Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam penelitian untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya alam yang belum termanfaatkan, kolagen dari gelembung renang ikan mas (Cyprinus carpio) diisolasi dan dikarakterisasi. Metode untuk mengisolasi kolagen tersebut adalah menggunakan NaOH 0,1 N, asam asetat 0,5 M, dialisis melewati asam asetat 0,5 M dan aquadest, serta liofilisasi untuk mendapatkan kolagen kering. Sebagai hasilnya, rendemen kolagen kering berjumlah 0,71% dari berat gelembung renang. Beberapa sifat kolagen tersebut diteliti, yaitu uji identifikasi, sifat fisika kimia, dan sifat fungsional. Hasil elektroforesis menunjukkan kolagen tersebut digolongkan sebagai kolagen tipe I. Spektrum FTIR menunjukkan kemiripan antara kolagen dari gelembung renang ikan mas dengan kulit channel catfish dan ikan Nila. Suhu denaturasi kolagen dari gelembung renang adalah sekitar 10° lebih rendah dibandingkan kolagen mamalia. Hasil ini mengindikasikan kolagen dari gelembung renang ikan mas berpotensi untuk menjadi bahan baku industri farmasi."
Universitas Indonesia, 2007
S32615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi dan karakterisasi kolagen
dari kulit ikan kerapu lumpur (Epinephelus tauvina) yang berasal dari limbah
perusahaan pengolahan ikan. Kulit ikan kerapu lumpur dihilangkan lemak dan
protein non-kolagennya dengan cara direndam dalam NaOH 0,1 N. Kolagen
diekstraksi menggunakan asam asetat 0,5 N, dilanjutkan dengan purifikasi
dan presipitasi dengan NaCl dan buffer tris-HCl. Endapan kolagen kemudian
dipisahkan dengan sentrifugasi. Rendemen kolagen hasil purifikasi dari tiga
kali percobaan masing-masing sebesar 47,14%; 44,54%; dan 25,15%.
Kolagen kulit ikan kerapu lumpur terliofilisasi kemudian dan dikarakterisasi
sifat fisikokimianya, sifat fungsionalnya, serta diuji kandungan mikrobanya.
Kolagen kulit ikan kerapu lumpur mempunyai bentuk permukaan yang kasar
dan bergelombang serta memiliki variasi dalam komposisi asam aminonya.
Hasil analisis SDS-PAGE menunjukkan kolagen kulit ikan kerapu lumpur
memiliki dua komponen α (α1 dan α2). Spektrum FTIR menunjukkan adanya
susunan ikatan silang polimer pada kolagen ini. Kolagen kulit ikan kerapu
lumpur memiliki kemampuan meningkatkan viskositas, daya mengembang
yang baik, terdenaturasi pada 28 – 30oC, serta tidak memiliki kandungan
bakteri yang bersifat patogen."
Universitas Indonesia, 2007
S32592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada penelitian ini, kolagen diisolasi dan dikarakterisasi dari tulang ikan tuna (Thunnus albacares). Metode terbaik untuk mengisolasi kolagen dari tulang ikan tuna adalah menggunakan NaOH 0,1 M; EDTA 0,5 M; dan butil alkohol 10%, selanjutnya kolagen diekstraksi menggunakan asam asetat 0,5 M dan dipresipitasi menggunakan 0,9 M NaCl kemudian didialisis dan diliofilisasi. Karakterisasi yang dilakukan meliputi sifat fisik, sifat fungsional, analisis asam amino, dan analisis mikroba. Hasil rendemen kolagen kering sebesar 0,102% dari berat tulang awal. Pada analisis tipe kolagen menunjukkan kolagen dari tulang ikan tuna merupakan tipe I kolagen. Pada analisis asam amino menunjukkan kolagen dari tulang ikan tuna berpotensi sebagai bahan baku kosmetik seperti injeksi kolagen, pengganti kulit yang rusak. Berdasarkan hasil penelitian ini, kolagen tulang ikan tuna memiliki potensi sebagai bahan baku industri farmasi."
Universitas Indonesia, 2007
S32594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sophia Hanna Maria Aundi
"ABSTRACT
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman ikan yang tinggi. Salah satu ikan air tawar yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia adalah ikan mas Majalaya. Penelitian mengenai analisis kromosom ikan mas Majalaya telah dilakukan dari bulan Mei hingga Desember 2018. Penelitian bertujuan untuk melakukan optimasi metode preparasi kromosom dan menganalisis kromosom ikan mas Majalaya (Cyprinus carpio) dari insang. Pada penelitian ini dilakukan optimasi lama waktu inkubasi kolsemid untuk menahan kromosom pada tahap metafase; inkubasi sel dengan KCl sebagai larutan hipotonik; serta pengulangan pengunaan fiksatif. Data kromosom diolah dengan menggunakan. Hasil penelitian menunjukkan lama waktu inkubasi kolsemid yang optimal adalah 2 jam, sedangkan waktu inkubasi KCl yang optimal adalah 8 menit. Jumlah pengulangan fiksatif yang optimal adalah 1 kali dengan waktu perendaman 10 menit. Jumlah kromosom ikan mas Majalaya yang diperoleh adalah ca.100--102. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa panjang rata-rata kromosom ikan mas Majalaya (Cyprinus carpio) adalah 0,725m dan lebar rata-ratanya adalah 0,756 ±0,297 1¼m. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian kromosom selanjutnya.

ABSTRACT
Indonesia is an archipelago country that has a high diversity of fish. One of the most sought after freshwater fish by the people of Indonesia is the Majalaya carp (Cyprinus carpio). The purpose of this research are to optimize of chromosome preparation method and to analyze Majalaya carp (Cyprinus carpio L.) chromosome from gills. The research of chromosome analysis of Majalaya carp has been carried out from May to December 2018. The study optimized the time of incubation of colsemide to trap the chromosomes in metaphase; cell incubation with KCl as hypotonic solution; and the repetition of fixative use. After the carp chromosome has been obtained, the number was calculated using ImageJ. The results showed that the optimum cholcemid and KCl incubation were 2 hours and 8 minutes respectively, while the optimum fixation was 1 time in 10 minutes. The number of chromsome of Majalaya carp obtained in this study was 2n=ca.100--102. The results of the research showed that the average length of the Majalaya carp chromosome (Cyprinus carpio) was 0,725±0,287 1¼m and the average width was 0,756±0,297 1¼m. The results of this study would give an insight into further chromosomal analysis."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Akbar
"Pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas fisik, biologis, dan (geo)kimiawi menjadi kekhawatiran utama karena memiliki konsekuensi yang merugikan terhadap ekosistem. Pada penelitian ini, serangkaian tahapan digesti, ekstraksi dengan berbagai variasi pH, dan simulasi dilakukan terhadap sedimen dan air di sungai Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia untuk menentukan kadar logam kromium dan timbal secara keseluruhan, kemudahan logam terlepas dari sedimen, dan potensi bioavailabilitasnya pada biota uji menggunakan bioindikator ikan mas (Cyprinus carpio L). Hasil uji menunjukkan bahwa kadar timbal dalam sedimen dapat mencapai 9,435–11,245 μg/g pada fraksi pH 3, 8,560–9,695 μg/g pada fraksi pH 5, dan 6,220–7,605 μg/g pada fraksi pH 7 dan kadar kromium dalam sedimen dapat mencapai 12,505–13,522 μg/g pada fraksi pH 3, 10,545–11,945 μg/g pada fraksi pH 5, dan 8,655–9,691 μg/g pada fraksi pH 7. Hasil uji bioakumulasi logam kromium dan timbal selama 28 hari menunjukkan bahwa kadar timbal dan kromium tertinggi pada daging ikan sebesar 0,220 dan 0,851 μg/g dan kadar timbal dan kromium tertinggi pada insang ikan sebesar 0,278 dan 0,965 μg/g. Hasil studi menunjukkan bahwa logam timbal dan kromium dapat terakumulasi pada biota ikan.

Environmental pollution induced by physical, biological, and (geo)chemical activities have become a major concern because of their adverse consequences to aquatic ecosystem. In this study, digestions, extractions at various pH, and bioaccumulation tests were carried out on the sediment and water from the Pesanggrahan river, South Jakarta, Special Capital Region of Jakarta, Indonesia to determine the overall metal content of chromium and lead, feasibility of metal leaching from sediment, and its bioavailability potential by using freshwater fish (Cyprinus carpio L.) as a bioindicator. Extraction of sediment at various pH showed that the range of lead content was 9.435–11.245 μg/g at pH 3, 8.560–9.695 μg/g at pH 5, and 6.220–7.605 at pH 7 and the range of chromium was 12.505–13.522 μg/g at pH 3, 10.545–11.945 μg/g at pH 5, and 8.655–9.691 μg/g at pH 7. A 28-days bioaccumulation test showed that the highest levels of lead and chromium in the fleshes were 0.462 and 0.983 μg/g and 0.475 and 0.978 μg/g in the gills, respectively. This study indicated that lead and chromium metals has a potential to accumulate in fish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Idawaty Elisabet
"Timbal, mangan, fenol, merupakan zat-zat kimia yang banyak terdapat
diperairan karena berasal dari limbah buangan industri, maupun sisa-sisa
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diperairan, terutama
timbal dan mangan juga terdapat di linkungan udara.Kandungan yang berlebihan
akan zat-zat tersebut diperairan dapat menimbulkan kemsakan dalam sistem biota
akuatik, terutama pada ikan, yang akhirnya dapat merugikan manusia pula, karena
hidup manusia tidak bisa lepas dari air dan lingkungan sekitar.Dalam penelitian ini
dilakukan uji toksisitas akut zat-zat tersebut terhadap ikan mas yang berusia
sekitar 1 bulan dengan berat antara 1 - 2 gr.Timbal dan mangan yang
dipergunakan dalam bentuk senyawaan dengan nitrat, dan fenol dalam bentuk fenol mumi. Parameter dalam uji toksisitas akut ini adalah LCso. yaitu konsentrasi
toksikan dimana diperoleh 50% hewan uji mati. Pengujian dllakukan selama 96
jam atau 4 hari. Penelitlan ini juga mengamati apakah ada bioakumulasi zat-zat
tersebut dalam tubuh ikan. Hasii yang diperoleh dari penelitlan ini adalah harga
LCso - 96 jam bagi fenol adalah sebesar 40 ppm, timbal nitrat sebesar 50 ppm,
dan 100 ppm bagi mangan nitrat. Tidak terlihat adanya akumulasi pada ikan mas
untuk semua senyawa tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Juniarti
"Telah dilakukan penelitian mengenai uji in vivo campuran bakteri kandidat probiotik terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan mas (Cyprinus carpio L.). Uji in vivo dilakukan dengan memberikan campuran Lactobacillus plantarum, Bacillus pumilus, Bacillus sp. 41kF2b, dan Bacillus sp. YAS1 ke dalam pelet pakan ikan komersial yang diberikan sebagai pakan ikan mas. Pemberian pakan tersebut dilakukan selama 20 hari dan dilanjutkan dengan uji tantang terhadap bakteri patogen Aeromonas hydrophila. Uji tantang dilakukan dengan merendam ikan mas pada konsentrasi A. hydrophila 108 CFU/ml selama 10 menit. Ikan mas kemudian dipindahkan dan dipelihara dalam akuarium bersih selama 7 hari dengan diberi pakan tanpa bakteri kandidat probiotik. Pertumbuhan yang lebih cepat dan sintasan yang lebih tinggi dapat dijadikan parameter untuk mengetahui apakah campuran bakteri tersebut dapat berperan sebagai kandidat probiotik. Setelah 20 hari pemberian pakan dengan bakteri kandidat probiotik terdapat pertambahan biomassa ikan mas 5,22% lebih tinggi dibandingkan biomassa ikan mas kontrol. Pemberian bakteri kandidat probiotik pada ikan mas selama 20 hari memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan biomassa ikan mas. Uji tantang terhadap A. hydrophila menunjukkan sintasan (kelulusan hidup) ikan mas perlakuan sebesar 97,5%, sedangkan kontrol sebesar 60%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"The aims of this study are to know 1)the pattern of electropherrogram,20homozygousity and heterozygousity of common carp normal, gynogenetic F1 and gynogenetic F2, 3) to evaluate the gynogenetic methods applied, and 4) this study for the number chromosomes...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>