Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nova Riza
"Jamu merupakan obat tradisional Indonesia. Peraturan pemerintah menyatakan bahwa di dalam jamu tidak diperbolehkan terkandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi berkhasiat obat. Ternyata pada kenyataannya masih terdapat jamu-jamu yang mengandung bahan berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Antalgin, Asam mefenamat, Fenil butazon dan Parasetamol dalam jamu pegal linu yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Pasar Minggu. Sampel diambil sebanyak 25 dengan metode purposive sampling.
Metode pemeriksaan yang dilakukan terhadap obat sintetik adalah reaksi warna dengan menggunakan beberapa pereaksi dan kromatografi lapis tipis dengan eluen metanol-amoniak (100:1,5) dan toluen-etanol (4:6) dideteksi pada sinar UV 254 nm. Dari sampel jamu yang diperiksa, ternyata tidak satu pun sampel yang mengandung Antalgin, Asam mefenamat, Fenil butazon dan Parasetamol.
Jamu is Indonesian traditional medicine. Government’s rule states that this traditional medicine may not contain any synthetic chemical substance or drug functioned isolated compound. In reality there are still found some jamu that contain medicine compound. This research is aimed to analys Antalgin, Mefenamic acid, Phenyl butazon and Paracetamol in jamu pegal linu most used by society in Kecamatan Pasar Minggu. 25 sample was taken by purposive sampling method.
Methods to analys synthetic chemical were used the colour test with some reagents and thin layer chromatography with mobil phase methanol-ammonia (100:1,5) and toluene-ethanol (4:6) with short waved UV as detection method. From jamu samples analyzed, there are no samples contained Antalgin, Mefenamic acid, Phenyl butazon and Paracetamol.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Syaripuddin
Universitas Indonesia, 1997
S32083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Detri Sudiarto
"Obat tradisional yang oleh masyarakat lebih dikenal sebagai jamu, sudah sejak dahuiu digunakan untuk kesehatan. Berdasarican Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 246/ Menkes/ Per/ V/ 1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional dinyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau basil isolasi yang berkhasiat obat. Salah satu obat yang mungkin ditambahkan dalam jamu adalah obat-obat golongan anti inflamasi non steroid (AINS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis obat anti inflamasi non steroid yang digunakan dalam jamu secara kromatografl lapis tipis.. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan etanol absolut selama 40 detik dilanjutkan dengan kromatografl lapis tipis dengan menggunakan fase gerak toluena ; etanol (7:3) dan etil asetat:metanol:amonia (85:10:5) dengan penampak noda cahaya uv gelombang pendek. Dari sampel yang diperiksa, ditemukan sembilan sampel yang positif mengandung obat golongan anti inflamasi non steroid. Sampel tersebut.yaitu S4, 35, 36, 311 dan 313 mengandung antaigin. 39 mengandung as am mefenamat dan indometasin. Sedangkan 35, 38, 310 dan 311 mengandung parasetamol dan 36 serta 312 mengandung fenilbutazon.

Indonesian traditional medicine which is widely known as jamu has been used for along time in medicatioa According to the regulation of Minister Of Health No. 246 / Menkes / Per / V / 1990 on Industrial Permission and the Registrj' of Traditional Medicine stated that traditional medicine must not contain chemical substance or active drug isolation product One of possibly added drug in jamu is classified as Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID). This research was aimed to analyze NSAID added in jamu using thin layer chromatography. IT Method applied was jamu extraction with absolute ethanol for 40 seconds followed by TLC using mobile phase toluene : etiianol (7:3) and ethyl acetate: methanol: ammonia (85:10:5) with short waved UV as detection mediod. From samples analyzed, it was found that 9 samples contained NSAID drugs which were S4, S5, S6, S7, Sll, S13 containing antalgin and S9 containing raefenamic acid and indometacin while S5, S8, SIO, Sll contained paracetamol, and S6, SI2 contained phenylbutazoa"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S32048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S32275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robi Wijaya
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007
R 495.13 ROB t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sudayanti
Universitas Indonesia, 1995
S32013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
"ABSTRAK
GAKY merupakan salah sam masalah kexeharan masyarakat di Indonesm. Gamm
bwyodium ada/ah Salah sam cara untuk mcnanggulangf gangguan alcibat kekurangan
yodium yang dapa! mengakibatkan berbagai masalah gangguan akiba! kekurangan
yodium (GAKY). Penggunaan garam beryadium adalah cara penanggulangan _vang
praklis dan ;murah. Rumah langga yang menggunakan garam beryodium di K ecamalan
Bojongmangu sebesar 51 %. Scdangkan target USI adalah 90 % rumah rangga
menggunakan garam beryodium. Dengan melihal adanyua kesenjangan zensebul, jzkror-
_/Zzkror apa yang berhubungan dengan kandungan yodium daiam garam.
Tn/uan penelitian ini adalah unruk mengetahuifaktorfaktor yang berhubzmgan dengan
kandungan yodium dalam garam yang digunakan oleh rumah Iangga di Kecamaran
Bojongfnangu tahun 3007. _ __
Penelilian ini mengguna/ran design cross sccrfonal. Jumlah sampe1 216 di 3 desa. Wap
desa 3 RM tiap RW 2 RT dan Hap RT 12 rcsponden. Sebagai rcsponden adalah ibu
rumah rangga. Cara pengambilan .vampel menggunakan random. Variabel dependen
adalah kandungan yodium dalam garam yang dlgunakan oleh rumah langga. Variabel
independen yang dfteiitih adalah pendidlkan. pekerjaan, pendaparan, pengelahuan ibn
tenrang garam bcryodium, rempat membeli, persepsi harga, lama simpan, jenis garam,
wadah penyimpan, cam menyimpan dan Ierak menyimpan garam. .Pengumpulan data
mengzmakan Iodine Tast, timbangan, dan kuesioner.
Hasil penelirian ada/ah 16.2 % rumah tangga yang menggunakan garam beryodium
de/:gan kandungan yodium cukup berdasarkan pengetesan menggunakan Iodina Test,
38,9 % kurang mengandung yodium dan 44,9 % tidak mengandung yodium. Terbanyak
adalah bemuk garam bafa (85.2 %). Hasil analisis dengan menggunakan chi square
dnneroleh p value < 0,05 pada variabel promosi tentang penggunaan garam be1;vodium_
pengerahuan ibu tanrang garam beryodium, tempat membeli garam, jenis / bentuk
garam, cara menyimpan, dan letak menyimpan garam. Kesimpulannya bahwa bentuk garam yang paling banyak digunakan di masyarakat
adalah benluk garam bam. Kemungkinan Ierjadi bahwa garam bata bcvgyalc yang tidak
beryodium. Masih jauh untuk mencapai target USI 90 % rumah rangga menggunakan
garam beryodium. Banyalc program kegiaran yang harus dilaksanakan untuk
nzeningkatlcan penggunaan garam beryodium di Kecamatan Bojongmangu.

ABSTRACT
Iodine Deficiency Disorders (IDD) is one of public health problems in Indonesia. Iodine
Deficiency Disorder can cause many health problems. One of endeavors to address this
This effort is considered practical and in expensive. There
are 51 % households that use iodizes salt in Bojongmangu sub district, meanwhile, it is
targeted Universal Salt Iodization (USI) that 90 % of the household use iodizes salt.
Based on this data therefore, it is essential to know factors that related with the salt
iodine level at the household.
The aims of the study are to find out the factors that relate with salt iodine level that has
been consumed at the liouseholds.
This study used cross-sectional design. There are 2 l6 respondents in 3 villages. In each
village, 3 RW have been choosen. In each RW, 2 RT have been choosen and then in
each RT, 12 respondents have become the samples ofthe study. The housewives are the
samples of the study and they have been chosen randomly. The dependent variable is the
iodine level at the households. The independent variables consist of education,
occupation, income, knowledge about the iodize salt, place of purchase,cost perception,
duration of storage, the variety of the salt, container for storage, storage technique and
the location of storage. The data collection has been done using Iodine Test, weight
scale and questioner. `
The results of the study reveal that 16,2 % household use iodize salt with the sufficient
level based on iodine test, 38,9 % of them use insufficiently and 44,9 % do not use
iodize salt. Most of the households (85,2 %) use brick salt. T he data analysis use chi-
square, there are some variables that have p Value < 0,05, they are iodize salt promotion,
knowledge of the housewives, place of purchase, the kind of salt, thc storage technique
and place oh storage.In conclusion, the type of salt that most of the households use brick salt. Most of salt do
not have iodine especially the brick salt. This facts show that in population level, there
are many households that do not use iodine salt. The target ot`USI (90%) has not been
reached, thus, the effort to promote the use of iodize salt should be encouraged in
Bojongmangu sub district.

"
2007
T34327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237.556.363 jiwa pada tahun 2011 membuat Indonesia memerlukan sistem pendataan mutakhir yang untuk meminimalisir masalah yang terkait pendataan penduduk Indonesia. Oleh karena itu, diterapkanlah sistem baru berupa e-KTP yang dimulai sejak tahun 2011. Namun, proses adopsi inovasi e-KTP yang terjadi dalam masyarakat berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya. Hal ini menyebabkan tingkat adopsi pada masyarakat pun berbeda-beda. Melihat hal tersebut, peneliti ingin mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap tingkat adopsi inovasi e-KTP.
Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasie-KTP pada masyarakat Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kuantitatif dengan paradigma positivis. Hasil memperlihatkan terdapat adanya faktor-faktor dalam teori difusi inovasi yang mempengaruhi masyarakat untuk membuat e-KTP. Dari empat macam faktor, hanya jenis keputusan inovasi dan saluran komunikasi yang mempengaruhi tingkap adopsi inovasi e-KTP masyarakat di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

The population of Indonesia reached 237,556,363 inhabitants in 2011 made Indonesia require advanced data collection system to minimize problems related to cencus population. Therefore, the government applied new system for ID Card, named e-KTP in 2011. However, the adoption of e-KTP innovation is vary from one individual to another. This caused by the rate of adoption in the community is different. Seeing this, the researchers wanted to find out which factors most influence the rate of adoption of innovation of e-KTP.
This study discusses the factors that influence the rate of adoption of innovations of e-KTP on Community District at Pasar Minggu, South Jakarta..
The method used in this study is quantitative methods with positivist paradigm. The results showed there were any factors in the theory of diffusion of innovations that influence people to make e-KTP. From four kinds of factors, only the type of innovation decision and communication channels that affect adoption innovation of c e-KTP on Community District at Pasar Minggu, South Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>