muka burnt. Ke-5 bentukan asal tersebut adalah:
1. Wilayah Bentukan Asal Fluvial
2. Wilayah Bentukan Asal Denudasi - Degradasi
3. Wilayah Bentukan Asal Struktural
4. Wilayah Bentukan Asal Vulkanik
5. Wilayah Bentukan Asal Karstik - Eksokarst dan Endokarst
Pada daerah penelitian, proses denudasi hanya dipengaruhi oleh proses degradasi yang terdapat
di sebelah selatan dan barat taut Tasikmalaya dan di beberapa tempat di sebelah timur taut
Ciaxnis, dirnana pengikisan dan pengangkutan sangat dorninan pada masa sekarang. Untuk
wilayah bentukan asal Karstik, pada penelitian ku dikelompokkan kedalam dua bagian, yaltu;
bentukan karstik-eksokarst berupa bentukan karstik permukaan di sebelah selatan dan barat
daya Tasikxnalaya dan bentukan karstik-endokarst, yaitu; bentukan karstik bawah permukaan
berupa Gua batugamping yang berada di sebelah selatan Tasikrnalaya dalarn lingkungan Unit
Lereng dan Perbukitan Karstik Terkikis.
Dalarn pengelompokkan unit-unit geomorfologi, dikelornpokkan kedalarn dua bagian, yakni:
unit-unit geomorfologi dan detil unit geomorfologi, dengan dasar pertimbangan bahwa detil unit
geomorfologi sangat ditekankan pada keberadaan satu unit geornorfologi sebagal sebuah proses
dalant rnenghasilkan tipe-tipe betuk muka bumi yang tidak tertampung pada sekala peta yang
digunakan.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Universitas Indonesia, 1997
S33642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S33521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yoga Kartika
"Ada 4 unsur utama sebagai bentuk medan Pulau Jawa, yaitu Wilayah Lipatan
Tersier Selatan dengan dataran-dataran rendah yang tercakup diantaranya.
Wilayah Pegunungan Tengah yang sebenarnya adalah sebuah depresi, tetapi
karena tutupan bahan vulkanik wilayah ml menjadi tinggi. Wilayah Lipatan Utara
dengan beberapa bentuk diantaranya. Wilayah Dataran Aluvial yang terdapat di
pesisir Utara Jawa.
Adapun pembagian fisiografi di Jawa Tengah yaitu terdiri dari empat zona fisiografi
yaltu Zona Pesisir Utara Jawa Tengah, Zona Serayu Utara, Zona Pegunungan
Serayu Selatan dan Zona Pesisir Selatan Jawa Tengah.
Menurut Bemmelen (1949), Gunung Sundoro - Sumbing sendini terletak pada bagian
diantara Zona Serayu Utara dan Zona Pegunungan Serayu Selatan, yaltu
merupakan daerah depresi yang disebut dengan Zona Serayu. Gunung Sundoro -
Sumbing merupakan gunung api muda yang memisahkan Zona Serayu Utara
dengan Zona Pegunungan Serayu Selatan dan merupakan awal dari suatu seri dan
dataran antar pegunungan di Jawa Timur.
Masaah yang ditelaah dalam penelitian mi adalah Unit-unit geomorfologi apa saja
yang terdapat pada Gunung Sundoro - Sumbing.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisa peta topografi yang
dibantu dengan peta geologi yang kemudian menghasiikan peta unit geomorfologi,
serta metode deskripsi untuk menerangkan unit geomorfologi.
Hasil akhir dari penelitian mi berupa ningkasan sebagai benikut : Di wilayah
penetitian terdapat 3 unit geomorfologi. Unit Gunung Api terdini dari Gunung Api
Sundoro, Gunung Api Sumbing, Gunung Api Gianti, Gunung Api Bencong, Gunung
Api Prahu, Gunung Api Sroja, Depresi Serayu, Lembah Begaluh,. Kubah Lava
Sumbing, Kaldera Sumbing, Cone Sundoro, Dataran Antar Pegunungan Sundoro -
Sumbing, dan Maar. Unit Struktural terdini dari Lembah Hulu Sungai Serayu,
Perbukitan Lipatan Serayu Selatan, Lembah Purworejo, Dome Progo Barat dan
Perbukitan Lipatan Krikil. Unit Fluvial terdini dari Depresi Progo"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>