Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167531 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susan Herawaty
"ABSTRAK
Ampisilina dan amoksisilina adalah antibiotika penisilin semi sintetik yang mempunyai enzim B-laktam tiazolidina, yang dapat rusak oleh adanya air, suasana asam, suasana basa, enzim B-laktamase, oksidator, logam berat, dan panas. Pengaruh panas selama proses pembuatan obat jadi, pengangkutan dan penyimpanan tidak dapat dihindarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap struktur kimia ampisilina dan amoksisilina, dengan cara memanaskan ampisilina dan amokaisilina pada suhu 40°C, 60°C, 80°C, dan 105°C. Masing-masing hasil pemanasan dianalisa secara spektrofotometri infra merah dengan pellet KBr dan ditentukan kadarnya secara iodometri untuk melihat adanya kerusakan pada struktur B-laktam tiazolidina. Perubahan spektrum infra merah pada ampisilina dan amok sisilina mulai tampak setelah pemanasan 80°C 8 jam dan setelah pemanasan 105°C 20 menit. Perubahan yang terlihat mula-mula pada panjang gelombang 6,2 - 6,55 um yang menunjukkan gugus karboksilat dan x amino. Jika pemanasan dilanjutkan, perubahan akan terjadi juga pada panjang gelombang 5,6,um yang menunjukkan gugus B-laktam. Penetapan kadar secara iodometri tidak memenuhi persyaratan setelah pemanasan 80 0 C 16 jam dan 105°C 40 menit, yang disebabkan rusaknya B-laktam tiazolidina."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suliyanto Sulaeman
"Ampisilina dan amoksisilina adalah antibiotika semi
sintetik, yang mempunyai gugus cx-anlino benzil dan inti (3-laktani tiazolidina, dapat rusak oleh adanya air, suasana asam, basa, enzim penisilinase, oksidator dan dipercepat oleh adanya logam berat atau panas.-Pengaruh panas selama proses pembuatan, pengarigkutan dan penyimpanan tidak dapat dihindarkan.
Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh suhu
terhadap perubahan kadar ampisilina dan ainoksisilina, dengan cara memanaskannyapada suhu 40 00 , 6000 , 8000 dan 1050C. Hasil peinanasan tersebut diperiksa kadarnya dengan cara spektro±'otometri memakai pereaksi tembaga(II) suifat pH 5,2 dan imidazole-raksa(II) kiorida pH 9,0. Ampisilina dan amoksisilina dapat memberikan resapan dengan terbentuknya asam penisilenat sebagai kromofor.
Pada pemeriksaan kadar secara spektrofotometri mema
kai pereaksi tembaga(II) sulfat pH 5 1 2 , ternyata ampisilina tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 4000 selama 2 bu.lan, 6000 selama I bulan, 8000 selama 2 jam dan 10500 selania 10 menit, sedangkan amoksisilina sudah tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 400C selama I bulan, 60°C selama 8 han, 80°C selama 2 jam dan 1 05°C selama 20 menit. Bila memakai pereaksi imidazole-raksa(II) klorid.a pH 9,0 , ternyata amok: sii1ina tidak memenuhi persyaratan yang nyata, akibat pemanasan 6000 selama 16 han, 80°C selama 2 jam dan 105°C selama 20 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Agustinawati W
"Aktii'vitas antiinikroba penisilifla terletak pada
keutuhan cinciri j3-laktam. Gugus karbonil pada cincin K
laktam mempunyai frekuensi yang spesifik pada 1780 - 1770
ci -( -. Penelitian mi Kan memarfaatkan kespesifikan resapan
pacla ciaerah inframerah mi dalain analisis
kuarititatif derivat penisi1irta
Tujuah pertelitiari ml adalah membandingkan has 11
penetapan kadar secara spektrofotoineti inframerah dengan
potensi ainoksisilina dan untuk merigetahui sejauhmana suhu
dan iamanya pemanasari berpengaruh terhadap kadar dan
potensi amoksisiiiria, dergan cara memariaskannya pada suhu
40°C dan 60°C selama 10 menit, 20 menit, 40 meriit, 1 jam,
2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 1 han, 2 han, 4 han, 8
han, 15 han, dan I bul an. Hasil pemanasan tersebut
dipeniksa kadarnya secara sp .ektrofotometni inframerah
menggunakan teknik tab1et 1 KBr -dan potensinya. Penetapan
potensi dilakukan dergan uiietoda difusi. Sebagai reservoir
larutan ataoksisilina di.gunakan silinder besi tahan karat,
derigan kuman uji Sarciri.a lutea ATCC 9341 'pada medium 11.
Dari pengujian statistik terhadap amoksisilina baku,
ternyata ads korelasi antara hasil penetapan kadar secara
spektrofotoirietni inframerah dengari poterisi amoksisilina.
Penetapan kadar amoksisilina akibat pemanasan cenderung
membenikan hasil lehih tinggi dibandingkan dengan potensi, disebabkan karena •hasil urai yang terbentuk
rnengganggu pada penetapan kadar secara inframerah Oleh
sebab itu, metoda spektrofotometri infrarnerah han ya dapat
digunakan untuk penetapan kadar amoksisilina yang belum
mengalami penguraian.

The activity of penicillin antimicrobial is in the totality of
P-lactam ring. The group of carbonyl in P-lactam has a spesific
vibration of frequency, that is 1780 - 1770 cm. This study will
take the advantage of this spesific penetration on the infra red
area in quantitative analysis of penicillin's derivate.
The aim of this study is to compare the fixing of concentration
with infra red spectrophotoinetry and amoxycillin 's potency and also
we want to know how far the temprature and duration of heating
influence the concentration and amoxycillin's potency, by heating it
at 400C and 60°C in 10 minutes, 20 minutes,40 minutes, an hour, 2
hours, 4 hours, 8 hours, 16 hours, a day, 2 days, 4 days, 8 days and
a month. The concentration of the heating's results were examined
with infra red speetrophotometry using Or pellet and tested for its
potency. Diffusion method is used to settle the potency. An anti corrosion
cylindrical iron with Sarcina lutea A1YX 9341 microbe in
stage-11 is used as the reservoir of amoxycillin solution.
Statistically test to standard of amoxycillirz, we see there is
a correlation between fixing the concentration with infra red
spectrophotoinetry and ainoxycill in's potency. The fixing of
ainoxycillin's concentration caused by heating is higher if we
compare with potency, it's because of the degradation formed
influenced it. Therefore infra red speetrophotometry method is used
just for fixing the concentration of undegr&Iated amoxyciilin
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sorta Saulina
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai penetapan kadar N,N- Dimetilanilin sebagai pengotoran dalam sampel Ampisilina dan Amoksisilina yang diperdagangkan dari berbagai sumber. Prinsip metoda ini ialah kelarutan sampel dalam larutan alkali dan kemudian dilakukan ekstraksi dengan sikioheksan. Metoda penetapan kadar yang digunakan adalah "Gas Liquid chromatography" yang dilengkapi dengan kolom kaca boro silikat, panjang 2 m, diameter 3 mm, diisi dengan fasa diam SE 30 5 % pada chromosorb W-HP 80-100 mesh, suhu detektor dan injektor : 100°C ) suhu kolom 800 C, kecepatan aliran gas N. 60 mi/menit. N,N- Dietilanilin digunakan sebagai baku dalam. Penetapan kadar N,N- Dimetilanilin dalam sampel Ampisilina dan Amoksisilina memberikan hasil 1. Sampel Ampisilina dan Amoksisilina yang kami periksa mengandung N,N- Dimetilanilin. 2. Kadar N,N- Dimetilanilin umumnya dibawah persyaratan British Pharmacopoeia 1980, kecuali sampel Ampisilina pabrik (5,6) dan sampel Amoksisilina pabrik (7)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwardi Masrun
"Penelitian dilakukan terhadap komponen motor Diesel penggerak kapal buatan M.A.N. (Jerman) tipe KSZ 70/125 BL. komponen tersebut adalah mahkota torak (piston crown) yang dibuat dari baja-paduan DIN 34 Cr Mo 4 dan dirancang terhadap tekanan gas pembakaran, gaya inersia dan pengaruh kenaikan suhu yang tinggi waktu motor Diesel bekerja.
Kenaikan suhu tinggi bisa mengakibatkan siklus thermal serta beban thermal yang besar sehingga kekuatan material turun. Akibatnya bisa menimbulkan kerusakan berupa pecahan, retak, oksidasi (berwarna hitam/hangus) dan diperkirakan telah ter jadi perubahan struktur material serta perubahan sifat mekanisnya. Untuk menentukan sampai berupa jauh pengaruh kenaikan suhu tinggi terhadap perubahan struktur material dan sifat mekanis, dilakukan penelitian serta pengujian terhadap material tersebut.
Dari hasil pengujian komposisi kimia diketahui bahwa kandungan carbon dan chromium pada baja paduan ini tinggi, serta kadar molybdenum lebih rendah dari yang seharusnya menurut DIN 34 Cr Mo 4.
Referensi 4 menyatakan bahwa kandungan carbon dan chromium tinggi mengakibatkan terbentuknya chromium karbida (Cr23 C6) sedangkan penambahan molybdenum bertujuan meningkatkan sifat mekanis baja pada suhu tinggi.
Pengujian simulasi pemanasan memperkuat dugaan bahwa pada suhu pengujian yang tinggi memperlihatkan telah terbentuk karbida yang kemungkinan adalah chromium karbida.
Dengan terbentuknya chromium karbida, baja menjadi Betas serta akibat kadar molybdenum yang rendah kekuatannya menurun pada suhu tinggi. Karenanya pada waktu baja tersebut mengalami siklus thermal tinggi telah menyebabkan terjadi kerusak an yang berupa retakan-retakan antar butiran (intergranular) akibat thermal fatigue."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarjianto, auhtor
"Kualitas pengelasan dipengaruhi oleh beberapa parameter antara lain material induk, heat input, jenis sambungan, jenis fluks, komposisi atau jenis bahan tambahan (elektroda) serta keahlian operator las. Komposisi kimia dari kawat las (filer) berpengaruh besar terhadap kualitas logam las (weldment), karena akan mempengaruhi struktur mikro logam las dan sifat mekaniknya."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Ardani
"Belakangan ini seorang ahli baja dari perusahaan Komatsu Jepang telah menentukan suatu standar komposisi baja yang dikenal dengan baja SH 10, yang merupakan baja coran paduan rendah, dengan unsur paduan utama berupa khromium (Cr) se- 1,0 - 1,3 %. Bahan ini mempunyai sifat mampu-keras yang baik, dan belakangan ini sedang dicoba untuk diterapkan dalam pembuatan salah satu komponen alat berat, yaitu bucket tooth, yang merupakan gerigi yang dipasang pada ujung mangkok alat berat. Penelilian ini dilalukan untuk mengetahui perilaku mal mekanik baja SH 10 sebagai bahan baku pembuatan bucket tooth pada beberapa variasi kondisi. perlaluan panaa pelunakan (temper). Untuk penemperan pada suhu 450' C, peningbtan waktu laban temper dari 4 jam menjadi 8 jam ternyata menghasilkan prodak dengan ketangguhan yang menurun tajam dari rata-rata 3,02 Kgm/cm2 menjadi 1,63 Kgm/cm2. Peningkatan suhu temper dari 450' C menjadi 530' C dan 550' C pada penemperan dengan waktu laban 4 jam dapat meningbtkan ketangguhan baban dari rata-rata 3,02 Kgm/cm' menjadi rata-rata S-H Kgm/cmZ dan 3,99 Kgm/cm2 1 namun hal ini diikuti dengan penurunan nilia kekerasan permukaan rata-rata dari 372 BHN menjadi 351 BHN dan 309 BHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S28690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Julito P.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S32046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maengkom, Sera K.
"Akibat pasaran saham yang sedang lesu, bank-bank yang amat selektif dalam penyaluran kredit, ditambah lagi dengan pembatasan pinjaman ke luar negeri yang diberlakukan pemerintah, perusahaan mengalami kesulitan dalam perolehan dana. Perusahaan didorong untuk mencari sumber dana lain untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Salah satu alternatif yang paling sesuai dengan keadaan tersebut adalah dengan menerbitkan obligasi yang merupakan Instrumen hutang. Penggunaan hutang atau leverage dalam struktur modal bisa berpengaruh positif dan negatif pada nilai perusahaan. Dan implikasi dan penggunaan hutang adalah perusahaan harus dapat menentukan seberapa banyak perusahaan dapat menggunakan hutang dalam struktur modal sehingga berdampak positif, agar biaya modal menurun dan pada gilirannya meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan dari penulisan ini adalah melihat pengaruh penambahan pemakaian hutang akibat emisi obligasi terhadap prestasi keuangan dan nilai perusahaan. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan studi lapangan dan studi literatur. Karena PT. A mengadakan penawaran umum obligasi konversi pada bulan Maret 1991, maka penulis menggunakan laporan keuangan tahun 1990 untuk melihat prestasi keuangan sebelum emisi dan laporan keuangan tahun 1991 dan 1992 untuk melihat prestasi keuangan perusahaan sesudah emisi. Dari penelitlan diperoleh bahwa perusahaan A mengadakan kebijakan penggunaan hutang yang ekstensif dalam struktur modalnya. Pemakalan hutang tersebut membawa pengaruh tidak baik pada prestasi keuangan yang ditunjukkan oleh rasio leverage yang makin meningkat, rasio likuiditas yang semakin menurun dan efisiensi yang juga mengalarni kernunduran. Peningkatan leverage membawa pengaruh pada peningkatan biaya modal perusahaan. Akibat selanjutnya adalah nilai perusahaan A mengalami penurunan. Perusahaan berada dalam keadaan di mana debt equtly ratio sangat besar sehingga penambahan hutang yang seharusnya memberikan dampak positif berupa perlindungan pajak, malah menurunkan nilai perusahaan. Leverage berpengaruh negatif pada nilai perusahaan karena keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih kecil daripada beban bunga yang harus dibayar perusahaan. Tindakan menerbitkan obligasi konversi dipandang sebagai tindakan yang paling sesuai oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dana yang mendesak, karena obligasi konversi menawarkan investor untuk ikut serta menikmatl pertumbuhan perusahaan dengan memiliki saham perusahaan bila konversi dilakukan. Saran yang dapat diberikan adalah bahwa pihak manajemen hendaknya tidak menambah hutang, karena peningkatan leverage lebih lanjut akan makin meningkatkan biaya modal rata-rata tertimbang dan menurunkan nilai perusahaan. Disamping kreditor akan berpikir dua kali untuk memberikan pinjaman pada PT. A karena kondisi debt ratio yang sangat tinggi. Saran yang kedua adalah bahwa manajemen harus meninjau kembali penggunaan dana untuk investasi. Jangka waktu pemakalan dana harus disesuaikan dengan jangka waktu pinjamannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>