Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adriani Y. Lutan
"ABSTRAK
Daun handeuleum atau Graptophyllum pictum (L) Griff merupakan bahan obat tradisional Indonesia. Salah satu kegunaannya antuk pengobatan haemorrhoid. Yang biasa dipakai adalah daun varietas ungu meskipun varietas hijau banyak dijumpai. Data mengenai kandungan kimia dari tanaman tersebut jarang dijumpai. Daun vanietas ungu disebutkan mengandung adanya glikosida steroid, saponin, alkaloid, tanin dan lendir. Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan golongan senyawa kimia dengan cara-cara umum pada dua varietas daun GraptoDhyllum Dictum (L) Griff tersebut. Analisa terhadap golongan glikosida steroid dilanjutkan dengan kromatografi lapisan tipis yang memakai berbagai eluen dan penampak noda. Tehnik kromatografi lapisan tipis dipakai untuk isolasi dan pemurnian fraksi-fraksi tertentu. Fraksi yang telah dimurnikan kemudian diperiksa lebih lanjut dengan reaksi warna dan pembuatan spektrum absorbsi U.V. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kedua varietas ini mengandung glikosida steroid, saponin, alkaloid, tanin dan lendir bahkan mengandung senyawa steroid yang sama hanya konsentrasi dan daun vanietas ungu agaknya lebih besar. Disamping itu sudah dapat diisolasi fraksi-fraksi yang diduga merupakan Senyawa steroid hanya hasil pemeriksaan lebih lanjut belum memberikan hasil yang nyata.
ABSTRACT
Daun handeuleum or Gr aptophyllum pictum (L) Griff is used in Indonesian folk medicine for curing haemorrhoids. Usually the leaves of the purple variety are used, though the green form is much found. Literature data on the chemical constituent in leaves are rarely found. The purple leaves likely contains steroid glycosides, saponins, alkaloids, tannins and slime. Phytochemical analysis is carried out on the leaves of two varieties of Graptophyllum Dictum (L) Griff. Further analysis is accomplished on the steroid glycosides by thin layer chromatography with various solvents and detectors. The thin layer chromatography is applied to isolate and to purify special fractions. Then the pure fractions are examined by colour reactions and forming of U.V. absorption spectrum. The results of the analyses show that the two plant varieties contains steroid glycosides, saponins, alkaloids, tannins and slimes, and even the same steroid compounds but the purple sort with a higher concen tration that the green one, In addition fractions have been isolated which are suspected to be steroid compounds but further analysis has not given a real result yet."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Islami
"Tumbuhan Handeuleum (Graptophyllum pictum (L ) Griff ) merupakan tanaman perdu tegak dan banyak ditanam sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman pagar 'Dalam pengobatan tradisional, daun Handeuleum berkhasiat sebagai obat untuk penyakit ambeien (bawasir), bisul, borok, batu empedu laksatif (pencahar atau urus-urus) emmolliensia (menghaluskan kulit), dieuretik (peluruh air kencing), bengkak, luka-luka dan lain-lain Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mencoba menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terdapat dalam daun Handeuleum dari fraksi eter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kolopaking, Ari Mulyani
"ABSTRAK
Graptophyllum pictum (L) Griff yang dikenal dengan nama daerah handeuleum akhir-akhir ini dilaporkan dapat digunakan untuk pengobatan penyakit "haemorrhoid". Baru-baru ini tanaman ini telah digunakan oleh seorang dokter di Bogor untuk pengobatan penyakit haemorrhoid dengan hasil yang baik. Adapun keterangan mengenai tumbuhan ini khususnya mengenai kandungan kimianya masih belum banyak di temukan dalam literatur. Karenanya penelitian terhadap daun ini perlu dilakukan terutama mengingat khasiat anti haemorrhoidnya. Penyelidikan dari daun ini dilakukan secara kwalitatif dan kromatografi lapisan tipis untuk saponin, glycosid, alkaloid, tannin, phenol derivat antrakinon. Berdasarkan hasil penelitian itu tanaman ini mengandung saponin {steroid glycosid) , alkaloid dan tannin sedangkan flavonoid phenol, dan antrakinon tidak ditemukan .
ABSTRACT
Graptophyllum pictum (L) Griff or locally known as handeule urn was reported to have medicinal application in Indonesiaamong others as antihaemorrhoid drug. Recently this plant has been used successfully by a physician in Bogor for the treatment of haemorrhoid. After going through literature, it is learned that very little or none is known about the chemistry of this plant. Accordingly it felt neccessary to conduct ichemical study on this plant to discover substances with possible anti haemorrhoid activity . The study was made on the leaves by carrying out qualita-- tive tests and thin layer examination for saponins and other glycosides, alkaloids, tannins, phenolic substancesand anthraquinone derivates. The result indicated that the plant contains saponins (steroid glycosides), alkaloids and tannins, while flavoneid and anthraquinones seem to be absent in this plant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yetty Ariana L.T.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S32040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S32073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indah Permata Sari
"Dewasa ini, nanopartikel magnetit MNP menarik perhatian banyak peneliti dikarenakan sifatnya yang unik. Pada penelitian ini, partikel magnetit berskala nano telah berhasil disintesis dan difungsionalisasikan secara simultan melalui metode yang ramah lingkungan menggunakan ekstrak daun Graptophyllum pictum L. Griff. Pada pembentukan MNP, ekstrak daun berperan sebagai sumber basa dan capping agent. Alkaloid dalam ekstrak terhidrolisis di dalam air dan menghidroksilasi ion prekursor membentuk serbuk nanopartikel Fe3O4. Ekstrak daun juga berperan sebagai penyedia gugus fungsi hidroksil, karboksil, dan amina kepada MNP sehingga terbentuk MNP-EKDH ekstrak kasar daun dan MNP-FDH fraksi air daun .MNP-FDH dan MNP-EKDH yang terbentuk dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis, X-Ray diffraction XRD , spektroskopi Fourier transform infra red FTIR , particle size analyzer PSA , potential zeta charge PZC , scanning electron microscopy SEM , energy dispersive X-ray EDX , transmission electron microscopy TEM , dan vibrating sample magnetometry VSM .Hasil karakterisasi mengkonfirmasi terbentuknya MNP-EKDH dan MNP-FDH yang ditunjukkan melalui surface plasmon resonance pada ?max 291 dan 293 nm. Ukuran rata-rata partikel yaitu 117,7 nm dan 124,6 nm untuk MNP-EKDH dan MNP-FDH. MNP-EKDH bersifat paramagnetik sedangkan MNP-FDH bersifat superparamagnetik sehingga MNP-FDH berpotensi sebagai anticancer drug carrier.MNP-FDH dipelajari interaksinya dengan obat kanker epirubicin EPI dan didapatkan kapasitas muat yang optimum pada pH 8,0 dengan rasio berat MNP-FDH dan EPI yaitu 2:1. Interaksi MNP-FDH-EPI terjadi secara adsorpsi dan memenuhi isoterm Langmuir. Pengujian pelepasan menghasilkan kesimpulan bahwa EPI terlepas dengan baik dari MNP-FDH-EPI pada 4,5 sebesar 28,48 .

Nowaday, magnetite nanoparticles MNP attract many researchers because of their unique nature. In this study, nanoscale magnetite particles have been successfully synthesized and functionalized simultaneously through environmentally friendly methods using Graptophyllum pictum L. Griff leaf extract. In the formation of MNP, leaf extract acts as a base source and capping agent. The alkaloids in the extract are hydrolyzed in water and hydroxylate the precursor ions to form the powder of Fe3O4 nanoparticles. Leaf extract also acts as a provider of functional groups of hydroxyl, carboxyl and amine to MNP to form MNP EKDH leaf rough extract and MNP FDH leaf water fraction .MNP FDH and MNP EKDH were analyzed using UV Vis spectrometer, X Ray diffraction XRD , Fourier transform infrared FTIR spectroscopy, Particle Size Analyzer PSA , Potential Zeta Charge PZC , scanning electron microscopy SEM , energy dispersive X ray EDX , transmission electron microscopy TEM , and vibrating sample magnetometry VSM The characterization results confirm the formation of MNP EKDH and MNP FDH shown through surface plasmon resonance at max 291 and 293 nm. The mean particle size was 117.7 nm and 124.6 nm for MNP EKDH and MNP FDH. MNP EKDH is paramagnetic meanwhile MNP FDH is superparamagnetic. MNP FDH has potential as an anticancer drug carrier.The interaction between MNP FDH and epirubicin cancer drug EPI was studied. The optimum loading capacity was obtained at pH 8.0 with a weight ratio of MNP FDH and EPI of 2 1. The MNP FDH EPI interaction occurs due to adsorption and fits to Langmuir isoterm. The release test concludes that EPI is well released from MNP FDH EPI at pH 4.5 for 28.48 "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cristiani
"Daun handeuleum merupakan salah satu tanaman yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat wasir.dalarn bentuk infus atau rebusan. Dalam upaya mengembangkan bentuk sethaan farmasi, maka dibuat sediaan dalam bentuk ekstrak etanol. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak pada penggunaan yang terus-menerus, maka dilakukan uji keamanan terhadap aktivitas GPT dan GOT plasma serta jaringan hati. Pada penelitian ml digunakan 80 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok I adalah kelompok yang diberi ekstrak etanol daun handeuleum dosis 1,08 g/Kg bb, kelompok II adalah kelompok yang diberi ekstrak etanol handeuleum dosis 0,36 g/Kg bb, kelompok Ill adalah kelompok yang diberi ekstrak etanol daun handeuleum 0,12 g/Kg bb, kelompok IV adalah kelompok kontrol yang diberi aquadest. Ketiga kelompok uji tersebut mendapatkan ekstrak etanol yang diberikan setiap hari secara oral selama 90 han. Pada han ke-31 clan han ke-91 tikus dibedah clan diambil darah serta hatinya, kemudian dilakukan pengukuran aktivitas GPT clan GOT plasma clan pengukuran derajat kerusakan lobulus janingan hati. Hasil pengukuran akUvitas GPT clan GOT plasma menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara ke!ompok normal dengan kelompok I, II, clan Ill setelah dibeni ekstrak selama 30 hari sedangkan pada pemberian selama 90 han ada perbedaan bermakna antara kelompok normal dengan kelompok I. HasH pemeniksaan histologi menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun handeuleum dosis 0,36 clan 0,12 g per Kg bb selama 30 clan 90 hari tidak menyebahkan kerusakan janingan hati, sedangkan penggunaan dosis 1,08 g/Kg b.b dalam jangka waktu lebih lama diduga dapat menyebabkan kerusakan jaringan hati yang serius.

Handeuleum leaves (Graptophylium pictum (L.) Grim have been used by Indonesian people to cure several kinds of diseases such as haemorrhoid. The usage is by boiling it in water (infusion). Ethanol extract as a dosage form is created to provide the pharmaceutical dosage form. To know the effect of continuous feeding of handeuleum extract, a safety test is conducted toward the activities of plasma GPT and GOT and also the liver tissues. Eighty male white rats used in the study were divided into four groups. The first group was given with the ethanol extract of handeuleum leaves as mush as 1,08 g/Kg body weight. The second group was given with the ethanol extract of handeuleum leaves as much as 0,36 g/Kg body weight. The third group was given with the ethanol extract of handeuleum leaves as much as 0,12 g/ Kg body weight and the fourth group was a control group received water only. Those first three groups were given with the ethanol extract orally every day for ninety days. At the 31st and 9 1st day, the rats were operated. The blood and the liver were taken from the rat bodies, then the activities of the plasma GPT and GOT and the degree of liver damage were measured. The measurement of plasma GPT and GOT shows that there is no significant difference between the normal group and group I, II and Ill which were given with the extract after 30 days, but there is significant difference between the normal group and group I which were given with extract after 90 days. The histology examination shows that the usage of handeuleum leaves ethanol extract in 0,36 g and 0,12 g/ Kg body weight dosage after 30 and 90 days do not cause the liver tissues damage, but the usage in 1,08 g/Kg body weight dosage for a longer period may cause the serious liver tissues damage."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jordan Ricky Tanuwijaya
"Hipertensi merupakan penyakit vaskular dengan jumlah penderita yang banyak di dunia, menurut catatan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2011 ada satu milyar orang di dunia yang menderita hipertensi dan dua per tiga diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang. Salah satu pilihan obat antihipertensi yang digunakan adalah golongan inhibitor Angiotensin Converting Enzyme (ACE). Obat golongan penghambat ACE ini juga dapat diperoleh dari produk bahan alam. Salah satunya yang diduga memiliki efek penghambat ACE adalah daun ungu (Graptophyllum pictum Griff.).
Pada penelitian ini, daun ungu diekstraksi dengan etanol 80%, kemudian difraksinasi dengan n-heksana, diklormetan, etil asetat, dan metanol untuk diuji efek penghambatan aktivitas ACE. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fraksi ekstrak daun ungu dengan efek penghambat aktivitas ACE terbaik dan mengetahui kandungan metabolit sekunder di dalamnya.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dan etil asetat dari ekstrak etanol daun ungu memiliki efek penghambatan aktivitas ACE terbaik dengan IC50 metanol sebesar 0,88 μg/mL dan IC50 etil asetat sebesar 0,92 μg/mL. Adapun kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol daun ungu adalah alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, terpenoid, dan glikosida, sedangkan pada fraksi etil asetat ekstrak etanol daun ungu adalah flavonoid, glikosida, terpenoid, tanin.

Hypertension is a vascular disease with a large number of patients in the world. According to the World Health Organization in 2011 there are a billion people in the world who suffer from hypertension, and two-thirds of which are in low-income developing countries. One of the antihypertension drug that is being used is Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor. The ACE Inhibitor can also be obtained from natural sources. One of the natural sources that is predicted to have the effect of ACE activity inhibition is the leaf of Wungu (Graptophyllum pictum Griff.).
In this study, Wungu leaves is being extracted using 80% ethanol, then fractionated with n-hexane, dichlorormethane, ethyl acetat, and methanol to determine their ACE activity inhibition. The purpose of this study is to find out the extract fraction of Wungu with the best ACE activity inhibition effect and to determine the phytochemical contents in the fraction.
The results showed that the methanol and etyhl acetate fractions from the ethanol extract of the Wungu leaves has the best inhibitory effect of ACE activity with IC50 of methanol at 0,88 μg/mL and IC50 of ethyl acetate at 0,92 μg/mL. As for the chemical compounds contained in methanol fraction from the ethanol extract of the Wungu leaves are alkaloids, flavonoids, tannins, terpenoids, saponins, and glycosides, whereas in ethyl acetate fraction are flavonoids, glycoside, terpenoids, and tannins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>