Ditemukan 165618 dokumen yang sesuai dengan query
Rixson, Leons
"Mesin Berkas Elektron adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk mempercepat partikel - partikel bermuatan yang diarahkan pada suatu arah tertentu. Meskipun teknologi MBE berkembang terus, sistem kendali tegangan tinggi dan arus berkas elektron pada panel kontrol MBE GJ - 2 masih dilakukan secara manual. Guna peningkatan efisiensi dan kualitas bahan radiasi, penggunaan alat bantu otomatis pada sistem kendali tersebut merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan layanan iradiasi. Atas dasar inilah diadakan penelitian untuk mengembangkan sebuah sistem simulasi yang berbasiskan mikrokontroller 89S51 untuk digunakan dalam pengendalian putaran tegangan tinggi dan arus berkas.
Metode pengontrolan tegangan tinggi dan arus berkas mengunakan motor stepper, dengan pengolahan data yang disesuaikan dengan kondisi real di lapangan. Data yang ditampilkan berupa tampilan 7-segment dan Ampermeter analog. Program yang dibuat dalam mikrokontroller ini layak untuk diimplementasikan pada sistem sesungguhnya (di lapangan) karena data-data dari setiap sensor dapat langsung di ubah oleh ADC, untuk selanjutnya diproses oleh mikrokontroller untuk mengontrol tegangan tinggi dan arus berkas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S29103
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Toto Heryanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S28652
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Endang Iriawan
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ridwan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S28650
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suharyati
"Telah dilakukan pengukuran PDD untuk berkas elektron 12 dan 16 MeV pada fantom akrilik homogen menggunakan TLD. Selanjutnya disisipkan material inhomogen untuk mengetahui perubahan PDD berupa rongga, almunium sebagai simulasi tulang dan gabus sebagai simulasi jaringan paru. Hasil pengukuran menunjukkan PDD dalam akrilik relatif lebih rendah dibandingkan pengukuran dalam air. Jangkauan praktisnya berbeda 8,4% untuk berkas 12 MeV dan 5 % untuk berkas 16 MeV. Pergeseran jangkauan praktis akibat rongga sebesar 37% untuk 12 MeV dan 31,5% untuk 16 MeV. Pergeseran jangkauan praktis akibat material tulang sebesar 20,3% untuk 12 MeV dan 21% untuk 16 MeV.
A PDD measurement of 12 and 16 MeV electron beams has been done using TLDs in homogeneous acrylics phantom. An inhomogeneous material inserted between homogeneous phantom performed an air cavity, alumunium as bone simulation and cork as lung tissue simulation, to measure perturberation on PDD. The result shows PDD in acrylics relatively lower than in water. Practical range diffrences is 8,4% for 12MeV and 5 % for 16 MeV. Practical range shifted caused by air cavity is 37% for12 MeV and 31,5% for 16 MeV. Practical range shifted caused by bone material is 20,3% for 12 MeV and 21% for 16 MeV."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20862
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
M. Syahrul Ulum
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Choirul Anam
"Telah dilakukan studi kontaminasi elektron pada berkas foton 6MV pesawat Linac Elekta SL15 menggunakan simulasi Monte Carlo. Pemodelan kepala Linac menggunakan program BEAMnrc, analisis phase space file menggunakan program BEAMDP dan perhitungan dosis radiasi dalam phantom air menggunakan program DOSXYZnrc. Dalam simulasi ini, energi awal elektron yang optimum adalah 6.3 MeV, dan intensitas radialnya memiliki FWHM 1.0 mm karena diketahui paling sesuai dengan pengukuran. Dalam simulasi diperoleh, semakin besar ukuran lapangan radiasi, dosis kontaminasi elektron mengalami kenaikan. Pada kedalaman 1.0 mm dan ukuran lapangan radiasi 5x5, 10x10, 20x20, 30x30, dan 40x40 cm2, dosis kontaminasi elektron secara berurutan sebesar 3.71, 5.19, 14.39, 18.97 dan 20.89%. Semakin ke dalam, dosis kontaminasi elektron semakin berkurang dan pada kedalaman 15 mm, kontribusinya hanya sekitar 1%. Kontaminasi elektron terutama dihasilkan oleh udara antara Linac dan fantom, mirror dan flattening filter. Bagian lain dari kepala Linac, hanya memberikan kontribusi yang kecil.
Study on electron contamination for 6 MV photon beams from Elekta SL15 linac by using Monte Carlo simulation has been done. The linear accelerator head was simulated by BEAMnrc code and the phase-space file then was analyzed by BEAMDP, while the absorbed dose in water phantom was calculated using DOSXYZnrc code. In this simulation, the optimal initial electron beam parameters were 6.3 MeV in energy and 1.0 mm in FWHM (full width at half maximum) on the radial intensity distribution. They were found to be in good agreement with the measured data. It was obtained in this reasearch that the electron contamination increases as the field size increases. At 1.0 mm in depth and the field size 5x5, 10x10, 20x20, 30x30, and 40x40 cm2, the dose from electron cotamination respectively 3.71, 5.19, 14.39, 18.97 and 20.89%. The electron contamination decreases with depth. At 15 mm in depth, the contribution of electron contamination is about 1%. The electron contamination is mainly produced from air volume between the linac head and water phantom, mirror and flattening filter. The other parts of linac head only give small contribution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29121
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"The aim of this study is to recognize the process of flue gas treatment from the coal burning in a steam power plant system. The coal burning will produce flue gas that containts SOx and NOx that can cause acid rain which is not safe for envieronment..."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Arjuna Awal Syah Putra
"Mesin milling adalah mesin yang mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena mesin ini mampu menghaluskan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin ini dikendalikan oleh mikrokontroler yang akan mengatur proses pembentukan benda sesuai dengan profil yang diinginkan. Terdapat beberapa input profil yang diinginkan, pemilihan dilakukan melalui keypad yang akan ditampilkan di LCD. Mesin ini akan bekerja secara otomatis dan bergerak berdasarkan sumbu x, y, dan z.
Milling machine is a machine that could handle more task than other tools machine. It`s because this machine is able to refine work object into a desirable dimension. This machine was being controlled by microcontroller that will arrange figuration object process based on desirable profile. There were some desirable profile input, the selection of desirable input could be done by pressing the keypad that will appear in LCD. This machine will work automatically and move based on x, y, and z axis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1061
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library