Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Siklon tropis pada periode Februari dan Maret 2008 muncul sebanyak 46, dan 26 kali di Samudera India sebelah selatan dan barat daya Benua Maritim Indonesia. Hal ini didasarkan dari hasil pemantauan satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) yang menunjukkan bahwa, selama periode Februari 2008 telah muncul 12 jenis siklon tropis yaitu siklon tropis 17S, 18S, 90S, 92S, 93S, 94S, 98S, 99S, Gula, Hondo, Ivan dan Nicholas, yang secara acak muncul sebanyak 46 kali dalam periode tersebut. Sedang pada periode Maret 2008 telah muncul 8 jenis siklon tropis yaitu siklon tropis Ophelia, Jokwe, Kamba, Lola, Pancho, 94S, 97S dan 99S. Pada rentang waktu yang bersamaan, dari TV ataupun media cetak diinformasikan juga bahwa selama periode Februari, dan Maret 2008 tersebut juga telah terjadi gelombang tinggi (3 sampai 4 m, atau bahkan lebih) di sejumlah perairan bagian selatan Indonesia, seperti Selat Sunda, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Selat Bali, Selat Lombok, Laut Flores, perairan selatan Sulawesi, Laut Sawu, Laut Timor. Pada periode yang sama pula (Februari, dan Maret 2008) di sebagian Jawa, Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Flores Bali, Lombok, Sumba, Sumbawa, dan Flores juga terjadi angin kencang (oleh masyarakat setempat sering disebut sebagai puting beliung). Pada penelitian tahap ini keterkaitan antara munculnya siklon tropis di Samudera India sebelah selatan dan barat daya Benua aritim Indonesia dengan kejadian gelombang tinggi di perairan selatan Indonesia (dari lautan di sebelah selatan Jawa sampai Nusa Tenggara Timur) dan terjadinya angin kencang (puting beliung) memang belum dapat diungkapkan secara kuantitatif, namun secara kualitatif hal-hal tersebut menunjukkan keterkaitan yang cukup signifikan, terutama untuk siklon tropis Hondo, Ivan dan 17S di periode Februari 2008, dan hal yang analog untuk siklon tropis Pancho di periode Maret 2008."
620 DIR 3:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kasabarno
"Siklon tropis merupakan sistem alam untuk mengatur dan mengendalikan sirkulasi umum
atmosfera, disamping daya rusaknya yang dahsyat. Unsur cmica yang dapat kita rasakan
akibat munculnya siklon tropis adalah hujan dan angin.
Secara klimatologis wilayah Indonesia dikelilingi oleh 4 daerah sumber siklon tropis,
yaitu: samudera Pasifik Barat Daya, samudera Hindia Barat Daya, laut sebelah Timur laut
Australia, dan laut sebelah Barat Daya Australia.
Dari beberapa kajian memperlihatkan bahwa siklon tropis di sebelah Utara katulistiwa,
umumnya terjadi pada saat di beberapa tempat di Indonesia kurang hujan atau musim
kemarau, dengan angin Timuran dominan bertiup di wilayah Indonesia. Sedangkan pada ·
kejadian siklon tropis di Selatan katulistiwa umumnya di beberapa tempat di Indonesia
ban yak huj an dengan sistem angin Baratan dominan bertiup.
Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah :
Bagaimana pengaruh Siklon tropis di Samudera Hindia terhadap Pola terjadinya hujan di
Jawa Timur?
Sedangkan metode yang digunakan adalah distribusi frekuensi terjadinya hujan di Jawa
Timur untuk setiap grid-grid letak Siklon tropis yang mempengaruhinya dan Klasifikasi
tingkat pengaruhnya.
Dari hasil pembahasan didapatkanjumlah peta Pola Hujan di Jawa Timur Karena Pengaruh
Siklon Tropis tiap-tiap grid sebanyak 46 peta, 7 peta Pola Sebaran Hujan Akibat Siklon
Tropis di Samudera Hindia dan 1 peta Tingkat Pengaruh Siklon Tropis di Samudera Hindia
Terhadap Pola Sebaran Hujan di Jawa Timur dengan 11 tingkatan klasifikasi. Sedangkan
Hasil yang didapat adalah :
Posisi Siklon Tropis dengan jumlah terbesar tepat pada saat Daerah Konpergensi Antar
Tropik ( DKAT) berada pada bulan denganjumlah terbesar
Posisi Siklon Tropis akan mempengaruhi pola sebaran terjadinya hujan
Semakin ke arah Tengah daerah lintasan Siklon Tropis, maka semakin luas daerah
lintasannya dan semakin tinggi tingkat pengaruhnya, sedangkan ke arah Timur atau Barat
akan semakin berkurang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siswanto
"Identication of upwelling processes reffers to analysis of wind stress curl distribution were held over Java ? Bali sea water and surrounding area. Surface wind data is used as input data to calculate curl of wind stress in WINDWAVE - BMG model. The output are : sea surface current, wind surface field and distribution of wind stress curl. After confirmating with corioly effect in the Southern Hemisphere, can be known that negative curl value haves relation with vertical motion of sea water asresulted by ekman transport. Analysis shows that negative curl near coast over Java Sea which is stretching to Lombok Sea occurs in Desember to April while wessterlies wind of the NW Monsoon actively, it can be guidance and related with season of coastal upwelling in the region. Reversal in the condition, the occurence of coastal upwelling in the south coast of Java Island related with the negative value of wind stress curl that occurs since easterlies wind lives in SE Monsoon episode. The negative curl over Hindia Ocean poorly identified as open sea upwelling that caused by surface layer divergent in located area, so not clearly in this research. Generally, upwelling occurence in field of study is a respons to Monsoon circulation. This study with related datas such as sea surface temperature, chlorophil concentration and mixed layer depth that derrivated from satellite imaging data shows a best confirmation pattern. So applying wind stress curl to recognize upwelling zone is alternative way to maps potential fertilizing of sea water in maritime-continent Indonesia."
Depok: [Universitas Indonesia, ], 2006
S29245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Fachri Radjab
"Siklon tropis merupakan salah satu fenomena alam yang turut berperan dalam mengatur dinamika atmosfer dalam skala meso. Salah satu faktor yang turut berperan dalam pertumbuhan siklon tropis di lautan adalah suhu muka laut yang hangat, yaitu lebih dari 27oC. Diseluruh dunia terdapat 7 (tujuh) daerah pertumbuhan siklon tropis, salah satunya adalah di Samudera Pasifik barat laut. Di perairan ini juga diketahui adanya daerah perairan dengan suhu muka laut tinggi, yang disebut dengan daerah kolam hangat. Melalui data pengamatan suhu laut dan dengan menggunakan metode spasial dan statistik, penelitian ini mencaoba mengungkapkan hubungan antara keberadaan kolam hangat dengan pertumbuhan siklon tropis di Samudera Pasifik barat laut. Dari hasil analisis diketahui bahwa ada korelasi yang cukup kuat antara variabel luasan kolam dengan variabel intensitas siklon tropis. Sementara pada variabel lainnya, yaitu antara kedalaman kolam hangat dan periode hidup siklon tropis, kedalaman kolam hangat dan intensitas siklon tropis serta luasan kolam hangat dan periode hidup siklon tropis tidak terlihat adanya korelasi yang siginifikan.

Tropical cyclone is one of the natural phenomena that have an impact to the atmospheric dynamic in the meso scale. Warm sea surface temperature (27oC) is one of the important factor on the development of tropical cyclone. In all around the world there are 7 (seven) area of tropical cyclone development, one of them is in the Northwest Pacific Ocean. There is an area with the relatively high sea surface temperature in this ocean, the area so called Warm Pool. By using the sea surface temperature observation data and using the spatial and statistical method, this research is trying to reveal the correlation between the warm pool and the development of tropical cyclone in the Northwest Pacific Ocean. From the analysis founded that there is a significant correlation between the size of warm pool with the tropical cyclone intensity. On the other hand there is no significant correlation founded between the depth of warm pool with life time of tropical cyclone, depth of warm pool with tropical cyclone intensity and size of warm pool with life time of tropical cyclone."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29469
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Pramuwardani
"EL Nino Modoki (EM) merupakan kondisi yang hampir mirip dengan EL Nino namun dengan posisi kolam panas yang berbeda, dimana konsentrasi panas berada pada wilayah Samudera Pasifik Ekuator bagian Tengah. El Nino memberikan pengaruh terhadap berkurangnya aktifitas dan intensitas siklon tropis/ tropical storm (TS) di wilayah Samudera Pasifik Barat Laut. Kondisi ini terjadi karena suhu muka laut cukup dingin di wilayah ini, sementara suhu muka laut yang hangat berada di wilayah Samudera Pasifik bagian Timur. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu faktor pendukung pertumbuhan TS adalah suhu muka laut ≥26°C hingga kedalaman 60 meter. Penelitian ini mencoba mengungkapkan mengenai pengaruh EM terhadap aktifitas dan intensitas TS di wilayah Pasifik Barat Laut, dan juga dampak yang diakibatkan terhadap curah hujan di wilayah Indonesia. Dari hasil penelitian terungkap bahwa EM memberikan pengaruh terhadap aktifitas TS di wilayah Pasifik Barat Laut. Dari analisa statistik, dinamika atmosfer dan dinamika laut diketahui bahwa terhadap hubungan meskipun kecil antara EM dengan kejadian TS. Jika dibandingkan dengan kondisi El Nino, EM memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap kondisi TS di wilayah Pasifik Barat Laut, begitu juga terhadap sebaran hujan di wilayah Indonesia khususnya Indonesia Tengah dan Timur bagian Utara.

EL Nino Modoki (EM) is a condition that is almost similar to the El Nino, but with different area of the warm pools, where the concentration of heat is around the Central Equatorial Pacific Ocean. El Nino gives effect to the reduction in activity and intensity of tropical cyclones / tropical storm (TS) in the Northwest Pacific Ocean region. This condition occurs because of the sea surface temperature is quite cold in this region, while the warm sea surface temperatures in the Eastern Pacific Ocean region. As we know that one of the factors supporting the growth of TS was sea surface temperature ≥ 26 ° C to a depth of 60 meters. This study tried to reveal the influence of EM on the activity and intensity of the TS in the Northwest Pacific, and also the impact, particularly of rainfall in the region of Indonesia. The result of this study revealed that EM influences TS's activity in the Northwest Pacific Ocean region. By the statistical analysis, the atmosphere dynamics and the ocean dynamics are known that there are relationship between EM and incidence of TS, although with small relationship. When compared to El Nino conditions, EM provides a more significant influence on the condition of the TS in the Northwest Pacific, as well as upon the distribution of precipitation in the region, especially at north part of East and Middle Indonesia archipelago."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30128
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
H. Aberan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
TA3559
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aisah Nurhasanah
"Penyedia jasa fasilitas wisata di Kawasan Wisata Parangtritis masih mempertahankan usahanya walupun rentan dengan kejadian hujan ekstrim yang diakibatkan oleh siklon tropis di Samudera Hindia. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran bentuk adaptasi penyedia jasa fasilitas wisata. Pengambilan data menggunakan metode pengamatan dan wawancara terhadap beberapa sample penyedia jasa fasilitas wisata di Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Pengkategorian adaptasi berdasarkan teori Burton 1996 (dalam OECD 2009) tentang adaptasi bisnis terhadap dampak bencana iklim dan cuaca. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk adaptasi dipengaruhi oleh perbedaan karakteristik aktifitas ekonomi masyarakat. Bentuk adaptasi pada lokasi pantai land base (Pantai Parangtritis) adalah prevent impact dan bear losses. Sedangkan bentuk adaptasi pada lokasi pantai sea base (Pantai Depok) adalah change use, change use dan prevent impact, prevent impact serta bear losses.

Tourist facility providers in the Parangtritis Tourism Area still maintain their business even vulnerable with extreme rainfall that caused by tropical cyclones in the Indian Ocean. The aim of this study to discover the adaptation form of the tourist facility providers. Data collected through observation and interviews with some of the sample tourist facility providers in Parangtritis Beach and Depok Beach. Categorizing adaptation based on the theory of Burton in 1996 (OECD 2009) about business adaptation to the impacts of climate and weather disasters. The showed that adaptation is influenced by differences from the characteristics of community economic activities. Adaptation form in the land base beach (Parangtritis Beach) is prevent impact and bear losses. While adaptation form in the sea base beach (Depok Beach) is change use, change use and prevent impact, prevent impact and bear losses.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2014
S58274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>