Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tania Surya Utami
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor ultraviolet-visibel (UV-Vis) telah dikembangkan untuk analisis zidovudin dalam plasma manusia in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan kondisi optimum untuk analisis zidovudin dalam plasma in vitro dan melakukan validasi metode analisis tersebut. Kromatografi dilaksanakan menggunakan teknik isokratik pada kolom fase-terbalik Kromasil® C18 ( 5μm, Akzo Nobel), dengan fase gerak metanol-air (21:79) pada kecepatan alir 1,2 ml/menit, dan dideteksi pada panjang gelombang 267,0 nm. Teknik penyiapan sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan metanol. Kofein digunakan sebagai baku-dalam. Metode ini memberikan nilai linearitas pada rentang konsentrasi 50,2 sampai 3012,0 ng/mL dengan nilai koefisien korelasi r = 0,9998. Batas terendah kuantitasi (LLOQ) adalah 50,2 ng/ml. Metode ini telah divalidasi dan menunjukkan hasil akurasi (% diff) -8,08 sampai 13,15% dan presisi <6%. Perolehan kembali absolut dari zidovudin adalah antara 82,01 sampai 107,65%. Zidovudin dalam plasma stabil selama 14 hari pada penyimpanan dengan suhu -20ºC. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S32602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Tri Susanti
"Terapi antiretroviral biasanya menggunakan kombinasi obat yang terdiri dari 3 zat aktif, salah satunya adalah kombinasi zidovudin (AZT), lamivudin (3TC), dan nevirapin (NVP). Adanya peningkatan kegagalan terapi pada pasien yang berhubungan dengan perubahan parameter farmakokinetik, maka diperlukan suatu metode analisis untuk mengetahui kadar obat dalam darah.
Pada penelitian ini telah dikembangkan metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan reprodusibel untuk penentuan kadar AZT, 3TC, dan NVP secara simultan di dalam tablet dan plasma manusia secara in vitro. Sistem kromatografi terdiri dari kolom Shimpack® C18 (250 × 4,6 mm, 5 μm) dengan fase gerak dapar natrium dihidrogen fosfat 20 mM pH 6,45 - asetonitril (75:25) untuk analisis di dalam tablet dan fase gerak dapar natrium dihidrogen fosfat 20 mM pH 6,45 - asetonitril (78:22) untuk analisis dalam plasma manusia secara in vitro, masing-masing dengan laju alir 1,0 mL/menit. Sampel dideteksi pada panjang gelombang 270 nm. Pada penelitian ini, digunakan famotidin sebgai baku dalam.
Pada metode analisis dalam tablet, metode divalidasi pada rentang 4,592 - 49,520 μg/mL untuk AZT; 2,424 - 24,240 μg/mL untuk 3TC; dan 3,296 - 32,960 μg/mL untuk NVP dengan nilai koefisien korelasi (r) untuk AZT, 3TC, dan NVP berturut-turut 0,9999; 0,9999 dan 0,9998; nilai koefisien variasi (KV) 0,89%, 0,88% dan 1,01%; serta nilai perolehan kembali untuk 3 konsentrasi sebesar 98,74% - 100,19%. Pada validasi metode bioanalisis, proses ekstraksi plasma dilakukan dengan metode pengendapan protein menggunakan asetonitril dan semua kriteria memenuhi persyaratan yang diberikan oleh FDA, Guidance for Industry, Bioanalytical Method Validation.
Metode divalidasi pada rentang 0,301 - 6,06 μg/mL untuk AZT; 0,151 - 3,056 μg/mL untuk 3TC; dan 0,201 - 4,015 μg/mL untuk NVP dengan nilai koefisien korelasi (r) untuk AZT, 3TC, dan NVP berturut-turut 0,9978; 0,9993; dan 0,9989. Metode ini memenuhi kriteria akurasi dengan % diff sebesar -14,76 - 14,77%, serta presisi dengan koefisien variasi < 11%. Pada uji stabilitas, AZT, 3TC, dan NVP dalam plasma dinyatakan stabil selama 14 hari pada suhu -20°C.

Antiretroviral therapy commonly uses combination of drugs. It consists of three active pharmaceutical ingredients namely Zidovudine (AZT), Lamivudine (3TC), and Nevirapine (NVP). Due to the increasing of therapeutic failure as a result of changes in patient's pharmacokinetic parameters, analytical method is required to determine the concentration of antiretroviral drug in human plasma.
A simple and reproducible high-performance liquid chromatography method was developed for simultaneous determination of AZT, 3TC, NVP in the tablet and human plasma. Chromatography was performed on a Shimpack® C18 column (250 × 4.6 mm, 5 μm) under isocratic elution with 20 mM sodium dihydrogen phosphate buffer pH 6.45 - acetonitrile (75:25) for tablet and 20 mM sodium dihydrogen phosphate buffer pH 6.45 - acetonitrile (78:22) for analytical in human plasma, and the flow-rate was 1.0 mL/min. Detection was made at 270 nm. In this research, famotidine was used as internal standard.
In tablet, method was validated over the range 4,592 - 49,520 μg/mL for AZT; 2,424 - 24,240 μg/mL for 3TC; dan 3,296 - 32,960 μg/mL for NVP, by r values 0.9999, 0.9999 and 0.9998; coefficient of variation (CV) were 0.89%, 0.88% and 1.01%, respectively, and % recovery for 3 concentrations were 98,74% - 100,19%. In bioanalytical method validation, plasma extraction was done by deproteination with acetonitrile and all the parameters were fulfilled the criteria that were given by FDA, Guidance for Industry, Bioanalytical Method Validation.
The method was validated over the range of 0.301-6.060 μg/mL for AZT, 0.151-3.056 μg/mL for 3TC and 0.201-4.015 μg/mL for NVP, by r values 0.9978, 0,9993, and 0.9989, respectively, and was validated with accuracies of (% diff) -14.76 % to 14.77 % and precision < 11%. On the stability study, AZT, 3TC, and NVP in plasma are stable for 14 days in -20°C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43849
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lestari
"Levofloksasin adalah antibakteri sintetik golongan fluorokuinolon yang memiliki efek antibakterial dengan spektrum luas. Levofloksasin merupakan obat yang diindikasikan untuk kondisi serius yang memerlukan respon pasti dan merupakan salah satu obat yang masuk dalam kategori obat wajib uji Bioekivalensi (BE), sehingga perlu dilakukan pemantauan kadarnya di dalam darah. Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor fluoresensi telah dikembangkan untuk analisis levofloksasin dalam plasma manusia in vitro.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh kondisi optimum untuk analisis levofloksasin dalam plasma in vitro dan melakukan validasi metode analisis tersebut. Kromatografi dilaksanakan menggunakan teknik isokratik pada kolom fase-terbalik Kromasil® C18 (5 µm, Akzo Nobel), dengan fase gerak asetonitril-air-asam fosfat 85%-trietilamin (12:88:0,6:0,3) dengan kecepatan alir 1,25 mL/menit, dan dideteksi pada panjang gelombang eksitasi 294 nm dan panjang gelombang emisi 500 nm. Teknik penyiapan sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan metanol. Siprofloksasin digunakan sebagai baku dalam. Metode ini valid dengan nilai koefisien korelasi r = 0,9995 dan batas terendah kuantitasi (LLOQ) 253,8 ng/mL, hasil akurasi dengan % diff -9,64 sampai 13,38 %; presisi kurang dari 4% dan nilai perolehan kembali antara 90,36 sampai 113,38 %. Levofloksasin dalam plasma stabil selama 14 hari pada penyimpanan dengan suhu -20°C.
Kata kunci: Validasi, KCKT, levofloksasin, siprofloksasin, plasma in vitro.

Levofoxacin is a synthetic fluoroquinolone antibacterial agent that has a broad spectrum antibacterial effects. Levofloxacin indicated for critical use that needs certain respons and it is one of the drug that have to be evaluated with bioequivalency test, thereby monitoring the blood drug level is necessary. A method using high-performance liquid chromatography (HPLC) with fluorescence detector has been developed for analysis of levofloxacin in human plasma in vitro.
The objective of this research is to find out the optimum condition of levofloxacin in human plasma in vitro analysis using HPLC, and then the method was validated. The chromatography was carried out by isocratic technique on a reversed-phase Kromasil® C18 column (5 µm, Akzo Nobel) with mobile phase consisted of acetonitril-water-phosphoric acid 85%-triethylamine (12:88:0,6:0,3) at flow rate of 1.25 mL/minute, and detection was performed at excitation wavelength of 294 nm and emission wavelength of 500 nm. The sample preparation technique was protein precipitation with methanol. Ciprofloxacin was used as the internal standard. The method was valid with correlation coefficient of 0.9995 and the lower limit of quantitation was 253.8 ng/mL, accuracy with % diff -9.64 to 13.38%; precisions less than 4% and recovery percentage was 90.36 to 113.38%. Levofloxacin in plasma was stable for 14 days in -20°C.
Keyword: Validation, HPLC, levofloxacin, ciprofloxacin, plasma in vitro.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32756
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Valentine
"Metformin adalah antidiabetika oral yang banyak digunakan pada
penderita diabetes yang overweight. Kadar metformin dalam darah harus
selalu dipantau agar tidak menyebabkan laktasidosis. Pada penelitian ini,
telah dilakukan validasi metode analisis metformin dalam plasma manusia in
vitro secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pasangan ion dengan
salbutamol sulfat sebagai baku dalam. Sampel plasma yang mengandung
metformin HCl dan salbutamol sulfat diekstraksi menggunakan asetonitril
sebagai pengendap protein. Metode KCKT menggunakan kolom Kromasil ®
C18 (5 μm, Akzo Nobel) dengan panjang kolom 250 x 4,6 mm. Fase gerak
dan pelarut yang digunakan campuran asetonitril , dapar kalium dihidrogen
fosfat 0,01 M dan natrium dodesil sulfat 0,01 M (30:70:0,5, v/v/v) pH 5,1 ,
dengan laju alir 1,0 mL/menit dan dideteksi dengan detektor UV-Vis pada
panjang gelombang 234 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini
memberikan nilai linearitas pada rentang konsentrasi 0,05054-2,02 μg/mL
dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9999, Lower Limit of Quantitation
(LLOQ) 0,05054 μg/mL, presisi 4,31 hingga 4,83 % dan akurasi (% diff) -8,32
hingga 9,22 %. Uji perolehan kembali metformin berkisar antara 98,33
hingga 104,56 %. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan."
Universitas Indonesia, 2007
S32633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alia
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32928
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bhaskoro T. A. W. P.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Azlaini Yus
"Nifedipin mempunyai indeks terapi sempit, sehingga penting untuk memantau kadar obat dalam plasma. Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dapat digunakan untuk menetapkan kadar nifedipin dalam plasma dan metode ini harus divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kondisi analisis nifedipin yang optimum dan memperoleh hasil validasi metode analisis nifedipin dalam plasma in vitro secara KCKT. Metode KCKT yang dilakukan menggunakan kolom C18, fase gerak air-asetonitril-metanol (55:22,5:22,5;v/v), laju alir 1,0 ml/menit, sensitivitas alat 0,01 aufs, dan deteksi dengan panjang gelombang uv pada 240 nm. Kurva kalibrasi nifedipin dalam plasma dengan penambahan diazepam sebagai baku dalam mempunyai rentang 20-100 ng/ml dengan harga koefisien korelasi (r) 0,9983. Nilai limit deteksi dan limit kuantitasi sebesar 4,97 dan 16,56 ng/ml. Nilai akurasi antara 97,75 sampai 102,01% dan nilai presisi antara 3,19 sampai 4,09%. Hasil validasi metode menunjukkan bahwa metode analisis nifedipin dalam plasma in vitro yang dilakukan sudah valid.

Nifedipin has a narrow index of therapeutic, so it was important to monitor the drug concentration in human plasma. HPLC method can be used to determine nifedipine in human plasma and this method must be validated before it was used. The aims of this research were getting an optimum condition to analyze nifedipine and getting a result of validation method analysis of nifedipine in human plasma in vitro with HPLC method. HPLC method using C18 column, mobile phase consisted of water-acetonitril-methanol (55:22,5:22,5;v/v), flow rate 1,0 ml/minutes, sensitivity 0,01 aufs, and detection using UV wave length at 240 nm. The calibration graphs of nifedipine in plasma by using diazepam as an internal standard has a range concentration at 20-100 ng/ml with coefficient of correlation (r) 0,9983. A limit of detection and a limit of quantitation were 4,97 and 16,56 ng/ml. Accuracy ranged from 97,75 to 102,01% and precision ranged from 3,19 to 4,09%. The result of validation data show that the analysis of nifedipine in plasma in vitro has validated."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Casanova
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan detektor fluoresensi telah dikembangkan untuk analisis furosemid dalam plasma manusia in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh kondisi yang optimum untuk analisis furosemid dalam plasma in vitro dan melakukan validasi metode analisis tersebut. Pemisahan dilakukan menggunakan kolom μBondapak TM C18 (Waters). Fase gerak terdiri dari asetonitril?larutan kalium dihidrogen fosfat 0,02 M (34:66) pH 3,0 dengan kecepatan alir 1,0 ml/menit dan dideteksi dengan detektor fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 275 dan emisi 410 nm. Teknik penyiapan sampel dilakukan dengan cara pengendapan protein menggunakan asetonitril dan ekstraksi dengan etil asetat. Propranolol HCl digunakan sebagai baku dalam. Metode ini memberikan nilai linearitas pada rentang konsentrasi 0,2016-1,5120 μg/ml dengan nilai koefisien korelasi (r=0,9980). Lower Limit of Quantitation (LLOQ) adalah 0,2016 μg/m. Metode ini telah divalidasi dan menunjukkan hasil presisisi 1,1532-10,9041% dan akurasi (% diff) -6,1839-4,5304%. Uji perolehan kembali furosemid diperoleh antara 93.8161-104.5304%. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan.

A high-performance liquid chromatography (HPLC) method with fluorescence detector for analysis furosemide in human plasma has been developed. The aim of this research is to find out the optimum condition of furosemide in human plasma in vitro analysis using HPLC and then validate the method. The separation was carried out in a μBondapak TM C18 (Waters) coloumn. The mobile phase consisted of asetonitril?potassium dihydrogen phosphate solution 0.02 M (34:66) pH 3.0 at flow rate of 1.0 ml/minute. The sample preparation technique was protein precipitation with asetonitril and extracted with ethyl acetate. Propranolol HCl was used as an internal standard. Linearity was establish for range concentration of 0.2016-1.5120 μg/ml with coefficient of corelation of 0.9980. The lower limit of quantitation (LLOQ) was found to be 0.2016 μg/ml. This method was validated with precisions 1.1532-10.9041% and accuracies (% diff) -6.1839-4.5304%. The furosemide recovery percentage was between 93.8161-104.5304%. The result of validation method fulfilled for the given criteria."
Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenni Sartika
"Metode kromatografi cair kinerja tinggi yang sederhana dan reprodusibel telah
dikembangkan untuk penentuan kadar sulfametoksazol (SMX) dan trimetoprim
(TMP) secara simultan di dalam tablet dan plasma manusia secara in vitro. Sistem
kromatografi terdiri dari kolom C18 (250 mm × 4.6 mm, 5 μm) dengan fase gerak
asetonitril-air-trietilamin (20:80:0,1 v/v), pH 5,9 ± 0,1 diatur dengan NaOH 0,2 N
dan asam asetat 1%. Larutan dideteksi pada panjang gelombang UV 240 nm dan
analisis dilakukan pada laju alir 1,0 mL/menit suhu ruang. Sebagai baku dalam
digunakan sulfadimidin. Pada validasi tablet, metode dinyatakan linear dengan
nilai koefisien korelasi (r) untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut
0,9994 dan 0,9996; presisi dengan nilai koefisien variasi (KV) 0,85% dan 0,98%;
serta akurat dengan nilai perolehan kembali untuk 3 konsentrasi sebesar 98% -
102%. Proses ekstraksi plasma dilakukan dengan metode pengendapan protein
menggunakan asetonitril kemudian divortex selama 40 detik dan disentrifugasi
pada kecepatan 12500 rpm selama 15 menit. Pada validasi plasma, nilai perolehan
kembali rata-rata untuk trimetoprim dan sulfametoksazol berturut-turut 94,95%
dan 86,87% serta nilai LLOQ berturut-turut 0,15 μg/mL dan 0,75 μg/mL. Metode
ini juga memenuhi kriteria akurasi dan presisi intra hari dan antar hari selama 5
hari dengan % diff tidak melampaui ± 20% pada LLOQ dan ± 15% pada
konsentrasi selain LLOQ. Pada uji stabilitas, kotrimoksazol dalam plasma
dinyatakan tetap stabil selama 30 hari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33140
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Estherina
Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32675
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>