Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158526 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Nugraha
"Mekanisme perambatan gelombang elektromagnetik (sinyal telepon seluler) tidak hanya melibatkan aspek jarak tetapi juga konfigurasi medan (natural terrain configuration), baik yang bersifat alami (gunung,vegetasi) maupun buatan manusia (bangunan). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh jarak dari BTS dan tinggi bangunan terhadap kualitas titik sinyal telepon seluler berbasis CDMA yang diukur pada tanggal 3 Maret 2005 di Kotamadya Jakarta Barat dan sekitarnya. Klasifikasi kualitas sinyal dilakukan dengan mempertimbangkan nilai Rx, Tx dan Ec/Io titik sinyal pada saat pengukuran kualitas sinyal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh jarak dari BTS terhadap kualitas sinyal telepon seluler ditemukan pada dua kasus titik sinyal layanan BTS, yaitu BTS Slipi STO, dan BTS Grogol. Sedangkan pengaruh tinggi bangunan terhadap kualitas sinyal telepon seluler di daerah penelitian ditemukan pada empat kasus titik sinyal layanan BTS, yaitu BTS Rawakepa, BTS Jembatan Lima, BTS Tomang, dan BTS Cideng STO. Adapun pada kasus titik sinyal layanan BTS Tomang Raya, tidak ditemukan indikasi pengaruh jarak dari BTS dan tinggi bangunan terhadap kualitas sinyal telepon seluler."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S34119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrul Rizki Ardi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S33999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmar Palapa Wijaya
"Laporan ini berisi tentang salah satu aplikasi sistem embedded yaitu untuk menghangsilkan sinyal sembarang analog berbasis pewaktuan. Predasi yang dilakukan oleh ikan kembung terhadap kerang telah mengurangi jumlah produksi kerang. Untuk itu, diperlukan sebuah piranti yang efektif untuk menghalau ikan tersebut dari area pengumpulan kerang. Pendekatan yang dilakukan adalah mengaplikasikan teknologi suara bawah laut dengan pembangkit sinyal yang bekerja secara otonom. Sebagai penghasil sinyal, saya menggunakan development kit EFM32 berbasis mikrokontroler CORTEX M3. Karakter sinyal adalah sembarang dan dipancarkan oleh pengeras suara bawah air. Piranti ini dapat dioperasikan oleh pengguna dengan mengatur saklar untuk menentukan frekuensi dan kemunculan sinyal tersebut.

I have studied one of many applications of embedded system technology. Here I use it to produce repulsive random analog signal based on timing. Predation by bream shells disrupted the production of many shells. To solve this problem will require an effective tool to repel the sea bream. The approach I have used is to imply underwater sound technology using autonomous signal generator. To produce the signal, I have used EFM32 Development Kit that based on microcontroller CORTEX M3. The characteristic of signal is random and will be emitted by underwater speakers. The tool can be operated simply by using switch controller to adjust band frequency and recurrence of the signal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30449
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Waras Puspita Sari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S29351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyati
"Setelah ditunggu bertahun-tahun akhirnya lahir Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang diundangkan pada tanggal 5 Maret 1999. Lahirnya Undang-undang ini tidak terlepas dan tekanan IMF kepada pemerintah Indonesia agar pemerintah segera memberantas praktek-praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang terjadi di Indonesia dengan cara segera memberlakukan undang-undang tersebut matas. Inti tujuan UU No,5/1999 ada dua, yaitu persaingan dan non persaingan. Tujuan persaingan adalah tercapainya efesiensi kegiatan usaha, ini paralel dengan tujuan hukum persaingan di banyak negata. Sedangkan tujuan non-persaingan adalah menjaga kepentingan umum. Sehubungan dengan kedua tujuan di atas maka KOmisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebagai Komisi yang dibentuk oleh UU untuk rnengawasi pelaksanaan UU ini, harus mampu untuk mengakomodir kedua tujuan tersebut diatas. Adalah hal yang wajar bila masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam substansi maupun pelaksanaan UU No.5 Tahun 1999 tersebut. mengingat umumya yang masih baru. Selain itu adanya hambatan dalam KPPU untuk dapat menjalankan tugasnyajuga 5angat berpengaruh terhadap terwujudnya tujuan UU No.5 Tahun 1999 ini. Tesis penuh, yang berjudul TINJAUAN TERHADAP PERSAINGAN USAHA ANTARA OPERATOR TELEPON SELULER BERBASIS GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION) DAN OPERATOR TELEPON SELULER BERBASIS CDMA (CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKIEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAIlA TIDAK SEHAT dengan menggunakan penelitian hukum nOffilatif yang bersifat deskriptif analitis, yang berdasarkan teori-teori, kaidah-kaidah hukum tertentu secta fakta kasus yang ada, diharapkan dapat mengkaji mengenai kondisi persaingan usaha diantara kedua operator telepon seluler tersebut diatas apakah masih dalam kerangka persaingan usaha yang sehat atau justru telah jatuh ke dalam persaingan usaha yang tidak sehat ditinjau dan sudut pandang Undang-Undang Anti Monopoli kita yaitu UU NO.5 Tahun 1999."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
T 19850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Effendy
"Masa antara tahun 1945-1949 dalam sejarah Indonesia merupakan kurun waktu yang sangat menarik perhatian banyak orang untuk membicarakannya. Periode ini disebut periode Revolusi Kemerdekaan. Revolusi Indonesia merupakan masa pergolakan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk didalamnya adalah organisasi pemuda dari Djawatan Pos Telegrap dan Telepon (AMPTT). Bagi AMPTT sebagai organisasi pemuda jawatan yang sehari-harinya berhubungan dengan penguasa asing, permasalahannya adalah bagaimana menghilangkan kekuasaaan asing tersebut. Kemerdekaan bukanlah hanya mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, tetapi harus disertai dengan realisasi pemindahan kekuasaan. Akhirnya dilaksanakan pengambilalihan kekuasaan atas Kantor Pusat PTT dari tangan Jepang pada tanggal 27 September 1945. Pemuda PTT sangat menyadari fungsi jawatan dan keahlian yang dimilikinya untuk membantu perjuangan, Keberadaan AMPTT sebagai salah satu badan perjuangan pada masa revolusi dapat dilihat dari potret dirinya. Pertama, memalalui ide pengambilalihan kekuasaan Kantor Pusat Jawatan PTT dari kekuasaan asing. Kedua, tindakan untuk merealisasikan, membantu pemuda-pemuda melakukan perebutan obyek-obyek panting, mendirikan radio perjuangan Benteng Hitam, dan ikut berjuang bersama rakyat dan badan lainnya menghadapi sekutu. Ketiga, hasil dari semua itu antara lain memberi inspirasi kepada pemuda jawatan lain untuk ikut mengambil alih jawatannya, membentuk organisasi pemuda jawatan. Hubungan kamunikasi dalam masa pergolakan yang dirasakan sulit, menjadi Iebih memungkinkan berkat usaha yang gigih dari pegawai PTT dan AMPTT. Masa antara 27 September 1945 sampai 23 Maret 1946 adalah masa yang sangat singkat. Rasanya mustahil dalam waktu sesingkat itu sebuah organisasi pemuda atau badan perjuangan manapun dapat bergerak banyak, akan tetapi revolusi memungkinkan berbuat segalanya, dan AMPTT membuktikan bahwa dalam waktu enam bulan itu telah dapat menyumbangkan peranannya dalam menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S12469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Ramona
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Damaiyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S33864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Chairunissa
"Kualitas sinyal telepon seluler di wilayah pegunungan (Kecamatan Cisarua) memiliki kuat sinyal yang bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti jarak dari BTS, ketinggian tempat, ketinggian BTS, dan arah hadapan lereng.Dari keempat variabel tersebut, variabel ketinggian tempat dan jarak dari BTS mempunyai hubungan yang kuat terhadap kualitas sinyal. Perhitungan korelasi antara kualitas sinyal dengan ketinggian BTS dihasilkan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas sinyal dengan ketinggian BTS. Hasil tersebut didapat dari perhitungan korelasi Pearson Product Moment. Penyusunan model keruangan dihasilkan dari persamaan matematis yang dispasialkan dalam bentuk grid. Model keruangan kualitas sinyal telepon seluler di wilayah pegunungan (Kecamatan Cisarua) dibagi ke dalam 5 kelas, yaitu baik, cukup baik, kurang baik, buruk, dan sangat buruk. Kualitas sinyal yang baik cenderung berada di bagian barat daerah penelitian dan mengelilingi BTS. Kualitas sinyal yang kurang baik hingga sangat buruk berada di bagian tengah hingga ke selatan daerah penelitian. Secara keseluruhan, model keruangan kualitas sinyal telepon seluler di wilayah pegunungan (kecamatan Cisarua) memperlihatkan bahwa semakin ke arah timur, maka kualitas sinyal semakin menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian tempat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Andriyani
"[Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling dasar. Salah satu teknologi yang digunakan untuk membantu kelancaran komunikasi adalah telepon seluler. Namun, pada kenyataannya ada faktor ? faktor yang dapat menghalangi kelancaran proses telekomunikasi seluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kuat sinyal dengan faktor ? faktor yang mempengaruhinya seperti ketinggian tempat, tinggi BTS, arah hadapan lereng, dan jarak dari BTS. Penggunaan analisis keruangan secara kuantitatif menghasilkan suatu model keruangan kualitas sinyal telepon seluler di Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sinyal yang baik terdapat pada daerah yang dekat dengan BTS dengan lereng yang menghadap BTS.;Communication is one of the most basic human needs. One of the technology that are used to help smooth communication is mobile phone. However, in reality there are many factors that can obstruct the smooth process of mobile telecommunications. This study aims to determine the relationship between a signal strength by the influencing factors such as altitude, elevation of BTS, the direction of the level before the slope, and the distance from the base stations. The use of quantitative spatial analysis produced a spatial model of cell phone signal quality at Temanggung Regency. The results showed that the good signal quality present in the area near the BTS with a slope overlooking the BTS.;Communication is one of the most basic human needs. One of the technology that are used to help smooth communication is mobile phone. However, in reality there are many factors that can obstruct the smooth process of mobile telecommunications. This study aims to determine the relationship between a signal strength by the influencing factors such as altitude, elevation of BTS, the direction of the level before the slope, and the distance from the base stations. The use of quantitative spatial analysis produced a spatial model of cell phone signal quality at Temanggung Regency. The results showed that the good signal quality present in the area near the BTS with a slope overlooking the BTS., Communication is one of the most basic human needs. One of the technology that are used to help smooth communication is mobile phone. However, in reality there are many factors that can obstruct the smooth process of mobile telecommunications. This study aims to determine the relationship between a signal strength by the influencing factors such as altitude, elevation of BTS, the direction of the level before the slope, and the distance from the base stations. The use of quantitative spatial analysis produced a spatial model of cell phone signal quality at Temanggung Regency. The results showed that the good signal quality present in the area near the BTS with a slope overlooking the BTS.]"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>