Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
"Lapangan panasbumi Delta terletak di ujung Sesar Semangko. Ditinjau dari
struktur geologinya, lapangan panasbumi ini berada pada daerah depresi berupa
struktur graben. Manifestasi yang muncul ke permukaan diduga berasal dari fluida
hidrotermal yang mencirikan keberadaan zona upflow yaitu fumarol, solfatara, mata
air panas bertipe acid sulphate water dan penyebaran alterasi yang ada di permukaan.
Berdasarkan interpretasi data Magnetotelurik dan Gravitasi didukung oleh data
geologi, geokimia, geofisika dan data sumur, diperkirakan reservoar panasbumi
daerah ini berada pada kedalaman > 1000 m dari permukaan dengan temperatur >
200°C. Reservoar ini bertipe fracture geothermal system yang bermula dari bagian
selatan kaki Gunung Ruta. Lapisan penudung reservoar (clay cap) dimodelkan
terpisah oleh suatu zona resistif yang resistivitasnya bernilai 600 – 1200 ohm.m,
menjadi blok utara dan blok selatan. Clay cap ( resistivitas < 20 ohm.m ) blok utara
terbentuk di dalam graben dan clay cap blok selatan terbentuk dekat permukaan
sedangkan zona resistif dimodelkan berada di struktur horst yang memisahkan clay
cap tersebut. Zona resistif tersebut diduga merupakan sisa instrusi dasit yang sudah
tidak aktif yang berasal dari Gunung Duta. Disimpulkan terbaginya clay cap blok
utara dan blok selatan yang terpisah menyebabkan munculnya indikasi zona upflow
yang terpisah. Luasan zona upflow blok utara sekitar 10 km2 sedangkan blok selatan
mempunyai luas sekitar 22 km2. Untuk pengeboran lebih lanjut direkomendasikan
dilakukan di daerah upflow tersebut, yaitu di sekitar G. Ruta dan di daerah G. Tri."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rangga Zanuar
"Tujuan Penelitian:
1. Mempelajari proses akuisisi data metode magnetotellurik secara langsung di lapangan
2. Mempelajari lebih dalam karakteristik objek yang mengandung potensi panasbumi
3. Mempelajari lebih dalam prosedur pemrosesan dan pemodelan data metode magnetotellurik
4. Memodelkan penampang resistivitas batuan sistem panasbumi secara 2-dimensi dengan metode magnetotellurik
5. Menggambarkan model konseptual sistem panasbumi dibantu dengan data pendukung untuk mengetahui keberadaan daerah up flow dan out flow."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29366
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryanto
"Daerah Rabau Hulu, Kalan, Kalimantan Barat merupakan daerah potensial uranium yang telah dieksplorasi secara detil dengan berbagai metode. Metode tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dapat diterapkan dalam eksplorasi deposit uranium yang mineralisasinya berasosiasi dengan mineral sulfida. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sebaran deposit uranium dan litologi batuan di daerah penelitian. Deposit uranium di daerah Rabau Hulu pada umumnya berasosiasi dengan sulfida, turmalin, dan terdapat dalam batuan favourable. Indikasi mineralisasi uranium dijumpai dalam bentuk-bentuk tidak teratur dan tidak merata yang terdiri atas mineral uraninit, pirit, kalkopirit, pirhotit, molibdenit, dan ilmenit. Pengambilan data menggunakan konfigurasi dipole-dipole pada area sekitar 36 hektare, terdiri atas 46 lintasan dengan panjang + 425 m. Pengambilan data polarisasi terinduksi dalam kawasan frekuensi dengan titik dan lintasan yang sama dengan data tahanan jenis. Pengolahan data menghasilkan nilai tahanan jenis dan faktor logam yang selanjutnya dibuat penampang 2 dimensi. Penentuan nilai tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan dengan mengkorelasi data sumur bor dengan hasil pengolahan data. Tahanan jenis pada zona deposit uranium bernilai kurang dari 2.000 Ωm dan nilai faktor logamnya lebih besar dari 90 mho/m. Zona deposit uranium ini semakin meluas seiring dengan kedalaman. Distribus deposit uranium berarah barat daya?timur laut dan berbentuk lensa."
Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2015
660 EKSPLOR 36:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nugroho Putranto
"Salah satu metode pemodelan reservoar untuk karakterisasi reservoar adalah pemetaan distribusi hidrokarbon reservoar seperti gas dengan seismik inversi menggunakan parameter elastik batuan sebagai parameter inversinya. RAKA field ditemukan sekitar tahun 1980 terdapat tiga formasi Belut, Gabus dan Arang. Formasi Arang adalah salah satu formasi penghasil gas dengan tipe reservoar batu pasir, dengan rata-rata ketebalan 70 ft pada lingkungan pengendapan terrestrial (low sinuousity channel) ke transitional lacustrinal deltaic system. Salah satu metodologi untuk memodelkan distribusi spasial dari properti reservoar adalah menggunakan elastik impendansi. Elastik impendasi merupakan kesamaan dengan AI untuk data non zero-offset dapat ditunjukkan dengan fungsi yang disebut elastik impedansi (EI). Fungsi ini merupakan generalisasi dari akustik impedansi untuk sudut datang yang bervariasi yang memberikan konsistensi dan kerangka kerja untuk mengkalibrasi dan menginversi data non zero-offset seismik seperti yang dilakukan AI pada zero-offset. Detail yang diinterpretasikan adalah formasi Arang pada struktur horizon top horizon A5_Horz dan bottom horizon A4_Horz. Dari analisa awal hasil ekstraksi RMS amplitudo volume near offset dan far offset menunjukkan adanya anomali AVO. Dengan melakukan cross plot antara AI dan EI normalisasi pada zona A5_Horz dan A4_horz pada data sumur menunjukkan perbedaan gradien antar zona gas dan zona non-HC dan cross over antara AI dan EI dengan penuruan nilai EI juga menunjukkan adanya gas. Pemodelan reservoar dilakukan dengan membandingkan inversi AI pada volume near offset dan inversi EI normalisasi pada volume far offset. Dari perbandingan tersebut didapatkan hubungan antara distribusi gas dengan anomali AVO pada indikasi awal dari ekstraksi RMS amplitudo.

The success of prediction of reservoir modeling is the mapping of hydrocarbon reservoirs such as gas distribution using inversion elastic parameters of rocks. RAKA field found around the year 1980 there are three formations Belut, Gabus and Arang. Formation of Arang is one type of gas-producing formations of sandstone reservoirs, with an average thickness of 70 ft in terrestrial depositional environments (low sinuousity channel) to the transitional lacustrinal deltaic system. One methodology for modeling the spatial distribution of reservoir properties is to use elastic impendance. Elastic impendance is common with accoustic impedance for the non zero-offset data can be shown with the function called Elastic Impedance (EI). This function is a generalization of the acoustic impedance for varying angle which provides consistency and a framework for calibrating and data menginversi non-zero-offset seismic as the AI in the zero-offset. Details are interpreted is the formation of Arang on the horizon structure A5_Horz top and bottom horizon horizon A4_Horz. Initial analysis of the extracted RMS amplitude of the volume of near offset and far offset shows the AVO anomaly. Cross plot wells data of AI and EI normalization in between A5_Horz zone and A4_horz show different gradient gas bearing zone and non-HC bearing zone (background trend) and cross over of AI and EI with low EI values can showing gas present. Then modeling of reservoir is done by comparing the inversion of AI in the volume of near offset and inversion of EI normalization the far offset volume. Comparison of two volume invertion of AI and EI normalization showing the gas distribution showed AVO anomaly at the first indication of the RMS amplitude extraction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T29112
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Sanjaya
"Sesar Besar Sumatra memainkan peran utama dalam permeabilitas sistem panasbumi di lapangan “X”. Jejak Sesar biasanya terlihat di permukaan melalui remote sensing dan pemetaan permukaan, namun adanya aktivitas vulkanik muda dapat menutupi jejak patahan dan membuat tidak semua struktur permukaan dapat teridentifikasi, selain itu kontinuitas jejak sesar dipermukaan kebawah perurmukaan di reservoir ketidakpastian yang besar.
Gabungan interpretasi struktur permukaan berdasarkan data remote sensing, observasi lapangan dengan pengolahan survey geofisika merupakan salah satu pendekatan untuk mengkarakterisasi sesar/distribusi struktur, peta Complete Bouguer Anomaly (CBA) menunjukkan korelasi yang baik dengan zona Sesar Besar Sumatera berarah baratlaut-tenggara yang diinterpretasikan sebagai graben struktur. Integrasi pengolahan gravitasi, geologi permukaan dan data sumur menunjukkan ada beberapa jenis kelurusan struktur di sepanjang zona Sesar Besar Sumatra di lapangan “X”, selain itu, borehole image log menunjukan arah dominan rekahan terbuka yang berbeda dengan trend dari Sesar besar Sumatra yang menunjukan permeabilitas pada lapangan “X” lebih dikontrol oleh rezim ekstensional dari Sesar Besar Sumatra yang relatif memiliki arah utara-selatan. Untuk mengetahui geometri struktur (dipping) dibawah permukaan, hasil interpretasi kelurusan di integrasikan dengan 3D MT model dan 2D gravity model, integrasi model geofisika, geologi dan geokimia menghasilkan model konseptual 3 dimensi pada lapangan “X” yang mencakup lokasi upflow dan outflow, kedalaman dan batas reservoir serta pola dan distribusi permeabilitas yang mengontrol jalur fluida thermal.
Temuan baru pada berbagai tren sesar/struktur di sepanjang zona Sesar Besar Sumatra di Lapangan panasbumi “X” berdasarkan integrasi data remote sensing, geologi, geofisika dan data sumur sangat membantu untuk penggambaran karakterisasi struktur dan pola permeabilitas di Lapangan Panasbumi “X” yang juga penting dan berguna untuk rencana pengembangan terkait strategi lokasi sumur produksi dan injeksi beserta dengan penargetan sumur mengurangi risiko pemboran yang gagal.

The Great Sumatra Fault (GSF) has been identified to play a major role in controlling the permeability of the geothermal system in “X” field. The main trace of GSF is usually visible on the surface through remote sensing and surface mapping, however young volcanic activities may cover the fault traces or not all identified surface structures extend deep into the reservoir hence the structure identification becomes challenging.
Combined surface structure interpretation based on LiDAR data and field observation with Gravity processing is one of the approaches to characterize the fault/structure distribution, Complete Bouguer Anomaly (CBA) map shows a good correlation with NW-SE trending Sumatran fault zone which interpreted as graben structure. An integration of gravity processing, surface geology and well data suggests numerous types of structure lineaments along the major NW-SE GSF zone. In addition, the borehole image log also confirms different direction of fracture trends as compared to GSF zone which indicates older structural setting from the younger GSF zone. Integration of lineament interpretation with 3D MT model and 2D gravity model was conducted to interpret the geometry of fault in the subsurface (dip direction). The integrated of geophysical, geological and geochemistry model generate 3D conceptual model which explain the upflow and outflow location, depth of reservoir and reservoir boundary also permeability pattern which control the hydrothermal fluid pathway of “X” field.
The new finding on numerous fault/structure trend along the GSF zone based on gravity and image log are helpful for the delineation of the extent of the major faults/structures for permeability characterization at “X” field. Moreover, it is important and useful for future development plan related to well targeting strategy in tapping the permeable zone for more effective fracture intersection and reducing the risk of dry hole.
"
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Ferdiansyah
"Daerah Prospek panasbumi "B" terletak di Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Dari data remote sensing diketahui bahwa arah utama dari kelurusan-kelurusan pada daerah panasbumi prospek "B" adalah Baratlaut-Tenggara yang sesuai dengan pola struktur geologi utama dan berhubungan dengan kehadiran manifestasi permukaan. Dari data geokimia diketahui bahwa zona outflow prospek panasbumi "B" berada pada daerah manifestasi mata air panas dan dari plotting ternary diagram Na-K-Mg menunjukkan temperatur reservoar sebesar 220 C. Analisis geofisika dari data gravitasi sebanyak 163 titik pengukuran dan dari data Magnetotellurik sebanyak 58 titik pengukuran menunjukan bahwa lapisan clay cap dengan densitas 2.2 gr/cc memiliki nilai resistivitas sebesar.

Area prospect of B geothermal area is located in Pesawaran, South Lampung District, Lampung. From remote sensing data is known that the main direction of the lineaments in the area of geothermal prospect B is Northwest Southeast in accordance with the pattern of major geological structures and associated with the presence of surface manifestations. From the geochemical data known that the prospects for geothermal outflow zone B in the region of hot springs and the manifestation of plotting Ternary Diagram Na K Mg shows a reservoir temperature of 220 C. Geophysical analysis from gravity 163 data and magnetotelluric 58 data measuring point indicate that the clay cap layer with a density of 2.2 g cc and resistivity of "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T46870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>