Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81203 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suchi Rahmadani
"Etanol tidak hanya menyebabkan mabuk, akan tetapi pada tingkat
tertentu dapat menyebabkan kematian. Oleh karena efek samping etanol
yang cukup membahayakan bila terdapat dalam kadar yang cukup besar
dan penetrasinya yang relatif mudah maka penting untuk mengetahui
seberapa besar kadar etanol di dalam tubuh, khususnya pada pekerja pabrik
minuman beralkohol. Metode kromatografi gas (KG) dengan menggunakan
kolom kapiler CBP-10 dan detektor FID telah dicoba dan divalidasi untuk
mendeteksi dan menetapkan kadar etanol dalam darah. Kondisi KG yang
digunakan adalah sistem isotermal dengan suhu kolom 600C. Helium
digunakan sebagai gas pembawa dengan kecepatan alir 1,0 mL/menit.
Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan 1-propanol sebagai baku
dalam. Metode ini linier dalam rentang konsentrasi 0,001-0,8% v/v dengan
koefisien korelasi 0,9998. Lower limit of quantification (LLOQ) adalah 0,001%
v/v. Metode ini divalidasi dengan presisi (CV) 0,53-3,47% dan akurasi (%diff)
-3,86-7,46%. Perolehan kembali etanol bervariasi dari 96,14-107,46%. Hasil
dari validasi metode memenuhi untuk kriteria yang diberikan."
Universitas Indonesia, 2007
S32634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachmi Adi Pratama
"Minuman beralkohol adalah minuman yang diproduksi dengan cara memfermentasikan bahan yang mengandung gula menjadi etanol dan karbondioksida. Telah diketahui, tidak hanya etanol saja yang menjadi bahan utama dalam minuman beralkohol, seringkali ditemukan adanya metanol dalam minuman beralkohol. Untuk menganalisis kandungan etanol dan metanol tersebut digunakan metode kromatografi gas. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar etanol dan metanol pada minuman beralkohol dengan kondisi analisis optimum campuran etanol dan metanol pada tekanan gas pembawa 70 kPa, suhu injektor 100ºC, suhu detektor 100ºC, menggunakan pemrograman suhu dengan suhu awal 30ºC dipertahankan selama 10 menit sampai suhu 150ºC dipertahankan 5 menit dan menggunakan butanol sebagai pelarut. Dari 7 sampel yang diperiksa, satu sampel mengandung metanol yaitu pada sampel D dengan kadar (0,1037 ±0,0032)% v/v, lima sampel mengandung etanol dengan kadar berturut-turut sebesar (12.6217 ± 0.1546)% v/v, (3,5825 ± 0,0927)% v/v, (13,1819 ± 0,6154)% v/v, (3,1758 ± 0,0768)% v/v dan (17,6964 ± 0,1157)% v/v.dan dua sampel tidak mengandung etanol dan metanol yaitu pada sampel A dan B.

Alcoholic beverages are drinks that produced by fermented compound that contain sugar become ethanol and carbondioxyde. As know, etanol not only the main component in alcoholic beverages, mostly found methanol in alcoholic beverages too. To analyze the ethanol and methanol contents, the gas chromatography methods is used. This research is purposed to determine the ethanol and methanol contents in alcoholic beverages.with optimum analytical condition of ethanol and methanol, with 70 kPa carrier gas pressure, 100ºC injector temperature, 100ºC detector temperature within temperature programmed with beginning temperature is 30ºC which maintaining for 10 minutes until the temperature 150ºC that maintaining for 5 minutes and using butanol as a solvent. Out of the 7 tested samples, one sample contain methanol in sample D with content is (0,1037 ±0,0032)% v/v, five samples contain ethanol with contents are (12.6217 ± 0.1546)% v/v, (3,5825 ± 0,0927)% v/v, (13,1819 ± 0,6154)% v/v, (3,1758 ± 0,0768)% v/v and (17,6964 ± 0,1157)% v/v respectively, and two samples are not contain ethanol and methanol which are in sample A and B."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ramadhani
Universitas Indonesia, 2005
S32844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Furqoni Cahaya Mahastika
"Etil karbamat atau uretan (H2NCOOC2H5) adalah senyawa ester etil dari asam karbamat (NH2COOH) yang mengkontaminasi makanan dan minuman hasil fermentasi mulai dari kadar ng/l hingga mg/l. Pembentukan etil karbamat dalam minuman beralkohol terjadi secara alamiah. Jalur yang paling umum yaitu melalui reaksi urea dengan etanol. International Agency for Research on Cancer (IARC) menggolongkan etil karbamat ke dalam kelompok 2A (probably carcinogenic to human). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kadar etil karbamat dalam minuman beralkohol dengan metode kromatografi gas yang dilengkapi dengan kolom kapiler VB-Wax dan detektor ionisasi nyala (Flame Ionization Detector / FID). Analisis dilakukan pada suhu isotermal dengan suhu awal kolom 200ºC, menggunakan helium sebagai gas pembawa dengan laju alir 0,6 ml/menit. Pengaturan suhu injektor dan suhu detektor adalah 230ºC. Metode ini linier dengan koefisien korelasi 0,9990 dalam rentang konsentrasi 6004?15010 μg/ml. Batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) etil karbamat berturutturut adalah 0,527 mg/ml dan 2,005 mg/ml. Metode ini divalidasi dengan koefisien variasi (KV) 0,88?1,41% dan perolehan kembali etil karbamat pada sampel A sebesar (101,34 + 0,25)%, sampel B sebesar (99,77 + 0,20)%, dan sampel C sebesar (100,35 + 0,55)%. Penerapan metode ini pada tiga merek minuman beralkohol menunjukkan bahwa etil karbamat tidak terdeteksi pada sampel dengan kandungan etanol kurang dari 5% (sampel A). Sedangkan pada sampel dengan kandungan etanol 14,7% (sampel B) dan 43% (sampel C) etil karbamat terdeteksi dengan kadar yang bervariasi, tergantung pada persentase kandungan etanol dari tiap-tiap sampel. Kadar etil karbamat dalam sampel B sebesar (7,06 + 0,169) mg/ml dan sampel C sebesar (9,38 + 0,081) mg/ml."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S32688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shanty Rochima
Universitas Indonesia, 1997
S32099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meryanti
"Vitamin E merupakan salah satu vitamin yang sering dijumpai dalam produk kosmetik. Vitamin ini tidak hanya berfungsi sebagai pelembab alami tetapi juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan, anti radang dan melindungi kulit dan kerusakan yang diakibatkan oleh sinar ultra violet. Sabun sebagai salah satu kosmetik pembersih juga menggunakan vitamin E yang berperan sebagai pelembab alami dan antioksidan. Penelitian jul bertujuan untuk mencari metode analisis vitamin E secara kromatografi gas dengan menggunakan kolom baja tahan karat yang berisi OV-17 3% dalam Kromosorb WHIP 80/100 mesh, dengan panjang kolom 1 m, diameter 3,2 mm, detektor ionisasi nyala dan gas N 2 sebagai pembawa. Penyiapan sampel dilakukan dengan cara penyarian menggunakan heksan. Hasil optimum metode kromatografi gas dicapai pada temperatur kolom 230°C, temperatur ruang suntik 300°C dan temperatur detektor 300°C. Atenuasi rekorder 2, sensitivitas detektor 102 dan tekanan gas N2 300 kPa. Analisis menggunakan metode mi memberikan basil uji perolehan kembali sebesar 98,76% ± 0,76 %. Kadar vitamin E sebagai a-tokofenl asetat yang terdapat dalam empat sampel sabun berkisar antara 0,05%-0,09%.

Vitamin E is one of the vitamin which is often found in cosmetic products. The function of vitamin E are a natural moisturizer, anti-inflammatory, antioxidant and skin protector against the damage caused by ultra violet radiation. Soap as one of the cleansing cosmetics also uses vitamin E as a natural moisturizer and antioxidant. The aim of this research is to find the method of analysis vitamin E by using Gas Chromatography with stainless steel column containing stationary phase OV-17 3 % in Chromosorb WI-IP 80/100 mesh, 2 m length, 3,2 mm diameter, flame ionization detector and N2 as a carrier gas. The sample preparation was done by extraction using hexane. And optimum / result of Gas Chromatography at column temperature 230°C, injector port temperature 300°C and detector temperature 300°C. Recorder attenuation 2, sensitivity detector 102 and N2 gas pressure 300 kPa. The recovery test of this method have 98,76% ± 0,76%. The concentration of vitamin E as a-tocopheryl acetate in four soap samples were 0,05%-0,09%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Rosleni
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S32126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Until nowadays study of drug profile inside body (pharmacokinetic) and its development is still an interesting topic under pharmaceutical service. Development of an accurate analysis method for small quantity of drug in blood is an important step, HPLC method usually recommended for this purpose. Observation in studying the optimal method to analyze drug in human blood by using internal
standard has been done for meloxicam, a new generation of NSAID. Two things has been focused to this observation, finding an ideal internal standard for meloxicam and testing the recovery of meloxicam in blood sample by in vitro. Coefficient of distribution of many samples (piroxicam, trimetropim, caffeine, salisilamid) gives
caffeine as recommended internal standard for meloxicam. The recovery test gives 83,58% ± 3,802%, 74,37% ± 0,711%, 82,14% ± 1,937% for analysis meloxicam in human blood without internal standard; and 41,58% ± 1,108%, 61,60% ± 1,049%, 56,88% ± 0,478% for analysis meloxicam in human blood within internal standard."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2004
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Kartika Hidayat
"ABSTRAK
Loratadine atau Etil-4-(8-kloro-5,6-dihidro- 11 H-benzo-(5,6)-siklohepta- (1 ,2-b)-piridin -11 -ylidine) piperidin- I karboksilat adalah suatu senyawa yang dapat menginhibisi reaksi histamin dengan reseptor histamin-H,, sehingga dapat mengurangi efek histamin pada pembuluh darah dan macam-macam otot polos. Dengan demikian, Loratadine dapat digunakan sebagai obat simtomatik berbagai penyakit alergi. Penentuan kadar Loratadine dalam plasma darah manusia merupakan salah satu metode untuk mengetahui keefektifan penggunaan obat tersebut. Oleh karena itu penting untuk mencari suatu metode analisis yang cocok pada penentuan kadar Loratadine dalam plasma darah. Salah satu metode analisis yang dapat dilakukan adalah dengan kromatografi gas-spektroskopi massa. Dalam penelitian mi, analisis kuantitatif Loratadine dari plasma darah dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap awal dilakukan ekstraksi dengan menggunakan 1,5% isobutil alkohol dalam toluena. Terhadap ekstraktan mi dilakukan pengekstrakan kembali dengan menggunakan heksana yang telah dijenuhkan dengan asetonitril. Kadar Loratadine diukur dengan alat kromatografi gas-spektroskopi massa. Metode yang dikembangkan kemudian diaplikasikan untuk mengukur kadar Loratadine dalam plasma darah sukarelawan (in-vivo). Dari penelitian diperoleh hasil sebagai benikut: internal standar yang baik dipakai adalah Diazepam. Batas pengukuran analisis kuantitatif Loratadine dengan kromatografi spektroskopi massa adalah 5 ng/ml plasma. Kadar maksimum Loratadine dalam plasma sukarelawan adalah sebesar 78,9328 ng/ml plasma dan kadar minimumnya adalah 7,7067 ng/mL plasma, yang masing-masing didapat pada saat 3 jam dan 0,25 jam setelah sukarelawan dibenikan obat Loratadine."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>