Ditemukan 20425 dokumen yang sesuai dengan query
Dyah Falupi
"Film polivinil alkohol (PVA) yang diberi aditif Fe2O3 dideposisikan pada substrat berelektroda. Struktur elektroda substrat berupa interdigital resistif dengan material elektroda terbuat dari film tembaga (Cu) yang dilapis dengan film perak (Ag). Untuk menghasilkan ikatan silang polimer PVA, digunakan inisiator Ammonium Peroksidisulfat (APS). Efek konsentrasi aditif Fe2O3 diteliti untuk menentukan komposisi film yang optimum jika digunakan sebagai sensor RH. Film yang sudah didepositkan dengan metode dip - coating, dikarakterisasi dengan menggunakan RCL–meter Fluke PM6306 di dalam kamar yang kondisi kelembabannya dikontrol dengan menggunakan larutan jenuh garam. Tegangan trigger yang digunakan adalah 1,00 volt untuk karakterisasi frekuensi dimulai dari 1 kHz - 1 MHz. Penambahan Fe2O3 dapat memperbesar sensitivitas film terhadap kelembaban secara signifikan. Konsentrasi Fe2O3 0,20 gram memberikan sifat sensing RH yang optimal. Mekanisme deteksi molekul H2O dari masing-masing komponen penyusun film yang menyumbangkan perubahan impedansinya akan didiskusikan. Pengaruh dari frekuensi triger dan komposisi Fe2O3 yang telah dipreparasi dan fabrikasi sensor juga telah diteliti. Hasil karakterisasi pengukuran Frekuensi mempengaruhi nilai impedansi. Untuk penggunaan sebagai sensor, pengukuran terbaik dilakukan pada frekuensi yaitu 1 kHz.
Film polyvinyl alcohol (PVA) by the additive Fe2O3 berelektroda deposited on the substrate. Structure electrode substrate resistive material such interdigital electrodes made from the film of copper (Cu) laminated film of silver (Ag). To produce crosslinking of the polymer PVA, used initiator Ammonium peroxydisulfate (APS). Effect of Fe2O3 additive concentration studied to determine the optimum composition film when used as a sensor RH. The film that has been deposited by the method of dip - coating, characterized by using RCL-meter Fluke PM6306 in humid condition the room be controlled by using saturated solution salt. Trigger voltage of 1.00 volts is used to characterize the frequency starting at 1 kHz - 1 MHz. The addition of Fe2O3 can increase sensitivity to moisture significantly movie. Fe2O3 concentration of 0.20 gram provides optimal RH sensing properties, H2O molecule detection mechanism of each constituent film donated impedance changes will be discussed. The influence of the frequency and composition of Fe2O3 that triger has been prepared and fabrication of sensors have been investigated. The results of the measurement frequency characterization affect the impedance value. For use as a sensor, the measurement is best done at a frequency of 1 kHz."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29122
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdul Rahman Saleh
"Telah dibuat sensor kelembaban relatif (RH) menggunakan bahan polimer Polivinil Alkohol (PVA) yang diberi tambahan variasi komposisi bahan oksida keramik Fe2O3 yang berguna untuk mengetahui sifat dari perpaduan antara bahan polimer dengan keramik dan penambahan NaCl pada komposisi Fe2O3 tertentu untuk menurunkan impedansi dari sensor yang dibuat . Untuk meningkatkan stabilitas sensor digunakan Ammonium PeroxydiSulfat (APS) sebagai inisiator pembentuk jaringan cross-link. Pembuatan sensor dilakukan dengan metode pencelupan (dip-coating) pada Printed Circuit Board (PCB) yang terlebih dahulu dilapisi dengan logam perak (Ag) sebagai elektroda. Karakteristik sensor diukur pada ruang tertutup. Digunakan bermacam-macam larutan garam jenuh yang bisa menghasilkan kondisi kelembaban relatif tertentu. Pengukuran sifat listrik film dilakukan pada tegangan 1 V dengan frekuensi dari 1 kHz hingga 1 MHz pada setiap modul sensor yang telah dibuat. Dengan memvariasikan komposisi Fe2O3 didapati bahwa makin tinggi konsentrasi Fe2O3 pada substrat maka nilai impedansi makin naik dan didapati bahwa dengan penambahan NaCl dapat menurunkan impedansi sensor. Frekuensi yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda pada sifat listrik sensor (impedansi, kapasitansi, resistansi). Untuk hasil terbaik sebagai sensor RH mengacu pada karakteristik sifat listriknya ada pada komposisi PVA + Fe2O3+ NaCl + APS = 1 gram + 5 gram + 0.08 gram + 0.08 gram dan dengan menggunakan frekuensi 1 kHz. Film dengan PVA menunjukkan sensitivitas yang baik terhadap kelembaban pada kondisi RH 50 - 80%. Film menjadi stabil terhadap waktu dengan menambahkan oksida keramik Fe2O3.
A sensor of Relative Humidity has been made by means of polymer PVA which was added with variation of ceramic oxide Fe2O3 composition. It is beneficial to comprehend the nature of combination of poliyner and ceramic oxide and adidition of NaCl to certain Fe2O3 compostions to lower th sensor's impedance.To increase the sensor stability, APS has been used as initiator to form a cross-link.The sensor manufacturing was done by dip-coating methode on PCB which was firstly coated with Ag as the electode. The senso characteristic wa measured in a close chamber.Many kind of satured salt solution were used so that it could create a particular condition if relarive humidity. The measurement of the nature of film electricity as done at 1 V ac with fraquency ranged from 1 KHz to 1 MHz for each sample. Varying the Fe2O3 composition, research revealed that the higher the impedance, it was due to the hithg impedance of Fe2O3. The experiment showed that addition if NaCl could lower the sensor impedance. The frequency given exerted different effect to the sensor's electric properties (impedance , capacitance, resistance).The best result for the RH sensor was obtained from its electric properties composition of PVA+ Fe2O3 + NaCl+APS = 1 gram + 5 gram + 0.08 gram + 0.08 gram and by means of frequency 1 KHz. PVA film showed good sensitivity to humidity for RH 50 - 80%. Films appeared to be stable with time by adding ceramic oxide Fe2O3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20328
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dena Wulandari
"Film komposit PVA-TiO2 telah berhasil dipreparasi dan dideposisi di atas substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu/Ag dengan metode dip-coating. Film dikarakterisasi dengan RCL meter di dalam chamber yang kondisi kelembabannya diatur menggunakan larutan jenuh garam. Penambahan TiO2 dapat memperbesar sensitivitas film terhadap kelembaban secara signifikan. Konsentrasi TiO2 50% memberikan sifat sensing RH yang optimal. Mekanisme deteksi molekul air dari masing-masing komponen penyusun film yang menyumbangkan perubahan impedansinya akan didiskusikan. Pengaruh dari frekuensi triger, efek penuaan dan reprodusibilitas preparasi dan fabrikasi sensor juga telah diteliti."
2006
SAIN-11-3-2006-20
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2007
S29353
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yayuek Tugiyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S29337
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dena Wulandari
"Film komposit PVA-TiO2 telah berhasil dipreparasi dan dideposisi di atas substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu/Ag dengan metode dip-coating. Film dikarakterisasi dengan RCL meter di dalam chamber yang kondisi kelembabannya diatur menggunakan larutan garam jenuh dengan frekuensi 1-1000 kHz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TiO2 dapat memperbesar sensitifitas film secara signifikan. Pengaruh kadar PVA-TiO2 dengan memvariasikan kadar TiO2 terhadap PVA menunjukan bahwa semakin tinggi kadar TiO2 impedansi film semakin rendah. Mekanisme deteksi molekul air yang menyumbangkan perubahan impedansinya akan didiskusikan. Berdasarkan karakterisasi sensor didapatkan bahwa kadar PVA:TiO2 = 1:2 memberikan sifat sensing RH yang optimal. Pengaruh frekuensi terhadap hasil pengukuran impedansi menunjukan bahwa pada kelembaban rendah, semakin tinggi frekuensi maka respons impedansi semakin kecil dan sebaliknya pada RH menengah – tinggi, impedansi sensor semakin kecil dengan ditambahnya frekuensi. Dari hasil aging process selama rentang waktu 0-100 hari terlihat bahwa pada kondisi RH yang rendah tidak dijumpai perubahan impedansi yang berarti, sedang pada RH tinggi impedansi film turun terhadap waktu. Hasil percobaan ini diperkuat dengan uji reproduksibilitas yang menunjukan kondisi kritis pada RH tinggi."
Depok: [Universitas Indonesia, ], 2006
T20912
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2006
S29226
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Windy Resmana
"Sebuah instrumen untuk memfasilitasi pengukuran waktu respon modul sensor RH berbasis PC telah berhasil dibangun. Instrumen ini dibangun dengan komponenkomponen yang saling terhubung, yaitu DAQ eksternal, signal generator, dan rectifier. Komponen-komponen tersebut terhubung ke sistem sensor yang di dalamnya terdapat sensor RH SHT11 dan sebuah modul sensor RH dengan meletakkan sebuah larutan garam jenuh sebagai RH referensi di dalam sebuah chamber tertutup. Untuk mempermudah pengendalian dan monitoring maka digunakan PC sebagai antarmuka bagi user. Pada PC digunakan software Visual Basic untuk mengontrol dan memonitor sistem. Selain itu penggunaan PC dapat mempermudah dalam menampilkan hasil pengukuran nilai impedansi (Z) dan RH dari sensor yang digunakan, kemudian langsung tersimpan dalam database. Melalui PC, konfigurasi sistem atau parameter setting dapat dipilih berupa nilai tegangan (V) dan frekuensi (f) tertentu sebagai output dari signal generator yang dijadikan input bagi modul sensor RH. Sebagai sistem akuisisi data digunakan sebuah DAQ eksternal, yaitu LabJackU12. Proses kalibrasi dilakukan di dalam sebuah chamber yang telah diisi larutan garam jenuh. Pengukuran yang dilakukan terhadap sensor adalah pengukuran nilai impedansinya. Dari hasil pengukuran, dilihat perubahan nilai impedansi tersebut terhadap perubahan nilai RH dalam fungsi waktu, kemudian diukur waktu responnya. Hasil pengujian menunjukkan instrumen ini berhasil melakukan pengukuran nilai impedansi sensor dan menampilkan hasil pengukuran tersebut secara real time pada monitor PC. Waktu respon dari modul sensor RH yang digunakan, dari penelitian diperoleh 129s. Waktu ini sudah cukup baik untuk tipe modul sensor ini. Penggunaan PC diharapkan dapat menjadikan proses pengukuran akan menjadi lebih efektif dan mudah seperti yang diharapkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29121
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Santi Ratna Wijaya
"Sensor kelembaban relatif atau RH (Relative Humidity) tipe resistif berbasis film Polyvinil Alkohol (PVA) telah dikembangkan. Pelapisan dilakukan dengan cara dipcoating pada substrat berstruktur elektroda dari film Cu-Ag. Film yang telah didepositkan dikarakterisasi dengan menggunakan RCL meter di dalam chamber atau ruang yang kondisi kelembabannya dikontrol dengan menggunakan larutan jenuh garam. Preparasi sensor dilakukan dengan menggunakan dua film sebagai material sensitifnya yaitu PVA yang didoping dengan menggunakan NaCl (sodium klorida) dan film komposit PVA-Fe2O3 yang didoping dengan NaCl. Penambahan NaCl dilakukan dengan tujuan menambah konduktivitas PVA yang terlalu rendah. Penambahan Fe2O3 dapat memperbesar sensitivitas film terhadap kelembaban. Penambahan APS (ammonium peroksidisulfat) dilakukan untuk meningkatkan kestabilan tekstur film. Stabilitas sensor terhadap waktu dan reproduksibilitas sensor film diujikan selama 60 hari. Kestabilan sensor dipresentasikan dengan pengukuran impedansi, resistansi, dan kapasitansi film terhadap kelembaban. Pengaruh elektrolit, metal okside, dan APS menambah sensitivitas sensor terhadap perubahan kelembaban dan lebih meningkatkan kestabilan film. Reproduksibilitas sensor terhadap kondisi penyimpanan menunjukkan hasil lebih baik pada sensor yang tersimpan di dalam desikator kedap udara dibanding sensor di udara terbuka."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29120
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syafri Erizon
"Film komposit sensitif kelembaban PVA-PEO dan TiO2 yang dideposisikan pada substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu yang dilapisi Ag telah berhasil dipreparasi. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari film PVA. Fabrikasi film PVA-PEO-TiO2 menggunakan teknik dipcoating. Amonium peroksodisulfat (APS) digunakan sebagai insiator untuk crosslinking PVA. Film yang dimodifikasi telah dikarakterisasi sifat-sifat mekanik, struktur dan sifat listriknya. Parameter fabrikasi yang ikut diteliti berupa tebal film yang divariasi dengan cara difabrikasi secara berlapis dan pengaruh konsentrasi TiO2. Penambahan PEO sebesar 40,0 mg pada film PVA dapat menurunkan tingkat swellingnya sebesar 10% dan meningkatkan nilai fraksi gel sebesar 30% relatif terhadap tingkat swelling dan nilai fraksi gel film PVA sendiri. Perubahan sifat ini dapat meningkatkan stabilitas mekanis film. Perbaikan sifat ini diduga disebabkan karena terjadinya IPN antara PVA dengan PEO. Pengujian dengan FTIR menunjukan bahwa penambahan PEO maupun TiO2 tidak merubah spektrum film PVA. Hasil ini berarti antara PVA dengan PEO maupun TiO2 tidak terjadi ikatan kimiawi. Sedangkan topografi film yang diamati melalui SEM menunjukan TiO2 tersebar pada permukaan dan di dalam film PVA-PEO.
Karakterisasi listrik dilakukan dengan meneliti hubungan antara perubahan impedansi film komposit PVA-PEO-TiO2 terhadap perubahan kelembaban relatif menggunakan RCL-meter. Penambahan TiO2 sebesar 1000 mg (96% relatif terhadap massa PVA-PEO) sebagai modifikator memberikan efek penurunan nilai impedansi film sebesar empat orde pada kondisi RH tinggi, sehingga film komposit lebih sensitif. Sifat sensitif kelembaban film komposit ini dipengaruhi oleh frekuensi ukur, tebal film dan massa modifikator. Frekuensi ukur 1 kHz dan massa modifikator 1000 mg menghasilkan sifat listrik dan sifat sensitif kelembaban yang paling baik untuk film komposit PVA-PEO-TiO2. Uji pengaruh lapisan film menunjukkan, film komposit dengan variasi tebal satu lapis memiliki sifat sensing yang lebih baik, sedangkan film PVA dan film PVA-PEO memiliki sifat sensing yang baik pada kondisi film tiga lapis. Sifat sensitif kelembaban film komposit PVA-PEO-TiO2 diduga merupakan sumbangan dari sifat sensitif PVA dan TiO2.
Sifat sensitif PVA dimungkinkan karena sifatnya yang hidrofilik. Gugus OH pada rantai molekul PVA dapat menangkap molekul air, sehingga perubahan orientasi dipol air dapat diamati efeknya dengan menggunakan signal ac. Perubahan sifat sensing dari film karena modifikasi TiO2 diduga muncul saat preparasi film. Saat preparasi diduga APS telah menyebabkan partikel TiO2 mempunyai kemampuan kemisorbsi terhadap molekul air sehingga saat film berfungsi sebagai material sensitif terhadap kelembaban, permukaan partikel-partikel TiO2 telah dipenuhi oleh molekul-molekul air yang terkemisorbsi. Selanjutnya molekul-molekul air di udara akan berikatan secara fisisorbsi dengan molekul-molekul air yang ada dipermukaan partikel TiO2 sehingga menyebabkan penambahan sifat sensitif dari film komposit tersebut. Reproduksibilitas fabrikasi film diuji dengan melakukan dua kali preparasi dengan menggunakan dua wadah dan perubahan sifat listrik karena efek penuaan selama 60 hari memberikan hasil yang cukup stabil yang bersesuaian dengan hasil dari uji mekanis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21403
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library