Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2000
S28684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Rosintan
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S29179
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rotua Chandra
"Penelitian dilakukan untuk menentukan daerah yang mempunyai potensi biji besi di daerah 'C' menggunakan metode Geolistrik dan Geomagnet penelitian dilakukan di 3 zona daerah yaitu BKS, MAX - 6 dan MAX - 9. Metode magnetik hanya memetakan keberadaan zona struktur dan zona dari batuan yang teralterasi sebagai akibat naiknya fluida hidrotermal dan memanasi batuan di sekitarnya yang menyebabkan perubahan nilai intensitas medan magnet dengan adanya undulasi pada profile magnetik Sedangkan metode Resistivty dan IP dapat memetakan kondisi bawah permukaan dari zona mineralisasi endapan besi. Metode resistvity akan menghasilkan respon yang tinggi terhadap adanya biji besi karena adanya bahan pengotor pada besi sedangkan Metode IP akan memberikan respon high chargeabilty akan adanya biji besi atau zona mineralisasi hal ini dikarenakan IP akan merespon terhadap mineral besi daripada zat pengotor pada besi. Kemudian data Geolistrik dan Geomagnet diolah menggunakan R2D inv full version, surfer 9,magloc dan GeoSlicer - X untuk memudahkan dalam menentukan daerah keberadaan zona mineralisasi biji besi, hasil inverse dari IP dan Resistivty akan dioverlay dan ditentukan nilai dari chargeablity dan resistivty yang paling memungkinan menggambarkan keberadaan biji besi berdasarkan geologi dan sample dari singkapan yang didapat dilapangan yg diuji dilaboratorium. Nilai chargeablity biji besi pada daerah penelitian 30 ms sampai dengan 100 ms dan nilai resistivty dari biji besi dari daerah penilitian 500 ohm - meter sampai 1000 ohm meter.

The study was conducted to determine the areas that have potential for iron ore in the area "C" using geoelectric methods and Geomagnet. The research was conducted in three zones namely BKS region, MAX - MAX 6 and - 9. Magnetic methods simply map the existence of structural zones and zones of alterated rocks as a result of rising hydrothermal fluids and heat around the surrounding rock, which causes changes in the value of the magnetic field intensity in the presence of undulation on the magnetic profile and IP Resistivty. While this method can also map the surface of the mineralized zone b elow the sediment of iron. Resistvity method will produce a high response to the presence of iron ore due to impurities in the iron while the IP method will provide high response chargeabilty the existence of iron ore or mineralized zones. This is because the IP will respond to mineral impurities in iron than iron. Then the data is processed using geoelectric and Geomagnet R2D inv full version, surfer 9, magloc and GeoSlicer - X for ease in determining the presence of mineralized ore zones, the inverse of the IP and will Resistivty dioverlay and determined the value of chargeablity and most allow resistivty describe the existence of iron ore based on geological and outcrop samples obtained from the field who tested laboratory. Chargeablity value of iron ore in the study area 30 ms to 100 ms and resistivty value of iron ore from the area penilitian 500 ohm - ohm meters to 1000 meters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S42035
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The previous research used geomagnetic method on 36 sample located in Mataram with radius 5x5
kms2, have resulted isogram map that clearly indicated extreme magnetic dipole of 70.383,4nT
(03535 '05, 34 " LS ll6`§07?22,8"BT at Karang Kemong) and -26_395,5m" (0ti*'37't5,2" LS
l l 6° 05 'l L6 "BT at Asrama Haji, Jalan Lingkar Selatan). This value has been corrected with IGRF of
45.000nT1 This paper will report the results of advance research to identify the sources of the extreme
geomagnetic anomaly. The method used in this research is making a comparison between geomagnetic
anomaly value and gravity anomaly value (Bouguer anomaly); also the values of geomagnetic anomaly
recorded in several places that have been predicted or proven had mineral/ores potency Besides that, a
geologic prediction will be made based on geo-electric survey at center of positive and negative anomaly.
This research shows that there is correlation between low Bouguer anomaly (l40mGaU and positive
geomagnetic anomaly (70.3 83, 4nT), in the other hand high Bouguer anomaly (1 50mGaU correlated with
positive geomagnetic anomaly (-26.395,5nD. Besides that, the value of geomagnetic anomaly in
Mataram higher than those of other locations that have been predicted or proven had mineral/ores
potency. Geo-electric method applied on bath maximum points of anomaly give a result that the most
probable source of geomagnetic anomaly in Mataram is substructure that contains much fresh water
(highly productive aquifer) or specific stricture of stone with magnetic property that must be studied
intensively.
"
Jurnal Teknologi, 19 (3) September 2005 : 230-237, 2005
JUTE-19-3-Sep2005-230
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Rupiningsih
"Metode self - potensial adalah salah satu metode geofisika yang mengukur potensial alam antara dua titik dipermukaan bumi. Saat ini metode self - potensial sudah banyak diaplikasikan dalam penelitan dibidang lingkungan. Dalam tugas akhir ini, metode self - potensial diaplikasikan untuk menentukan aliran air bawah tanah diwilayah Cisoka, Tangerang. Aplikasi metode self - potensial dalam menentukan aliran air bawah tanah, nilai self - potensial yang terukur dipermukaan merupakan nilai Streaming Potensial (SP) atau Potensial Elektrokinetik (PE) yang ditimbulkan oleh pergerakan air bawah tanah melalui pori - pori atau rekahan - rekahan pada batuan. Dengan menggunakan persamaan sederhana yang dikembangkan oleh Oveerbeek (1952, didalam Kim et al.2004) sebagai model matematik, dan nilai K dan C literatur hasil percobaan laboratorium (Hamzah 2007) sebagai parameter geologi bawah tanah, hubungan antara nilai - nilai SP yang terukur dipermukaan dengan nilai - nilai K dan C lapisan batuan, dapat dimodelkan. Hasil pemodelan fisik dapat diketahui arah aliran air bawah permukaan serta pola sebaran air tanah dilokasi penelitian dan mengetahui langkah antisipasif jika terjadi polusi air tanah dari limbah industri dan air laut.

Self - Potential method is one of qeophysics method to measure natural potential between two points on the surface of ground. At this moment Self - Potential method has many been applied in environmental research. In this final paper, Self - Potential method is applied to determine the flow under ground water in Cisoka sub - district, Tangerang. Application of Self - Potential method in determining the flow of under ground water, the score self - potential which is measured on the surface constitutes the score streaming potential (SP) or electronic potential (EP) caused by the flow of underground water through the crack on the rocks. By using simple equation developed by overbeek (1952, in Kim et al (2004) as the model of math, and score literature of K and C, result of laboratory research (Hamzah 2007) as the parameter underground geology, connection between the scores SP which is measured on the surface with the scores K and C of the aquifer can be modeled. The result of this physical model can be known the direction of flow underground water and spreading pattern of ground water in location research and knowing the anticipation action if it would be happened ground water from industrial waste and sea water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S28400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adang S. Soewaeli
"Dalam rangka pemanfaatan air tanah sebagai air baku untuk memenuhi kebutuhan air, di daerah Tonga dan sekitarnya yang termasuk kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara telah dilaksanakan penelitian air tanah berupa pengukuran geolistrik tahanan jenis. Maksud pengukuran geolistrik adalah untuk menduga penyebaran jenis batuan dan gejala-gejala geologi yang terjadi di bawah permukaan secara lateral dan vertikal berdasarkan sifat listrik batuan. Tujuannya adalah untuk menentukan lokasi pengeboran uji (exploration well) dalam rangka pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air baku. Air tanah yang berupa akuifer dari hasil pengukuran geolistrik mempunyai nilai tahanan jenis antara 0,42-15,00 di dalam endapan pasir. Di gudang logistik dilakukan pengeboran uji sampai 150 m di titik VES.1 untuk air tanah kedalaman 17,00-34,00 m dan lebih dari 70 m, sedangkan Mess di titik VES.9 untuk air tanah kedalaman antara 11,90-52,30 m dan lebih dari 60 m. Ada dua hasil interpretasi untuk nilai tahanan jenis lebih kecil daripada 5 m, bisa akuifer kualitas payau-asin atau berupa lapisan serpih. Sesudah dilakukan pengeboran uji untuk menentukan kuantitas air tanah, perlu dilakukan juga pemompaan uji sumur dan analisis kualitas airnya."
Bandung: Badan penelitian dan pengembangan Kementerian pekerjaan Umum, 2014
620 JSDA 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Beefrhanna Arrasy Busyra
"Kawasan Industri Pulogadung termasuk kawasan yang mengalami pembatasan penggunaan air tanah. Untuk menjaga ketersediaan air tanah dan mencegah eksploitasi yang berlebihan, penting untuk mengidentifikasi potensi air tanah agar pemanfaatannya dapat berlangsung secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik resistivitas dan penerapan hukum archie. Pengukuran geolistrik terdiri dari 4 lintasan menggunakan konfigurasi Wenner karena mampu untuk pengukuran yang lebih dangkal dan memiliki sensitivitas yang baik terhadap variasi resistivitas horizontal, lalu dikaitkan dengan nilai resistivitas dari sampel tanah. Selanjutnya mengukur konduktivitas listrik dari 4 sampel air tanah, untuk menghitung faktor formasi yang diperoleh dari penerapan hukum archie untuk menunjukkan hubungan antara resistivitas batuan yang sepenuhnya jenuh air (resistivitas formasi basah) dengan resistivitas air formasi. Hasil dari pengolahan data mendapatkan nilai resistivitas berkisar 1.72 – 96.2 Ω.m dan nilai F factor berkisar 0- 10 mohs. Untuk mengetahui jenis akuifer dari data resistivitas, kemudian dilakukan korelasi antara penampang 2D resistivitas dengan penampang F factor. Hasil dari korelasi menunjukkan terdapat lapisan akuifer bebas (unconfined aquifer) diduga adanya pasiran yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dengan nilai resistivitas sekitar < 9.64 Ω.m dan kondisi akuifer buruk di lapisan akuifer dengan nilai F factor < 2 mohs. Potensi akuifer menyebar pada kedalaman 5-20 m, dengan sebaran akuifer merata pada lintasan GL24, lintasan GL25 menyebar kearah barat daya, lintasan GL26 dan GL28 menyebar kearah timur laut.

Pulogadung Industrial Estate includes areas that experience restrictions on groundwater use. To maintain groundwater availability and prevent over-exploitation, it is important to identify groundwater potential to sustain its utilization. This research uses the resistivity geoelectric method and the application of Archie's law. Geoelectric measurements consisted of 4 passes using the Wenner configuration because it is capable of shallower measurements and has good sensitivity to horizontal resistivity variations, then associated with the resistivity value of the soil sample. It was further measuring the electrical conductivity of the 4 groundwater samples, to calculate the formation factor obtained from applying Archie's law to show the relationship between the resistivity of fully water-saturated rock (resistivity of wet formation) and the resistivity of formation water. Data processing results obtained resistivity values ranging from 1.72 - 96.2 Ω.m and F factor values ranging from 0-10 mohs. To determine the type of aquifer from the resistivity data, a correlation between the 2D resistivity cross-section and the F factor cross-section is then made. The results of the correlation show that there is an unconfined aquifer layer, suspected to be a sandy layer that can store and drain water with a resistivity value of < 9.64 Ω.m and poor aquifer conditions in the aquifer layer with an F factor value of < 2 mohs. The potential aquifer spreads at a depth of 5-20 m, with the distribution of aquifers evenly distributed on the GL24 track, GL25 track spreads towards the southwest, and GL26 and GL28 track spreads towards the northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taufiq Firnandi
"PT. FCM, di bawah naungan PT. FM, adalah merupakan perusahaan yang memproduksi sepeda, yang sering dikenal dengan nama Sepeda Federal. Divisi Perakitan, tempat dilakukannya penelitian merupakan salah satu divisi yang ada di perusahaan selain divisi permesinan dan pengelasan, dan divisi pengecatan.
Dalam rangka pengalihan sebagian fasilitas pabrik untuk perakitan sepeda motor (Honda), maka kapasitas produksi untuk sepeda Federal ini akan diturunkan dari 450 menjadi 250 unit per hari. Namun demikian perusahaan tidak ingin terlalu banyak menambah tenaga kerja langsungnya, dengan pertimbangan alokasi tenaga kerja pada jalur perakitan sepeda Federal sendiri dirasakan berlebihan, tambahan lagi dengan kapasitas produksi yang akan diturunkan tersebut.
Atas pertimbangan itulah diperlukannya penelitian tentang jumlah kebutuhan tenaga kerja yang optimal pada jalur perakitan sepeda Federal, khususnya untuk kapasitas 250 unit per hari tersebut, agar diperoleh efisiensi yang relatif tinggi. Kelebihan tenaga kerja yang terjadi akan dialokasikan untuk perakitan sepeda motor yang sedang dalam perencanaan.
Dengan menggunakan metode-metode penyeimbangan lintas, dalam hal ini digunakan dua metode sebagai bahan perbandingan, yakni metode Peringkat Bobot Posisi can meme COMSOAL, didapatkan hasil penyeimbangan yang antara lain berupa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, elemen-elemen kerja setiap stasiun kerja, efisiensi, balance delay (tundaan seimbang), dan lain-lain.
Dengan bantuan program komputer (QSOM), hasilnya dapat diketahui bahwa kinerja lintas terpasang pada kondisi awal memang cukup rendah, dan dengan menggunakan metode-metode penyeimbangan lintas seperti tersebut di atas, diperoleh keseimbangan dengan kinenja yang lebih baik, sesuai keinginan perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>