Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46636 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1991
S28045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanafi Suroyo
"ABSTRAK
Di daerah penelitian dan sekitarnya, reservoir karbonat pada Formasi Kujung adalah salah satu target eksplorasi. Salah satu syarat batuan karbonat sebagai reservoir yaitu harus mempunyai porositas dan permeabilitas yang baik agar mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon. Semakin besar angka porositas berarti pori-pori di dalam batuan tersebut semakin banyak, selain itu pori-pori yang saling terkoneksi akan meningkatkan permeabilitas batuan. Pengetahuan dan pemahaman mengenai porositas pada batuan karbonat dan penyebarannya sangat penting dalam eksplorasi. Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi sebaran porositas Formasi Kujung I dengan metode penerapan aplikasi atribut pada data seismik 3D yang meliputi inversi, anttrack serta spectral decomposition. Berdasarkan penerapan atribut seismik tersebut, disimpulkan bahwa pada zona target porositas berkembang baik, selain itu ditemukan adanya fenomena low frequency shadow zone yang dapat digunakan sebagai indicator hidrokarbon pada zona target tersebut. Dengan adanya dua parameter yaitu porositas serta indikator hidrokarbon, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa zona target sangat potensial sebagai reservoar yang mengandung hidrokarbon dan dapat dikembangkan sebagai target eksplorasi.

ABSTRACT
Study area and its surroundings, carbonate reservoir of Kujung Formation is one of the exploration target. The requirements of carbonate rock as a reservoir is must have a good porosity and permeability. Higher number of porosity it is mean there are lot of the pores in the rock, and also interconnected lot of pores will be increased permeability. So the carbonate rock with good porosity and permeability will be able to store and flow hydrocarbons. Knowledge and understanding of porosity in carbonate
rocks and the distribution is very important in exploration. In this research, the
identification of the distribution of porosity Kujung I Formation is using seismic
attribute method. The seismic attribute application on the 3D seismic data covering the inversion, ant - track as well as the spectral decomposition. The final result of applied seismic attributes, concluded that the porosity of the target zone is well developed. The study also found the phenomenon of low frequency shadow in the target zone that could be as an indicator of hydrocarbons. With two parameters, porosity and hydrocarbon indicators, the study summarized that the target zone is a potential reservoir with
hydrocarbons possibility and could be developed as an exploration target"
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T45732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanafi Suroyo
"ABSTRAK
Di daerah penelitian dan sekitarnya, reservoir karbonat pada Formasi Kujung adalah salah satu target eksplorasi. Salah satu syarat batuan karbonat sebagai reservoir yaitu harus mempunyai porositas dan permeabilitas yang baik agar mampu menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon. Semakin besar angka porositas berarti pori-pori di dalam batuan tersebut semakin banyak, selain itu pori-pori yang saling terkoneksi akan meningkatkan permeabilitas batuan. Pengetahuan dan pemahaman mengenai porositas pada batuan karbonat dan penyebarannya sangat penting dalam eksplorasi. Pada penelitian ini dilakukan indentifikasi sebaran porositas Formasi Kujung I dengan metode penerapan aplikasi atribut pada data seismik 3D yang meliputi inversi, ant-track serta spectral decomposition. Berdasarkan penerapan atribut seismik tersebut, disimpulkan bahwa pada zona target porositas berkembang baik, selain itu ditemukan adanya fenomena low frequency shadow zone yang dapat digunakan sebagai indikator hidrokarbon pada zona target tersebut. Dengan adanya dua parameter yaitu porositas serta indikator hidrokarbon, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa zona target sangat potensial sebagai reservoar yang mengandung hidrokarbon dan dapat dikembangkan sebagai target eksplorasi.

ABSTRACT
Study area and its surroundings, carbonate reservoir of Kujung Formation is one of the exploration target. The requirements of carbonate rock as a reservoir is must have a good porosity and permeability. Higher number of porosity it is mean there are lot of the pores in the rock, and also interconnected lot of pores will be increased permeability. So the carbonate rock with good porosity and permeability will be able to store and flow hydrocarbons. Knowledge and understanding of porosity in carbonate rocks and the distribution is very important in exploration. In this research, the identification of the distribution of porosity Kujung I Formation is using seismic attribute method. The seismic attribute application on the 3D seismic data covering the inversion, ant track as well as the spectral decomposition. The final result of applied seismic attributes, concluded that the porosity of the target zone is well developed. The study also found the phenomenon of low frequency shadow in the target zone that could be as an indicator of hydrocarbons. With two parameters, porosity and hydrocarbon indicators, the study summarized that the target zone is a potential reservoir with hydrocarbons possibility and could be developed as an exploration target."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Noventiyanto
"ABSTRAK
Lapangan ?AS? terbukti mengandung gas dari hasil pemboran sumur
eksplorasi yang sudah dilakukan. Untuk memprediksi distribusi porositas pada
reservoar batuan karbonat yang mengandung gas digunakan metoda inversi
impedansi akustik dengan diintegrasikan interpretasi fasies pengendapan dan
proses diagenesa. Diharapkan dari penelitian ini bisa membantu dalam
mengidentifikasi penyebaran porositas dan membantu dalam menentukan lokasi
sumur pengembangan dengan optimal.
Porositas pada batuan karbonat sangat dipengaruhi oleh fasies
pengendapannya dan proses diagenesa. Analisa fasies pengendapan dan diagenesa
dapat digunakan untuk prediksi penyebaran porositas dengan interpretasi secara
geologi/kualitatif. Untuk mendapatkan prediksi yang lebih baik maka
diintegrasikan dengan interpretasi geofisika secara kuantitatif dalam hal ini
Atribut Impedansi Akustik. Analisa Atribut Impedansi Akustik dilakukan dengan
proses inversi seismik. Inversi seismik membutuhkan model awal dimana model
awal ini akan berpengaruh terhadap hasil inversi. Dalam hal ini, model awal
dibuat berdasarkan interpretasi fasies pengendapan dari data sumur maupun
interpretasi seismik serta hasil analisa proses diagenesa yang terjadi pada reservoir
karbonat dilapangan ?AS?.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa porositas batuan karbonat di
lapangan ?AS? dapat diprediksi dengan baik melalui inversi Impedansi Akustik.
Prediksi porositas dari impedansi akustik diintegrasikan interpretasi fasies
pengendapan dan diagenesa dapat memprediksi penyebaran porositas di lapangan
?AS?dengan lebih optimal

Abstract
?AS? field was already proved to contain gas from previous drilling of the
exploration wells. To predict the distribution of porosity in carbonate reservoir
rocks containing gas, acoustic impedance inversion method is applied integrated
with depositional facies and diagenetic processes interpretation. It was expected
that the research could help to identify porosity development in the carbonate
reservoir and assist in determining optimally the location of the development
wells
Porosity in carbonate rock is strongly influenced by depositional facies and
diagenetic processes. Depositional facies and diagenesis analysis can be used to
predict the porosity development with a geological interpretation qualitavely. To
get a better porosity prediction, acoustic impedance attribute can be used as
quantitavely interpretation which is integrated with geological interpretation.
Analysis of acoustic impedance attribute is done by using seismic inversion
process. Seismic inversion requires an initial model, which influence the inversion
results. In this case, the initial model is based on facies interpretation of well data,
seismic interpretation and the results of analysis of diagenetic processes that occur
in carbonate reservoir in the ?AS? field.
The results of this study indicate that the porosity of carbonate rocks in the
?AS? field can be predicted by acoustic impedance inversion. Prediction of
porosity distribution from acoustic impedance, which is integrated with
interpretation of depositional facies and diagenesis can be carried out more
optimally in the ?AS? field."
2011
T31907
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Taufik
"ABSTRAK
Upaya eksplorasi sumber hidrokarbon pada prinsipnya dilakukan dengan
beberapa tahapan, yakni eksplorasi dan pengembangan lapangan. Setiap tahapan
tersebut menggunakan metoda dan teknologi yang berbeda pula, dengan tujuan
yang sama yakni pemerolehan hidrokarbon. Pencarian minyak bumi di lapangan
yang sudah matang memang merupakan hal yang cukup sulit terlebih lagi yang
merupakan perangkap stratigrafi (Stratigraphic Trap).
Bertitik tolak pada tingkat kesulitan mendapatkan sumber hidrokarbon
baru maka berkembang metoda-metoda baru sebagai alat untuk mendeteksi
keberadaan hidrokarbon tersebut. Perkembangan metoda dan teknologi ini
berkaitan dengan kualitas data-data geofisika untuk menggambarkan model
geologi bawah permukaan, dan metode pemodelan geofisika untuk mengetahui
distribusi sifat fisis batuan mudah dipahami oleh ahli geofisika, geologi dan
perminyakan.
Pemanfaatan Data atribut seismik seperti; Amplitude, Semblance selain
digunakan untuk mendefinisikan struktur yang ada juga dapat digunakan sebagai
interpolasi batas satuan litologi secara sederhana, sedangkan Instantaneous
Amplitude, Phase, Frequency digunakan sebagai atribut untuk mendefinisikan
batas perangkap stratigrafinya. Adanya kenampakan anomali didaerah penelitian
yang merupakan bagian dari Group Sihapas yang mengindikasikan suatu
reservoar perangkap stratigrafi telah berhasil dibuktikan.
Tesis ini lebih bersifat penelitian dengan menggabungkan landasan teori
serta mengintegrasikan teknik interpretasi untuk melakukan identifikasi suatu
reservoar yang merupakan perangkap stratigrafi. Data seismik diinterpretasi
dengan menggunakan bantuan data geologi regional serta perangkat lunak
komersial untuk analisa dan interpretasi 3D seismik."
2007
T21193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1991
S28043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Yunov
"Telah dilakukan analisis metode atribut seismik struktur untuk menentukan sesar geser yang didukung menggunakan data seismik. Daerah penelitian ini berada didaerah Cekungan Jawa Timur dengan Formasi Tuban berumur Miosen.
Objek penelitian dikategorikan batuan karbonat jenis reef dan yang menarik untuk dianalisis pada reservoar karbonat yaitu berupa zona sesar geser dikarenakan sulitnya untuk menginterpretasi struktur sesar geser pada reservoir karbonat.
Metode yang digunakan adalah atribut seismik, yaitu atribut spektral dekomposisi Continuous Wavelet Transform (CWT), Atribut Similarity, Atribut Curvature, dan Atribut Variance.
Hasil analisa keempat atribut menunjukkan atribut variance tidak terlihat jelas pada peta atribut sedangkan pada atribut spektral dekomposisi CWT, Curvature, dan Similarity terlihat jelas pada peta atribut. Sesar geser memiliki arah barat daya menuju timur laut.

Has conducted seismic attribute analysis method to determine the shear fault structure are supported using seismic data. This research area is the area of East Java Basin with Tuban Formation Miocene.
The object of research is categorized carbonate reef types and interesting to be analyzed in the form of the carbonate reservoir shear fault zone due to the difficulty in interpreting the shear fault structure in carbonate reservoirs.
The method used is seismic attribute, that attribute spectral decomposition of Continuous Wavelet Transform ( CWT ), Attribute Similarity, Curvature attributes and attribute Variance.
Results of analysis of variance four attributes indicate attributes are not visible on the map attribute whereas the spectral decomposition attributes CWT, Curvature and Similarity clearly visible on the map attributes. Shear fault has the southwest toward the northeast.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triara Anggraini
"Lapangan TA adalah salah satu lapangan yang beroperasi di bawah PT. Chevron Pacific Indonesia yang telah ditindaklanjuti dengan teknologi baru dalam upaya peningkatan produksi. Berdasarkan data log, Formasi Menggala merupakan perselingan batupasir dan batulempung. Dari penampang seismik diinterpretasikan bahwa terdapat struktur geologi berupa sesar mendatar dan sesar naik. Data Log dan Seismik 3D dapat diolah untuk mendapatkan model bawah permukaan yang lebih baik. Tahapan pengolahan data dimulai dengan korelasi sumur, lalu dilakukan well-seismic tie untuk meletakkan horizon seismik (skala waktu) pada posisi kedalaman sebenarnya yang akan digunakan pada proses picking horizon. Setelah itu dilakukan analisa seismik atribut amplitudo rms, amplitudo palung maksimum, dan atribut kuat refleksi. Dari hasil pengolahan data, diduga terdapat tiga area potensi pengembangan (lead) pada Lapangan TA. Dari ketiganya, lead 1 diduga sebagai daerah yang paling berpotensi berdasarkan peta struktur waktu terdapat closure, peta ketebalan formasi, dan peta atribut dimana zona interest berada di antara 10-20 ms. Pada daerah ini batuan induknya merupakan Kelompok Pematang yaitu Formasi Brown Shale dan tipe kerogen 1 atau 2, reservoar berada pada Formasi Menggala, jebakan berupa struktur lipatan, migrasi primer, dengan batuan tudung Formasi Bangko.

TA field is one of PT. Chevron Pacific Indonesia?s operating areas that has been obtained new technologies due to increase production. Based on Log Data, Menggala Formation was formed by combination of sandstone and shale. Interpretation from seismic section, there is a geological structures such as normal fault and reverse. Well Log Data and 3D Seismic Data can be processed to get more accurate subsurface model. Stage of processing data started with log correlation and then well-seismic tie for interpreted seismic horizon on time domain that will be used for picking horizon. After that running rms amplitude seismic attribute, maximum trough attribute, and reflection strength attribute. From the results of data processing, supposedly there are three potential areas of development in the TA field. Of the three, lead one suspected as the most potential area (lead) are based on the structure of time there is closure, formation thickness maps, and attributes maps in which the interest zone between 10-20 ms. In this area, the source rock is a group of Pematang is Brown Shale Formation and type of kerogen is 1 or 2, reservoir on this field is Menggala Formation, trapped in a fold structure, primary migration, with Bangko Formation as the seal."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S1866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fiestyo Agung Prabowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S28641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Gerry Rolando
"Karakterisasi reservoar di lapangan Blackfoot telah dilakukan dengan integrasi analisa atribut seismik dan inversi seismik. Analisa atribut seismik dilakukan untuk mengidentifikasikan batas lapisan, yang diindikasi dengan adanya perbedaan antara dua lapisan. Di samping itu, inversi seismik digunakan untuk memperlihatkan impedansi akustik, yang sangat penting untuk mengetahui properti dari lapisan. Kedua atribut ini (amplitude seismik dan impedansi akustik) diharapkan berguna untuk menginvestigasi reservoar secara lengkap.
Studi ini menggunakan data seismic 3D dan 5 data sumur. Data seismik 3D dan data sumur dan diikat dengan teliti agar mendapatkan kesesuaian yang baik satu sama lain. Analisa difokuskan pada dua horison, yang dipercaya sebagai target reservoar. Hasil peta horison dianalisis untuk mendapatkan peta distribusi reservoar. Hasil dari semua atribut menunjukan konfirmasi yang baik satu sama lain.

Reservoir characterization in Blackfoot field has been carried out by integrating seismic attribute analysis and seismic inversion. Seismic attribute analysis is performed to identify layer interface, which is indicated with the contrast between two layers. In other hand, the seismic inversion is applied to provide the acoustic impedance, which is important in understanding the property of layer body. These two attributes (seismic amplitude and acoustic impedance) are expected to be useful in investigating the reservoir completely.
This study is based on 3D seismic data and 5 well log data. The 3D seismic and well log data is tied in carefully in order to get good match each other. The analysis is focused on two horizons, which is believed as target reservoir. The generated horizon map is analyzed to map the reservoir distribution. The results show that all attributes provide good confirmation each other.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29318
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>