Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Rachmawati
"Benzo(a)piren merupakan senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik yang berpotensi karsinogenik pada manusia. Benzo(a)piren ditemukan dalam makanan yang dipanggang dengan pemanasan pada suhu tinggi diatas 200oC dan merupakan hasil dari pirolisis lemak. Pada penelitian ini digunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) untuk menentukan benzo(a)piren secara kuantitatif dalam ikan bakar dengan menggunakan kolom Kromasil C18-RP. Benzo(a)piren dideteksi pada panjang gelombang eksitasi 345 nm dan panjang gelombang emisi 430 nm, fase gerak asetonitril-air (90:10), dan laju alir 1,2 mL/menit. Waktu retensi yang dibutuhkan benzo(a)piren adalah ± 10,0 menit. Empat sampel yang digunakan pada penelitian ini yakni ikan bakar tanpa bumbu yang dibakar diatas arang hingga matang, ikan bakar bumbu yang dibakar diatas arang hingga setengah matang, ikan bakar bumbu yang dibakar diatas arang hingga matang, ikan bakar bumbu yang dibakar dalam oven hingga matang. Sampel disaponifikasi dengan KOH 2M dalam metanol menggunakan refluks selama tiga jam, kemudian disari dengan heksana. Filtrat heksana diuapkan dengan gas N2 sampai didapat ekstrak kering. Ekstrak kering dilarutkan dengan fase gerak. Kurva kalibrasi dibuat pada rentang 20 ? 200 ng/mL. Hasilnya menunjukkan nilai linieritas yang baik yakni 0,99985, batas deteksi 3,709 ng/mL, batas kuantitasi 12,366 ng/mL dan koefisien variasi sebesar 1,48 %. Dari empat sampel yang dianalisis, hanya satu sampel yang kadarnya dapat dihitung yaitu sampel III, ikan bakar bumbu yang dibakar diatas arang hingga matang dengan kadar sebesar 0,8256 ng/g ± 0,1173 ng/g.

Benzo(a)pyrene having the potential carcinogenic for human is a polycyclic aromatic hydrocarbon. Benzo(a)pyrene was found in food that was strongly heated to more than 200oC and formed from lipid pyrolysis. In this experiment, High Performance Liquid Chromatography (HPLC) was used for the quantitative determination of benzo(a)pyrene (BaP) in grilled fish using Kromasil C18-RP as column. Benzo(a)pyrene was detected at 345 nm excitation and 430 nm emission wavelength, asetonitril-water (90:10) as mobile phase, at the flow of 1.2 mL/minutes. Retention time of benzo(a)pyrene is about 10.0 minutes. Four samples were used in this experiment, i.e. grilled fish without spices in charcoal grilled until done, grilled fish with spices in charcoal grilled half done, grilled fish with spices in charcoal grilled until done, and grilled fish with spices in oven grilled until done. Samples were treated with KOH 2M in methanol for saponification followed by reflux for three hours, then the filtrate was extracted with hexane. The hexane phase was vapoured with N2 until the extract was dry. The residue obtained was dissolved with mobile phase. Calibration curve was performed in the range of 20 ? 200 ng/mL. Result showed good linierity with coefficient of correlation is 0.99985, limit of detection is 3.709 ng/mL, limit of quantitation is 12.366 ng/mL and the coefficient of variance is 1.48 %. One out of four samples can be calculated, i.e. grilled fish with spices in charcoal grilled (sample number three). The concentration of benzo(a)pyrene in sample number three is 0.8256 ng/g ± 0.1173 ng/g."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S33014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meizana Radini Wahyana
"The International Agency for Research on Cancer (IARC) telah mengklasifikasikan benzo(a)piren ke dalam grup 2A (berpotensi sebagai karsinogenik pada manusia). Benzo(a)piren ditemukan dalam makanan yang dipanggang dengan pemanasan pada temperatur tinggi (di atas temperatur 200ºC), dengan kandungan lemak tinggi. Pada penelitian ini dilakukan analisis benzo(a)piren dalam sate yang berasal dari ayam broiler dipanggang di atas arang hingga matang, ayam broiler dipanggang di atas arang hingga setengah matang, ayam kampung dipanggang di atas arang hingga matang, ayam kampung dipanggang di atas arang hingga setengah matang, ayam broiler dipanggang di dalam oven hingga matang secara kromatografi cair kinerja tinggi. Metode ini menggunakan kolom C18-RP dengan detektor UVVis pada panjang gelombang 296 nm, fase gerak asetonitril-air (90:10), dan laju alir 1,2 mL/menit. Waktu retensi yang dibutuhkan benzo(a)piren adalah ± 10,1 menit. Sampel disaponifikasi dengan KOH dalam metanol menggunakan refluks, kemudian disari dengan n-heksana. Filtrat heksana yang telah dipekatkan dipisahkan dengan kromatografi kolom silika gel-alumina (1:1) dengan eluen diklorometana. Rentang kurva kalibrasi 0,01-0,25 μg/mL menunjukkan nilai linieritas 0,99998; dengan batas deteksi 0,001455 μg/mL; batas kuantitasi 0,004849 μg/mL; dan koefisien variasi sebesar 0,3828 %. Kadar benzo(a)piren dalam lima sampel yang dianalisis yaitu 0,6026±0,005 μg/g; 0,5064±0,002 μg/g; 0,204±0,008 μg/g; 0,1034± 0,00017 μg/g; 0,0422± 0,00015 μg/g.

The International Agency for Research on Cancer has classified benzo(a)piren in group 2A (probably carcinogenic for humans). The studies show that benzo(a)piren was found in food with strongly heated (more than 200 ºC) and content high fat. In this research, analysis benzo(a)piren in sate from a broiler chicken in charcoal grilled, local chicken in charcoal grilled, and broiler chicken in oven grilled. This method used C-18 column, acetonitril-air (90:10) as mobile phase, at the flow 1,2 mL/minutes and detection at 296 nm. Sample was saponification with 2 M KOH in methanol refluks for two hours, than the filtrate extraction with n-hexane, and clean-up with column chromatography with dichlormetane as mobile phase and silica gel-alumina (1:1) as a stationary phase. Calibration curve was perfomed in the range 0,01-0,25 μg/mL, the result show good linierty with coefficient of correlation of 0,99998, limit of detection 0,001455 μg/mL; and limit quantitation 0,004849 μg/ml and repeatability 0,3828%. The level of benzo(a)piren in five sate are 0,6026±0,005 μg/g; 0,5064±0,002 μg/g; 0,204±0,008 μg/g; 0,1034±0,00017 μg/g; 0,0422±0,00015 μg/g."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S33029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S32185
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Handayani R
"Akrilamida merupakan senyawa kimia turunan akrilonitril yang banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan poliakrilamida. Berdasari(an sifat-sifatnya, akrilamida digolongkan sebagai zat yang berbahaya jika terkandung dalam makanan. Beberapa penelitian terbaru menemukan adanya kandungan akrilamida dalam makanan yang kaya akan karbohidrat yang diproses pada suhu tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti adanya kandungan akrilamida dalam popcorn menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi. Campuran air-asetonitril (95:5), pH 2,5 (3,5 mM asam fosfat 85%) digunakan sebagai fase gerak dengan laju alir 0,5 mVmenit dan panjang gelombang 210 nm. Waktu retensi yang dibutuhkan untuk akrilamida adalah 5,6 menit. Hasil uji perolehan kembali akrilamida dalam popcorn berkisar 92,94 % - 97,22 %. Sampel kemudian diekstraksi menggunakan diklormetan dan ditarik kernbali dari pelarut dengan menggunakan fase gerak. Sampel yang dianalisa pada penelitian ini dibatasi pada daerah Depok. Dari enam sampel yang dianalisa, dua sampel mengandung akrilamida sebanyak 0,12585 ppm (0,15715 ± 0,0024 J.IQ!g) dan 0,16856 ppm (0,2096 ± 0,0046 J.IQ!g)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2006
S70462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Samsiyah
"Akrilamida diketahui terdapat pada makanan tertentu, khususnya makanan dengan karbohidrat tinggi yang dalam proses dan pembuatannya menggunakan suhu lebih dari 120oC. Telah dilaporkan juga bahwa terjadi penurunan kualitas fisik dan kimia, bahkan terbentuknya senyawa toksik bila minyak goreng dipanaskan terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kadar akrilamida dalam minyak jelantah yang berasal dari pedagang makanan kaki lima dan warung makan. Analisis dilakukan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, menggunakan kolom Kromasil®-100 5C18 RP 5 μm, 250 x 4,6 mm; fase gerak 3,5 mM asam fosfat 85% dalam asetonitril-air (5:95) pH = 2,50; laju alir 0,5 mL/menit; dan dideteksi pada panjang gelombang 210 nm dengan detektor ultraviolet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akrilamida terdapat pada kedua sampel minyak jelantah yang dianalisis, yaitu dengan kadar rata-rata 2,64 ± 0,11 μg/g untuk Sampel I dan 19,32 ± 0,31μg/g untuk Sampel II."
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yose Rizal
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33096
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zuriah
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian terhadap analisis beberapa sterol menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dalam ampas
kecap. Analisis dilakukan pada kolom f ase terbalik dengan
detektor UV pada panjang gelombang 213 nm menggunakan beberapa
fase gerak dan kecepatan aliran yang divariasi serta temperatur kolom 40 °C.
Pemisahan yang baik diperoleh dengan menggunakan fase
gerak metanol absolut dengan kecepatan aliran 0,25 ml/menit,
Stigmasterol dan kampesterol dapat dipisahkan dengan baik dari
sitosterol, namun pemisahan antara stigmasterol dan kampesterol belum cukup baik (B= 0,7).
Penerapan metode di atas terhadap ampas kecap menunjukkan bahwa ampas kecap mengandung stigmasterol (0,1 - 0,2 mg/g bobot kering), kampesterol (0,2 - 0,3 mg/g bobot kering) , dan sitosterol (0,4 - 0,6 mg/g bobot kering). Kandungan sterol total adalah lebih kurang 1 mg/ g bobot kering."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Yuanita
"Akrilamida diketahui dapat menyebabkan kanker pada sekitar 2 % kasus tiap tahun (di Swedia), ditemukan pada makanan yang diproses menggunakan suhu tinggi (di atas 120oC). Pada penelitian ini dilakukan analisis akrilamida dalam kopi instant secara kromatografi cair kinerja tinggi. Kondisi analisis menggunakan kolom C18 dengan detektor UV-Vis pada panjang gelombang 210 nm, fase gerak 3,5 mM asam fosfat 85% dalam asetonitril-air (5:95), laju alir 0,5 ml/menit. Waktu retensi yang dibutuhkan akrilamida 6,7 menit. Sampel diekstraksi menggunakan diklorometana dan etanol dengan perbandingan 1:20, kemudian ditarik kembali menggunakan air. Hasil penelitian ini menunjukkan presisi <2% dan akurasi antara 80- 110%. Kurva kalibrasi dilakukan pada rentang 0,0250-0,4000 μg/ml menghasilkan linieritas 0,999956 dengan batas deteksi 0,0047 μg/ml; dan batas kuantitasi 0,0155 μg/ml. Kadar akrilamida dari 3 sampel kopi instant, dua diantaranya mengandung akrilamida dengan kadar masing-masing sebesar 6,5570 ng/g dan 2,3628 ng/g.

Acrylamide is known to be the caused of cancer about 2% cases per year (in Sweden), found in food processed using the high temperature (above 120oC). In this experiment, acrylamide analysis was conducted in instant coffee using High Performance Liquid Chromatography. The analysis condition was performed by using C18 column with UV-Vis detector at the wavelength of 210 nm, the mobile phase was 3.5 mM phosphoric acid 85% in acetonitrile-water (5:95) with flow rate of 0,5 ml/minute. The retention time of acrylamide was 6.7 minutes. Sample was extracted with dichloromethane and ethanol, and re-extracted with water. This experiment showed lower than 2% precision and accuracy between 80-110%. Calibration curve was performed in the range of 0.025-0.4000 μg/ml, resulting good linearity 0.999956, limit of detection 0.0047 μg/ml; and limit of quantitation 0.0155 μg/ml. Two out of three samples of instant coffee, contained 6.5570 ng/g and 2.3628 ng/g level of acrylamide."
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S32176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S32041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>