Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Barmen Daniel
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S28322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Charles A.
"Instrumen pemantauan dosis radiasi sinar-x untuk para pekerja radiasi berhasil dikembangkan. Instrumen ini dapat mengukur densitas dan dosis radiasi yang direkam oleh film badge yang dikenakan oleh para pekerja radiasi. Sistem instrumentasi dirancang menggunakan sensor cahaya, DAQ, dan PC dengan menggunakan perangkat lunak LabVIEW. Film badge yang digunakan mempunyai tiga jenis filter yaitu Plastik, SnPb dan Dural. Sensor cahaya yang dipakai mempunyai kemampuan deteksi antara 5-500 lux. Data atenuasi intensitas cahaya oleh film badge yang dideteksi oleh sensor cahaya dirubah ke digital dan diolah oleh DAQ. Data ini kemudian dianalisis dan disimpan di data based beserta identitas pekerja, densitas film, dosis radiasi, dan waktu pengukuran. Data dapat diakumulasi sehingga riwayat paparan radiasi dari pekerja dapat dimonitor dan tersimpan dengan baik. Kalibrasi instrument dilakukan dengan menggunakan kalibrator film densitas. Hasil pengukuran densitas film kalibrator sudah mendekati nilai densitas yang sudah disertifikasi. Instrumen ini dapat dioperasikan dan menunjukkan hasil ukur secara langsung yang dapat dimonitor melalui GUI yang dirancang secara interaktif.

The instrument monitoring radiation doses for the workers in a radiology department at the hospital have been successfully developed. These instruments could measuring density and the radiation doses recorded by film badges worn by radiation workers. Instrumentation system is designed using a light sensors, DAQ, and a PC by LabVIEW software. Film badges that are used had three types of filters ie Plastics, SnPb and Dural. The light sensor has a detection capabilities used between 500-500 lux. A data attenuation of light intensities by film badge detected by light sensors to digital converted and processed by DAQ. This data is then analyzed and stored in a data-based workers and their identity, the film density, radiation doses, and time measurement. The data can be accumulated so that a history of radiation exposure from workers could be monitored and saved fine. The instrument calibration performed using film density calibrator. This instrument can operate and shows the results of direct measurement that can be monitored via a GUI that is designed interactively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Setiono
"[Pada umumnya sensor Fiber Bragg Grating (FBG) bekerja berdasarkan pengamatan karakteristik respon spektral FBG terhadap besaran yang ingin dideteksi. Pada tesis ini dipelajari kemungkinan pemanfaatan respon intensitas FBG untuk mengamati besaran yang ingin dideteksi, khususnya regangan statis dan dinamis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa intensitas transmisi dan refleksi FBG berbanding lurus dengan regangan statis dan dinamis. Berdasarkan karakteristik FBG tersebut, dilakukan rancang bangun sensor getaran FBG untuk mendeteksi getaran pada frekuensi rendah. Sensor ini dibuat dengan cara menempelkan sebuah FBG pada kantilever berbahan perunggu dengan dimensi 85x3x0,5 mm. Hasil pengukuran pada rentang temperatur 25 ? 450C menunjukkan bahwa sensor ini dapat mendeteksi getaran
dalam rentang frekuensi 7?10 Hz. Rentang frekuensi ini termasuk dalam rentang frekuensi aktivitas penggalian, sehingga dapat diterapkan pada sistem deteksi tindakan vandalisme pada jalur pipa minyak.;In general, Fiber Bragg Grating (FBG) sensor works based on the observation of spectral response characteristic to detect the desired parameter. In this thesis, we studied the possibility of using the FBG intensity response characteristic to detect the desired parameter,
especially in static and dynamic strain. Experiment result show that the transmitted and reflected intensity have linier relationships with static and dynamic strain. Based on these characteristics, we developed the FBG sensor to detect low frequency vibration. This sensor is designed by attaching the FBG on the bronze cantilever with dimensions of 85x3x0.5 mm. Measurement results show that the sensor is able to detect vibrations in the frequency range of 7-10 Hz at a temperature range of 25-450C. The measured frequency range is still within the
frequency range of digging activity, therefore this vibration sensor can be applied on oil pipelines vandalisation detection system.;In general, Fiber Bragg Grating (FBG) sensor works based on the observation of
spectral response characteristic to detect the desired parameter. In this thesis, we studied the
possibility of using the FBG intensity response characteristic to detect the desired parameter,
especially in static and dynamic strain. Experiment result show that the transmitted and
reflected intensity have linier relationships with static and dynamic strain. Based on these
characteristics, we developed the FBG sensor to detect low frequency vibration. This sensor is
designed by attaching the FBG on the bronze cantilever with dimensions of 85x3x0.5 mm.
Measurement results show that the sensor is able to detect vibrations in the frequency range of
7-10 Hz at a temperature range of 25-450C. The measured frequency range is still within the
frequency range of digging activity, therefore this vibration sensor can be applied on oil
pipelines vandalisation detection system., In general, Fiber Bragg Grating (FBG) sensor works based on the observation of
spectral response characteristic to detect the desired parameter. In this thesis, we studied the
possibility of using the FBG intensity response characteristic to detect the desired parameter,
especially in static and dynamic strain. Experiment result show that the transmitted and
reflected intensity have linier relationships with static and dynamic strain. Based on these
characteristics, we developed the FBG sensor to detect low frequency vibration. This sensor is
designed by attaching the FBG on the bronze cantilever with dimensions of 85x3x0.5 mm.
Measurement results show that the sensor is able to detect vibrations in the frequency range of
7-10 Hz at a temperature range of 25-450C. The measured frequency range is still within the
frequency range of digging activity, therefore this vibration sensor can be applied on oil
pipelines vandalisation detection system.]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Adi Nugraha
"
ABSTRAK
Pada skripsi ini dilakukan beberapa uji coba untuk melihat pengaruh matriks kuantisasi terhadap kualitas gambar rekonstruksi. Pada uji coba pertama dilihat kualitas beberapa gambar rekonstruksi dengan menggunakan matriks kuantisasi yang sama. Pada uji coba kedua dilihat peranan matriks kuantisasi dalam menjaga kualitas gambar pada batas target kesalahan tertentu, dan pada uji coba ketiga dilihat hubungan dari rasio kompresi dengan kualitas gambar yang diperoleh.
Ketiga uji coba ini dilakukan pada sepuluh gambar kelabu (greyscale) yang bezukuran 200 x 200 pixel dan mempunyai kedalaman 8 bit. Setiap gambar ini disimpan dalan file dengan format RAW.
Dari hasil uji coba diperoleh, hasil rasio kompresi optimum diperoleh pada target AGE (Average Greyscale Error) 2 %, dengan rasio kompresi 73,67 % - 78,34 % dengan menggunakan tiga jenis matriks kuantisasi.
"
1997
S39010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerunnisa
"ABSTRAK
Film EBT3 merupakan model film radiochromic yang didisain khusus untuk keperluan radioterapi eksternal (external beam therapy, EBT) respon film terhadap radiasi pengion mengakibatkan perubahan pada spektrum serapan dan sifat optiknya membuat film radiochromic menjadi pilihan yang banyak digunakan dalam bidang oncologi. Respon
film terhadap radiasi biasanya diukur dalam hal perubahan kerapatan optik (netOD) yang nilainya bergantung dari banyaknya berkas yang melewati film dan juga panjang gelombang cahaya dari alat pembaca (densitometer optik). Penelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh penggunaan densitometer optik yang berbeda, yakni scanner, densitometer dan spektrofotometer dalam mengukur respon dosimeter film terhadap radiasi pengion. Penyelidikan respon film dilakukan dengan mengirradiasi film menggunakan pesawat Linac Varian Trilogy dengan energi 6 MV. netOD yang terbaca pada film dilakukan dengan mengekstrak mean pixel value dari kanal merah ketika menggunakan scanner. Ketika menggunakan densitometer netOD dihasilkan dari
perubahan nilai OD yang terbaca secara langsung. Sedangkan nilai netOD didapat dengan melihat perubahan spektrum serapan film sesudah dan sebelum irradiasi menggunakan spektrofotometer. Evaluasi penggunaan metode dosimetri dilakukan menggunakan
fantom homogen untuk evaluasi dosis uji dan juga untuk evaluasi pada variasi lapangan penyinaran, dan fantom non-homogen (rando) untuk implementasi metode pada perlakuan klinis radioterapi. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang optimum juga dilakukan penyelidikan karakteristik spektrum serapan pada variasi level dosis dan variasi waktu pengukuran pasca irradiasi. Hasil pengukuran respon film menunjukkan tidak terjadi perubahan pita serapan film terhadap perubahan level dosis ataupun terhadap perubahan waktu pasca irradiasi, yakni berada pada pusat pada panjang gelombang 635
nm untuk pita serapan maksimum, dan pita serapan ke-dua berpusat pada 583 nm. Penyelidikan sensitivitas ketiga metode menghasilkan tren kurva sensitivitas yang mirip namum memiliki besar yang berbeda dimana sensitivitas tertinggi didapat ketika menggunakan spektrofotometer. Sementara ketidakpastian (1σ) netOD untuk ketiga
metode menghasilkan nilai ketidakpastian yang cukup besar untuk dosis dibawah 100 cGy dan nilai ketidakpastian mulai membaik ketika level dosis meningkat. Pada aplikasi klinis ketiga metode dosimeteri dievaluasi dengan melihat besar diskrepansi yang dihasilkan pada adaerah target kepala, paru-paru dan prostat. Penggunaan scanner dan
spektrofotometer menghasilkan rata-rata diskrepansi dibawah 2% untuk semua target pengukuran, sedangkan densitometer menghasilkan rata-rata diskrepansi sampai 3%.

ABSTRACT
EBT3 film is a radiochromic film model specially designed for external radiotherapy (EBT). The response of the film to ionizing radiation results in changes in the absorption spectrum and its optical properties making radiochromic films a widely used choice in oncology. The response of the film to radiation is usually measured in terms of the change in optical density (netOD) whose value depends on the number of beams passing through the film and also the wavelength of light from the reader (optical densitometer). This study aims to investigate the effect of using different optical densitometers, namely scanners, densitometers and spectrophotometers in measuring the response of film dosimeters to ionizing radiation. The investigation of the film response was carried out by irradiating the film using a Linac Varian Trilogy with an energy of 6 MV. The netOD read on the film was done by extracting the mean pixel value from the red channel when using a scanner. When using a densitometer the netOD results from changes in OD values that are read directly. While the netOD value was obtained by measuring changes in the absorption spectrum of the film after and before irradiation using a spectrophotometer. Evaluate the use of the dosimetric methods was carried out using homogeneous phantom
for the evaluation of test doses and also for evaluation of variations in the radiation field, and non-homogeneous phantom (rando) for the implementation of the method in clinical radiotherapy treatment. To obtain the optimum measurement results, an investigation of the characteristics of the absorption spectrum was also carried out at variations in dose levels and variations in measurement time after irradiation. The results of the measurement of the response of the film showed that there was no change in the absorption band of the film due to changes in dose levels or to changes in time after; irradiation, which was at the center at a wavelength of 635 nm for the maximum
absorption band, and the second absorption band was centered at 583 nm. The sensitivityinvestigation of the three methods resulted in a trend of similar sensitivity curves but different magnitudes with the highest sensitivity obtained when using a spectrophotometer. Meanwhile, the uncertainty (1σ) netOD for the three methods resulted
in a fairly large uncertainty value for doses below 100 cGy and the uncertainty value began to decrease as the dose level increased. In clinical application, the three dosimetric methods were evaluated by measuring the resulting discrepancy in the target areas of the
head, lungs and prostate. The use of a scanner and a spectrophotometer resulted in an average discrepancy of below 2% for all measurement targets, while the use of a densitometer resulted in an average discrepancy of up to 3%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah
"Suatu teknik interferometri khusus dengan sensitivitas tinggi telah ditemukan dengan dasar refraktometri pelangi untuk pendeteksian sinyal loncatan densitas tanpa penggunaan susunan pembagi amplitudo tambahan dan rumit. Teknik baru ini telah digunakan untuk karakterisasi plasma gelombang kejut yang dibangkitkan dengan laser Nd-YAG energi rendah (37 mJ) dari contoh seng pada tekanan udara yang dikurangi sampai 10 Ton. Suatu sinyal yang tepat dari loncatan densitas telah dideteksi secara simultan dengan pengamatan sinyal muka emisi, yang menyiratkan bahwa muka emisi dan muka gelombang kejut berhimpit dan bergerak bersama dengan waktu pada tahap awal ekspansi plasma sekunder.
Hasil pengukuran juga menunjukkan bahwa tahap selanjutnya, muka emisi mulai berpisah dari dan tinggal dibelakang muka gelombang kejut yang bergerak dalam gas penyangga. Eksprimen ini mendemonstrasikan bahwa sinyal loncatan densitas dapat dideteksi pada energi laser serendah 14 mJ dan dalam tekanan gas penyangga serendah 3 Ton, dan dengan demikian membuktikan model plasma gelombang kejut dalam jangkauan parameter-parameter operasinya yang sangat bermanfaat."
2001
T5116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Maulana
"Kualitas strategi kebijakan lalu lintas jalan bebas hambatan tergantung pada ketersediaan informasi yang berkualitas pada jalan bebas hambatan tersebut setiap saat. Ini dapat diperoleh dengan cara mengukur aliran dan kecepatan kendaraan bermotor oleh sensor yang ditempatkan pada jaringan jalan raya tersebut. Akurasi Pengukuran tergantung pada penempatan sensor. Proyek ini mencoba untuk mengetahui pengaruh penempatan sensor pada jaringan jalan bebas hambatan dalam simulator AIMSUN untuk kualitas kebijakan pengukuran durasi waktu lampu hijau dengan menggunakan data riil dari jalan tol A6 di Paris, Perancis. Hasil terbaik dari simulasi ini adalah dengan menempatkan sensor di akhir on-jalan masuk ke jalan bebas hambatan dengan kebijakan pengaturan siklus lampu lalu lintas selama 40 detik, durasi lampu hijau selama 10 detik dan durasi lampu kuning selama 5 detik. Disarankan untuk menggunakan strategi ini dalam kondisi nyata di jalan raya, terutama di jalan bebas hambatan A6, Paris, Prancis.

The quality of road traffic regulations strategies depend on the availability of qualified information on the network state at any time. This can be obtained by measuring the flow and velocity of the vehicle by a sensors which are placed on the network. The Measurement accuracy depends on the placement of the sensors. This project tries to find out the influence of the placement of sensors on a network on the AIMSUN simulator for the quality of The Green time metering regulation by using the real data from the A6 freeway on Paris, France. The best result from this simulation is to place the sensors in the end of on-ramp with the green time metering regulation is 40 seconds for the cycle, 10 seconds for green light duration and 5 seconds for yellow light duration. It is recommended for using that strategy in the real condition at the freeway, especially at A6 Freeway, Paris, France."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30134
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dirumuskan hubungan antara perubahan tebal material dengan densitas film yang di sebut metode variasi densitas. ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>