Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ririn Riztiasih
"Garcinia cymosa (K. Schum) I.M. Turner & P.F. Stevens merupakan salah satu spesies Garcinia yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan menguji toksisitas terhadap Artemia salina L senyawa kimia dari daun Garcinia cymosa. Isolasi ekstrak aseton dilakukan dengan cara kromatografi kolom dipercepat dan juga kromatografi kolom terbuka. Isolat A diperoleh dari fraksi 3 sedangkan isolat B dari fraksi 5. Berdasarkan analisis spektroskopi, diduga isolat A merupakan friedelin sedangkan isolat B mempunyai gugus cincin aromatis posisi para, C=C, OH, dan C-H. Hasil uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) menunjukkan kedua isolat tidak bersifat toksik dengan hasil LC50 2687,208 μg/ml untuk isolat A dan 1890,377 μg/ml untuk isolat B."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Dewi Irmawati
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2003
S32374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Tiariani
"Manggis Hutan ( Garcinia rigida Miq ) termasuk ke dalam familia Guttiferae, dan banyak tersebar di wilayah Asia Tenggara. Hampir sebagian besar dari genus Garcinia telah diteliti dan memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia dan aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit batang manggis hutan. Pemisahan dan pemurnian ekstrak menggunakan kromatografi kolom cepat dan kromatografi lapis tipis. Isolat ditentukan struktur molekulnya secara Spektrometri Resonansi Magnetik Inti CH-NMR dan 13C-NMR) dan Spektrometri Massa, serta diuji aktivitas antioksidannya menggunakan 1,1-Diphenyl-2- picrylhydrazyl (DPPH). Pada kromatografi kolom cepat digunakan silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan pelarut n-heksana, etil asetat serta metanol sebagai fase gerak dengan tingkat kepolaran yang bertingkat. Setelah rekristalisasi, diperoleh dua isolat, senyawa A dari ekstrak n-heksana ( Rf 0,27 ) dan senyawa 8 dari fraksi 11 ekstrak aseton ( Rf 0,69 ). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa kedua senyawa kurang aktif dengan nilai ICsa masing-masing sebesar 723,43 ~ g/ml untuk senyawa A dan 229,73 ~g/ml untuk senyawa 8. Hasil identifikasi dan karakterisasi isolat menunjukkan bahwa senyawa A adalah campuran dari a-amirin dan f3-amirin, sementara senyawa 8 adalah campuran dari stigmasterol dan f3-sitosterol.

Manggis Hutan (Garcinia rigida Miq), belongs to Guttiferae, is a widespread plant in Southeast Asia. Almost all of the researched Garcinia genus are known as medical plants. The research was done to find out the chemical constituents and antioxidant activity of manggis hutan's bark extract. Extract separation and purification was using fast column chromatography and thin layer chromatography. The determination of molecule structure from isolate was using Nuclear Magnetic Resonance Spectrometry CH-NMR dan 13C-NMR) and Mass Spectrometry, then tested its antioxidant activity using 1,1-Dipheny/-2-picry/hydrazy/ (DPPH) radical scavenging activity method. Fast column chromatography was using silica gel 60 F254 as steady phase and mixture of n-hexane, ethyl acetate and methanol in different grades of polarity as mobile phase. After further purification, two constituents were isolated, isolate A was from hexane extract ( Rf value 0,27) and isolate B was from the 11th acetone extract's fraction ( Rf value 0,69 ). The result of antioxidant test showed that these isolates were less active with each value of ICso was 723,43 J..I g/ml and 229,73 J..I g/ml. Isolate identification and characterization showed that the compound of isolate A was a mixture of aamyrin and J3-amyrin, and isolate B was a mixture of stigmasterol and B-sitosterol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S32320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Rachmiyani Fidiasari
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2003
S32250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murni
"Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder merupakan tanaman yang masih sedikit dieksplorasi aktivitas biologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) serta uji toksisitas menggunakan larva udang Artemia salina Leach dan mendapatkan isolat murni yang memiliki aktivitas antioksidan dan toksisitas. Daun Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder diekstraksi menggunakan pelarut metanol kemudian dipartisi berturut-turut dengan pelarut n-heksan, etil asetat, n-butanol dan metanol. Hasil uji menunjukkan bahwa daun Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut menunjukan nilai 57,47; 159,23; 48,25; 23,81 dan 27,08 μg/mL serta toksisitas dengan nilai LC50 669,42; 125,73; 79,55; 223,31 dan 523,58 μg/mL. Hasil identifikasi golongan senyawa diketahui ekstrak metanol, fraksi etil asetat dan fraksi butanol daun Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan terpenoid. Isolasi dilakukan pada fraksi etil asetat dengan teknik kromatografi kolom dipercepat dan konvensional (fase diam silika gel). Isolat yang diperoleh di karakterisasi menggunakan metode spektrofotometri uv-vis dan resonansi magnetik inti (1HRMI dan 13CRMI). Isolat tersebut selanjutnya disebut senyawa LC, memiliki nilai IC50 431,90 μg/mL dan LC50 24,80 μg/mL. Senyawa LC berhasil diisolasi dari fraksi n-heksan:etil asetat (95:5) kolom konvensional yang diduga metilsinamat dengan rumus molekul C10H10O2.

Biological activity of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder is unexplored. Therefore, this study performed its antioxidant activity using DPPH (1,1- diphenyl-2-pikrylhidrazyl) method as well as toxicity using Artemia salina Leach and get pure compound that have antioxidant and toxicity activities. Leaves of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder extracted with methanol and then partitioned successively with n-hexane, ethyl acetate, butanol and methanol. The results showed that leaves of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder have antioxidant activity with IC50 values 57,47; 159,23; 48,25; 23,81 and 27,08 μg/ml, respectively. However, toxicity activity showed LC50 values 669,42; 125,73; 79,55; 223,31 and 523,58 μg/mL, respectively. Identification groups compound known methanol extract, ethyl acetate and n-butanol fraction of Lithocarpus celebicus (Miq.) Rehder leaves containing flavonoid, tannin, glycoside, terpenoid and saponin. Isolation was done to ethyl acetate fraction by column chromatography (silica gel). Pure compound obtained from fraction of n-hexane: ethyl acetate (95:5), called LC compound. The compound was characterization by specthrophotometry uv-vis and nuclear magnetic resonance (1HNMR and 13CNMR). The result of antioxidant, LC compound showed IC50 value 431,90 μg/mL and the result of toxicity, LC compound showed LC50 value 24,79 μg/ml. Based on NMR data, LC compound have been found which has molecular formula C10H10O2, known as methyl cinamate."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42085
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Adilah
"Asam oleat atau asam Z-Δ9-oktadekanoat diketahui sebagai salah satu asam lemak yang memiliki toksisitas yang rendah dan memiliki aktivitas antimikroba, sehingga dikembangkan penelitian untuk mendapatkan senyawa turunan dari asam oleat dan mengetahui bioaktivitasnya. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis turunan asam amino dari senyawa asam oleat dengan reaksi esterifikasi dan amidasi, lalu dikarakterisasi dengan KLT dan FTIR. Asam oleat diesterifikasi dengan katalis basa, kemudian diamidasi dengan asam amino glisin dan asam amino fenilalanin. Setelahnya, dilakukan uji pendahuluan BSLT dan uji antimikroba dengan metode difusi cakram. Dari hasil penelitian didapatkan % kematian dari konjugat asam oleat, glisin oleat, dan fenilalanin oleat. Asam Oleat dengan konsentrasi 16,6 ppm memiliki % kematian paling tinggi yaitu 35%. Adapun hasil uji antimikroba konjugat asam oleat, glisin oleat, dan fenilalanin oleat tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri kulit gram positif yaitu Staphylococcus aureus dan bakteri kulit gram negatif yaitu Escherichia coli.

Oleic acid or Z-Δ9-octadecanoic acid is known as a fatty acid that has low toxicity and antimicrobial activity, so research was developed to obtain compounds derived from oleic acid and determine its bioactivity. In this research, the synthesis of amino acid derivatives from oleic acid compounds by esterification and amidation reactions was carried out, then characterized by TLC and FTIR. Oleic acid is esterified with a base catalyst, then amides with the amino acid glycine and the amino acid phenylalanine. After that, a preliminary BSLT test and an antimicrobial test using the disc diffusion method were carried out. From the results of the study obtained % of deaths from conjugates of oleic acid, glycine oleic, and phenylalanine oleate. Oleic acid with a concentration of 16.6 ppm had the highest % mortality, namely 35%. The results of the antimicrobial conjugate test of oleic acid, glycine oleic, and phenylalanine oleate did not have antimicrobial activity against gram-positive skin bacteria, namely Staphylococcus aureus and gram-negative skin bacteria, Escherichia coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Purwarini
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan uji toksi.sitas
21 ekstrak etanol dari 20 tanaman. yang diduga mempuny
i. khasiat, menggunakan metode Meyer yang dimodifikasi.
Sebagai hewan percobaan digunakan Artemia sauna Leach
umur 7 han. Dosis pemeriksaan adalah 100 dan 1000 ug/
ml dengan pengamatan setiap jam pada 6.. jam pertama dan 24
j'axn setelah penambahan ekstrak.
Hasil pengamatan menunjukkan peningkatan prosentase
kematian dengan bertambahnya dosis dan lamanya waktu kontak.

A preliminary toxicity study was performed on 21 e -
thanolic extracts of 20 plants, which were known to be active,
using a modified Meyer's method. This study involved
exposing one week old Artemia sauna Leach to plant ex -
tracts of consentrations of 100 and 1000 ug/ml for 24 hours.
Observations were done by counting, the number of death
shrimp each hour in the first 6 hours and after 24 hours.
The percentage of death shrimp increased . with higher
extract concentration and longer length of exposure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Naufal Hadi
"Sintesis amida asam oleat [N-oleilglisina dan N-oleilfenilalanina] telah terbukti berhasil dibuat dengan menggunakan metode amidasi dari metil oleat dengan glisina dan fenilalanina. Pada penelitian ini dilakukan optimasi reaksi berupa penambahan pelarut amidasi yaitu asetonitril. Selain itu amidasi langsung juga dilakukan dengan menggunakan disikloheksilkarbodiimida (DCC) sebagai agen pengopling reaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan waktu reaksi menjadi 12 jam dengan penambahan pelarut asetonitril untuk pembentukan N-oleilglisina, sedangkan reaksi amidasi dengan agen pengopling dapat berlangsung selama 2 jam untuk N-oleilglisina dan N-oleilfenilalanina. Pengujian sifat toksik N-oleilglisina dan N-oleilfenilalanina dilakukan dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT) didapatkan nilai LC50 secara berurutan 27,20 ppm (toksik tinggi) dan 143,70 ppm (toksik sedang). Hasil ini menunjukkan bahwa N-oleilglisina dan N-oleilfenilalanina memiliki sifat toksik terhadap perkembangan sel. Aktivitas antimikroba amida asam oleat juga telah ditentukan dengan metode difusi cakram terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. N-oleilglisina didapatkan memiliki aktivitas antimikroba dengan kategoti sedang sedangkan N-oleilfenilalanina tidak memiliki aktivitas antimikroba.

The synthesis of oleic acid amides [N-oleylglycine and N-oleylphenylalanine] proved to be successful using the amidation method of methyl oleate with glycine and phenylalanine. In this study, optimization was carried out in the form of adding an amidation solvent, namely acetonitrile. In addition, direct amidation was also carried out using dicyclohexylcarbodiimide (DCC) as a coupling agent. The results showed that the reaction time increased to 12 hours with the addition of acetonitrile for the formation of N-oleylglycine, while the amidation reaction with a coupling agent could last for 2 hours for N-oleylglycine and N-oleylphenylalanine. The toxic properties of N-oleylglycine and N-oleylphenylalanine were carried out using the brine shrimp lethality test (BSLT) method the test obtained LC50 values respectively, 27.20 ppm (high toxic) and 143.70 ppm (medium toxic). These results indicate that N-oleylglycine and N-oleylphenylalanine have toxic properties to cell development. The antimicrobial activity of oleic acid amides has also been determined by disc diffusion method against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. N-oleylglycine was found to have antimicrobial activity by category while N-oleylphenylalanine did not have antimicrobial activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kamulan Murtiningsih
"Telah dilakukan penelitian pendahuluan uji toksisitas 15 ekstrak etanol dari 9 tanaman dan satu heuan laut yang diduga mampunyai khasiat, menggunakan metode meyer yang dimodifikasi.
Sebagai heuan percobaan digunakan larva Artemia salina Leach berumur satu minggu, Dosis pemeriksaan adalah 0,1 mg/ml dan 1 mg/ml. Pengamatan dilakukan tiap 30 menit
pada 5 jam pertama dan 24 jam terakhir untuk dosis 1 mg/ml,
dan tiap jam pada 6 jam pertama dan 24 jam terakhir setelah penambahan ekstrak pada dosis 0,1 mg/ml.
Umumnya toksisitas akan bertambah dengan bertambahnya
konsentrasi ekstrak dan lamanya uaktu kontak, Pletode
ini dapat digunakan untuk menentukan tanaman/heuan apa
yang harus diteliti lebih lanjut yang dapat digunakan sebagai obat.

A preliminary toxicity study was performed on 15
ethanolic extract of 9 plants and 1 sea animal, uhich are
believed to nave active ingredients, using a modified
neyer's method.
This study involved exposing one week old Artemia
salina Leach to plant and animal extracts at concentrati
ons of 0,1 mg/ml and 1 mg/ml. Observations uere done by
counting the number of death Shrimp each 30 minutes in the
first 6 hours and after 24 hours for extract of 1 mg/ml,
and each hour in the first 6 hours and after 24 hours for
extract of 0,1 mg/ml.
In general the toxicity increased by higher extract
concentration and longer lenght of exposure. This method
could be used to determine which plants or animals should
be further investigated for medicinal agents.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S31681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlisa Dwi Novianti
"ABSTRAK
Keunikan biodiversitas pegunungan Mekongga telah menarik perhatian banyak
peneliti. Tim konservasi dari Amerika dan Indonesia telah menemukan sejumlah
tanaman mengandung zat yang memiliki aktivitas antikanker. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang menyebabkan tanamantanaman
lain memiliki potensial sebagai antikanker berdasarkan uji pendahuluan
terhadap aktivitas antioksidan dan efek toksik, salah satunya adalah Jambo-Jambo
[Kjelbergiodendron celebicus (Koord) Merr.]. Aktivitas antioksidan dilakukan
berdasarkan kemampuan meredam radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil
(DPPH), sedangkan efek toksik dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BSLT). Daun Jambo-Jambo diekstraksi dengan pelarut metanol dan dipartisi
menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, butanol dan metanol. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa ekstrak metanol mempunyai potensi toksik terhadap larva
Artemia salina dengan nilai LC50 243,5 ppm dan aktivitas antioksidan senilai IC50
12,59 ppm. Isolasi dilakukan terhadap fraksi etil asetat menggunakan
kromatografi kolom silika dan kromatotron. Senyawa murni yang diperoleh
diidentifikasi struktur kimianya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, IR,
NMR dan LCMS. Didukung dengan data hasil penapisan kimia, diduga senyawa
tersebut golongan flavonoid yang mempunyai berat molekul 478.

ABSTRACT
The unique biodiversity of Mekongga mountains have attracted many researches.
Conservation team from US and Indonesia have discovered a number of plants
growing on Mekongga mountains which have anticancer activity. This study is
aimed to identify chemical compounds which have anticancer activity based on
preliminary testing of the antioxidant activity and toxic effects, one of them is
Jambo-Jambo [Kjelbergiodendron celebicus (Koord) Merr.]. The antioxidant
activity of Jambo-jambo leaves was measured by its ability to scavenge free
radical 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), whereas the toxic effect was
analyzed by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jambo-Jambo leaves was
extracted using methanol solvent and its methanolic extract was partitioned using
the n-hexane, ethyl acetate, buthanol and methanol. Test results showed that the
LC50 and IC50 value of its methanolic extract was 243,5 and 12,59 ppm. The ethyl
acetate fraction which showed the best activity was isolated using silica column
chromatography and chromatotron. Pure compounds was obtained by the
chemical structures were identified using Spectrofotometer UV-Vis, IR, NMR and
LCMS. Supported by data on the results of chemical screening, the compounds
were suspected as flavonoid compound which has molecular weight 478.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43806
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>