Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirna Rustanti
"Mikroba endofitik merupakan mikroba yang sebagian atau seluruh hidupnya berada dalam jaringan hidup tanaman inang. Mikroba yang terdapat di dalam tumbuhan (mikroba endofit) mempunyai potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil metabolit sekunder seperti yang terkandung di dalam tanaman inangnya. Salah satu mikroba endofit yang dapat dimanfaatkan adalah kapang endofit. Dalam penelitian ini kapang endofit didapat dari akar tanaman Sesoot (Garcinia picrorrhiza Miq.).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi kapang endofit dari akar tanaman Sesoot (Garcinia picrorrhiza Miq.) dan mengetahui potensi antimikroba dari isolat-isolat kapang endofit tersebut terhadap beberapa jenis mikroba patogen, yaitu bakteri Gram positif Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus subtilis ATCC 6633, bakteri Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Salmonella typhosa ATCC 14028, kapang patogen Aspergillus niger, dan khamir Candida albicans.
Kapang endofit ini diperoleh dengan metode isolasi menggunakan media CMM (Corn Meal Media), hasilnya dimurnikan dengan media PDA (Potato Dextrose Agar) yang kemudian difermentasi dengan media PDY Broth (Potato Dextrose Yeast). Setelah dilakukan uji aktifitas terhadap 6 isolat kapang endofit menggunakan metode cakram, diketahui 5 isolat dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa.

Endophyte microbe is a microorganism in any plant that grows within another plant. Endophyte microbe has the potentiality to be a secondary metabolite producer. One of useful endophyte microbes is endophyte fungi. In this research, endophyte fungi was taken from the root of 'Sesoot' plant (Garcinia picrorrhiza Miq.).
The aim of this research was to isolate endophyte fungi from the root of 'Sesoot' plant in order to find out the antimicrobial potentiality of this fungi against some pathogenic microbes such as positive Gram Staphylococcus aureus ATCC 25923, Bacillus subtilis ATCC 6633, negative Gram bacteria Escherichia coli ATCC 25922, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Salmonella typhosa ATCC 14028, pathogenic fungi Aspergillus niger, and Candida albicans.
Endophyte fungi was taken by isolation method using CMM (Corn Meal Media) and the result was purified by PDA (Potato Dextrose Agar). After the antimicrobial activity test of six isolates endophyte fungi had been done, five isolates can inhibit the bacterial growth of Bacillus subtilis, Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ika Yuwiani Puspasari
"Telah dilakukan uji aktivitas antimikroba isolat hasil isolasi kapang endofit dari batang tanaman Garcinia xanthochymus Hook.f. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menyeleksi kapang endofit penghasil antimikroba dari batang pada tanaman Garcinia xanthochymus Hook.f. Larutan uji didapat melalui proses fermentasi isolat-isolat kapang dalam media cair lalu disentrifugasi. Uji aktivitas dilakukan dengan metode cakram / cara difusi, pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter zona hambatan yang dihasilkan larutan uji isolat terhadap mikroba uji. Seleksi antimikroba dilakukan terhadap bakteri Gram positif Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus, bakteri Gram negatif Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella thyphosa serta khamir Candida albicans dan kapang Aspergillus niger. Masing-masing isolat secara spesifik aktif menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Salmonella thyphosa. Tidak ada isolat yang menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

It has been done an antimicrobial activity test of isolate from endophytic fungi isolation. This research is aimed to isolation and selection the endophytic fungi with ability to produce antimicrobial agents from the Garcinia xanthochymus Hook.f. . The extract liquid got through the process fermentation of isolate’s in liquid media, which then being centrifused. The bioassay conducted by disk method / diffuse method, that is by measuring the diameter of clear zone produced by the extract of isolates toward test microbes. Antimicrobial selection conducted toward positive Gram bacteria Bacillus subtilis and Staphylococcus aureus, negative Gram bacteria Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa and Salmonella thyphosa, also Candida albicans yeast and Aspergillus niger. Each isolate specifically were active against Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, and Salmonella thyphosa. No isolate against Staphylococcus aureus, Candida albicans and Aspergillus niger."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Roza Yulia
"Istilah endofit mengacu pada mikroorganisme yang sebagian atau keseluruhan siklus hidupnya berada dalam jaringan tanaman inang. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan menyeleksi kapang-kapang endofit yang memiliki kemampuan memproduksi senyawa antimikroba. Kapang endofit yang diseleksi adalah hasil isolasi dari empat belas tanaman obat Indonesia. Untuk mendapatkan ekstrak atau larutan uji, isolat-isolat tersebut difermentasi dengan media cair dan hasilnya disentrifugasi. Seleksi dilakukan dengan mengukur diameter zona hambatan yang dihasilkan larutan uji isolat terhadap mikroba uji. Seleksi antimikroba dilakukan terhadap dua galur bakteri yaitu Bacillus subtilis dan Escherichia coli, dan terhadap dua galur jamur patogen, Candida albicans dan Aspergillus niger. Didapatkan tujuh isolat yang memiliki aktivitas antimikroba. Diantaranya empat isolat aktif menghambat pertumbuhan A. niger, dan satu isolat menghambat pertumbuhan C. albicans. Tiga isolat memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan B. subtilis, dan dua isolat aktif menghambat E. coli. Terhadap larutan uji dari tujuh isolat yang memiliki aktivitas antimikroba ini kemudian dilakukan Kromatografi Lapis Tipis dengan pelarut n-butanol, etil asetat, dan n-heksana. Selanjutnya dilakukan uji antimikroba terhadap seluruh bercak yang dihasilkan pada pelat KLT. Didapatkan empat bercak yang menunjukkan aktivitas antimikroba. Satu berca.

The term endophytic refers to the microorganism that during a more or less long period of their life, colonize in their host plants tissues. This research had been done to select the endophytic fungi with ability to produce antimicrobial agents. Endophytic fungi which had been selected were the result of isolation from fourteen Indonesian medicinal plants. In order to get the extract liquid, at first isolates were fermented using liquid media, and then the harvested cultures were centrifuged. The bioassay to determine the antimicrobial activity of the isolates used two strains of bacteria, Bacillus subtilis and Escherichia coli, and also two strains of pathogenic fungi, Aspergillus niger and Candida albicans. The diameter of the clear zone on the test media produced by the extracts of isolates had been measured to determine the activity of the isolates. Seven isolates showed antimicrobial activity. Four of them were active against A. niger and one of them against C. albicans. Three isolates were active against B. subtilis, and two isolates against E. coli. After the bioassay, the active extracts liquid were eluted with Thin Layer Chromatography method using n-buthanol, ethyl acetate, and n-hexane as the eluents. Then, the result spots were used to examine their antimicrobial activity. Four spots were recognized to have activity against test microbes. One spot was eluted using n-buthanol, and three spots using ethyl acetate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renita Rachmayani
"Endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman dan merupakan hubungan simbiosis mutualisme. Senyawa metabolit hasil fermentasi kapang endofit dapat digunakan sebagai sistem pertahanan bagi tumbuhan terhadap bakteri dan jamur patogen. Beberapa senyawa bioaktif yang dihasilkannya juga berfungsi sebagai sumber potensial obat baru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari sumber potensial antimikroba dan antioksidan kapang endofit yang diisolasi dari ranting dan daun tanaman Garcinia mangostana. Fermentasi dilakukan terhadap kapang endofit yang telah diisolasi. Hasil fermentasi kapang endofit diekstraksi dengan menggunakan pelarut organik etil asetat, n-butanol, dan methanol.
Hasil ekstraksi yang diperpoleh berupa fraksi-fraksi dari masing-masing pelarut organik . Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitasnya sebagai antimikroba dan antioksidan. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode cakram dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan radikal 1,1-difenilikrilhidrazil (DPPH). Uji aktivitas antimikroba dilakukan terhadap bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Khamir Candida albicans, dan kapang Aspergillus niger.
Hasil menunjukkan zona hambat terbesar dihasilkan oleh ekstrak R2.M terhadap Bacillus subtilis (12,85 mm) dan terhadap Staphylococcus aureus (11,90 mm). Aktivitas antioksidan terbaik diperoleh dari ekstrak n-butanol R18.B dengan nilai IC50 107,71 μg/ml.
Endophytes are microbial entities that live within living tissue of plants and have symbiotic mutualism relationship. Metabolite compounds as a result of fermentation of endophytic fungi are useful as a defense against pathogenic fungi and bacteria. Some of bioactive compounds that are produced by endophytic fungi are also useful for novel drug discovery.
This research was done to screen new potential sources for antimicrobial and antioxidant agent from endophytic fungi that were isolated from twigs and leaves of Garcinia mangostana. Fermentation was done to endophytic fungi which had been isolated from sample. The fermentation products of endophytic fungi were extracted by using organic solvent ethyl acetate, nbuthanol, and methanol.
The result was some fractions from each solvent that was used. The extracts then were tested as antimicrobial and antioxidant activity. Antimicrobial assay was done by using the disc method and antioxidant was tested by using free radical 1,1-diphenylpicrylhydrazyl (DPPH). Antimicrobial assay was done against Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans, dan Aspergillus niger.
The result showed that the largest zone of inhibition was performed by R2.M extract against Bacillus subtilis (12.85 mm) and against Staphylococcus aureus (11.90 mm). The best antioxidant activity was resulted from R18.B extract with IC50 107.71 μg/ml.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2008
S32868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Wiriandini
"Kapang endofit adalah salah satu mikroorganisme yang sebagian atau keseluruhan siklus hidupnya berada dalam jaringan tanaman inangnya. Telah banyak dilaporkan bahwa kapang endofit dapat menunjukkan berbagai bioaktivitas yag bermanfaat bagi bidang kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk menseleksi kapang endofit dari tanaman Garcinia latissima yang dapat menghasilkan senyawa antimikroba yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba uji Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Salmonella typhosa ATCC 14028, Bacillus subtilis ATCC 6633, Pseudomonas aeroginosa ATCC 27853, Candida albicans dan Aspergillus niger. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode cakram. Larutan uji yang digunakan pada metode ini berasal dari isolat kapang endofit yang difermentasi dalam media cair Potato Dextrose Yeast dan hasilnya disentrifugasi.
Hasil uji diperoleh 6 isolat kapang endofit memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroba uji, yaitu isolat A.22.b, isolat D.12.a, isolat A.31.b, isolat D.12.b, isolat A.32.b, dan isolat C.41.a dengan diameter hambatan dari 7 - 16 mm. Dari 30 aktivitas antimikroba positif yang dihasilkan, Diantaranya 7 isolat aktif menghambat pertumbuhan E.coli, 10 isolat aktif menghambat pertumbuhan Salmonella typhosa, 5 isolat aktif menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, 8 isolat aktif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, sedangkan terhadap Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans dan Aspergillus niger tidak ada isolat yang memberikan aktivitas.
Endophytic fungi is one of the microorganism that during or less long period of their life, colonize in their host plant tissues. It has been reported that this organism posses bioactivity that are useful to be applied in medication. This research was done to select the endophytic fungi from Garicinia latissima plants that can produce antimicrobial compounds which have ability to inhibit the growth of microbes Escherichia coli ATCC 25922, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Salmonella typhosa ATCC 14028, Bacillus subtilis ATCC 6633, Pseudomonas aeroginosa ATCC 27853, Candida albicans and Aspergillus niger, using disc method. The liquid extract for disc test was obtained from the fermentation using Potato Dextrose Yeast Broth and then the harvested cultures were centrifuged.
Result showed that 6 isolates inhibit test microbes growth. They are A.22.b isolate, D.12.a isolate, A.31.b isolate, D.12.b isolate, A.32.b isolate, and C.41.a isolate, inhibition zone diameter were from 7 - 16 mm. 30 isolates showed antimicrobial activity, seven isolates were active against E.coli, ten isolates were active against Salmonella typhosa, five isolates were active against Bacillus subtilis, eight isolates were active against Staphylococcus aureus, and there are no isolates were against Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans and Aspergillus niger.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yeva Rosana
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T6477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Endofit adalah organisme yang membentuk koloni dalam jaringan
tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang adalah
salah satu bentuk organisme endofit yang paling banyak ditemukan.
Beberapa kapang endofit dilaporkan mampu menghasilkan metabolit
sekunder yang memiliki aktivitas antimikroba. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengisolasi kapang endofit dari tanaman Garcinia fruticosa
Lauterb, Garcinia lateriflora Blume, Garcinia cowa Roxb dan menyeleksi
kapang endofit yang memiliki aktivitas antimikroba. Delapan kapang endofit
yang telah berhasil diisolasi dari ketiga tanaman tersebut difermentasi dalam
media cair Potato Dextrose Yeast. Supernatan, ekstrak metanol, etil asetat,
dan butanol dari hasil fermentasi digunakan untuk skrining aktivitas
antimikroba. Skrining aktivitas antimikroba dari ekstrak fermentasi kapang
endofit dilakukan dengan metode difusi cakram terhadap Bacillus subtilis,
Escherichia coli, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Candida albicans, dan Aspergillus niger. Lima isolat kapang
menghasilkan zat yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap Bacillus
subtilis, Escherichia coli, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus, dan
Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak fermentasi kedelapan isolat kapang
endofit tidak ada yang menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap Candida
albicans dan Aspergillus niger."
Universitas Indonesia, 2007
S32596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Soemiati
"Garcinia picrrorhiza Miq. dan Garcinia dulcis Kurz termasuk famili Cluciaceae banyak tumbuh di daerah Asia tenggara termasuk Indonesia. Dari beberapa hasil penelitian diketahui, bahwa famili Guttiferae merupakan sumber senyawa xanton, isoprenilbenzophenon, flavonoid, depsidon dan anthron, beberapa di antaranya mempunyai aktivitas biologi seperti antibakteri, antifungi, antioksidan, anti-HIV, dan sitotoksik. Berdasarkan hal tersebut di atas, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang keanekaragaman struktur metabolit sekunder yang dihasilkan oleh beberapa species dari familia Guttiferae dan mengungkapkan aktivitas biologi senyawa tersebut.
Pada penelitian ini telah diselidiki senyawa bioaktif kulit batang G. picrrorhiza Miq.dan buah G. dulcis Kun. Bahan tanaman diperoleh dari sekitar Bogor. Selanjutnya masing-masing bahan diekstraksi dengan pelarut n- heksana dan diklorometan. Ekstrak yang diperoleh difraksinasi dengan tehnik kromatografi dan pemurnian. Senyawa yang murni kemudian ditentukan strukturnya dengan metoda spektroskopi UV, IR, 'H-NMR, 13C-NMR, HMQC, HMBC dan COSY. Aktivitas biologi senyawa-senyawa yang diperoleh ditetapkan dengan uji antioksidan terhadap radikal DPPH dan uji sitotositas terhadap sel kanker L1210.
Dari isolasi G.dulcis Kurz telah ditemukan 3 senyawa caged poliprenilasi xanton, yaitu senyawa (1) desoksimorellin, senyawa (2) asam morellat dan senyawa (3) morellin; hasil uji sitotoksisitas terhadap sel kanker L1210 berturut- turut menunjukkan IC50 = 25,56 μg/mL, 20,82 μg/mL dan 26,67 μg/mL dan uji antioksidan terhadap radikal bebas berturut-turut IC50 = 22,42 μg/mL; 30,91 μg/ 1249,93 μg/mL. Dari hasil isolasi ekstrak n-heksana kulit batang G. picrrorhiza Miq., ditemukan senyawa baru garcinopicrobenzofenon, senyawa (4) uji toksisitas terhadap sel kanker L1210 menunjukkan IC50 = 53,05 μg/mL dan uji antioksidan terhadap radikal bebas DPPH menunjukkan IC50 = 27,67 μg/mL. Ditemukan senyawa (5) asam lanosta 3-oxo-7, 24-dien-27-oat, ditemukan senyawa (6) asam Ianosta 3β-hidroksi-7,24-dien-oat, dan senyawa (9) asam 3- hidroksi-isonikotinat. Dari isolasi eksrak n-heksana akar G. picrrorhiza ditemukan senyawa baru (8) garcinopicrobenzofenonon, uji toksisitas terhadap sel kanker murine L1210 menunjukkan IC50 sebesar 40,37 μg/mL, ujiaktivitas antioksidan rnenunjukkan IC50 sebesar 83,88 μg/mL dan senyawa (7) (23E)- eupha-7-oxo-8,23-dien-27-oat.

Garcinia dulcis Kurz and Garcinia picrrorhiza Miq. (Cluciaccac) is group of plants grown in Indonesian tropical forest which has been reported to be rich in chemicals substances. Extensive phytochemical screening have shown that Garcinia species are rich in a variety of oxygenated and prenylated xanthone. Some of these exhibit a wide range of biological and pharmacological activities as cytotoxic, antimicrobial, antifungal, antioxidant, antimalarial, and HIV-1 protease inhibitory activitis. Based on these data, this research work aims to further study the structur molecule variety of their secondary metabolite especially their bioactive constituens.
In this research work, the bioactive constituens of G. dulcis Kurz and G. picrrorhiza Miq. was collected from sorounding Bogor, have been evaluated. The selected plant materials were the bark and roots of G. picrrorhiza Miq and fruits of G. dulcis Kurz. Extraction, fractionation and bioactive compound isolation- purification were conducted using various organic solvents and chromatographic techniques. The isolated compounds were ilucidated based on their physical and spectral data, such UV, IR, 'H- and 13C-NMR, MS, HMBC, HMQC and COSY. The biological activity evaluations, namely, in vitro cytotoxicity using murine L1210 cell line, and antioxidant activity under DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) Radical Scavenging Activity Methode.
Chromatographic separation of the n-hexane extract of dried G. dulcis fruits furnished three prenylated pyranoxanthonoids, identified as desoxymorelline (1), morellic acid (2), and morellin (3). The isolated compounds found exhibit cytotoxicity against L1210 cancer cell line. The lC50 values were 26,6; 20,8, and 25,5 μg/mL, respectively. Under DPPH Radical Scavenging Activity Methode the compounds to exhibit antioxidant activity. The lC50 value for desoxymorelline, morellic acid and morellin ici, 22,42 μg/mL. ;30,91 μg/mL and 1249,93 μg/mL. Chromatographic separation on the n-hexane extract from bark of G. picrrorhiza Miq. furnish new compounds garcinopicrobenzophenon (4) to exhibit cytotoxicity against L1210 cell line, with the IC50 value 53,05 μg/mL and antioxidant activity with IC50 value 27,67 μg/mL and known lanosta-3-oxo-7,24-dien-27oic acid (5); lanosta 3β-hydroxy-7,24-dien-oic-acid (6), and 3-hydroxy-isonicotinic acid (9). Chromatographic separation of the dichloromethane extract from roots of G. picrorrhiza furnish new compound garcinopicrobenzophenonon (8) to exhibit cytotoxicity against L1210 eell line. The IC50 value was 40,37 μg/mL, and antioxidant activity 83,88 μg/mL; and (23E}-eupha-7oxo-8,23-dien-27oic (7)
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
D1218
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>