Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahya Dima Anugrah
"Sebelumnya telah diuji analisis pembentukan MgO melalui proses hidrasi dan karbonisasi dari mineral dolomit yang meliputi identifikasi fasa pada sampeldolomit murni pasca kalsinasi, hidromagnesit, serta MgO. Hasil identifikasi dari puncak-puncak difrasi sinar X memperlihatkan bahwa dolomit [CaMg(CO3)2] akanterdekomposisi menjadi CaCo dan MgO setelah dilakukan proses kalsinasi pada T = 750 oC. dengan waktu pemanasan 1 jam dan mulai stabil sebagai fasa.

Analysis of forming MgO through hydration and carbonization process have been studied before, including phase identification of pure dolomite, dolomite after calcination, hydromagnesite, and also MgO. The result from XRD patterns show that a dolomite [CaMg(CO3)2] will be decomposed to be CaCO3 and MgO in calcination temperature of 7500 C and it’ll stable to be MgO and CaO in 8000 C. After that, a hydration and carbonization process takes place to a dolomite which have been CaCO3 and MgO, with a sample and a water comparison is about ≥ 1 : 60, and + 1 hour of carbonization process. An additon of surfactant in a precipitation process is needed to get the big Hydromagnesite particles. The volume of sample used in this process is about 3 l, with a concentration of surfactant is about 1,2 M and 4 M. A hydromagnesite after this process will be heated in 7000 C and hopefully to get a big MgO particle with a high perity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S28950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Abstrak Telah Dilakukan studi analisis mengenai proses dekomposis fasa dan ekstraksi MgO melalui proses hidrasi dan dan karbonisasi pada mineral dolomite. studi analisis dekomposisi fasa yang dilakukan meliputi identifikasi fase pada sampel dolomite murni, serta efek waktu kalsinasi dan volume terhadap hasil dekomposisi fasa pada dolomite pasca kalsinasi. Sedang studi analisis eksraksi MgO yang dilakukan meliputi efek konsentrasi volume penglarut..."
Universitas Indonesia, 2006
S29025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Nadi Astuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kurniahati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kurniawati
"Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh konsentrasi inisiator ammonium persulfat (APS), konsentrasi surfaktan sodium Iauril sulfat (SLS), teknik polimerisasi semikontinu, batch dan seeding 10%, dan waktu feeding terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel homopolimerisasi core metil metakrilat (IVIIVIA). Polimerisasi yang dilakukan menggunakan metode polimerisasi polimer emulsi. Polimer yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur gelas (Tg), spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Konsentrasi surfaktan SLS yang semakin besar memberikan hasil solid contentyang meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Konsentrasi inisiator APS yang semakin besar, memberikan hasil solid content semakin meningkat, namun menghasilkan ukuran partikel yang meningkat. Hasil polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan konsentrasi 10CN|C, inisiator APS sebesar 0,5%, dengan teknik polimerisasi semikontinu, dan pada vvaktu feeding 5 jam, dimana pada kondisi ini dihasilkan % konversi solid content sebesar 88,34%, viskositas sebesar 3,7 mPas, diameter partikel sebesar 88,24 nm dan distribusi ukuran partikel yang monodisperse."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Andika Putri
"Polimer emulsi banyak digunakan sebagai coating, yang dapat memberikan efek warna. Efek warna opal diperoleh dengan membuat polimer core-shell yang berukuran 200 ? 300 nm. Pada penelitian ini dilakukan polimerisasi core stirena menggunakan teknik seeding. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi monomer stirena dan konsentrasi surfaktan SLS pada seeding. Variasi konsentrasi monomer dan konsentrasi surfaktan di seeding dilakukan agar dapat dihasilkan polimer core stirena yang berukuran optimal atau lebih dari 100 nm. Polimer core stirena dianalisis menggunakan beberapa variabel, diantaranya persen konversi, ukuran partikel, distribusi ukuran partikel, berat molekul, viskositas dan pH. Karakterisasi polimer core stirena yang dihasilkan, dilakukan dengan menggunakan IR dan DSC. Pada konsentrasi monomer di seeding sebesar 6 % dan konsentrasi surfaktan di seeding sebesar 15% memberikan hasil optimum yaitu polimer emulsi core stirena dengan ukuran partikel 112,6 nm, persen konversi sebesar 82,64 %, dan PDI sebesar 0,089 serta pada konsentrasi monomer di seeding sebesar 12% dan konsentrasi surfaktan di seeding sebesar 25 % memberikan hasil optimum polimer emulsi core stirena dengan ukuran partikel 103,8 nm, persen konversi sebesar 82,17%, dan PDI sebesar 0,089."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30400
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Mangasa
"Proses Ekvtraksi adalah proses perolehan suatu logam berharga secara kimia-meralurgi dengan mernisalz/can bahan sampingannya serra memisahkan logam tersebul dari perserg/awaannya di lialam mineral termasu/c pemurniannya (refinning)- Proses Elcstralcei ini berbeda dengan proses pemurnian byih lagam. Dimana pada proses pemurnian byih Iogam hanya meningkatkan lcadar b§ih Iogam dengan memisahkan secara p/risik. Dengan demilcian sgfat-syhl bgjilz Iogam dari pemurnian inf ridak berbeda sam sama fain. Lain halnya dengan melalurgi eksrra/div, dfmana terjadi perubahan sg/'at dari ba/:an awal terhadap produk ak/air.
Proses E/cstraksi Mg0 dari dolomit diawali dengarz crushing sampel dengan ukuran I hingga 2 cm, /femudian sampel dilakalsinasi unluk mendckompsisikan Ca,Mg(CO3)g menjadi senyawa Mg0 dan Ca0. Sampel hasi/ kalsinasi awal kemudian di slalcing. Endupan hasil slaking kemudian mengalami proses Ieahing. Filrral proses leaching kemudian dllpfsahkan dari erldapunnya, dimana bagian yang dzperlu/Zan untu/C prose.; seianjulnya adalah endapan Mg(0PU2. Proses yang rem/chir adalah kalsinasi a/(hir fer/zadap endapan Mg(OI~D2, dirnana ada proses ini dilakukan dengarz variasai tempera/ur dan waktu kalsinasi Variabel temperatur yang diguna/can adala/1 300 °C, 400 °C, 500 °C, 600 ?C dengan waklu ka1.vinasima.s'ing masing I jam. Sedcmgkan pada korldisi kedua, difaku/Can variasi wakru kasinusi I jam, 2 jam, 3 jam dan -Ijam dengan lemperalur kalsinasi 600 "C.l?roduk akhir hasil kalsinasi ak/:ir ini adalah senyawa MgO.
Dari hasi/ pengujian didaparhm bahwa peningkaran temperarur pada kalsinasi ak/fir akan menyebab/can penurunan /radar MgO, dan peningkatan wa/:tu ka/sirius! ukhir akan menyebablam penunmana kadar MgO.
Sebanya/< 12 gram do/omit mental: akan rlrenghasilkan .vekilar 7 gram dolmnit kalsin (haul kalsinasi awful). Dari penelitian ini, sebanyak 5 gram sampcf dolomil knlsin akan mengfrasilkan produk ak/1ir 2 gram MgO. Dolomii mental: dengan kadar Mg() 28,33%_ .vetefa/1 lcalsmasi awal akfm memiliki kadar Mg() .~rebe.sar 3/ ,I 5% dan nzcmiliki kudur Mg() sebesar 75_49% pacla produk akin:-_ jadi dalam pr0.s'e.s' ekstruksi ini lefj;1adipe;1i:zgkarr1n kadar Mg 0 .xebemr 42 I 6%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Syah Putri
"Variasi konsentrasi monomer metil metakrilat (MMA), surfaktan natrium lauril sulfat (SLS) dan inisiator ammonium persulfat (APS) dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap ukuran pertikel, persen konversi dan indeks polidispersitas dan menghasilkan ukuran pertikel polimer 100-200 nm. Terjadinya polimer MMA dibuktikan dengan spektrum IR dan nilai Tg. Nilai Tg homopolimer yang diperoleh sebesar 100,070C. Kenaikan monomer, insiator APS dan surfaktan akan menaikkan persen konversi dan indeks polidispersitas.
Konsentrasi surfaktan yang kecil dengan kenaikan konsentrasi inisiator APS dan MMA maka akan memperbesar ukuran pertikel. Pengaruh kenaikan konsentrasi monomer dan inisator pada konsentrasi maksimum, maka ukuran partikel yang diperoleh sebesar 100,2 nm, PDI 0,717 dan persen konversi 89,5%. Variasi surfaktan SLS terkecil sampai 1 CMC diperoleh ukuran pertikel 96,27 nm, PDI 0,074 serta persen konversi sebesar 96,27%. Ukuran pertikel terbesar yang dihasilkan berukuran 116,8 nm dengan PDI 0,153 dan persen konversi 95,08%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30372
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dianafitri R.
"Telah dilakukan studi kinetika pembentukan fasa MgO hasil dekomposisi dari mineral dolomit alam menggunakan teknik sinar-x. Mineral dolomit yang dipelajari memiliki struktur formula CaMg(CO3)2. Hasil DTA menunjukkan dekomposisi fasa mulai terjadi pada suhu 400 0C menjadi CaCO3 dan MgO dan stabil sebagai fasa campuran antara CaO dan MgO pada suhu > 7500C. Penentuan fraksi volum fasa terdekomposisi dilakukan menggunakan teknik kuantitatip XRD perbandingan langsung (direct comparison) berdasarkan ratio intensitas total dari puncak difraksi masing-masing fasa. Ratio R-value masing-masing fasa hasil dekomposisi diperoleh secara eksperimental melalui pengujian material sintetis berupa campuran fasa yang sama dengan material penelitian.
Berdasarkan ratio R-value yang diperoleh dengan cara ini, berhasil ditentukan fraksi volum fasa terdekomposisi dari material penelitian sebagai fungsi suhu dan waktu. Kinetika dekomposisi fasa diasumsikan mengikuti persamaan Johnson-Mehl-Avrami sehingga dari studi komprehensif tentang dekomposisi fasa dari mineral dolomit berhasil dibangun Time Temperature Transformation Diagram untuk mineral dolomit untuk rentang suhu 400-750°C.
Studi kinetika pembentukan MgO ini menyimpulkan bahwa proses ekstraksi MgO dari dolomit dimulai dengan pemanasan pada suhu efektif 750°C selama 90 menit. Besarnya energi aktivasi yang dibutuhkan untuk mentranformasikan fasa MgO adalah 378,68 kJ/mol. Dari proses ekstraksi MgO melalui hidrasi dan karbonisasi terhadap dolomit pasca pemanasan pada suhu efektif tersebut telah diperoleh material ekstraksi berupa serbuk MgO dengan tingkat kemurnian ~ 95 wt.%. Sedangkan tingkat pencapaian hasil (yield) dari proses adalah ~ 76 wt.%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>