Ditemukan 67691 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 1991
S28117
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anto Sulaksono
"
ABSTRAKEnergi yang hilang dari neutrino matahari dihitung untuk interaksi dengan elektron dan nukleon melalui interaksi lemah dan elektromagnetik. Dipelajari efek massa dan osilasi neutrino pada energi yang hilang dan neutrino. Diperoleh energi yang hilang dan neutrino matahari terlalu kecil untuk menerangkan masalah neutrino matahari.
Dengan membandingkan hasil eksperimen Davis dan Kamiokande II, diprediksi momen dipol dan jari jari muatan neutrino. Dipelajari juga efek osilasi terhadap prediksi momen dipol dan jari jari muatan neutrino. Diperoleh µ dalam jangkauan sekitar (2,45 -3,14) xl0'1° p.B dan jarijari muatan neutrino dalam jangkauan sekitar (-110,0 < (
) < 73,63) x 10 'MeV-2. Dengan mengasumsikan neutrino -elektron berinteraksi-dengan elektron melalui interaksi lemah dan elektromagnetik, ditentukan batas bawah kontribusi laju penangkapan neutrino dari sumber B8 pada eksperimen Davis berdasarkan pengukuran Kamiokande LY'. Diperoleh laju penangkapan sebesar 1,6+0,4 SNU untuk Iv= 4 x 10''0 µB dan =0 dan laju penangkapan sebesar 1,6 ± 0,3 SNU untuk p,= 4 x 0'1° µ B dan =1,7 xlO "11 MeV. Keduanya lebih kecil dari hasil eksperimen Davis."Lengkap +
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Caroline
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39990
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Aditiya Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pertukaran pion orde keempat pada hamburan K+N dalam leading term dengan menghitung penampang lintang diferensial. Penelitian ini dilakukan karena pada hamburan K+N orde kedua belum memberikan hasil yang baik sehingga perlu dilakukan hingga orde keempat. Pada penelitian ini model yang digunakan adalah model pertukaran dua hadron (2 meson pion) dimana model tersebut memiliki keadaan intermediate N atau Δ. Perhitungan hamburan yang dilakukan pada penelitian ini tidak menggunakan teknik gelombang parsial, melainkan teknik tiga dimensi (3D). Teknik 3D tidak menguraikan keadaan bebas dalam bentuk gelombang parsial, sehingga sangat bermanfaat pada hamburan energi tinggi.
The aim of this study is to analyze the contribution of pion exchange on the fourth-order KN Interaction for leading term by calculating the differential cross section. Previous study about the-second order KN interaction shows that the result need to be improved, so we continue the study to the fourth-order. In this study, the two-hadrons exchange model is described as two pions exchange (2 pion mesons) in which have N or Δ as the intermediate state. We apply 3D technique in this study as a good alternative to Partial wave technique. That technique does not expand the free state in partial wave so it is usefull in high energy scattering."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Isa Randra
"Hamburan K+p dimodelkan sebagai pertukaran satu hadron. Hadron yang dipertukarkan berupa meson skalar σ; meson vektor ρ dan ω; hyperon Λ dan Σ; dan resonans Σ∗ (1385). Besaran yang dihitung adalah spin-averaged differential cross section yang dihitung menggunakan kinematika relativistik serta menggunakan teknik tiga dimensi sehingga tanpa ekspansi gelombang parsial. Penelitian dilakukan untuk melihat kontribusi suku rescattering pada hamburan K+p. Kontribusi suku rescattering dengan melibatkan semua pertukaran partikel dihitung pada energi 700 MeV - 3400 MeV. Kemudian, kontribusi suku rescattering untuk tiap pertukaran partikel dihitung pada energi 700 MeV - 2200 MeV dan energi 5 GeV - 10 GeV.
K+p scattering is modeled as one-hadron exchange. The hadrons being exchanged are scalar meson σ; vector meson ρ and ω; hyperon Λ and Σ; and resonance Σ∗ (1385). Spin-averaged differential cross section is calculated using relativistic kinematics and three-dimensional technique thus without partial wave expansion. The research was conducted to see the contributions of rescattering terms on K+p scattering. Rescattering terms contributions involving all exchanged particles are calculated for energies 700 MeV - 3400 MeV. Furthermore, rescattering terms contributions for each exchanged particles are calculated for energies 700 MeV - 2200 MeV and energies 5 GeV - 10 GeV."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Operator evolusi waktu merupakan pembawa dinamika dalam mekanika kuantum. Keadaan stasioner suatu partikel mengakibatkan bahwa fungsi gelombangnya dapat dipisahkan dengan separasi variabel. Secara analitik faktor dinamika seringkali dihilangkan karena keterbatasan kemampuan penghitungan. Dengan bantuan komputer posisi dan dinamika partikel dapat digambarkan secara utuh melaui penyelesaian persamaan schrodinger gayut waktu. Untuk itu perlu suatu skema numerik untuk operator evolusi waktu. Dalam paper ini akan diajukan skema numerik yang mungkin untuk memodelkan operator evolusi waktu diantaranya model Baker Champbel Hausdorf, dan model Richardson."
JURFIN 10:30 (2006)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Hamzah Fadhlurahman
"Interaksi antar partikel dapat digambarkan sebagai pertukaran partikel virtuil. Spesifik untuk interaksi K−N , model potensial yang digagas oleh Muller adalah model pertukaran satu hadron (orde kedua) dan dua hadron (orde keempat). Pada penelitian ini, model pertukaran dua hadron dijabarkan sebagai pertukaran dua pion (2 meson π) dimana model tersebut memiliki keadaan intermediate N atau ∆. Kontribusi pertukaran 2 pion tersebut dibahas dengan cara membandingkannya dengan kontribusi pertukaran 1 hadron. Perbandingan yang dimaksud adalah dengan melihat penampang lintang diferensial dari hamburan K−N untuk interaksi orde kedua dan orde keempat yang dibatasi hanya dengan mengambil leading term amplitudo hamburan. Teknik 3D tanpa ekspansi gelombang parsial diterapkan dalam perhitungan ini, yang mengambil daerah energi sangat tinggi.
Interaction between particles can be described as virtual particles exchange. Specifically for K−N interaction, the potential models initiated by Muller are one-hadron exchange (second order) and two-hadrons exchange (fourth order). In this research, the tow-hadrons exchange model is described as two pions exchange (2 π mesons) in which have N or ∆ as the intermediate state. The two pions exchange contribution discussed by comparing it to the one-hadron exchange. The comparison mentioned are by looking at the differential cross sections of the K−N interaction for the second and fourth order bounded by the leading term of the scattering amplitude only. 3D technique — without the partial wave expansion — is used in this calculation in the high energy region."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ratu Kusumawati
"Telah dilakukan perhitungan pergeseran fase hamburan pion-nukleon dengan menerapkan interaksi separabel rank-1 untuk gelombang parsial S, P, dan D. Bentuk separabel membuat persamaan Lippmann-Sehwinger dapat diselesaikan seeara analitik. Parameter interaksi ditentukan melalui fitting dengan data pergeseran fase dari analisa SAID. Keeocokan yang baik dieapai untuk momentum hingga 400 MeV/e, sementara tidak begitu baik untuk hingga 1500 MeV/c.
Phaseshifts of pion-nucleon scattering have been calculated by using separable interaction of rank-l for the partial Waves S, P, and D. With the separable form, the Lipprnann-Schvvinger equation can be solved analytically. lnteraction parameters are determined through fitting with the phaseshift data from SAID analysis. Good fits can be achieved for the 1no1nenta up to 400 MeV/c, While not so good for up to 1500 MeV/c."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29360
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39521
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iyan Subiyanto
"Substitusi Mn4+ oleh Ti4+ pada bahan polikristal La0.67Sr0.33Mn1-xTixO3 untuk x = 0, 0.04, 0.06, 0.08, 0.10, 0.33, dan 1 telah dibuat dengan metode Reaksi Padatan. Kurva Difraksi Sinar X menunjukan struktur kristal berfasa tunggal. Sifat Penyerapan Gelombang Elektromagnetik didapatkan dari Parameter Hamburan S11 dan S21 menggunakan Vector Network Analyzer dengan frekuensi sapuan dari 10 GHz hingga 16 GHz, kemudian dianalisa menggunakan metode konversi Nicholson-Ross-Weir. Intensitas penyerapan paling baik terdapat pada x = 0.33 sebesar -4.5 dB pada frekuensi optimal 12 GHz, dan memiliki lebar pita penyerapan 3 GHz.
Mn4+ to Ti4+ substituted polycrystalline La0.67Sr0.33Mn1-xTixO3 with x = 0, 0.04, 0.06, 0.08, 0.10, 0.33, and 1 have been prepared by Solid-State Reaction method. X-Ray Diffraction curve has shown that the crystal structure is single phase. The electromagnetic absorber property have been investigated from S11 and S21 Scattering Parameter using Vector Network Analyzer scanning from 10 GHz to 16 GHz, and analyzed with Nicholson-Ross-Weir conversion method. The best absorber belongs to sample with x = 0.33 equals to -4.5 dB on the optimal frequency 12 GHz and bandwidth 3 GHz."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1876
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library