Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1992
S28061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Eko Harjono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulato
"ABSTRAK
Abu sekam padi ternyata menandung senyawa silika cukup
tinggi. Hasil analisa rnenunjukkan kandun?an SiO2 93%, PH=8,
kadar air 2,70%, luas permukaan butiran 68 m2/gr pada ukuran
butir - 325 Mesh. Abu dengan sifat demikian terbukti dapat
dipakai Sebagai bahan penguat komposit karet alam.
Campuran abu - karet dapat dikerjakan dengan mudah di
dalam gilingan ?open mill?. Pada penambahan abu sebanyak 40-
60 phr kedalam karet dapat rnenghasilkan viskositas kompon
antara 40 sampai 60 satuan 1ooney, suatu harga yang umum di
pakai di dalam pengolahan komposit.
Campuran abu - karet (kompon) ternyata jugs mudah dima
sak (vulkanisasi), terbukti dan waktu pematangan optimurnnya
(optimum cure) yang pendek yaitu 21 menit. Padahal untukme
masak campuran silika sintesis - karet cnernbutuhkan waktu 74
menit. Dalam hal waktu pernatangan awal (scorch time) campur
an abu - karet adalah 8 menit.
Bila nilai tegangan putus dan modulus 300% dipakai in
dikator untuk menilai kekuatan dan komposit karet, maka se-
cara umum kekuatan kornposit abu - karet rnasih lebih rendah
daripada kekuatan komposit silika sintesis-karet. Komposit
abu - karet hanya marnpu mencapai nilai tegangan putus dan mo
dulus 300% masing-masing 157 kg/cm2 dan 57 kg/rn2 sedangkan
komposit silika sintesis karet mencapai 210 kg/cm2 dan 77 kg/
cm2. Dan ui dengan SEM (Scanning Electron Microscope) di
ketahuf bahwa interaksi abu-karet masih be].um efektif ter
bukti adanya gejala ?dewetting? pada bidang antar mukanya.
"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagaol, Pra Gogo
"Hasil penelitian pembuatan mortar kertas yang menggunakan abu sekam padi sebagai filler, memiliki sifat fisik dan mekanis yang lebih baik dibandingkan mortar kertas biasa. Benda uji dibuat dengan persentase kertas 10% terhadap berat semen dan persentase abu sekam padi adalah 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap berat semen. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur dilakukan pada hari ke-7, 14, 21 dan 28. Pengujian susut dilakukan hingga hari ke-28. Pengujian density, absorbsi dan daya serap permukaan dilakukan setelah mencapai umur 28 hari. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa mortar kertas dengan campuran abu sekam padi 5% adalah komposisi yang paling optimal untuk menghasilkan sifat fisik dan mekanik yang lebih baik dari mortar kertas biasa dengan nilai kuat tekan 17,81 MPa, nilai kuat lentur 13,01 MPa, nilai susut 0,16%, nilai density 1,26 gr/cm3, nilai absorbsi 17,74% dan nilai daya serap permukaan 18,04 gr/mnt/193,55 cm2.

The outcomes of the research on physical and mechanical properties of papermortar using rice husk ash as a filler, represented better result than those of regular paper-mortar. Test specimens was made with paper percentage is 10% by weight of cement and rice husk ash percentage is 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% by weight of cement. The compressive strength test and flexural strength test performed on day 7, 14, 21 and 28. Shrinkage test performed until the 28th day. Density, absorption and absorption surface test performed after reaching the age of 28 days. From the research, it was found that the mortar paper with a mixture of 5% rice husk ash is the most optimal composition to produce physical and mechanical properties are better than regular paper mortar with value of compressive strength 17.81 MPa, value of flexural strength 13.01 MPa, shrinkage rate 0.16%, value of density 1.26 g/cm3, the absorption rate 17.74% and value of the absorption surface 18.04 g/min/193.55 cm2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Rahman
"ABSTRAK
Mortar yang terbuat dari semen dan agregat halus dengan perbandingan 1:4, dimodifikasi dengan menambahkan abu sekam padi sebagai material subtitusi parsial yang menggantikan sejumlah proporsi agregat halus sebesar 10%, 20%, 30% dan 40% dari berat agregat halus. Serangkaian uji coba di laboratorium dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kuat tekan, modulus elastisitas dan permeabilitas mortar. Hasil evaluasi data hingga saat ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan abu sekam padi dalam campuran mortar mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar penurunan kekuatan mortar.
2. Penggunaan abu sekam padi pada campuran mortar menurunkan modulus elastisitas mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar penurunan modulus elastisitas mortar.
3. Penggunaan abu sekam padi pada campuran mortar menaikkan permeabilitas mortar. Semakin banyak penggunaan abu sekam padi semakin besar permeabilitas mortar."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1502
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Feizal Manaf
"Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil stabilitas tanah yang lebih baik (dengan menambahkan bahan Additive Kapur dan Abu Sekam Padi.
Dengan menggunakan beberapa macam komposisi campuran Additive yaitu : 2,5% ; 5% dan 7,5%, maka dapat dibandingkan Sifat Mekanik, Sifat Fisik dan Sifat Kimiawi tanah campuran tersebut dengan tanah aslinya.
Pengujian Sifat Mekanik, memperlihatkan hasil Kekuatan Geser (Direct Shear), Kuat Tekan Bebas, Pemadatan (Compaction), serta Daya Dukung (CBR).
Pengujian Sifat Fisik, memperlihatkan hasil Batas-batas Atterberg (Batas Cair, Batas Plastis, Batas Susut dan Indeks Plastisitas) Specific Gravity dan Morfologi.
Pengujian Sifat Kimiawi, memperlihatkan hasil Unsur-unsur kimia dan mineral yang terkandung serta reaksi kimia yang terjadi.
Dari hasil pengujian-pengujian tersebut dapat dibandingkan sifat-sifat tersebut diatas antara tanah asli dan tanah yang telah dicampur dengan bahan Kapur atau Abu Sekam Padi dengan komposisi 2,5%, 5% dan 7,5%."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Katalis zeolit Y tipe faujasite merupakan jenis katalis yang digunakan dalam industri petrokimia, secara khusus dalam Unit Catalytic Cracking. Mengingat keberadaan tipe faujasite alam masih jarang ditemui, maka perlu dilakukannya sintesis tipe faujasite. Dalam penelitian ini telah disintesis zeolit Y tipe faujasite tampa menggunakan template.
Sintesis zeolit Y tanpa template dilakukan secara hidrotermal dengan menggunakan gel yang mengandung sumber silika, aluminium, bahan organik, dan air.
Sumber silika yang digunakan berupa fumed silika dan sumber silika lain yaitu abu sekam padi. Langkah awal pembuatan gel dengan sumber silika berupa abu sekam padi adalah penyiapan abu sekam padi yang meliputi pencucian, pembakaran, dan analisis. Pembakaran abu sekam padi dilakukan pada temperatur 800 °C dan 1000 °C.
Dalam penelitian ini, sinlesis zeolit Y secara hidrotennai diiakukan di dalam tabung stainless steel dengan memvariasikan temperatur kristalisasi yaitu 120 °C, 140 °C, dan 160 ºC selama. 48 jam. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD untuk mengetahui struktur yang terbentuk.
Hasil analisis abu sekam padi dengan spektrofotometer inframerah menunjukkan adanya spektrum asymmetric, symmetric, dan frekuensi pita vibrasi uutuk ikatan Si-O-Si pada. panjang gelombang 1100, 802,24, dan 462,83 cm-1. Sedangkan hasil analisis spektrofotometri serapan atom menunjukkan kadar kandungan SiO; yang tinggi diperoleh pada pembakaran 1000°C yaitu sebesar 94,7% sedangkan pada pembakaran 800 ºC sebesar 86,9%. Hasil ini menunjukkan bahwa abu sekam padi dapat digunakau sebagai altematif sumber silika, mengingat cara perolehannya cukup sederhaua dan relatif murah sehingga lebih bernilai ekonomis.
Pengaruh kenaikkan temperatur kristalisasi pada sampel yang menggunakan sumber silika berupa fumed silika memiliki kecenderungan menaikkan kemurnian produk.
Sementara pada sampel yang mengguuakan sumber silika berupa abu sekam padi menunjukkan kemurnian produk. Produk sintesis yang dikarakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa kemurnian produk zeolit Y yang dihasilkan masih banyak memiliki impurities, hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya jenis struktur yang lain yaitu : analcime, AIPO-C, dan gismodine, NN (tidak diketahui)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burmawi
"The synthesis of silica from rice husk ash has been studied. The purification has been done by adding acid solution and by heating. The sample heated in the temperature range of 700 - 1000°C. The characterization was done by means of the X- Ray diffraction, Electron microscope and X-ray Fluorescence. The results show the RHA after burning contain 59.72 % wt, after heating the weight fraction of silica increase, 700°C around 84.59%, 850°C around 85.75 % and 1000°C around 87.55 %. Electron microscope shows the evolution of microstructure on heating. From the evolution of impurity elemens in the RHA, it is concluded that the increased of silica contained is due to decrease of potassium contain in the RHA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T29082
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi Trinanda
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari abu sekam padi (RHA) sebagai sumber silika untuk larutan aktivator geopolimer berbahan baku metakaolin. Pada penelitian ini digunakan dua jenis abu sekam padi dengan komposisi silika yang tidak jauh berbeda, tetapi memiliki sifat kristalinitas yang berbeda. Abu sekam padi dilarutkan menggunakan larutan KOH dengan konsentrasi sebesar 8 M selama 4, 8 dan 24 jam. Hasil pelarutan optimum dicapai setelah proses pelarutan selama 24 jam untuk kedua jenis abu sekam padi. Besar persen massa terlarut dari kedua jenis abu sekam padi menunjukkan hasil yang berbeda. Abu sekam padi dengan sifat yang lebih amorf memiliki kelarutan yang lebih tinggi dengan pengurangan massa sebesar 80,4 % dan penurunan kadar silika hingga 32,04 %. Larutan dengan kelarutan paling optimum kemudian digunakan sebagai aktivator geopolimer berbahan dasar metakaolin (Metastar®) dengan variasi perbandingan antara metakaolin dan larutan sebesar 60:40, 60:60 dan 40:60 dan digeopolimerisasi pada suhu 60 OC selama 24 jam. Hasil uji tekan menunjukkan kekuatan optimum didapatkan pada komposisi antara metakaolin dan larutan aktivator sebesar 40:60 dengan kekuatan rata-rata sebesar 11,38 MPa.

This research assesses the feasibility of rice husk ash (RHA) as raw materials for the production of metakaolin-based geopolymer pastes. Two kinds of RHA were used in this research with a bit different of composition in silica, but have different cristallinity. At the beginning, the RHA samples were being dissolved into KOH with concentration of 8M for 4, 8 and 24 hours. The optimum solubility of RHA samples was reached after being dissolved in 24 hours for both RHAs. However, the dissolved mass percentage of these RHA shows different results. Amorphous RHA has higher dissolved mass of 80,4 % and reduction of silica composition up to 32.04%. Then, the solution with optimum solubility being used as activator for metakaolin-based geopolymer pastes with three variations of metakaolin to solution ratio of 60:40, 50:50 and 40:60 and being cured in 60 OC for 24 hours. The result shows optimum compressive strength was reached by metakaolin to solution ratio of 40:60 with average compressive strength of 11,38 MPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazarudin
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan material komposit armor yang lebih handal sebagai pelindung yang dibutuhkan militer dan sesuai dengan National Institute of Justice Standard. Material komposit ini berbentuk panel terbuat dari fiberglass sebagai penguat, resin unsaturated polyester sebagai matriks, dan biofiller (abu sekam padi-pati tapioka) sebagai filler. Panel komposit terdiri dari 4 tipe, yaitu: tipe-1 (single-panel), tipe-2 (multi-panel), tipe-3 abu sekam padi sebagai filler, dan tipe-4 pati tapioka sebagai filler. Komposisi panel komposit tipe-1 dengan memvariasikan jumlah layer, tipe-2 dengan memvariasikan jumlah panel, tipe-3 dengan memvariasikan fraksi volume abu sekam padi (3, 5, 7, dan 9 %v.) sebagai filler, dan tipe-4 dengan memvariasikan fraksi volume pati tapioka (30, 40, 50, dan 60 %v.) sebagai filler. Kemudian dilakukan uji balistik dengan Pistol FN amunisi kaliber 9 mm kecepatan proyektil 380 m/s dan Senapan FNC amunisi kaliber 5.56 mm kecepatan proyektil 890.2 m/s dengan rekaman video high speed camera. Karakterisasi dilakukan dengan Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy, X-Ray Diffraction dan Simultaneous Thermal Analyzers (STA). Kemampuan balistik optimum didapatkan pada komposit bi-panel dengan jumlah 7 lembar fiberglass di masing-masing panel. Kemampuan balistik komposit bi-panel meningkat dengan penambahan 9 %v. abu sekam padi sebagai filler. Kemampuan balistik bi-panel terbaik didapatkan dengan penambahan 50 %v. pati tapioka sebagai filler.

The objective of this research is obtain more reliable composite armor material as a military-required protector in accordance with the National Institute of Justice Standard. The composite material is in the form of panels made of fiberglass as reinforcement, unsaturated polyester resin as a matrix, and biofiller (rice husk ash-tapioca starch) as fillers. Composite panels consist of 4 types, namely: type-1 (single-panel), type-2 (multi-panel), type-3 rice husk ash as filler, and type-4 tapioca starch as filler. Type-1 composite panel composition by varying the number of layers, type-2 by varying the number of panels, type-3 by varying the volume fraction of rice husk ash (3, 5, 7, and 9% wt.) As filler, and type-4 with varying the volume fraction of tapioca starch (30, 40, 50, and 60% wt.) as a filler. Then a ballistic test was performed with a 9 mm FN ammunition gun with a projectile speed of 380 m/s and FNC rifles caliber 5.56 mm projectile speed of 890.2 m/s with high speed camera video recording. Then the characterization of the materials were carried out by means of Fourier Transform Infrared (FTIR) Spectroscopy, X-Ray Diffraction (XRD), and Simultaneous Thermal Analyzers (STA). The optimum ballistic ability were obtained from bi-panel composites with 7 fiberglass layer in each panel. The ballistic ability of bi-panel composites increased with the addition of rice husk ash as a filler. The best bi-panel ballistic ability is the composite with 50 %v. tapioca starch as a filler."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2646
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>