Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Mulyadi Rachmad
"ABSTRAK
Telah dibuat suatu material komposit orthotrapik dari bahan polyester sebagai matrik dan serest ijuk sebagai bahan fillernya. Kekuatan material komposit ditetapkan dengan uji tarik static. Data tersebut dibandingkan terhadap data kekuatan komposit hasil perhitungan. Untuk perhitungan kekuatan komposit dibutuhkan data besaran fisis E dan γ bahan penyusun komposit tersebut.
Oleh karena besaran fisis E dan γ bahan filler belum terdapat dalan buku standar, maka besaran ini terlebih dahulu harus ditetapkan dengan Cara experimen tersendiri.
Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut :
a. Kekuatan mekanik hasil pengukuran lebih rendah data. kekuatan mekanik hasil perhitungan teori, baik untuk variasi sudut arah filler maupun untuk variasi volume fraksi filler.
b. Daya serap netron pada material komposit akan bertambah dengan naiknya volume fraksi bahan filler.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedi Rahayu
"ABSTRAK
Penggwzaan material komposit sangai Iuas di berbafai bidang, aplikasi iiu antara lain kelautan, otomotgf pesawat terbang dan peralatan olah raga.
Penggunaan material komposi! di Indonesia sangat cocok menginga! Indonesia sebagai negara riiaritim dan berilclim tropis dengan lrelembaban yang tinggi sehingga kerusalean akibat lcorosi dan biaya pemeliharaan yang ringgi dapai dihindari. Oleh lcarena ilu perlu dilakukan penelilihrz mengenai pengaruh linglczmgan rerhadap kekuaian mekanis kamposit berpenguat serat.
Proses fabrikasi pada penelitian ini menggunakan hand lay-up method dengan cefakan berbeniulc panel. Resin epolrsi digzmalam sebagai marrik dan sebagai pengual digunalcan sera! gelas ripe E yang mempunyai lcetahanari terhadap Iinglcungan dan lcekuaian impalc yang firzggi.
Pada penelilian ini sampel komposii dielcspos pada Nga lingkzmgan yang berbeda yaita tanpa pereridaman, perendaman air tawar dan perendaman air Iaut.
Semua sampel juga diekspos dengan radiasi sinar ultra violet dan siklus temperatur selama 5 04 jam.
Hasil penelitian menzmjukan bahwa sampel yang dielcfpos pada lingkungan akan mengalami perubahan berar karena absorpsi air. Absorpsi air terbesar terjadi pada sampel yang dieltspos pada perendaman air laur, untuk sample zji iarik dengan peruliahan berat rata-raia 3,1 93% dan sample uji impak 2, 457% Kelmatan tarik tampa perendaman yailu 120,923 N/mmz, /fekualan taril:
perendaman air tawar 94,897 N/mm2 dan kekuatan iarik perendaman air law mencapai 93,974 N/mmz, sedanglfan harga impak tanpa perendaman mencapai 0. 0588 J/m.m2, Harga impak perendaman air tawar 0, 0523 J/mm? dim harga impak perendaman air /auf 0, 0462 J/mmz.
Pengaruh lcombinasi perendaman, radiasi UV dan silclus' lemperatur alcarz menunmlcan kekuaian tarik dan impair, penuranan lrelzuatan tarik dan impalc karena ieqadi degradasi jisik dan kimia slrukrur komposil dengan malrir dominared degradation. Mode perparahan yang dominan akibat pembebanan tarilc dan impair adalah perpatahan iranslaminar dan intralaminar dengan bentuk kegagalan delaminasi, fiber pull-our dan relalc mah-ik

"
2001
S41521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Herman Yuwono
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhlis
"Peningkatan penggunaan material komposit dalam aplikasi bidang teknik menuntut tersedianya material ini dengan sifat mekanik yang tinggi. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan mekanik material komposit adalah dengan mengkombinasikan beberapa jenis penguat (serat) yang dibuat dalam bentuk laminat.
Dalam penelitian ini digunakan kombinasi serat gelas tipe E jenis Chopped Strand Mal (CSA/U dan Woven Roving (WR) dan matriks resin polyester dengan merk dagang DECIJDE PH-164M Serat gelas jenis CSM mempunyai ikalan yang baik dengan resin sehingga dapat mencegah delaminasi, sedangkan sera! gelas jenis WR memiliki kekuatan tarik yang tinggi dalam arah longitudinal. Proses pembuatan sampel dilakukan dengan metode laminasi basah manual. Kemudian dilakukan pengujian tarik dengan menggunakan standar ASTM D 638M untuk diketahui kekuatan tarik. Mekanisme perpatahan yang terjadi akibat beban tarik diamati dengan menggunakan mikroskop optik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik komposit meningkat dengan bertambahnya jumlah Iapisan serat WR. Kekuatan tarik terendah didapat pada komposisi 100% CSM dan kekuatan tarik tertinggi adalah pada komposisi 100% WR. Juga dengan bertambahnya jumiah lapisan serat WR, fraksi volume serat meningkat. Mekanisme perpatahan yang terjadi pada komposir akibat pembebanan tarik merupakan gabungan perpatahan pada serat, perparahan pada matrike, retak matrik dan delaminasi. Lapisan serat CSM cenderung mengulami pemisahan serat setelah menerima beban tarik, sedangkan pada lapisan serat WR proses delaminasi merupakan mekanisme perpatahan yang dominan terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Aria Putra
"Penggunaan komposit sebagai material baru telah mencakup pada bidang yang amat luas seperti pada bidang automotif, kelautan, luar angkasa dan lain sebagainya. Pada penerapannya kekuatan mekanis material komposit sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungannya, khususnya setelah temperatur melewati temperatur transisi gelas (Tg).
Dalam penelitian ini akan diamati pengaruh temperatur terhadap kekuatan mekanis material komposit. Material komposit yang digunakan adalah komposit serat gelas/poliester dengan metode pembuatan laminasi basah manual. Sera gelas yang digunakan yaitu kombinasi serat gelas tipe E jenis Chopped Strand Mat (CSM) dan Woven Roving (WR), dengan susunan 3CSM-WR-3CSM-WR-2CSM, sedangkan matriks yang digunakan yaitu resin poliester. Terhadap material dilakukan pemanasan selama 120 menit dengan variasi temperatur 60C, 80C, dan 100C kemudian didinginkan di udara terbuka. Sebagai pembanding beberapa komposit tidak dipanaskan. Kemudian dilakukan pengujian tarik (ASTM D 638), pengujian tekan (ASTM D 695), dan pengujian lentur (ASTM D 790). Pengujian tersebut dilakukan pada temperatur ruang. Mekanisme perpatahan yang terjadi akibat pembebanan diamati dengan menggunakan mikroskop optik.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan naiknya temperatur pemanasan maka kekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit serat gelas/poliester mengalami penurunan. Kekuatan tekan komposit serat gelas/poliester lebih rendah dibanding kekuatan tariknya untuk setiap temperatur pemanasan. Perpatahan yan terjadi akibat pembebanan tarik cenderung bersifat getas dengan terjadinya pelepasan ikatan antara matriks dengan serat, dan patahnya matriks dengan serat yang tertarik ke luar. Dengan naiknya temperatur pemanasan mode perpatahan yang terjadi akibat pembebanan tekan pada arah longitudinal cenderung menunjukkan perpatahan ekstensional. Perpatahan yang terjadi akibat pembebanan lentur dimulai pada lapisan terluar yang berlawanan dengan titik pembebanan yang kemudian diikuti oleh lapisan yang berdekatan, dengan kerusakan berupa hancurnya matriks, patahnya serat dan delaminasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Donald
"Penggunaan material komposit serat gelas-poliester dewasa ini sangat banyak dijumpai pada aplikasi perairan disebabkan sifatnya yang menguntungkan yaitu ringan. rasio kekuatan tinggi terhadap berat, pembuatan bentuk yang tidak terbatas dan harga bahan baku yang rendah serta kemudahan memperoleh bahan bakunya. Namun adanya lingkungan pemakaian seperti perendaman dan temperatur tinggi. komposit serat gelas-poliester memiliki keterbatasan seperti menurunnya sifat mekanis komposit serat gelas-poliester. Pada penelitian ini akan dievaluasi pengaruh perendaman dan temperatur terhadap kekuatan komposit serat gelas poliester. Dalam penelitian ini spesimen komposit merupakan kombinasi dari serat gelas jenis E-glass dan resin poliester jenis GP (general purpose). Serat gelas yang digunakan berbentuk CSM (chopped strand mar) dan WR (woven roving) dengan susunan: 3CSM- I WR - 3CSM - 1 WR - 2CSM Sebagian spesimen tidak direndam (pada temperatur ruang) dan sebagian lagi mengalami perendaman pada temperatur 25'C, 60'C dan 90'C selama 23 hari (552 jam). Setelah itu dilakukan uji tarik arah longitudinal terhadap salah satu serat WR Standar uji tarik yang digunakan adalah ASTM D-638M Pengamatan struktur makro dan mikro selanjutnya dilakukan terhadap bentuk kerusakan yang terjadi pada setiap kondisi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada perendaman di bawah temperatur gelas (73' C) kadar air yang terserap meningkat dengan naiknya temperatur perendaman, sedangkan di alas temperatur gelas, kadar air yang terserap justru mengalami penurunan. Kekuatan tarik spesimen mengalami penurunan dengan naiknya temperatur perendaman. Warna spesimen juga mengalami perubahan dari hijau bening menjadi putih kekuningan dan tekstur permukaan spesimen semakin kasar dengan naiknya temperatus perendaman. Bentuk perpatahan yang terbentuk pada komposit serat gelas-poliester meliputi patah intralaminer, interlaminar dan translaminer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1990
S28011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>