Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1995
S28328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Try Rachmaputra
"ABSTRAK
Model kecepatan adalah parameter yang paling penting untuk Pre-Stack Depth Migration (PSDM). Pemodelan kecepatan menggunakan inversi tomografi refleksi adalah metode untuk mendapatkan kecepatan interval. Proses ini menggunakan atribut kinematik wavefield yang diperoleh dari CRS. Dengan metode ini, kualitas gambar penampang bawah permukaan yang diperoleh dari proses PSDM akan meningkat.
Dalam studi ini, Data sesimik laut 2D diterapkan menggunakan metode ini. Input utama untuk inversi ini adalah atribut RNIP, atribut emergence angel, dan hasil picking yang diperoleh dari proses ZO CRS stack. Dari proses tersebut, kita dapat mengetahui waktu tempuh sinar normal, turunan spasial kedua waktu tempuh, turunan spasial pertama waktu tempuh, dan koordinat spasial kemunculan sinar.
Keempat paarameter tersebut menjadi data observasi untuk proses inversi tomografi. Di dalam proses inversi ini, kita dapat menghitung data forward model dan model kecepatan akhir yang didapatkan setelah nilai misfit mencapai minimum. Metode ini memiliki keluaran berupa informasi model kecepatan makro dalam satuan kedalaman. Menggunakan metode CRS stack memperlihatkan informasi lebih rinci
tentang struktur geologi bawah permukaan dibandingkan penampang hasil proses konvensional. Secara mudah menyederhanakan dan mempercepat proses picking dan memungkinkan untuk mendapatkan model kecepatan dalam situasi S/N rasio rendah atau struktur yang kompleks, untuk mengidentifikasi event refleksi yang menerus pada seismik.
_hr>
ABSTRACT
Velocity model is the most important parameter for Pre Stack Depth Migration (PSDM). Velocity modeling using reflection tomography inversion is one of the methods to get interval velocity . This process uses kinematic wavefield attributes obtained from CRS stack method. By applying this method, the quality of subsurface image obtained from PSDM will be increased.
In this study, marine data 2D is applied using this methods. The main input for this inversion is RNIP attribute, emerge angle attribute, and picking of ZO samples that obtained from ZO CRS-stack method. From that process, we can find normal ray traveltime, second spatial traveltime derivatives, first spatial traveltime derivatives, and spatial coordinate. Those all parameter become observed data for tomography
inversion process. During the process we have calculate the forward modeling data, final velocity model is resulted after misfit calculated reach minimum value. Output from this methods is the macro velocity model information defined in depth unit. Using this method CRS stack shows more detailed information on subsurface geological structure than old section stack. besides that, significantly simplifies and
speeds up the picking process and allows to obtain a velocity model even in situations in low S/N ratio or complex reflector structure, to identify reflection event continuously across the seismic section."
Universitas Indonesia, 2011
S1460
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S28050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Darwin
"ABSTRAK
Studi ini mempelajari penjalaran gelombang seismik pada medium berlapis dengan metode state space model (SSM) pantulan normal (Ni) dalam domain waktu, dengan anggapan medium sebagai medium homogen isotropis dan tidak meredam gelombang.
Seismogram sintetis state space model yang dihasilkan merupakan jumlah gelombang downgoing dan upgoing pada titik titik yang berbeda kedalainannya dan biasanya sebanding dengan interval ruang. Informasi titik kedalaman tidak dapat digunakan untuk menentukan persamaan keadaan, tetapi dengan menggunakan tambahan koefisien refleksi dari bidang batas baru dapat ditentukan persamaan keadaan. Adapun model elastik setiap lapisan dilukiskan oleh densitas dan kecepatan penjalaran gelombang.
Pada tesis ini dikembangkan prosedur singkat untuk menghitung seismogram sintetis dan koefisien refleksi arah vertikal pantulan normal. Seismogram sintetis dibentuk oleh superposisi gelombang downgoing dan upgoing pada setiap posisi kedalaman (level) dibawah permukaan tanah. Dari plot trace seismik diberbagai kedalaman memperlihatkan pola gelombang downgoing dan upgoing yang menggambarkan karakteristik perlapisan medium."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1994
S28204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Latif
"Tekanan formasi atau sering disebut dengan formation pressure atau pore pressure merupakan salah satu obyek yang menarik untuk dipelajari, karena dari sini kita bisa menganalisis suatu reservoar, baik untuk menentukan kontak antara beberapa fluida yang berbeda (minyak-gas, minyak-air, atau air-gas), maupun untuk menganalisa lapisan penyekat dan juga kemungkinan ada tidaknya hubungan antara reservoarreservoar yang saling berdekatan. Pada kegiatan pengeboran (drilling), tekanan formasi digunakan sebagai analisa awal yang sangat penting untuk menyiapkan lumpur pemboran dan juga menentukan letak casing. Kegagalan dalam menganalisa tekanan formasi lapisan, akan berakibat fatal dan bisa menyebabkan semburan liar atau biasa disebut blow out, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap biaya operasional di lapangan.
Sampai hari ini, tekanan formasi hanya bisa dideteksi dengan akurat jika dilakukan pengukuran secara langsung pada sumur dengan menggunakan peralatan logging. Tentu saja hasilnya sangat terbatas hanya pada titik sumur tersebut, dan tidak bisa dipakai untuk prediksi tekanan secara mendatar. Kekurangan ini bisa diatasi dengan menggunakan data seismik permukaan, yang meskipun mempunyai kelemahan resolusi ke arah vertikal, tetapi mempunyai kelebihan ke arah horisontal. Adapun atribut seismik yang akan dimanfaatkan untuk melakukan prediksi tekanan formasi adalah kecepatan gelombang seismik (seismic velocity), yang merupakan hasil dari analisa kecepatan untuk koreksi NMO (normal moveout correction).
Metode Bower (Kelly, 2005) digunakan dalam perhitungan prediksi tekanan bawah permukaan, dimana sumur tersebut mempunyai data-data densitas, kecepatan gelombang P (P-wave sonic) maupun tekanan formasi yang diperoleh selama pengeboran. Selanjutnya, dari data sumur tersebut dilakukan perhitungan parameterparameter hubungan antara: 1) Kecepatan dan densitas batuan, 2) Tekanan dan kecepatan gelombang seismik. Untuk mendapatkan prediksi tekanan secara mendatar, digunakan data Vrms (kecepatan rms) sebagai hasil dari koreksi NMO, yang selanjutnya dikonversikan ke kecepatan interval. Mengingat keterbatasan resolusi vertikal pada data seismik pantul, maka agar diperoleh hasil yang lebih akurat, dilakukan kalibrasi menggunakan data kecepatan gelombang P dari checkshot atau VSP pada sumur-sumur yang dilewati oleh lintasan seismik.
Penelitian ini telah membuktikan bahwa kecepatan gelombang seismik bisa digunakan untuk prediksi tekanan formasi dengan pendekatan metode Bower. Dimana hasilnya bisa dimanfaatkan untuk memprediksi tekanan bawah permukaan secara regional, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan pengeboran.

Formation pressure, also commonly known as pore pressure, has become one of the most interesting fields in hydrocarbon exploration and production in order to characterize a reservoir, whether to determine the contact level between different fluid phases (such as oil-gas, oil-water, or gas-water contact), or to analyze the sealing and connectivity within compartmentalized reservoirs. In a drilling process, formation pressure is employed as an important initial analysis tool to choose the type of drilling mud that is going to be used, and also to determine the casing points in order to avoid formation overpressure. Failure in analyzing the formation pressure, could cause fatalities such as blowout and impact the total operational cost of a field.
To date, accurate detection of formation pressure can only be achieved from well measurements. This results in limited areas of measurement and lack of information in the lateral direction. This limitation can be overcome by employing seismic data that have laterally good coverage, although significantly lower vertical resolution compared to well data. Seismic attribute used to laterally estimate the formation pressure is the stacking velocity field obtained from velocity analysis that was used to perform normal moveout (nmo) correction the seismic data.
Bower's method (Kelly, 2005) is used in formation pressure estimation based on wells that have density and P-wave sonic logs; and formation pressure information that were recorded during the drilling process. Based on these data, a set of calculation is performed to derive the relation between: 1) Velocity and density of the formation, and 2) Pressure and the seismic velocity. Laterally distributed rms velocity (Vrms) from the stacking velocity field is then converted into interval velocity (Vint) in order to relate it with laterally distributed pressure. Due to the low-resolution nature of the seismic velocity, calibration to the wells using checkshot and VSP was performed to obtain a more accurate estimation.
The work outlined in this thesis shows that seismic velocity can be used to estimate formation pressure by incorporating Bower?s method. Formation pressure obtained from seismic velocity can be utilized to estimate regional formation pressure in drilling decisions.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
S28070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Hotma Parulian
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S28681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adzkia Azzahra
"Pulau Jawa merupakan wilayah seismik aktif karena merupakan bagian dari Busur Sunda yang terletak di atas penunjaman antara Lempeng IndoAustralia terhadap Lempeng Eurasia. Khususnya di Jawa Timur, data terbaru maupun catatan sejarah mengatakan bahwa aktivitas gempa di Jawa Timur termasuk sangat aktif. Penelitian ini menggunakan tomografi double-difference untuk mencitrakan struktur kecepatan seismik 3D gelombang P dan S yang berkaitan dengan pola tektonik akibat zona subduksi. Data yang digunakan berasal dari katalog gempa dan katalog waktu tiba gelombang milik BMKG dengan periode perekaman dari 1 Januari 2020 hingga 31 Januari 2023. Terdapat 1.816 dari total 1.831 yang berhasil terelokasi. Proses inversi menunjukkan berkorelasi positif dengan keberadaan Cekungan Jawa Timur Utara berdasarkan seragamnya zona kecepatan rendah di area yang tersusun atas endapan dan batuan sedimen tersebut. Terdapat anomali kecepatan rendah yang diduga disebabkan oleh aktivitas magmatis di sepanjang rangkaian pegunungan berapi Jawa Timur, juga berasosiasi dengan aktifitas sesar lokal yakni Sesar Kendeng.

Java Island is an active seismic region as it is part of the Sunda Arc, located above the subduction zone between the Indo-Australian Plate and the Eurasian Plate. Specifically in East Java, both recent data and historical records indicate high seismic activity. This study utilizes double-difference tomography to image the 3D seismic velocity structure of P and S waves related to tectonic patterns resulting from subduction zones. The data used is derived from the earthquake catalog and wave arrival time catalog owned by BMKG, covering the recording period from January 1, 2020, to January 31, 2023. Out of a total of 1,831 events, 1,816 were successfully relocated. The inversion process shows a positive correlation with the presence of the North Java Basin, indicated by a consistent low-velocity zone in the area composed of sedimentary deposits and rocks. Low-velocity anomalies are suspected to be caused by magmatic activity along the volcanic mountain range of East Java, also associated with local fault activity, the Kendeng Fault."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>