Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yayu Ramdhani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S33461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurviana Astuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S33463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leinovar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S33487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Mahdi
"Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat bervariasi terhadap ketinggian dalam distribusi spasial dan temporalnya. Distribusi curah hujan spasial dan temporal didapatkan dari radar cuaca dan stasiun observasi. Melalui pemetaan spasial dan temporal penelitian ini akan mengungkapkan perbandingan distribusi curah hujan antara radar cuaca dengan stasiun observasi curah hujan terhadap ketinggian.
Hasil pengolahan data menunjukan distribusi curah hujan terbanyak pada ketinggian 500-1.000 mdpl dimana semakin tinggi ketinggian tempat maka distribusi curah hujannya semakin menurun baik dari hasil radar cauca maupun stasiun observasi. Analisis temporal memberikan hasil kesamaan waktu kejadian curah hujan tertinggi dari radar cuaca dan stasiun observasi pada pukul 12:00 sampai 18:00.

Rainfall is one of the climate element that highly variable from elevation in spatial and temporal distribution. The spatial and temporal rainfall distribution obtained from weather radar and observation stations. This research will reveal rainfall distribution comparison between weather radar with rainfall observation station of elevation. Through spatial and temporal mapping of.
The results of data processing shows rainfall distribution at an altitude 500-1.000 meters above sea level where the higher altitude of the distribution of rainfall decreases both from the weather radar and observation stations. Temporal analysis provides results in common occurrence time of the highest rainfall weather radar and weather observation station at 12:00 to 18:00.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Mahdi
"Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sangat bervariasi terhadap ketinggian dalam distribusi spasial dan temporalnya. Distribusi curah hujan spasial dan temporal didapatkan dari radar cuaca dan stasiun observasi. Melalui pemetaan spasial dan temporal penelitian ini akan mengungkapkan perbandingan distribusi curah hujan antara radar cuaca dengan stasiun observasi curah hujan terhadap ketinggian.
Hasil pengolahan data menunjukan distribusi curah hujan terbanyak pada ketinggian 500-1.000 mdpl dimana semakin tinggi ketinggian tempat maka distribusi curah hujannya semakin menurun baik dari hasil radar cauca maupun stasiun observasi. Analisis temporal memberikan hasil kesamaan waktu kejadian curah hujan tertinggi dari radar cuaca dan stasiun observasi pada pukul 12:00 sampai 18:00.

Rainfall is one of the climate element that highly variable from elevation in spatial and temporal distribution. The spatial and temporal rainfall distribution obtained from weather radar and observation stations. This research will reveal rainfall distribution comparison between weather radar with rainfall observation station of elevation. Through spatial and temporal mapping of.
The results of data processing shows rainfall distribution at an altitude 500-1.000 meters above sea level where the higher altitude of the distribution of rainfall decreases both from the weather radar and observation stations. Temporal analysis provides results in common occurrence time of the highest rainfall weather radar and weather observation station at 12:00 to 18:00.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S62163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedet Hadjarati
"Jumlah curah hujan yang tinggi sering dikaitkan dengan terjadinya bencana banjir dan atau longsor. Dalam hal ini hujan dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan bencana tersebut selain faktor kondisi daerah terjadinya bencana itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut, dalam penulisan ini ingin diketahui mengenai distribusi hujan dengan jumlah curah tinggi di daerah aliran Ci Manuk. Adapun yang menjadi permasalahan dalam lisan ini ialah: Pertama, bagaimanakah distribusi frekuensi hujan dengan jumlah curah tinggi yang terjadi di daerah aliran Ci Manuk. Kedua, bagaimanakah fluktuasinya dari bulan Januari sampai Desember. Ketiga, apakah ada perbedaan frekuensi hujan dengan jumlah curah tinggi pada tempat-tempat yang mempunai perbedaan ketinggian dan bentuk medan (arah lereng). Untuk menjawab permasalahan tersebut diajukan hipotesa; Pertama frekuensi turunnya hujan dengan jumlah curah tinggi yang tinggi pula terjadi pada tempat-tempat yang mendapatkan curah rata-rata tahunan yang tinggi. Kedua, hujan dengan jumlah curah tinggi terjadi pada bulan-bulan musim penghujan. Ketiga, perbedaan besarnya frekuensi turunnya hujan dengan jumlah curah tinggi dengan ketinggian, dimana semakin tinggi suatu tempat frekuensinya semakin tinggi. Yang dimaksud dengan hujan dengan jumlah curah tinggi adalah, jumlah curah hujan dalam satu hari yang lebih dari 30, 50, 80, 100, 150 dan 200 milimeter. Penetapan ini berdasarkan batasan yang dibuat oleh Byung Kon Lee terhadap keadaan di Korea dimana jika hujan dalam satu hari lebih dari 30 mm kemungkinan menyebabkan banjir, dan lebih dari 50 mm menimbulkan kerusakan akibat banjir. Adapun data hujan yang digunakan adalah periode data tahun 1912 sampai 1941 dan 1971 sampai 1985 dengan catatan hujannya yang ada sama atau lebih dari 5 tahun. Setelah data hujan per hari diklasifikasikan ke dalam kategori lebih dari 30 mm sampai lebih dari 200 mm dan dipetakan, kemudian dikorelasikan (baik dengan metode superiraposed peta maupun dengan korelasi statistik) dengan variabel curah hujan tahunan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Mahanani
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S33921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Taufik Ibrahim
"Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh distribusi spasial curah hujan terhadap total suspended solid di daerah aliran Ci Lutung, Kabupaten Majalengka. Proses ekstraksi citra Himawari 8 dibutuhkan untuk mengetahui pola distribusi spasial curah hujan ketika kejadian pengambilan sampel. Data Curve Number berupa kelompok hidrologi tanah dan Penggunaan Lahan dibutuhkan untuk memberi bobot tiap-tiap sub DAS yang telah didelineasi untuk karakteristik fisik wilayah. Pola distribusi spasial curah hujan memiliki korelasi kuat dengan konsentrasi TSS yang dihasilkan melalui debit limpasan. Pola Distribusi curah hujan yang variatif di setiap kejadian pengambilan sampel turut menyumbang andil terjadinya fluktuasi nilai konsentrasi total suspended solid dan kekeruhan. Korelasi kuat terdapat pada hubungan antara TSS dengan debit aliran dengan angka koefisien determinasi r2 sebesar 0,84. Sementara korelasi sedang terdapat pada hubungan antara kekeruhan dan TSS dengan angka koefisien determinasi r2 sebesar 0,58.

The study aims to analyze the influence of spatial distribution of rainfall on total suspended solid in Ci Lutung flow area, Majalengka regency. The process of extraction the image of Himawari 8 is needed to know the pattern of spatial distribution of rainfall when the sampling takes place. Data Curve Number in the form of hydrologic soil group and Land Use is needed to give weight of each sub basin that has been diarealized for physical characteristic of region. The spatial distribution pattern of rainfall has a strong correlation with the concentration of TSS generated through runoff discharge. Variable rainfall distribution patterns in each sampling event contributed to the fluctuation of total suspended solid and turbidity concentration. The strong correlation is in the relationship between TSS with runoff discharge with the coefficient of determination r 2 is 0.84. While the correlation in the relationship between turbidity and TSS with the coefficient of determination r2 is 0.58."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S33597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Umar Sadik
"Erosi yang terjadi di DAS Ci Tarum di Propinsi Jawa Barat terjadi sebagai akibat perubahan penggunaan lahan dan aktifitas manusia di lahan pertanian di wilayah aliran Ci Tarum. Penelitian ini bertujuan mengkaji distribusi erosi pada beberapa penggunaan lahan sehingga diketahui lokasi erosi terpusat.
Metode yang digunakan yaitu Persamaan Umum Kehilangan Tanah atau Universal Soil Lost Equation mengggunakan Sistem Informasi Geografi untuk mempelajari distribusi erosi di DAS Ci Tarum yang dipengaruhi oleh faktor perubahan penggunaan lahan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan memanfaatkan teknik kuantitatif. Peubah yang digunakan yaitu laju erosi tahunan, penggunaan lahan, bentuk lahan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa distribusi erosi di DAS Ci Tarum pada tahun 1978 sampai tahun 2013 terpusat di wilayah dengan penggunaan lahan sawah irigasi 69.831 ton/tahun pada tahun 1978, 119.266 ton/tahun pada taun 2013. Sedangkan penggunaan lahan tanah terbuka dengan besar erosi pada tahun 1978 sebesar 12.724 ton/tahun, dan sebesar 26.583 ton/tahun pada tahun 2013.

Erosion in the watershed Ci Tarum in West Java province occurred as a result of land use changes and human activities on agricultural land in the region of Ci Tarum flow. This study aims to assess the distribution of erosion on some land use in order to know the location of a centralized erosion.
The method used is Eq Public Land or Universal Soil Loss Equation Lost mengggunakan Geographical Information Systems to study the distribution of erosion in the watershed Ci Tarum are influenced by land use changes. This research is a quantitative research by using quantitative techniques. The variables used are the annual erosion rate, land use, land forms.
The study concluded that the distribution of erosion in the watershed Ci WTC in 1978 until 2013 centered in the region with the use of irrigated land 69 831 tonnes / year in 1978, 119 266 tonnes / year in 2013. While the epidemic of land use with a large open land erosion in 1978 amounted to 12.724 tonnes / year, and amounted to 26.583 tonnes / year in 2013.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T44582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>