Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwansah
"Pada proses analisa video, permasalahan deteksi dan identifikasi objek adalah masalah yang sering dijumpai dan menjadi akar masalah yang menyebabkan analisa video masih belum bisa dilakukan secara real time dan diaplikasikan untuk hal yang kompleks. Oleh sebab itu, telah banyak metode yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu metode yang digunakan untuk identifikasi objek adalah Gaussian Bayes Classifier. Pada skripsi ini dirancang dan disimulasikan identifikasi objek yang berada di tangan dengan menggunakan Gaussian Bayes Classifier. Parameter correctness percentage digunakan untuk menguji performansi dari identifikasi objek (kaleng Green Sands, kaleng Pocari Sweat, dan Biore) yang berada di tangan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa hasil pengidentifikasian objek yang memiliki ketepatan pengidentifikasian yang paling paling baik adalah ketika mengidentifikasi antara tidak ada objek dengan objek kaleng Green Sands yang memiliki nilai rata ? rata correct percentage yang mencapai 89% untuk setiap percobaannya dan 94,6% untuk setiap percobaannya saat pengidentifikasian tidak ada objek.

In video analysis process, problem in object detection and object identification is a common problem and the root problem that causes the video analysis still can?t be used in real time and applied to complex condition. Therefore, many methods have been developed to overcome these problems. One of the methods which is used for object identification is Gaussian Bayes Classifier method. In this thesis is designed and simulated object identification in hand using Gaussian Bayes Classifier. Correctness percentage parameter is used to test the performance of in hand object identification (for object Greend Sands?s can, Pocari Sweat?s can, and Biore) . The simulation result show that identification result which has best accuracy is when identifying between no object and object Green Sands?s can which has average value of correct percentage that reach 89% for each experiment and 94,6% for each experiment when identifying no object."
2012
S1922
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
S33948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinem, Mhd. Daud
Yogyakarta: ANDI, 2010
620.004 2 MHD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Satzinger, John W.
Australia: Course Technology, Cengage Learning, 2005
005.117 SAT o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Candra Restuti
"Objek wisata alam yang diteliti meliputi Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Petanahan, Pantai Logending, Pantai Karangbolong, dan PAP Krakal. Variabel yang digunakan adalah jumlah pengunjung, atraksi, fasilitas wisata dan aksesibilitas. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi memiliki kecenderungan site attraction yang beragam dan adanya event attraction. Ditunjang pula dengan ketersediaan faslitas yang lengkap, aksesibilitas berupa kelas jalan propinsi dan ketersediaan angkutan umum yang memadai. Hal ini terlihat pada objek wisata Goa Jatijajar. Sedangkan objek wisata dengan tingkat daya tarik rendah mempunyai kecenderungan site attraction yang tidak beragam dan tidak terdapatnya event attraction. Selain itu, ketersediaan fasilitas yang tidak lengkap. Kelas jalan yang menjangkau lokasi wisata merupakan kelas lokal dengan ketersediaan angkutan umum yang kurang memadai. Seperti ditunjukkan oleh objek wisata Goa Petruk, Pantai Karangbolong, dan PAP Krakal.

This research purpose is to know the attraction level of natural tourist resorts in Kebumen Regency. Research objects are Jatijajar Cave, Petruk Cave, Petanahan Beach, Logending Beach, Karangbolong Beach, and Krakal Hotspring. The result show that natural tourist resort with high attraction level have some characteristic. They are many site attraction and event attraction, completed with tourist facility and good accessibility. This condition have been showed in Jatijajar Cave. But, natural tourists resort with low attraction have less site attraction and event attraction, uncomplete tourist facility and bad accessibility. They are Petruk Cave, Karangbolong Beach, and Krakal Hotspring.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34193
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
"Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki objek wisata alam, wisata buatan, dan wisata minat khusus. Masing-masing objek wisata memiliki tingkat daya tarik yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan tingkat daya tarik objek wisata pada tahun 2020-2022 akibat adanya fasilitas yang tidak beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya tarik objek wisata berdasarkan fasilitas dan aksesibilitas, serta hubungan antara tingkat daya tarik wisata dengan jangkauan wisatawan pada masing-masing objek wisata di Kabupaten Kebumen. Metode analisis yang digunakan adalah analisis keruangan dan analisis deskriptif untuk mengetahui hubungan antara tingkat daya tarik terhadap jangkauan wisatawannya. Hasil penelitian menujukkan bahwa objek wisata di Kabupaten Kebumen ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Objek wisata yang termasuk ke dalam tingkat daya tarik tinggi yaitu Goa Jatijajar, Pantai Suwuk, dan Waduk Sempor. Kemudian untuk tingkat daya tarik sedang yaitu objek wisata Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, Pantai Logending, dan Pemandian Air Panas Krakal. Sedangkan untuk tingkat daya tarik rendah yaitu objek wisata Goa Petruk dan Waduk Wadaslintang. Hubungan tingkat daya tarik objek wisata terharap jangkauan wisatawan di Kabupaten Kebumen berbeda-beda. Terdapat objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi memiliki tingkat jangkauan wisatawan yang tinggi tetapi ada juga yang memiliki tingkat jangkauan wisatawan sedang. Begitupula dengan tingkat daya tarik sedang dan rendah.

Kebumen Regency is one of the leading tourist areas in Central Java Province which has natural attractions, artificial tours, and special interest tours. Each tourist attraction has a different level of attraction. There are differences in the level of tourist attraction in 2020-2022 due to facilities that are not operating. This study aims to determine the level of tourist attraction based on facilities and accessibility, as well as the relationship between the level of tourist attraction and the reach of tourists in each tourist attraction in Kebumen Regency. The analytical method used is spatial analysis and descriptive analysis to determine the relationship between the level of attraction to the reach of tourists. The results of the study show that the tourist attraction in Kebumen Regency is divided into 3 levels, namely high, medium, and low. Attractions that are included in the high level of attraction are Jatijajar Cave, Suwuk Beach, and Sempor Reservoir. Then for the medium level of attraction, namely Petanahan Beach, Karangbolong Beach, Logending Beach, and Krakal Hot Springs. As for the low level of attraction, namely the Petruk Cave and Wadaslintang Reservoir attractions. The relationship between the level of attractiveness of tourist objects and the reach of tourists in Kebumen Regency is different. There are attractions with a high level of attractiveness that have a high level of tourist reach but there are also those that have a moderate level of tourist reach. Likewise with moderate and low attractiveness levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Ristiani
"Program Desa Wisata merupakan salah satu upaya pengembangan pariwisata yang mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan Program Desa Wisata di Jatijajar tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Namun demikian, partisipasi masyarakat dalam program desa wisata tersebut hanya terbatas pada pengelola Dewajati dan masyarakat pemegang saham. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pelaksanaan program Desa Wisata di Jatijajar. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah tangga partisipasi masyarakat oleh Arnstein yang dikembangkan oleh Muluk (2007). Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat cenderung berada pada kategori delegasi (kuat) dimana pemerintah memyerahkan sebagaian kewenanganya terkait pelaksanaan Desa Wisata Jatijajar kepada Pengelola Dewajati yang yang di dalamnya terdiri dari unsur-unsur organisasi masyarakat seperti, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna, Forum Kesenian dan sebagainya.  Meskipun demikian, partisipasi masyarakat masih terbatas pada mereka yang terlibat dalam struktur pengelola desa wisata dan penanam saham sehingga perlu langkah-langkah konkret yang inklusif dan merata diperlukan untuk meningkatkan pemerataan partisipasi masyarakat.

The Tourism Village Program is one of the tourism development  to encourage community participation and empowerment. The implementation of the Tourism Village Program in Jatijajar cannot be separated from community participation. However, community participation in the tourism village program is only limited to Dewajati managers and community shareholders. Therefore, this research aims to measure the level of community participation in implementing the Tourism Village program in Jatijajar. The theory used in this research is Arnstein's community participation ladder which was developed by Muluk (2007). The approach used in this research is a quantitative approach by collecting data through questionnaires, interviews and literature studies. The results of the research show that community participation tends to be in the delegation (strong) category where the government hands over part of its authority regarding the implementation of the Jatijajar Tourism Village to the Dewajati Management which consists of elements of community organizations such as the Tourism Awareness Group (Pokdarwis), Karang Taruna, Forum Arts and so on. However, community participation is still limited to their involvement in the tourism village management structure and shareholding, so inclusive and equitable concrete steps are needed to increase the distribution of community participation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjiharjo
"Kebutuhan data penduduk Departemen Kesehatan (Depkes) di tingkat kabupaten sangat spesifik, baik pengelompokan umurnya maupun waktunya sehingga tidak dapat dipenuhi oleh hasil Sensus maupun Supas. Sebagai jalan terbaik adalah menggunakan data penduduk hasil registrasi, sehingga datanya dapat diperoleh secara langsung setiap saat diperlukan.
Apabila menggunakan data hasil registrasi sampai saat ini belum ada persamaan pendapat para ahli tentang ketelitian pelaksanannya, sehingga hasilnya belum dapat dimanfaatkan pada semua jenjang wilayah administrasi. Studi pelaksanaan registrasi penduduk di Kabupaten Kebumen guna menilai sitim registrasi yang ada sejauh mana ketertiban pelaksanannya dan kemungkinan dipakai sebagai dasar pelaksanaan program Depkes.
Pendekatan kajian dengan analisa sistem dimana data dikumpulkan melalui evaluasi alur kerja, kelengkapan sarana, ketertiban pencatatan dan laporan, serta wawancara mendalam dengan petugas terkait. Pengumpulan data dengan mengacu pada Permendagri 1995 sebagai peraturan yang terlengkap dan seharusnya dipakai sebagai dasar penerbitan Perda registrasi kabupaten Kebumen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kelengkapan sarana cukup baik, sedang laporan perubahan status penduduk sudah mengikuti Perda. Apabila untuk mendukung program Depkes peraturan tentang waktu laporan terjadinya perubahan status penduduk perlu mendapat perbaikan, sehingga sesuai dengan kelompok umur dan waktu yang dibutuhkan oleh Depkes.
Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut perlu adanya penyesuain Perda tentang registrasi penduduk, agar dapat menunjang ketertiban registrasi penduduk dan meningkatkan kesadaran penduduk agar lebih memperhatikan laporan kematian terutama kematian bayi.

Evaluating Population Registration For Suppport Health Programme Regency Levels : Example Case Study Kebumen Regency, 1999Population data need for Health Departement at Regency levels very specify, for age groups and time reference until cnnot suplies by Complete enummaeration of population (Sensus) and Survey between two cmplete enummeration population (Supas). For bctter choice to use population data from registration, until data can be able if to necessary every time.
If to use data registration results in this time not yet equality oppinion from experts about accuration for the implementatios, until the results not yet can to use for all steps area administration. Implementation registration population study at Kebumen regency to evaluate a registration population system for this implementation order and posibility for base implementation Health Departement programme.
Approximation study and anlysing system to collection data pass through working channel, coplete supplies, recording and reporting order, indepth - interview with this officer. Data collection to see Permendagri 1995 as complete ordinance and to use for base Perda kebumen regency publication.
Out put of study ti indicate cmplete suplis is good, reporting change of population status to follow Perda. For to support Health Department programme. ordinance about time report change of population status necessary to get correction, until to fit with age proups and tme for Health Departement.
For to meet a demand data need , nessesary to fit Regency order (Perda) about population regrestation . can to support registration population order and to increase population conciousness in order to see to appear dead report specially infant to appear dead.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T4595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Kurniawansyah
"Pengelolaan ekosistem mangrove dapat memberikan manfaat keberlanjutan lingkungan, ekonomi, maupun sosial yang dapat dilakukan salah satunya pada bidang pariwisata seperti perencanaan berbasis Zona dan keterlibatan dari masyarakat sekitar. Penelitian ini dilaksanakan pada objek wisata Pusat Bahari Tangkolak (PBT) pada bulan Desember 2022 dengan metode mix methods berupa observasi, wawancara, diskusi, pemetaan partisipatif, dijitasi, delineasi, calculate geometry, dan formula Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengelolaan ekosistem mangrove berdasarkan Zona dan partisipasi masyarakat. Hasil penelitian terdiri dari lima Zona yang diperoleh meliputi Rencana Ruang, Sirkulasi, Vegetasi, Aktifitas dan Fasilitas, serta Tata Hijau. Sementara itu, partisipasi masyarakat yang ditemukan terbagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu tinggi, cukup, dan kurang. Zona dan partisipasi masyarakat yang ditemukan memiliki karakteristiknya masing-masing. Dalam konteks pengelolaan, diperlukan peningkatan partisipasi masyarakat berupa penanaman bibit dan pemanfaatan kayu ataupun non kayu mangrove serta kegiatan wisata pada Zona yang ditemui dengan pertimbangan yang sudah ditetapkan.

Mangrove ecosystem management can provide environmental, economic, and social sustainability benefits, one of which can be implemented in the tourism sector, such as zone-based planning and involvement of the surrounding community. This research was carried out at the Tangkolak Maritime Center (TMC) tourist attraction in December 2022 using mixed methods in the form of observation, interviews, discussions, participatory mapping, digitization, delineation, calculating geometry, and the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) formula. This research aims to analyze mangrove ecosystem management based on Zones and community participation. The research results consist of five zone, including Spatial Plan, Circulation, Vegetation, Activities and Facilities, and Green Planning. Meanwhile, community participation was divided into three classification: high, sufficient and low. The Zones and community participation found have their characteristics. In the management context, it is necessary to increase community participation in planting seeds and utilizing wood or non-wood mangroves and tourism activities in the Zones with predetermined considerations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyasinta Noor Laksmita Dewi
"Objek wisata merupakan daya tarik suatu daerah yang dapat dikelola dan dikembangkan sehingga dapat menunjang perekonomian daerah tersebut. Kecamatan Polanharjo menjadi salah satu daerah di Kabupaten Klaten dengan daya tarik utama wisata air yang mengalami peningkatan jumlah pengunjung dengan signifikan. Objek wisata di Kecamatan Polanharjo dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu objek wisata alami, objek wisata budaya, dan objek wisata minat khusus. Jangkauan pelayanan mencakup kemampuan objek wisata untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi beragam dari wisatawan dan karakteristik lkasi objek wisata tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik wisatawan dan karakteristik lokasi objek wisata, serta menganalisis jangkauan pelayanan objek wisata di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode analisis spasial (analisis komparasi keruangan) dan metode pengumpulan data dengan studi literatur, survei lapang, dan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Umbul Sigedhang-Kapilaler adalah objek wisata alam yang memiliki karakteristik wisatawan dengan usia remaja datang karena motivasi pengakuan diri, tertarik dengan suasana di sana, serta mudah menjangkau objek wisata dengan biaya pengeluaran sedang serta karakteristik lokasi yang cukup lengkap dan kurang strategis. Objek wisata alam adalah objek wisata dengan jangkauan pelayanan lingkungan karena mayoritas wisatawannya berada dalam skala pelayanan lingkungan. Lalu, Umbul Kemanten adalah objek wisata budaya yang memiliki karakteristik wisatawan dengan usia dewasa, datang karena motivasi budaya, tertarik dengan atraksi di sana, serta mudah menjangkau objek wisata dengan biaya pengeluaran sedang serta krakteristik lokasi yang sangat lengkap dan cukup strategis. Objek wisata budaya adalah objek wisata dengan jangkauan pelayanan lokal karena mayoritas wisatawannya berada dalam skala pelayanan lokal. Sedangkan, New Rivermoon Adventure adalah objek wisata minat khusus yang memiliki karakterisktik wisatawan dengan usia dewasa, datang karena motivasi fisik, tertarik dengan kepopuleran objek wisata, serta mudah menjangkau objek wisata dengan biaya pengeluaran rendah serta karakteristik lokasi yang lengkap dan sangat strategis. Objek wisata minat khusus adalah objek wisata dengan jangkauan pelayanan regional karena mayoritas wisatawannya berada dalam skala pelayanan regional.

Tourist attractions are features of an area that can be managed and developed to support the local economy. Polanharjo District is one of the regions in Klaten Regency with a primary attraction of water tourism, which has seen a significant increase in the number of visitors. The tourist attractions in Polanharjo District are categorized into three types: natural tourist attractions, cultural tourist attractions, and special interest tourist attractions. Service range refers to the ability of a tourist attraction to adapt to the diverse needs and preferences of tourists and the characteristics of the location. This research was conducted to examine the characteristics of tourists and the characteristics of the tourist attraction locations, as well as to analyze the service coverage of tourist attractions in Polanharjo District, Klaten Regency. This is a descriptive quantitative study using spatial analysis methods (comparative spatial analysis) and data collection methods including literature review, field surveys, and questionnaires. The research findings show that Umbul Sigedhang-Kapilaler is a natural tourist attraction with characteristics of young visitors who come due to self-recognition motivation, are attracted by the ambiance there, and can easily reach the location with moderate spending. The location characteristics are fairly complete but not very strategic. Natural tourist attractions have an environmental service range, as most of the visitors fall within the environmental service scale. Umbul Kemanten is a cultural tourist attraction with characteristics of adult visitors who come due to cultural motivation, are interested in the attractions there, and can easily access the location with moderate spending. The location characteristics are very complete and quite strategic. Cultural tourist attractions have a local service range, as most of the visitors fall within the local service scale. Meanwhile, New Rivermoon Adventure is a special interest tourist attraction with characteristics of adult visitors who come due to physical motivation, are attracted by the popularity of the attraction, and can easily reach the location with low spending. The location characteristics are complete and very strategic. Special interest tourist attractions have a regional service range, as most of the visitors fall within the regional service scale. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>