Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Widiastuti
"Telah dilakukan penelitian untuk mencari suatu metode analisis kualitatif untuk membedakan sebelas obat anti inflamasi non steroid. Metode yang dilakukan adalah reaksi warna, reaksi mikrokristal dan kromatografi lapis tipis-densitometri. Pada reaksi warna, ada beberapa pereaksi yang memberikan warna khusus untuk zat tertentu, sehingga dapat dipakai untuk membedakannya dari zat lainnya. Pereaksi warna marquis, liebermann's dan mandelin memberikan hasil warna yang dapat digunakan untuk membedakan ke sebelas zat yang diteliti. Pereaksi aseton-air pada percobaan mikrokristal memberikan bentuk kristal berbeda sehingga dapat dipakai untuk membedakan zat uji. Percobaan kromatografi lapis tipis dengan fase gerak kloroform-metanol (9:1) dan kloroform-aseton (4:1) mendapatkan hasil yang baik karena memberikan perbedaan hRf yang cukup jauh. Walaupun ada dua zat yang memiliki hRf yang berdekatan tetapi hal ini dapat diatasi dengan membandingkan spektrum serapan dari masing-masing zat yang akan memberikan bentuk yang berbeda jika diukur dengan alat densitometer.
A research work has been done to look for qualitative analysis method in order to distinguish eleven non steroidal antiinflammatory drug (NSAID). Methods used were the colour test, microcrystal test, and the thin layer chromatography - densitometry. The result from the colour test, some reagents give a specific colour for certain substances, this is can be used to distinguish from the other substances. Marquis, liebermann's and mandelin reagen can be used to distinguish the eleven observed substances. The examination for microcrystal test using aceton-water can be used to distinguish the test substances. Thin layer chromatography with chloroformmethanol (9:1) and chloroform-aceton (4:1) mobile phase giving good separation spot because have different hRf value. Although two substances have the near hRf value but that could be solve with compare spectrum absorption from every substances will be give different curve measure by densitometer."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusaibah Muthiah
"Orang dewasa yang lebih tua rentan terhadap masalah terkait narkoba karena polifarmasi dan penurunan fungsi organ. Salah satu obat paling umum yang diresepkan orang dewasa yang lebih tua adalah obat antiinflamasi non steroid (NSAID). NSAID efektif untuk keluhan umum untuk orang dewasa yang lebih tua. Resep NSAID pada lansia perlu dipantau dengan hati-hati untuk menghindari efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik resep NSAID dan menganalisis potensi masalah yang berkaitan dengan NSAID di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru untuk periode Juli hingga Desember 2018. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional. Pengambilan data secara rectrospektif dari data resep dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah resep pasien NSAID dengan usia 60 tahun ke atas pada periode Juli hingga Desember 2018. Penelitian ini dilakukan pada 384 resep pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pengguna NSAID pada pasien usia lanjut terdiri dari 56,25% wanita dan 43,75% pria. Distribusi usia terdiri dari 82,55% usia 60-69, 19,01% berusia 70-79, 1,30% berusia 80-89, dan 0,26% berusia 90-99. Resep polifarmasi ditemukan 15,37%. NSAID yang paling diresepkan adalah natrium diklofenak (69,01%), asam mefenamat (14,32%) dan piroksikam (11,20%). Peristiwa pengobatan yang tidak kompatibel tidak ditemukan. Insiden ketidakcocokan dosis dalam resep NSAIDs untuk pasien usia lanjut di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru periode Juli hingga Desember 2018 adalah dosis yang melebihi rekomendasi, itu piroksikam (0,78%). Potensi interaksi antar obat adalah 22,34%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada potensi masalah terkait obat NSAID di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru periode Juli hingga Desember 2018 sehingga diperlukan perbaikan resep dan pemantauan obat untuk meminimalkan masalah terkait obat dan menyediakan terapi obat yang rasional.

Older adults are vulnerable to drug-related problems due to polypharmacy and decreased organ function. One of the most common medications prescribed by older adults is non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). NSAIDs are effective for general complaints for older adults. NSAID prescriptions in the elderly need to be monitored carefully to avoid side effects. This study aims to describe the characteristics of prescription NSAIDs and analyze potential problems related to NSAIDs in the Kebayoran Baru District Health Center for the period July to December 2018. This research is a descriptive study with cross-sectional study design. Retrieving data in a rectrospective way from recipe data with random sampling techniques. The sample in this study was the prescription of NSAID patients aged 60 years and over in the period July to December 2018. This study was conducted on 384 prescription patients who met the inclusion criteria. NSAID users in elderly patients consisted of 56.25% women and 43.75% men. The age distribution consisted of 82.55% aged 60-69, 19.01% aged 70-79, 1.30% aged 80-89, and 0.26% aged 90-99. The polypharmacy prescription was found to be 15.37%. The most prescribed NSAIDs were diclofenac sodium (69.01%), mefenamic acid (14.32%) and piroxicam (11.20%). Incompatible treatment events not found. The incidence of dosage mismatch in NSAIDs prescriptions for elderly patients in the Kebayoran Baru District Health Center for the period July to December 2018 was a dose that exceeded the recommendation, it was piroxicam (0.78%). Potential interactions between drugs are 22.34%. The conclusion of this study is that there are potential problems related to NSAID drugs in the Kebayoran Baru District Health Center in the period July to December 2018 so that it is necessary to improve prescription and drug monitoring to minimize drug-related problems and provide rational drug therapy.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Jayanti Pertiwi
"Hormon kortikosteroid merupakan hormon steroid yang disintesis dari kolesterol dan diproduksi oleh kelenjar adrenalis bagian korteks, obat-obat hormon kortikosteroid mempunyai inti steroid yang sama dan hanya mengalami sedikit perubahan struktur pada posisi gugus fungsionalnya. Keaadan ini memberikan kesukaran dalam menganalisis obat hormon kortikosteroid ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode identifikasi yang tepat dari obat hormon golongan kortikosteroid. Metode identifikasi yang dilakukan pada golongan obat ini yaitu dengan percobaan reaksi warna, percobaan mikrokristal, percobaan mikrosublimasi dan kromatografi lapis tipis.
Hasil penelitian menunjukkan pereaksi Salkowski dan asam sulfat pekat dapat digunakan untuk membedakan ketujuh zat yang diteliti. Percobaan mikrokristal aseton-air, etanol-air dan ammonium reineckat dapat membedakan ketujuh zat yang diteliti. Pada percobaan kromatografi lapis tipis, fase gerak kloroform- dietilamin (2:1) dan diklorometan-etermetanol- air (77:15:8:1) dapat digunakan untuk memisahkan hidrokortison asetat, betametason valerat, deksametason dan fluosinolon asetonida.
Corticosteroid hormones was the steroid hormones are formed cholesterol and secreted by the adrenal cortex. The corticosteroid pharmaceuticals contain the same of steroidal structures in functional group position. This situation gave difficulty to identification for a great number of corticosteroid pharmaceuticals.
The purpose of this research was to got the accurate identification method. The identification method were the colour reaction, microcrystal reaction, microsublimation and thin layer chromatography.
The result indicated that sulphuric acid and Salkowski reagen can be used to distinguish the seven observed substances. The examination of microcrystal test using acetone-water, ethanol-water and ammonium reineckat can be used to distinguish the seven observed substances. Thin layer chromatography with chloroform-diethyl amine (2:1) and dichloromethane-ether-methanol-water (77:15:8:1) can be used to separate hydrocortisone acetate, betamethasone valerat, dexamethasone and fluocinolone acetonide.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
S27375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prijanto
"Hormon steroid adalah senyawa yang sangat penting
dalam oat obat kontarasepsi Dengan semakirt populernya pro
gram Keluarga ]3ererLcana dimasyarakat, rnaka penggimaan obat
kontrasepSi oral akan bertambah luas
Dalam rarigka pengawasari dan pemeriksaan kualitas,
perlu suatu metode analisis bagi hormon steroid.
Tujuan penelitian mi adalab rnendapatkan metode yang
haik urituk mengidenti±'ikasi hormon steroid dalam obat kontra
sepsi oral.
Untuk mencapai tujuan mi, maka dicoba metocle metode
yang berdasarkan reaksi warns, krornatografi lapisan tipis
spektrofotometri ultra ungu, spektrofotometri infra merah,
dan spektrofluorometri untuk identifikasi etinodiol diasetat,
ettmil estradiol, linestrenol, mestrsnol, noretisteron asetat,
dan riorgestrel i'etode yang dinilai paling sesuai kemudian
diuji coba untuk identifikasi hormon hormon tersebut dalam sed±aan kontrasepsi oral yaitu Agestin ED, Anovlar-21,
Euynon ED, Lyndiol, Neogrnon, Noracyclin, Ovostat-28, O'sn.-
len 50-Fe-28, dan Restovar 28-micro, setelah terlebih dahulu
dilakukan penarikan memakai kioroform.
Dan hasil percobaan mi dapat disirnpu.lkan bahwa metode
yang dapat dianju.rkan untuk identifikasi hormon steroidkapi dengan spektrofotometri ultra ungu, spektrofotometri
infra merah, dan spektrofiuorometri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kieslich, Klaus
Chichester: John Wiley & Sons, 1976
R 661.81 KIE m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Wahyu T.
"ABSTRAK
Hormon steroid mernpunyai, kegunaan yang luas, baik untuk pengobatan maupun sebagai obat kontrasepsi yang saat ini banyak digunakan. Untuk mendapatkan hormon steroid banyak dilakukan sintesa dari bahan baku alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan. Saat ini sterol dan steroid dari alam mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan pembuatan hormon steroid. Tujuan percobaan ini untuk mendapatkan metode identifikasi dari beberapa senyawa steroid dan sterol bahan baku atau hasil antara secara kromatografi lapisan tipis dan dengan reaksi warna. Guna rnencapai tujuan mi, dilakukan beberapa cara - percobaan kromatografi lapisan tipis dan percobaan reaksi - warna untuk identifikasi kolesterol, stigmasterol, -sitos-. terol, ergosterol, tigogenmn, diosgenin, solasodin dan ADD. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa metode kromatografi lapisan tipis yang lebih balk adalah reversedphase kromatografi lapisan lipis dengan zat pengimpregnasi kerosen konsentrasi 12,5% dan eluen asam asetat glasial-air 9:1 atau asam asetat glasial - air 9,5 : 0,5. Hasil percobaan reaksi warna yang dianjurkan adalah kombinasi dan pereaksi-pereaksi INH, m-dinitrobenzen, paraformaldehid, seniurn (IV) sulfat, vanillin-asam sulfat pekat, vanillinasam fosfat, asam pikrat-asam perkiorat dan dragendorf."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"We know that non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) have analgetic, antipirettan and anti-inflammatory effect. This drugs can decrease pain simptomaticly, the most widely prescribed drugs worldwide and being the drugs of first choice other inflammatory pain. There is many kind NSAIDs that we knaw, like aspirin, parasetamol, ibuprofen, mefenamic acid, endometasin, diklofenak, piroksikan and nemosulide. Every kind of NSAIDs has its advantage and dis advantage for that beneficial actions and side effects. That beneficial actions and harmful side effects of NSAID can be associated with its mechanism of action. Using NSAID for children must in attention. This article is expented to give information and to help the collegnes in the selecting drugs NSAID for child."
[Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Journal of Dentistry Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Detri Sudiarto
"Obat tradisional yang oleh masyarakat lebih dikenal sebagai jamu, sudah sejak dahuiu digunakan untuk kesehatan. Berdasarican Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 246/ Menkes/ Per/ V/ 1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional dinyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau basil isolasi yang berkhasiat obat. Salah satu obat yang mungkin ditambahkan dalam jamu adalah obat-obat golongan anti inflamasi non steroid (AINS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis obat anti inflamasi non steroid yang digunakan dalam jamu secara kromatografl lapis tipis.. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan etanol absolut selama 40 detik dilanjutkan dengan kromatografl lapis tipis dengan menggunakan fase gerak toluena ; etanol (7:3) dan etil asetat:metanol:amonia (85:10:5) dengan penampak noda cahaya uv gelombang pendek. Dari sampel yang diperiksa, ditemukan sembilan sampel yang positif mengandung obat golongan anti inflamasi non steroid. Sampel tersebut.yaitu S4, 35, 36, 311 dan 313 mengandung antaigin. 39 mengandung as am mefenamat dan indometasin. Sedangkan 35, 38, 310 dan 311 mengandung parasetamol dan 36 serta 312 mengandung fenilbutazon.

Indonesian traditional medicine which is widely known as jamu has been used for along time in medicatioa According to the regulation of Minister Of Health No. 246 / Menkes / Per / V / 1990 on Industrial Permission and the Registrj' of Traditional Medicine stated that traditional medicine must not contain chemical substance or active drug isolation product One of possibly added drug in jamu is classified as Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID). This research was aimed to analyze NSAID added in jamu using thin layer chromatography. IT Method applied was jamu extraction with absolute ethanol for 40 seconds followed by TLC using mobile phase toluene : etiianol (7:3) and ethyl acetate: methanol: ammonia (85:10:5) with short waved UV as detection mediod. From samples analyzed, it was found that 9 samples contained NSAID drugs which were S4, S5, S6, S7, Sll, S13 containing antalgin and S9 containing raefenamic acid and indometacin while S5, S8, SIO, Sll contained paracetamol, and S6, SI2 contained phenylbutazoa"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Sukmawati
"Khasiat obat tradisional kini tidak dapat disangkal lagi.
Jenis obat mi terdiri dari ramuan tanaman dengan atau tanpa
bahan yang berasal dari binatang, pada umumnya bekerja tidak Secepat
obat-obat moderen. Akan tetapi efek-efek sampingan yang dapat
timbul akibat penggunaan obat-obat tradisional jarang sekali
dijumpai.
Atas dasar pertimbangan untuk membuat khasiat obat-obat tradisional
lebih cepat terasa oleh pemakai, maka ada usaha-usaha
untuk menambahkan obat-obat moderen kepada ramuan-ramuan obat
tradisional.
Dapat dipahami bahwa tindakan mi tidak disertai pencantuman
nama obat moderen tersebut dalam daftar susunan ramuan obat tradisional
yang terdapat pada pembungkusnya.
Pada penelitian mi ditentukan kandungan diazepam sejenis
"minor tranquilizer", dalam sejumlah obat tradisional, balk yang
dibuat dalam negeri maupun yang telah diimpor dari luar negeni.
Telah dipilih untuk penelitian mi obat-obat tradisional
yang dianjurkan untuk pengobatan penyakit reumatik atau sakitsakit
tulang dan yang dapat dibeli dipusat-pusat perbelanjaan di
Jakarta.

The efficacy of traditional medicinal drugs are now
more readily accepted.
These preparations which are composed of plants or herbs
with or without the addition of animal parts do not exert
their pharmacological action as fast as modern drugs.
However, side effect.s due to herbal drugs are seldom encountered.
In order to obtain faster and more pronounced pharmacological
effects, efforts have been made to add modern
drugs to these traditional drugs without naming these additions
in t'he lists of composition, of these traditional
drugs.
A number of local as well as imported traditional preparations
wereanalysed on-the presence of diazepam, a minor
tranquilizer . The analsis were restricted to those drugs
J
recommended against bone and muscle rheumatism and were purchased
over the counter at the various shopping centers in
Jakarta.
Diazepam was identified in one brand of imported traditional
preparations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>