Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69133 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Veronica K.R. Hartohusodo
"Steror mempunyai peranan penting dalam produksi hor
mon-harmon steroid yang amat dibutuhkan dalam obat obat kontrasepsi.
Dari pustaka telah ditemukan adanya sterol-sterol -
dalam Tanda, Kelapa Sawit, tapi belum dapat diketahul jenis jenis sterolnya maupun kadarnya. Sebagal dasar. untuk.memperoleh hasil penelitian yang baik, dipenlukan cara identifikasi dan Penetapan Kadar yang cukup baik pula.
Untuk rnencapai tujuan mi dilakukan pemeniksaan Secara "Gas Liquid Chromatography", dengan memakai kolom kaca borosilikat panjang 2 m, diameter 3 mm, diisi dengan fase diam SE-30 5 % pada Chramosarb Ui-HP 80-100 mesh
Kondisi yang sesuai untuk memisahkan sterol-sterol
diperoleh dengan mengubah-ubah temperatur kolom dan kecepatan alirañ gas pembawa. Temperatur kolorn 260°C dan kecepatan aliran N 2 60 mi/menit merupakan kondisi yang dipiIih untuk identifikasi dan pemisahan campuran steron. dalam Tandan Kelapa Sawit.
11èti1 Testosteron digunakan sebagai internal standard. Tanda kelapa sawit yang dipeniksa mengandung sterol sterol yang terdini dari Kolestero]. ( 92 ppm ), Kampesteno]. C 56 ppm ), Stigmasterol ( 110 ppm ) dan Sitosterol (4SOpprn)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuriah
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian terhadap analisis beberapa sterol menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dalam ampas
kecap. Analisis dilakukan pada kolom f ase terbalik dengan
detektor UV pada panjang gelombang 213 nm menggunakan beberapa
fase gerak dan kecepatan aliran yang divariasi serta temperatur kolom 40 °C.
Pemisahan yang baik diperoleh dengan menggunakan fase
gerak metanol absolut dengan kecepatan aliran 0,25 ml/menit,
Stigmasterol dan kampesterol dapat dipisahkan dengan baik dari
sitosterol, namun pemisahan antara stigmasterol dan kampesterol belum cukup baik (B= 0,7).
Penerapan metode di atas terhadap ampas kecap menunjukkan bahwa ampas kecap mengandung stigmasterol (0,1 - 0,2 mg/g bobot kering), kampesterol (0,2 - 0,3 mg/g bobot kering) , dan sitosterol (0,4 - 0,6 mg/g bobot kering). Kandungan sterol total adalah lebih kurang 1 mg/ g bobot kering."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Kurniadi
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2003
T39572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Angela Gracia Gozal
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S32386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewiyanti
"ABSTRAK
Sterol dalam tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai
bahan baku untuk produksi hormon steroid yang
dibutuhkan dalam obat-obat kontrasepsi. Tandan sawit dapat
menjadi salah satu sumber sterol di Indonesia.
Untuk memperoleh sterol dari, tandan sawit tersebut diperlukan
suatu metode isolasi yang sederhana dan ekonomis.
amat
Sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan di atas
telah dinilai beberapa variabel yang mempengaruhi
isolasi sterol dengan cara ekstraksi setelah hidrolisis da
hidrolihasil
lam suasana basa. Sebagai metode Standard adalah
sis dengan larutan KOH - etanol selama 1 jam.
kadar sterol dari fraksi tak tersabunkan dilakukan
Penetapan
secara
kolorimetri berdasarkan fceaksi Liebermann - Burchard.
Pada skala analitik telah dicoba hidrolisis dengan
larutan KOH dalam air sebagai pengganti larutan KOH-etanol,
tetapi hasilnya tidak memuaskan; sedangkan pelumatan bersa
ma air selama 1 menit sebelum hidrolisis dengan KOH-etanol
selama 1 jam memberikan hasil 38 % dari metode Standard.
Isolasi pada skala laboratorium dengan cara ekstraksi setelah
hidrolisis menggunakan larutan KOH (air ; etanol
1 : 1) selama 2 jam dari 500 g bahan tandan sawit mengha -
i'
;i
=
silkan 2,47 - 2,55 g ekstrak yang mengandung 10,9-11,2 %
sterol total.

ABSTRACT
Sterol s which occur in plants and animals can be
used as raw material for production of contraceptive steroid
* hormones. of the sterol s Oil palm bunch may be
resources in Indonesia. In order to acquire sterols
the oil palm bunch, a simple and economical isolation
one
f rom
method is required.
As an overture to reach that aim, some variables
influencing the isolation result by extraction af ter
alkaline hydrolysis has been conducted. Hydrolysis
ethanolic potassium hydroxyde solution for 1 hour
as Standard irethod. The extract of unsaponifiable matter
based
with
served
assayed for sterols by a colorimetric method
on the Liebermann - Burchard reaction.
In analytical scale, hydrolysis with aqueous potas
sium hydroxyde solution instead of ethanolic hydroxyde has been carried out with no satisfying result;
otherwise grinding together with water for 1 minute before
hydrolysis time with ethanolic potassium hydroxyde for 1
yielded 38 % of the Standard method result.
isolation by extraction after 2 hours hydrolysis
with potassium hydroxyde solution (water : ethanol =
1 : 1) from 500 g oil palm bunches produced 2, 47 - 2,55 g
extract containing 10,9 - 11,2 % of total sterols.
was
potassium
hour
Laboratory"
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeri
"Penyalahgunaan formalin dalam makanan yang terjadi dalam dekade terakhir menjadi semakin luas. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh senyawa ini menjadi alasan perlunya dibangun suatu metode analisis untuk deteksi dan kuantitasi formaldehid. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi analisis optimum formaldehid dan memvalidasinya. Pada penelitian ini digunakan kromatografi gas dengan kolom Carbowax 20-M® 20% dalam Chromosorb® WAW DMCS berukuran 100/120 mesh, gas N2 sebagai fase gerak dengan tekanan 60 kpa, dan program suhu pada 40°C yang dipertahankan selama 20 menit, kenaikan suhu 5°C/menit sampai 80°C dan dipertahankan selama 5 menit. Deteksi menggunakan detektor ionisasi nyala (FID). Hasil validasi metode yang dilakukan memberikan nilai koefisien korelasi (r) 0,9999 pada rentang konsentrasi 0,6028 - 8,0374 μg/ml, batas deteksi dan batas kuantitasi berturut-turut 0,1031 dan 0,3438 μg/ml, hasil uji perolehan kembali antara 87,33 - 91,68% dan koefisien variasi tidak lebih dari 2%. Satu sampel mie basah yang dianalisis triplo, formaldehid diperoleh pada kadar rata-rata setelah dikoreksi 11,4620 μg/g.
Formalin misuse in some food that occur in the pass decade became widely. The adverse effect of this chemical compound has necessitated to develope an analytical method for detection and quantitation of formaldehyde. The aim of this study was to find optimum analytical condition of formaldehyde and it’s validation. The method was using gas chomatography with Carbowax 20-M® 20 % on Chromosorb® WAW DMCS 100/120 mesh as stationary phase, and N2 as carrier gas with 60 kpa pressure, and temperature program at 40°C hold for 20 minutes, program at 5°C/min to 80°C and hold for 5 minutes. Detection used flame-ionization detector (FID). The results of validation method showed coefficient of correlation (r) 0,9999 at concentration range 0,6028 - 8,0374 μg/ml, the detection and quantitation limit respectively 0,1031 dan 0,3438 μg/ml, recovery presentage was between 87,33 - 91,68% and coefficient of variation not higher than 2%. From a sample (wet noodles) that analysed triplo, formaldehyde was detected at average level after corected 11,4620 μg/g."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reri Indriani
"ABSTRAK
Sterol dalam tumbuhan dan hewan merupakan salah satu bahan baku untuk produksi obat-obat kontrasepsi oral. Tandan sawit limbah telah dinilai kemungkinannya sebagai sumber sterol. Untuk mengolah tandan sawit limbah tersebut agar menghasilkan sterol, diperlukan suatu metoda isolasi yang relatif sederhana dan ekonomis. Berbagai kondisi hidrolisis asam menggunakan HCI/air untuk penyiapan sampel, sebagai salah satu tahap metoda 1- solasi, telah dilakukan. Kondisi hidrolisis asam tersabut adalah - Tahap analitik : waktu hidrolisis 3 jam dengan HC1 2 N dan 4 N, waktu hidrolisis 1 jam dan 2 jam dengan HC1 2 N yang dibandingkan terhadap metoda hidrolisis basa menggunakan KOH/etanol selama 1 jam. Produksi dalam skala laboratorium :waktu hidrolisis 1 jam dengan HC1 2 N. Penetapan kadar dilakukan secara Spektrofotometri berdasarkan reaksi Liebermann Burchard yang sudah dimodifikasi. Hidrolisis asam pada beberapa kondisi penyiapan sampel yang telah dicoba dalam tahap analitik memberikan hasil 75% dari metoda pembanding KOH/etanol. Produksi dalam skala laboratorium memberikan hasil 83% dari hasil pada tahap analitik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>