Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93582 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Prasetianingtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Alur Distribusi Batik Tulis di Yogyakarta Tahun 2009. Hal yang diteliti adalah bagaimana alur distribusi produk batik tulis berdasarkan lokasi industrinya. Variabel yang digunakan adalah nilai produksi, nilai investasi, volume produksi, aksesibilitas dan penggunaan tanah dengan jenis usaha, jenis industri, bahan baku, dan pola motif sebagai data dukungan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskripstif komparatif dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri batik tulis di Kota Yogyakarta saluran distribusi yang ada adalah produsen - konsumen, produsen - pengecer - konsumen, dan produsen - pedagang besar - pengecer - konsumen. Hasil pembahasan menunjukan produsen - konsumen adalah distribusi yang paling dominan dimana didukung oleh lokasi industrinya di penggunaan tanah pariwisata dan jaringan jalan lokal yang mudah diakses.

The purpose of this research is to fine what types of distribution methods that are used in the supply chain for traditional (handmade) batik industries, based on the location of the industry. Variables used in this study consist of production value, accessesbility, and landuse with industry size, firm type, raws materials, and motif patterns as supporting data. The research is analysed with the decriptive comparative method and spatial approach. Results imply that traditional batik in the city of Yogyakarta is dominated by industries where as manufatures act as sellers due to most of them are located on tourism land use and have easy access to consumers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1236
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rica Tri Wahyuni
"Batik Jambi merupakan salah satu industri batik yang masuk kedalam pasar industri batik di Indonesia. Namun, terdapat beberapa rintangan dalam pertumbuhan industri batik Jambi, salah satunya disebabkan oleh minimnya pengetahuan dalam saluran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Saluran Distribusi Industri Batik Jambi di Kota Jambi yang kemudian dikaitkan dengan karakteristik lokasi. Variabel yang digunakan adalah asal bahan baku, tenaga kerja, modal, jaringan jalan dan penggunaan lahan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa saluran distribusi yang digunakan oleh produsen batik Jambi di dominasi oleh saluran distribusi Produsen - Konsumen dan Produsen-Pemerintah (Lembaga Pengumpul)-Konsumen. Saluran distribusi tersebut mengelompok di Kota Jambi bagian utara yang merupakan daerah wisata dan cagar budaya. Namun, tidak ada hubungan antara saluran distribusi dengan karakteristik lokasi, hal ini dikarenakan saluran distribusi yang digunakan oleh industri batik Jambi relatif sama.

Batik Jambi is one of batik industry in the Indonesian Batik market. However, there are several obstacles in Batik Jambi industry development. One of them is caused by lack of knowledge in distribution channel for Batik Jambi. The main purpose of this research is to find the pattern of Batik Jambi industry distribution channel associated with the characteristics of Jambi City. Variables used in this study consist of ; the origin of raw materials, labor, capital, road networks and land use. The methods used in this research is descriptive analytical and spatial analytical.
The results are implying that the distribution channels used by Batik Jambi manufacturers mostly were dominated by Manufacturers - Consumers and Producers-Government (Collecting Society)-consumer distribution channel. The distribution channels are clustered in the northern of Jambi city which is a place for Jambinese traditional heritage. However, there is no connection between the distribution channels with the location charateristics, because distribution channels used by Batik Jambi industry is the same.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Nurul Karima
"Batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO pada tahun 2009. Kota Pekalongan merupakan kota yang sangat terkenal sebagai kota batik. Penelitian ini mengkaji tentang pola wilayah industri batik di Kota Pekalongan dengan mengkaitkan variabel jumlah industri batik dengan variabel asal bahan baku, jumlah tenaga kerja, tipe industri batik, volume produksi, dan jenis produk serta jangkauan distribusi produk. Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 546 industri batik dan sampel yang digunakan sebanyak 82 industri batik. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik pengambilan Proporsional Area Random Sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Wilayah industri batik berada di bagian barat, barat daya, tengah, dan timur laut Kota Pekalongan. Mayoritas industri batik di Kota Pekalongan memiliki jumlah tenaga kerja rendah (< 25 orang) dan volume produksi rendah (< 1000 kodi/tahun). Wilayah industri batik yang didominasi oleh tipe pengusaha industri batik (membeli bahan baku sendiri) mayoritas berada di bagian tengah Kota Pekalongan dan berorientasi pada bahan baku sekaligus pusat kota yang identik dengan pusat kegiatan ekonomi. Sedangkan wilayah industri batik yang didominasi buruh batik (bahan baku diperoleh dari pemesan) sebagian besar terdapat di bagian barat dan barat daya Kota Pekalongan berorientasi pada tenaga kerja. Di Kota Pekalongan, jumlah tenaga kerja industri batik tidak berbanding lurus dengan volume produksi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34197
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Dafa Nurbaskara
"Keterikatan tempat mengacu pada ikatan emosional dan ikatan fungsionalĀ  positif yang dimiliki oleh individu terhadap suatu tempat. Dalam perkembangannya, ikatan sosial juga berpengaruh terhadap keterikatan tempat yang dimiliki oleh seseorang. Ketiga faktor tersebut secara bersamaan akan menghasilkan sense of place yang didefinisikan sebagai ikatan antara manusia dengan tempat yang tercipta berdasarkan pengalaman bermakna terhadap tempat. Sense of place dapat mempengaruhi perilaku individu pada suatu tempat dan salah satunya adalah penciptaan budaya. Batik merupakan seni budaya khas Indonesia yang penciptaannya dipengaruhi oleh interaksi antara manusia dengan tempat melalui adat istiadat dan karakteristik fisik lokasi. Kota Surakarta merupakan kota pedalaman yang perkembangan batiknya memiliki keterkaitan erat dengan keraton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penentuan motif batik di Kota Surakarta berdasarkan keterikatan tempat yang dimiliki oleh pengusaha terhadap kampung batik yang ada di Kota Surakarta. Metode sampling yang digunakan adalah penetapan kuota 50 % dari total pengusaha batik yang memproduksi dari hulu hingga hilir. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi literatur, sedangkan pada tahapan analisis data menggunakan teknik analisis konten, metode triangulasi sumber data, dan teknik interpretasi. Hasil dari penelitian ini adalah keterikatan tempat pengusaha batik terhadap kampung batik tergolong kuat yaitu pada skala intensionalitas sense of place 5 hingga 7. Terkait penentuan motif batik sebagian besar pertimbangannya didasarkan atas dasar tren di masyarakat dan permintaan khusus konsumen. Perihal hubungan keterikatan tempat dengan penciptaan motif batik adalah semakin kuat keterikatan tempat pengusaha batik, maka mereka cenderung tetap memproduksi batik klasik tradisional sebagai bentuk pelestarian budaya dan identitas khas Kota Surakarta.

Place attachment refers to the emotional attachment and positive functional attachment that individuals have to a place. In its development, social ties also affect the attachment to a person's place. These three factors will simultaneously produce a sense of place which is defined as a bond between humans and places created based on meaningful experiences of places. Sense of place can influence individual behavior in a place and one of them is the creation of culture. Batik is a typical Indonesian cultural art whose creation is influenced by the interaction between humans and places through customs and the physical characteristics of the location. The city of Surakarta is an inland city whose batik development is closely related to the palace. This study aims to determine the determination of batik motifs in the city of Surakarta based on the attachment of the place owned by the entrepreneur to the batik village in the city of Surakarta. The sampling method used is the determination of a quota of 50% of the total batik entrepreneurs who produce from upstream to downstream. Data was collected using interviews, observation, and literature studies, while at the data analysis stage, content analysis techniques, data source triangulation methods, and interpretation techniques were used. The result of this study is that the attachment of the batik entrepreneur to the batik village is quite strong, namely on a sense of place intentionality scale from 5 to 7. Regarding the determination of batik motifs, most of the considerations are based on trends in society and special consumer demands. Regarding the relationship between place and the creation of batik motifs, the stronger the attachment to the place of batik entrepreneurs, they tend to continue to produce traditional classical batik as a form of preserving the culture and identity of Surakarta City.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Abdul Basir
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi strategis dari klaster industri canting cap di Kota Pekalongan. Populasi dalam penelitian ini adalah para pelaku usaha mikro kecil dan menengah canting cap di Kota Pekalongan. Untuk menentukan posisi startegis klaster canitng cap digunakan analisis SWOT dan analisis General Elektrik (GE). Hasil penelitian menunjukkan posisi klaster industri canting cap mempunya daya tarik dan kekuatan persaingan yang menengah, sehingga strategi yang tepat untuk mengembangkan usaha canting cap adalah mengidentifikasi faktor pertumbuhan, spesialisasi, dan melakukan investasi yang selektif. "
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
330 JOMUT 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawati
"Aspek-aspek klimatologis di daerah perkotaan cenderung memiliki pola yang berbeda dengan pola yang terjadi bukan di daerah perkotaan. Aspek klimatologis yang terutama banyak dibicarakan adalah suhu. Di daerah perkotaan, ada kecenderungan kelebihan panas yang tidak merata dan disebut sebagai Kutub Panas Kota (Urban Heat Island).
Penelitian tentang kutub panas kota telah dilakukan oleh banyak ahli di negara-negara sub-tropis. Namun belum banyak penelitian sejenis yang dilakukan di negara tropis. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan kajian tentang kutub panas yang terjadi di kota Surabaya pada akhir tahun 1996. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan yang sederhana tentang pengaruh penggunaan tanah mikro terhadap fluktuasi suhu harian dan kutub panas kota.
Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa:
1. Puncak suhu di Surabaya umumnya terjadi antara pukul 10.00-12.00;
2. Perbedaan suhu maksimum dan minimum yang besar terjadi pada daerah dengan tutupan pepohonan yang jarang atau bahkan tidak ada. Jenis tutupan lahan permukaan tanah, yakni tutupan lahan kedap air dan rerumputan, tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap fluktuasi suhu harian;
3. Kutub panas kota terjadi pada daerah dengan kerapatan bangunan yang tinggi dan tidak memiliki banyak pohon; Badan air menunjukkan kemampuannya dalam meredam panas. Pada lokasi pengamatan yang berada di sekitar badan air, fluktuasi suhu harian tidak tajam.

Urban area has different climatological aspects pattern than in rural area. Climatologial aspect which were mostly discussed is temperature. In urban area, some places tend to be over heat and produce urban heat island.
Most urban heat island studies take place in sub-tropical region. It is very difficult to find temprature studies in the tropical region. This study analysing urban heat island in Surabaya at the end of 1996. With this study, we have data of urban temperature and the influence of land use to the temperature.
The conclusion of the study are as follows:
1. Most area has its maximum temperatur at 10.00-12.00 P.M.;
2. The largest different between the maximum and the minimum temperature were at locations with minimum trees. The land coverage, grass or pavement area, does not give important influence to the temperature fluctuation;
3. Urban heat island tend to occur in areas with dense high rise building, and less or without trees.
Water bodies give big influence to stabilizing the temperature. Locations which are close to water bodies, are more stabilize than locations which are far from it."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
MIPKS 35:4 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lio Kurniawan
"Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana Festival Cap Go Meh Singkawang dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama dan bagaimana peran aktor sosial budaya dalam mempertahankan Cap Go Meh sebagai strategi menjaga ketahanan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut maka ditentukan objek penelitian adalah Festival budaya Cap Go Meh sedangkan subjek dari penelitian adalah para tokoh tokoh yang berperan terhadap suksesnya festival Cap Go Meh dan bagaiamana peran masing masing menciptakan ketahanan sosial dan budaya seperti Walikota dan Anggota DPRD, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ketua MABM, Ketua MABT, Ketua DAD, Ketua paguyuban Jawa, Panitia Cap Go Meh. Dalam penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Festival Cap Go Meh Singkawang adalah unik dikarenakan Festival Budaya Cap Goh Mes Singkawang Melibatkan seluruh Etnis yang ada di Kota Singkawang, Masyarakat etni tionghoa sangat mempertahankan budayanya, Festival Cap Go Meh Singkawang terbukti sebagai pariwisata unggulan karena banyak mendatangkan Wisatawan manca negara, Festival Cap Go Meh Singkawang menjadi faktor pendorong terciptanya ketahanan sosial budaya.

The purpose of the research is want to know Cap Go Meh Festival in Singkawnag can survive in long time dan how the influence of socio cultural actors to do keep Cap Go Meh as a strategy mantain social resilience. To Achieve to goal than determined the object research is Capp Go Meh Festival and subject reasearch is there person have influnce to success Cap Go Meh Festival and how to there take role to create social reselience and culture like Walikota Singkawang, DPRD Singkawang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Ketua MABM, Ketua MABT, Ketua DAD, Ketua paguyuban Jawa, Panitia Cap Go Meh. The research to using methode kualitative dan date collection technigue with observation, interview, documentation. The research result that Cap Go Meh Festival involve all etnic in Singkawang City. Etnic Tiong Hoa very maintain the culture, Cap Go Meh Festival to proven can be leading tourism because can be to come foreign tourists Cap Go Meh Festival Singkawang can be driving factor become to create social reselience"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>