Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khofiyana Putri Widyaningrum
"Tradisi membatik di Kabupaten Kendal pernah mengalami keterpurukan, namun dewasa kini tradisi tersebut dimunculkan kembali dan mengalami perubahan. Sebagai wujud budaya yang mengandung nilai dan gagasan tertentu, batik telah mengalami perkembangan, baik dari segi teknik, proses pembuatan, corak atau motif, serta fungsi sebagai dampak dari perjalanan zaman dan sentuhan budaya lain. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perubahan dari motif batik yang ada di Kabupaten Kendal berdasarkan karakteristik wilayah pembatikannya, serta keterkaitan dari teknologi dan pelaku yang dalam penelitian ini dipandang sebagai mode produksi terhadap perubahan dari motif batik tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan ideografis, yang dieksplorasi dengan melalui dua kasus, yakni Batik Linggo yang mewakili wilayah batik dataran tinggi dan Batik Widji yang mewakili wilayah batik dataran rendah. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan motif batik di Kabupaten Kendal meliputi unsur-unsur yang baru dimunculkan yang merepresentasikan wilayah pembatikan, perluasan pemaknaan, dan perluasan perspektif wilayah pembatikan yang kini didasarkan pada letak geografis. Pada awal kemunculan, motif hanya berupa unsur alam seperti flora dan fauna yang seragam, namun dewasa kini dimunculkannya unsur seperti motif cerita sejarah, pola aktivitas penduduk, hingga motif peninggalan sejarah, dan flora fauna khas. Munculnya unsur-unsur baru tersebut juga didasarkan dari pengrajin batik yang ingin menonjolkan karakteristik wilayah serta keunikan lain yang ditemukan di sekitar wilayah pembatikan mereka, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Perubahan dari motif batik di Kabupaten Kendal tersebut diiringi oleh perubahan dari mode produksi batiknya, di mana keduanya menunjukkan hubungan yang timbal balik. Antara perubahan motif batik dengan perubahan mode produksi tersebut diikat oleh aspek yang sama, yakni aspek pelaku pembatikan.

The batik tradition in Kendal Regency was on the verge of losing its identity. However, it has now been revived and is undergoing incredible changes. As a form of culture that embodies certain values and ideas, batik has evolved in terms of technique, manufacturing process, patterns or motifs,, as well as function as a result of the passage of time and the touch of other cultures. This research was conducted to analyze changes in batik motifs in Kendal Regency based on the characteristics of the batik making area, as well as the relationship between technology and actors which in this research are seen as modes of production on changes in batik motifs This research is qualitative research with a ideographic approach, the research explored two cases, namely Batik Linggo, which represents the highland batik area, and Batik Widji, which represents the lowland batik area. The research findings reveal that changes in batik motifs in Kendal Regency include newly emerged elements that represent batik-making areas, expanding meanings, and perspectives on batik-making areas based on geographical location. In the beginning, motifs only consisted of natural elements such as uniform flora and fauna. But now, elements such as historical story motifs, population activity patterns, historical heritage motifs, and typical flora and fauna have emerged. These elements highlight regional characteristics and the uniqueness found around their batik-making areas, namely the lowlands and highlands. The changes in batik motifs in Kendal Regency are accompanied by changes in the batik production mode. Changes in batik motifs and mode of productions are both tied to the batik maker."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sodli
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan Departemen Agama RI, 1994
297.64 AHM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Lestari
"Kabupaten Kendal merupakan wilayah yang berbatasan dengan kabupaten-kabupaten yang menggunakan dialek yang berbeda mdash;dialek Semarsuradupati di bagian timur, dialek Pekalongan di bagian barat, dan dialek Wonosobo di bagian selatan. Kabupaten Kendal juga memiliki topografi yang unik, yaitu adanya daerah pegunungan di bagian selatan dan daerah pesisir Laut Jawa di bagian utara. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana situasi kebahasaan di Kabupaten Kendal.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan situasi kebahasaan di Kabupaten Kendal dengan pemetaan bahasa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pupuan lapangan dengan daftar tanyaan berjumlah 236 kata: 200 kosakata dasar Morish Swadesh, 11 Kosakata kata ganti, sapaan, dan acuan, dan 25 kosakata bidang sistem kekerabatan.
Penelitian ini membuktikan bahwa Kabupaten Kendal merupakan wilayah pakai satu bahasa beda wicara dengan persentase hasil dialektometri mencapai 27. Anggapan masyarakat mengenai dialek Weleri di Kabupaten Kendal tidak sesuai dengan hasil penelitian ini. Akan tetapi, Weleri mempunyai kekhasan ungkapan fatis ra, po, dan si yang memiliki fungsi yang sama dengan kan, ya, dan sih dalam bahasa Indonesia. Selain itu, ditemukan 15 kata yang tergolong sebagai kosakata khas Kabupaten Kendal.

Kendal is a regency that is bordering with some other regencies having different dialect mdash Semarsuradupati dialect in the east, Pekalongan dialect in the west, and Wonosobo dialect in the south. Kendal has a unique topography, namely the mountainous areas in the south and coastal areas in the northern part of Java Sea. According to these, the formulation of this research is how the languages situation in Kendal is.
The aim of this research is to explain the language situation in Kendal with language mapping. This research is using survey method with questionnaire totaling 236 words 200 basic vocabulary Swadesh Morish, 11 Vocabulary pronouns, greeting, and reference, and 25 vocabulary kinship system.
This research reveal that Kendal is an area of one language different pronounciations with the percentage of dialectometric result reaches 27. Therefore, the public opinion about Weleri dialect in Kendal is not in accordance with the results of this study. However, Weleri does have the peculiarities phatic phrases ra, po, and si that has the same function as lsquo kan, ya, and sih in Bahasa Indonesia. In addition, there are 15 words that are categorized as Kendal typical vocabulary.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S68724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S33960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi tentang dialek Kendal yang merupakan salah satu karya peserta no. 17 dalm sayembara penulisan dialek-dialek bahasa Jawa yang diadakan KBG sekitar tahun 1912-1913. Untuk informasi selengkapnya tentang sayembara tersebut terlihat keterangan bibliografi BA.128. Studi dialek ini disusun oleh ?R.S. Bathog Boloe? (nama samaran), terdiri dari 3 bagian, yakni: 1. Daftar kata khas Kendal beserta contoh pemakaiannya dalam kalimat, mulai dari huruf (adig) sampai dengan huruf (wangan). 2. Nyanyian,merupakan lagu yang dipergunakan dalam permainan anak-anak di Kendal. Dijelaskan pula sikap anak-anak ketika menyanyikan lagu anak-anak tersebut. Nyanyian-nyanyian didengarkan langsung oleh penulis. 3. Percakapan yang memperlihatkan penggunaan dialek Kendal yang diperdengarkan langsung oleh penulis. Lihat BA.129, h.989-1022 atau BA.182 untuk salinan ketikan dari naskah ini."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.168-Bau 111
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat salinan ketikan tulisan peserta no. 17 dalam lomba tulis dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Tulisan tersebut berjudul Woordenlijst dari dialect Kendal sebelah Barat, dikarang oleh R.S. Batoq-Boeloe, asli dari naskah BA.168 ; salinan yang sama ada pada naskah BA.129, h.989-1022."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.182-B 19.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
M. Bachtiar Safrudin
"ABSTRAK
Permasalahan yang terjadi pada keluarga ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga ke luar negeri adalah perubahan peran ayah menggantikan peran ibu yang memerlukan keseimbangan antara peran ayah dan peran ibu dalam pengasuhan remaja. Tujuan penelitian ini adalah menggali pengalaman remaja hidup dengan ayah dapat memberikan gambaran tentang permasalahan remaja selama hidup dengan ayah. Wawancara dilakukan dengan enam partisipan remaja yang memiliki latar belakang ditinggalkan ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga ke luar negeri di Desa Gebang Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif, analisis data menggunakan konten analisis. Penelitian ini menghasilkan lima tema yaitu anggota keluarga menggantikan peran ibu, pengaruh kepergian ibu terhadap remaja, persepsi remaja tentang pengaruh kepergian ibu terhadap anggota keluarga lain, respon psikologis remaja ditinggal ibu bekerja ke luar negeri dan persepsi remaja terhadap pengasuhan ayah ketika ditinggal ibu bekerja. Hasil temuan merekomendasikan kepada petugas kesehatan dalam memberikan perhatian lebih pada remaja yang ditinggalkan ibu bekerja ke luar negeri sebagai kelompok risiko untuk meminimalkan masalah yang muncul akibat kepergian ibu.

ABSTRACT
The problems in families while the mother works as housemaid in abroad is changing role of the father as a mother, so it requires a balance role as a father. The study aimed to explore the experiences of adolescents that living with a father, so it could describe the ​​adolescent problems while living with the father. Interviews were conducted with six participants. The participants is adolescents that have mother as housemaid in abroad at Gebang village, Gemuh district, Kendal. This study design was qualitative with descriptive phenomenological approach. Analysis of data used content analysis. This research has resulted seven themes. The themes are the ability of family members to do mother work; without mother changed the lives of adolescents; changes in the behavior of family members; adolescent response; changes in family and the wisdom without mother. The results of study recommended to healthcare services give more attention to adolescent as a vulnerable population that have mothers as housemaid in abroad, so it can minimize the problems."
2016
T46662
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Puspita Adriyanti
"Penelitian ini membahas tentang evaluasi model pengelolaan sampah yang tepat untuk desa-desa yang bertransisi menjadi kota di negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia. Desa yang bertransisi menjadi kota di Indonesia biasanya tidak memiliki pengelolaan sampah yang tepat dan ini mempengaruhi kondisi lingkungan dan sosial di area tersebut. Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh besarnya peran pemerintah di dalam mensosialiasi dan mengedukasi warga tentang pentingnya pengelolaan sampah padat. Warga akan melakukan pemilahan sampah apabila hal itu dapat mendatangkan manfaat finansial bagi mereka. Selain itu, kondisi geografis juga mendorong warga untuk melakukan pembuangan sampah secara ilegal. Pemerintah perlu aktif berperan di dalam pengelolaan sampah, seperti menganggarkan fasilitas pengelolaan yang dekat dengan rumah warga dan dapat dicapai dengan berjalan kaki dan mampu memberikan insentif untuk warga yang memiliki inisiatif mengelola sampah.

This study discussed the evaluation of appropriate waste management models for villages which transitioning into cities in developing countries, particularly in Indonesia. Villages which transitioning into cities in Indonesia usually do not have proper waste management and this affected the environmental and social conditions in the area. There were several findings of this research. First, community participation is influenced by the size of the government's role in socializing and educating citizens about the importance of solid waste management. Second, residents will do waste sorting if it can bring financial benefits to them. In addition, geographical conditions also encourage citizens to conduct illegal waste disposal. Third, The government needs to actively participate in waste management, such as budgeting management facilities close to home residents and can be reached on foot and able to provide incentives for residents who have the initiative to manage waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Amaluddin
Jakarta : UI-Press, 1987
362.5 MOH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>